Mamat mencoba menepis dan menghilangkan Dina dari fikirannya, tapi begitu susah. Hingga malam kian larut, akhirnya Mamat pun bisa memejamkan matanya karena sudah sangat mengantuk....
Pagi harinya, Mamat sudah bersiap untuk berangkat kerja, dia berangkat lebih pagi dari biasanya karena harus menjemput Dina di rumahnya.
"Mak, Mamat berangkat yaa" seru Mamat memcari emaknya.
"Sarapan dulu Mat, ini emak udah bikinin kamu nasi goreng" jawab emaknya.
"Mamat gak sempet sarapan mak, udah kesiangan ini mak" kata Mamat.
"Yaudah kalau gitu kamu bawa aja nasi gorengnya ya nanti kamu buat sarapan di kantor, sayang emak udah masak banyak" kata emaknya.
"Iya mak, Mamat bawa" ucap Mamat.
Setelah berpamitan dan membawa bekal dari emaknya, Mamat langsung menuju rumah Dina dengan mengendarai mobil bosnya tersebut.
Sesampainya didepan rumah Dina, seorang satpam membukakan gerbang untuk Mamat.
"Pagi pak" sapa Mamat.
"Selamat pagi juga pak" balas satpam tersebut.
"Bu Dina nya belum berangkat kan pak?" tanya Mamat.
"Belum pak, bu Dina masih di rumah, mangga pak silahkan masuk" kata si satpam.
"Iya, terimakasih pak" ucap Mamat.
Sebelum Mamat mengetuk pintu, tiba tiba pintu dibuka oleh seseorang, dan orang itu adalah Dina.
"Selamat pagi Din" sapa Mamat mencoba menutupi keterkejutannya.
"Pagi juga Mat, wow tepat waktu sekali kamu jemput saya" kata Dina.
"Iyaa donk Din, harus itu... Mari berangkat" kata Mamat.
"Oke" ucap Dina.
Merekapun berangkat menuju kantor. Di tengah perjalanan tak ada sepatah katapun yang mereka lontarkan. Entah kenapa perasaan mereka ada rasa canggung dan salah tingkah. Mamat dan Dina pun belum bisa menyadari perasaan masing masing.
Sesampainya di kantor, Dina dan Mamat langsung menuju ke ruangan kerja masing masing.
"Kenapa sama perasaan aku yaa. kenapa setiap aku deket sama Mamat hati rasanya deg deg an banget. Gak gak gak..... gak mungkin kalau aku suka sama Mamat.. tapi kenapa kalau aku ada di deket Mamat rasanya seneng... aduh jangan jangan aku udah gila" lirih Dina setelah duduk di bangku kerjanya.
Dina mencoba mengalihkan fikirannya dengan pekerjaan yang ada didepannya. Dia tidak mau terus terusan memikirkan hal dia sendiri tidak mengetahuinya.
Sedangkan Mamat terlihat masih duduk terdiam memikirkan Dina.
"Kenapa tadi pas di mobil rasanya beda ya, apa cuma perasaan aku aja... taulah, jadi laper, makan dulu lah mending, mumpung masih anget sarapan dulu sama nasi gorengnya emak,hehe!" kata Mamat berbicara sendiri. Lalu dia mengambil kotak makan yang ada di dalam tas kerjanya.
Mamat pun mulai menikmati sarapannya dengan nasi goreng buatan emaknya. Nasi goreng paling enak dan nikmat yang pernah Mamat rasakan. Saat Mamat sedang menikmati sarapannya, tiba tiba pintu terbuka dan terlihat Dina berjalan masuj dengan membawa beberapa dokumen ditangannya.
"Mat, kamu lagi ngapain?" tanya Dina seraya berjalan ke arah meja kerja Mamat.
"Eh, Din...maaf, ini saya lagi sarapan, soalnya tadi saya belum sempet sarapan di rumah, jadi sarapannya saya bawa ke kantor" jelas Mamat, yang terkejut dengan kedatangan Dina secara tiba tiba.
"Oh... baunya harum banget, kamu sarapan sama apa Mat?" tanya Dina penasaran.
"Sarapan sama nasi goreng Din buatan emak saya" jawab Mamat
"Dari baunya kelihatannya enak, pasti emak kamu jago masak yaa" kata Dina.
"Kamu mau Din, ini masih ada, tapi ini sebagian udah saya makan" kata Mamat.
"Emang boleh kalau saya minta?" tanya Dina berharap. Dina memang ingin sekali merasakan nasi goreng Tersebut, sebab dari baunya sangat menggugah selera.
"Bener kamu mau?" tanya Mamat memastikan.
"Iya bener, gak boleh ya?" tanya Dina.
"Bo....boleh Din, tapi ini udah saya makan sebagian lho" jelas Mamat.
"Gak papa Mat" kata Dina, lalu mengambil kotak makan Mamat, kemudian memakannya.
"Hemmmm....ini enak banget Mat nasi gorengnya, beneran... aku abisin yaa" kata Dina, lalu melahap habis nasi goreng tersebut tanpa sisa. Mamat yang melihatnya merasa tak percaya, dan tak bisa berkata apa apa.
"Emak kamu jago masak ya Mat, nasi gorengnya bener bener enak. Kapan kapan saya mau lagi ya" tambah Dina.
"Bo...boleh Din, nanti saya bawain lagi buat kamu" kata Mamat gugup.
"Maaf yaa Mat, nasi gorengnya aku habisin" kata Dina merasa tidak enak hati karena telah menghabiskan bekal Mamat.
"Tidak apa apa Din, saya juga sudah kenyang kok" ucap Mamat
"Yaudah, ini ada beberapa dokumen yang harus kamu pelajari. Kalau begitu saya balik ke ruangan yaa... makasih buat nasi gorengnya Mat" kata Dina, seraya memberikan beberapa dokumen kepada Mamat.
"Iya Din, sama sama" ucap Mamat.
Setelah Dina keluar dari ruangannya. Mamat masih merasa tak percaya dengan apa yang dilihatnya tadi. Mamat merasa Dina yang dulu dengan yang sekarang benar benar berbeda. Dan yang lebih membuatnya tak percaya lagi adalah dia menyukai nasi goreng buatan emaknya, dan malah meminta lagi. Ada perasaan senang dan tak percaya yang dirasakan oleh Mamat sekarang.
Tapi yang terpenting baginya, Dina telah benar benar berubah menjadi orang yang lebih baik. Dan Mamat sangat menghargai itu....
thanks all😊
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 29 Episodes
Comments
Dinasti22
Selalu like.
Semangat 💪🏻
Jangan lupa feedback di karyaku.
2021-01-02
0
R Ni
Lanjut kalau perlu gas crazy up😎😎
2020-12-30
0
Bujanglapuk Lapukk
waw lnjut thor..semngat
2020-12-30
0