Hari ini Dina terlihat sibuk dengan pekerjaannya, karena besok ada tender besar yang harus dia dapatkan, sehingga dia pun menyuruh kepada seluruh karyawannya untuk lembur malam ini tanpa terkecuali. Saat Dina sedang sibuk dengan pekerjaannya, tiba tiba pintunya di ketuk oleh seseorang. Dan ternyata itu adalah Farhan. Dina pun nampak terkejut dan senang melihat kedatangan Farhan.
"Farhan.... kok kamu bisa sampai sini?" tanya Dina,seraya beranjak dari duduknya.
"Bisa dong, dan ini bunga yang cantik buat orang yang cantik juga!" kata Farhan seraya memberikan bingkisan bunga. Dina pun langsung bersin bersin, tapi dengan terpaksa diapun menerima bunga pemberian Farhan.
"Din, kamu kenapa?" tanya Farhan nampak bingung.
"Aku gak papa kok. Kamu duduk dulu disini ya, aku tinggal ke belakang sebentar!" kata Dina, lalu dia beranjak keluar dari ruangannya dengan membawa bunga tersebut sambil terus bersin bersin.
Dina membawa bunga tersebut ke pantri, terlihay Mamat sedang melaksanakan sholat isya disana, Dina pun memandanginya dari belakang. Setelah selesai sholat, Mamat terkejut dengan keberadaan Dina yang nampak sedang menungguinya selesai sholat.
"Eh bos, ada yang bisa saya bantu?" tanya Mamat seraya melipat sajadahnya.
"Ini Mat ada bunga, terserah mau kamu apain, haachii,,hachiii!" kata Dina dengan bersin bersinnya.
"Bos gak papa.... apa bos mau minum obat alergi?" tanya Mamat yang nampak khawatir.
"Boleh Mat, tolong ambilkan!" ucap Dina.
Dengan sigap Mamat langsung mengambilkan obat dan segelas air minum untuk bosnya.
Sedang Farhan yang berada di dalam ruangan Dina segera melancarkan aksinya. Dia menuju meja kerja Dina,lalu membuka laptop kerja Dina, kemudian Farhan mengeluarkan flashdisk dari dalam sakunya lalu menyambungkannya ke laptop Dina. Dengan cekatan Farhan mencuri data dari Laptop tersebut. Sebelum Dina kembali Farhan sudah selesai dengan aksinya.
"Maaf yaa udah nunggu lama!" kata Dina, lalu duduk di samping Farhan.
"Gak papa kok, oh ya kamu udah makan belum?" tanya Farhan basa basi.
"Belum, solanya kerjaan lagi banyak banget di kantor, apa lagi besok ada tender besar yang harus aku dapatin!" jelas Dina.
"Ini udah malem lho, mendingan sekarang kamu makan malem dulu, aku temenin kamu makan!" kata Farhan.
"Oke kalau gitu, bentar aku ambil tas dulu" kata Dina, lalu mereka pun pergi keluar bersama untuk makan malam.
Sesampainya di sebuah restoran, dan memesan makanan, mereka terlihat akrab mengobrol bersama. Tak nampak lagi rasa sungkan ataupun canggung diantara mereka. Bahkan Dina dan Farhan terlihat begitu tomantis bak pasangan kekasih. Namun dibalik semua itu tanpa diketahui oleh Dina, Farhan sudah berbuat licik kepadanya.
*Keesokkan Harinya*🌞
Jam sudah menunjukkan jam setengah 9 pagi. Dina pun baru terbangun dari tidurnya. Dia terkejut saat melihat jam. Dia langsung bangun dari tidurnya, dan langsung mengganti pakaiannya tanpa mandi terlebih dahulu.
"Aduhh, gue kesiangan lagi, mama kok gak bangunin gue sih!" gerutu Dina seraya memakai pakaiannya.
Tanpa Dina sadari sepatu yang dipakainya beda warna. Karena saking panik dan terburu buru Dina tidak menyadari hal itu. Dia pun segera turun ke bawah, lalu bergegas berangkat ke kantor karena hari ini ada meeting penting.
Dalam perjalanan menuju tempat meeting, Dina menelevon Ririn untuk mengantarkan laptopnya yang berada di ruang kerjanya.
"Halo Ririn!" kata Dina setelah tersambung.
"Ha...halo bos" jawab Mamat.
"Hlo kok kamu yang angkat, mana Ririn?" tanya Dina.
"Mbak Ririnnya belum datang bos" jawab Mamat.
