part 13

Saat nama Mamat disebut, terlihat semua karyawan terkejut dan tidak menyangka kalau yang menjadi CEO adalah OB yang bekerja di perusahaan tersebut. Tanpa mereka ketahui ternyata Mamat adalah lulusan Sarjana manajemen Bisnis. Dina mengetahuinya dari Firman, sehingga Dina mengangkat Mamat menjadi CEO di perusahaannya....

Semua pun bertepuk tangan menyambut Mamat sebagai CEO baru disana.

Setelah acara penyambutan dan perkenalan Mamat, mereka semua kembali bekerja seperti semula. Dina yang sekarang terlihat jauh berbeda yang menjadi lebih baik, selalu melemparkan senyumannya kepada setiap karyawan yang bertemu atau berpapasan dengannya.

Dina sangat bersyukur, karena hidupnya kini masih dikelilingi orang orang yang peduli kepadanya. Sehingga terkadang Dina masih menyesal jika teringat sikapnya yang dulu dulu. Betapa jahat dan kejamnya dia, yang setiap hari selalu marah marah dan berbicara kasar kepada semua karyawannya.

Untuk menebus kesalahannya, Dina berniat akan mentraktir seluruh karyawannya untuk makan malam di restoran mewah. Niatnya pun disampaikan kepada Ririn. Lalu Dina menyuruh Ririn untuk memberitahu seluruh karyawan bahwa Dina mengajak mereka untuk makan malam bersama.

Dina berjalan menuju ruangan Mamat. Terlihat Mamat sedang sibuk dengan pekerjaannya.

"Ehm..ehm..." Suara Dina yang membuat Mamat sedikit terkejut

"Eh bos.." kata Mamat, yang langsung beranjak dari tempat duduknya

"Serius amat Mat kerjanya, saya ganggu ya" kata Dina.

"Enggak kok bos, saya cuma lagi lihat lihat tender" ucap Mamat.

"Jangan panggil saya bos lagi yaa, panggil aja Dina" kata Dina.

"Tapi bos... rasanya kurang sopan jika saya panggil nama aja.. bagaimanapun juga bos kan masih tetap atasan saya" jelas Mamat.

"Gak papa Mat, saya lebih suka kalau kamu panggil saya Dina aja" kata Dina.

"Yaa sudah kalau begitu bos...eh Dina... Maaf" kata Mamat gugup.

"Oh ya Mat, nanti malam saya mau ajak semua buat makan malam bersama, kamu juga harus ikut yaa" ajak Dina.

"Iya bu, saya pasti ikut" ucap Mamat.

"Oke, yaudah kalau gitu, saya tinggal dulu, lanjutin lagi pekerjaan kamu" kata Dina, lalu berjalan menuju pintu.

"Iya Din,makasih" ucap Mamat.

Mamat menatap kepergian Dina. Mamat merasa Dina terlihat jauh lebih cantik dari kemarin kemarin. Sampai sampai Mamat merasa jantungnya berdetak lebih kencang saat berbicara dengan Dina.

Setelah kepergian Dina, Mamat kembali melanjutkan pekerjaannya.

Malam pun tiba, jam menunjukkan pukul 7 malam. Mereka semua berangkat dari kantor menuju restoran bersama sama. Dina pun sudah membooking tempat untuk mereka makan malam. Tak tanggung tanggung Dina mengajak semua karyawannya untuk makan di restoran mewah.

"Oke semua, silahkan kalian pesan makanan yang kalian inginkan" seru Dina setelah sampai di restoran.

Raut wajah bahagia terpancar pada semua karyawan Dina. Begitupun Dina, dia merasa sangat bahagia bisa berbagi kebahagiaan kepada mereka.

Makan malam pun selesai, semua karyawan Dina pun pulang, tinggal Dina dan Mamat yang masih berada disitu.

"Kamu gak ikut pulang Mat?" tanya Dina

"Saya nunggu kamu Din, gak baik kalau perempuan pulang sendirian malem malem, biar saya anter kamu pulang!" jawab Mamat.

"Sebenernya gak papa kok Mat saya pulang sendiri, tapi kalau kamu mau anter saya juga gak papa" kata Dina.

"Mas?" seru Dina memanggil pelayan restoran.

"Silahkan bu" kata pelayan tersebut seraya menyerahkan nota kepada Dina.

"Ini yaa mas, saya bayar cas aja" kata Dina seraya memberikan beberapa uang 100 ribuan kepada pelayan tersebut.

"Terimakasih atas kunjungan bu, pak!" kata pelayan tersebut seraya menundukkan bandannya.