"Yaudah kalau gitu cepetan kamu antarkan laptop yang ada diruangan saya sekarang, kamu antarkan ke cafe kemarin itu!" perintah Dina.
"Iya bos, saya antarkan sekarang juga!" kata Mamat.
Sambunganpun terputus.
Sesampainya ditempat meeting, Dina langsung menemui kliennya.
"Maaf pak Wiliam, saya terlambat!" kata Dina.
"Oh iya bu Dina tidak apa apa" ucap Wiliam.
"Maaf pak sebelumnya, kebetulan laptop saya tertinggal di kantor, tapi anak buah saya lagi kesini mengantarkannya, mohon tunggu sebentar ya pak!" jelas Dina.
"Iya bu Dina, kebetulan saya juga lagi menunggu klien saya yang satunya. Silahkan duduk dulu bu Dina!" kata Wiliam.
Kemudian Dina duduk. Tapi hatinya masih bimbang dan tidak tenang, karena Mamat tak kunjung datang. Tiba tiba Farhan datang menghampiri mereka. Dan itu membuat Dina terkejut dengan kedatangan Farhan.
"Kamu...!" ucap Dina seraya menunjuk ke arah Farhan.
"Iya bu Dina, senang bertemu kembali!" kata Farhan dengan senyum sinisnya.
"Lho kalian sudah saling kenal ternyata?" tanya Wiliam.
"Iya pak, kami sudah saling kenal" ucap Farhan.
"Yasudah kalau begitu mari kita mulai saja meetingnya!" kata Wiliam.
"Tunggu sebentar lagi pak, saya masih menunggu anak buah saya. Mungkin sebentar lagi datang" kata Dina tampak khawatir.
"Kalau begitu silahkan pak Farhan dulu untuk mulai promosinya!" ucap Wiliam.
Lalu Wiliam mulai membuka laptopnya, dan menunjukkan beberapa gambar kepada Wiliam. Sedangkan Dina nampak panik, lalu dia beranjak dari duduknya untuk menelevon Mamat kembali. Pada saat Dina akan menelevon Mamat, tanpa sengaja Dina melihat gambar persentasi dari laptop Farhan. Dina sangat terkejut ketika dia melihat hasil persentasinya sama persis dengan yang dia buat. Untuk lebih memastikannya Dina mencoba lebih mendekat ke laptop Farhan. Dan ternyata benar, kalau memang itu data miliknya.
"Lho pak ini kan promosi punya saya, kenapa bisa di laptop kamu?" seru Dina, seraya membuka laptop Farhan.
"Gak mungkin ini punya bu Dina, jelas jelas ini punya saya!" kata Farhan tak mau kalah.
"Enggak enggak, ini punya saya, kamu mencuri ini dari laptop saya kan?" seru Dina.
"Mana buktinya kalau ini punya bu Dina!" kata Farhan mulai panik.
Dina hanya terdiam tak bisa menjawab apa apa, sebab saat ini dia memang tidak mempunyai bukti apapun. Tak lama kemudian Mamat datang dengan membawa laptopnya, lalu segera menyerahkannya kepada bosnya. Dina lalu membuka laptopnya dan mencari file miliknya. Tapi ternyata file nya sudah tidak ada dan sudah terhapus.
"Kok file nya gak ada sih, perasaan gue simpen disini!" ucap Dina seraya mencari file dilaptopnya.
"Tega lo ya Farhan. Lo pasti udah hapus file gue sesudah lo mencurinya!" seru Dina.
"Jangan asal nuduh begitu dong bu Dina. Lihat saja Bu Dina pakai sepatu aja beda sebelah, apa ini bisa disebut bos yang cerdas" kata Farhan sambil menunjuk ke arah sepatu Dina.
Dina bertambah emosi setelah melihat sepatunya, kemudian dia langsung mencopot satu sepatunya dan mencoba melemparkannya ke Farhan. Namu dengan sigap Mamat menghalanginya.
"Maaf bu Dina, silahkan anda pergi dari sini. Saya tidak bisa menerima sikap anda yang seperti itu!" ucap Wiliam.
"Lo bener bener tega!" kata Dina menujuk Farhan. Lalu lekas pergi dari tempat tersebut setelah mengambil tas dan laptopnya.....
thanks😊
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 29 Episodes
Comments
Dinasti22
Like
2020-12-18
2
Bujanglapuk Lapukk
aku pendukung setia mu thor..hehe
2020-12-16
1
Bujanglapuk Lapukk
koq dikit thor..
jdi penasaran aku nya nih..
lnjut..
2020-12-16
0