Setelah selesai membayar, Dina dan Mamat keluar restoran, lalu menuju parkiran dan melaju untuk pulang dengan mobil Dina.

"Terimakasih yaa Din, udah traktir kami malam ini" ucap Mamat ditengah perjalanan.

"Sama sama... aku juga seneng kok bisa makan malam bersama kalian" kata Dina.

"Oh ya Mat, rumah kamu dimana?" tambah Dina.

"Rumah saya di jalan Merpati Din" jawab Mamat.

"Oh, berarti gak terlalu jauh yaa dari kantor" kata Dina.

"Iya Din" Ucap Mamat.

Sesampainya di rumah Dina mempersilahkan Mamat untuk mampir, tapi Mamat menolaknya sebab dia khawatir jika emaknya cemas menunggu kepulangannya.

"Kamu bener Mat gak mau mampir dulu?"tanya Dina.

"Maaf Din, lain kali saja saya mampir" jawab Dina.

"Yaudah kalau gitu kamu pulangnya bawa mobil saya aja, jadi besok kamu jemput saya kesini" kata Dina.

"Tidak usah bu, saya naik taksi saja" kata Mamat tak enak hati.

"Gak papa Mat, lagian disini itu gak ada taksi yang lewat..bawa aja" kata Dina.

"Kalau begitu saya bawa Din, besok pagi saya jemput kamu.... saya pulang permisi pulang dulu... assalamualaikum" kata Mamat.

"Waalaikumsalam" balas Dina.

Lalu Mamat masuk ke dalam mobil, lalu melaju meninggalkan rumah Dina. Sedangkan Dina sudah masuk ke dalam kamarnya. Dina pun langsung mandi, setelah itu merebahkan dirinya diatas ranjang.

"Kenapa gue jadi mikirin Mamat terus sih... aduhh gak beres nih otak gue" lirih Dina.

Tiba tiba pintu kamar Dina dibuka oleh mamanya.

"Sayang, udah pulang kamu, kok mama gak tau" kata bu Ratih seraya berjalan mendekati Dina.

"Udah ma, Dina udah pulang dari tadi" jawab Dina.

"Gimana makan malamnya sayang, seru kan?" tanya Bu Ratih.

"Seru kok ma, Dina juga seneng banget" jawab Dina.

"Syukurlah kalau begitu... mama juga ikut Seneng. Yaudah, kamu buruan tidur" kata bu Ratih.

"Iya, mama juga tidur yaa" ucap Dina.

Tak berapa lama mamanya keluar kamar, Dina sudah tertidur dengan sangat lelap.

...***Di rumah Mamat****...

"Itu siapa kok ada mobil berhenti depan rumah, mana Mamat belum pulang lagi" lirih emaknya Mamat, yang melihat sebuah mobil berhenti didepan rumahnya. Emak pun beranjak dari duduknya dan membuka pintu depan.

"Assalamualaikum mak" seru Mamat yang keluar dari mobil tersebut.

"Waalaikumsalam, Mamat?" Tanya emak yang belum percaya bahwa itu Mamat.

"Iya mak, ini Mamat, masak sama anak sendiri lupa!" jawab Mamat, seraya mencium punggung tangan emaknya.

"Emak kira siapa, kamu bawa mobil siapa itu Mat?" tanya emaknya.

"Itu mobil bosnya Mamat mak, tadi suruh bawa Mamat pulang" jawab Mamat.

"Oh... yasudah buruan masuk, udah malem" kata Emaknya.

Setelah selesai mandi dan sholat isya, Mamat berniat akan tidur. Tapi fikirannya masih saja tertuju pada Dina. Kini Mamat mulai menyadari bahwa dirinya telah jatuh cinta kepada Dina. Tapi Mamat tidak berani mengutarakannya. Mamat berfikir mana mungkin Dina menyukainya.

Mamat mencoba menepis dan menghilangkan Dina dari fikirannya, tapi begitu susah. Hingga malam kian larut, akhirnya Mamat pun bisa memejamkan matanya karena sudah sangat mengantuk....

TERIMAKASIH SEMUANYA... SAYA HARAP KAKAK KAKAK SEMUANYA MENYUKAINYA😊😊😊

Terpopuler

Comments

R Ni

R Ni

Selalu semangat jangan pantang menyerah💪💪💪

2020-12-28

1

Bujanglapuk Lapukk

Bujanglapuk Lapukk

mntap thor..up yg bnyak ya thor...

2020-12-27

1

Dinasti22

Dinasti22

Aku selalu like.
Semangat.

Jangan lupa mampir dan feedback di karyaku.

Terima kasih 🙏🏻

2020-12-27

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!