part 4

Keesokan harinya Dina sudah siap untuk berangkat ke kantor. Sebelum berangkat dia menyempatkan sarapan terlebih dahulu dirumah bersama mamanya. Di rumahnya yang besar dan megah terdapat 2 pembantu rumah tangga, 1 orang sopir pribadi mamanya, 2 satpam dan 2 tukang kebun. Dina lebih suka menyetir mobilnya sendiri dari pada harus memakai jasa sopir. Setiap pagi Dina dan mamanya selalu sarapan bersama dirumah, yaa hanya berdua, sebab Dina adalah anak tunggal.

"Makan yang banyak yaa sayang, biar kamu selalu sehat, kerjaan kamu selalu banyak kan dikantor!" ucap mamanya.

"Iya ma, ini juga Dina makan banyak kok!" jawab Dina.

Mamanya hanya tersenyum melihat Dina lalu melanjutkan sarapannya kembali.

"Ma, Dina berangkat yaa, soalnya nanti Dina ada meeting dengan klien!" kata Dina setelah selesai dengan sarapannya.

"Iyaa sayang, hati hati yaa!" kata mamanya.

Setelah berpamitan, Dina langsung berjalan menuju pintu keluar. Pada saat Dina membuka pintu ternyata didepan pintu sudah ada Robby. Dina yang melihat kehadiran Robby dirumahnya seketika hatinya menjadi jengkel, karena Dina tidak suka dengan kehadiran Robby di rumahnya.

"Ngapain kamu kesini?" seru Dina dengan wajah jengkel.

"Din, please beri aku kesempatan sekali lagi, aku akan janji kalau aku akan berubah seperti apa yang kamu mau!" kata Robby memohon.

"Udah deh Rob, percuma,mendigan sekarang kamu pergi dari rumah aku!" kata Dina, lalu dia mulai berjalan menuju mobil.

"Tunggu Din, lihat ini, aku bawa cincin buat kamu, aku pengen kita menikah, ini bukti keseriusan aku sama kamu!" jelas Robby.

"Tapi sorry aku udah gak percaya sama kamu, ibarat aku baca novel aku mengulang buat ngebacanya jadi aku tau endingnya bakalan kayak gimana, Udah yaa, aku harus ke kantor sekarang!" kata Dina, kemudian dia masuk ke dalam mobil, tanpa menghiraukan Robby lagi.

"Dina tunggu, kamu harus percaya sama aku!" seru Robby. Tapi Dina tidak memperdulikkannya, dia sudah melajukan mobilnya menjauh dari rumahnya.

Setelah kepergian Dina, Robby tidak menyerah begitu saja sampai disitu. Dia lalu kembali mengetuk rumah Dina untuk menemui mamanya. Kali ini Robby akan meminta bantuan bu Ratih mamanya Dina untuk mendekatkan dirinya kembali dengan Dina.

"Maaf bu Ratih, ada yang mencari anda.. den Robby!" kata pembantunya. Saat itu bu Ratih sedang membaca majalah ditaman.

"Robby? oke bi, makasih!" kata bu Ratih. Dia nampak bingung dengan kedatangan Robby di rumahnya, karena setahu dia Robby dan Dina sudah tidak lagi memiliki hubungan apa apa. Dina pun sudah menceritakan semua tentang keburukan Robby selama ini kepada bu Ratih. Karena penasaran dengan kedatangan Robby di rumahnya, Bu Ratih akhirnya menemui Robby yang sudah menunggu di ruang tamu.

"Nak Robby, tumben, ada apa datang kemari?" tanya bu Ratih, seraya berjalan ke arah Robby.

"Selamat pagi tante... maaf tan kalau kedatangan saya sudah mengganggu tante. Ada hal yang mau saya bicarakan dengan tante!" jawab Robby.

"Tidak mengganggu kok nak Robby. Ada hal apa yang mau kamu bicarakan sama tante, kelihatannya penting." tanya bu Ratih, yang sudah duduk di sofa tamu.

"Jadi begini tan. Kedatangan saya kemari, sebenarnya saya ingin minta tolong sama tante. Saya ingin kembali lagi dengan Dina, tapi kelihatannya Dina sudah sangat benci dengan saya tan, jadi saya bingung harus bagaimana lagi!" jelas Robby.

"Tante bisa bantu kamu apa Rob... Mungki Dina sudah terlanjur kecewa dan sakit hati sama kamu, makanya sikap Dina jadi seperti itu sama kamu!" kata bu Ratih.

"Iya tan, saya ngerti. Tapi saya sudah berulang kali meminta maaf kepada Dina, dan saya juga berjanji akan menjadi orang yang Dina inginkan. Dan ini tan, saya sudah menyiapkan cincin untuk Dina, itu artinya kalau saya memang akan serius dengan Dina tan!" jelas Robby panjang lebar.

"Oke kalau begitu, nanti siang temui tante di cafe green, kita bicarakan masalah ini dengan Dina!" kata bu Ratih.

"Iyaa tante. terimakasih karena tante sudah mau bantu saya. Kalau begitu saya permisi dulu tan!" kata Robby dengan wajah sumringah.

"Oke, silahkan!" kata bu Ratih.

Bu Ratih ingin Dina segera menikah, makanya dia mau membantu Robby untuk kembali kepada Anisa. Bu Ratih takut jika anaknya menjadi perawan tua. Maka dia ingin Robby dan Dina kembali seperti dulu. Apa lagi saat Robby memperlihatkan cincin kepada bu Ratih, seketika bu Ratih langsung percaya dengan kata katanya. Setelah kepergian Robby, bu Ratih kembali melanjutkan membaca majalah di taman.

*DI KANTOR*

Sebelum Dina datang di kantor, Mamat sudah terlebih dulu merapikan meja kerja Dina, dan tak lupa di atas meja kerjanya, Mamat memberikan hiasan bunga mawar asli yang harum agar bosnya terlihat senang dan bangga dengan apa yang dia kerjakan. Setelah di rasa rapi dan harum, Mamat meninggalkan ruangan kerja Dina.

Tak lama kemudian Dina sudah datang, dan langsung memasuki ruang kerjanya. Saat baru masuk Dina mencium bau bungan mawar, seketika dia langsung bersin bersin dan batuk. Dari dulu Dina memang tidak menyukai bau bungan, mau itu bunga jenis apa pun. Karena jika mencium bau bunga alerginya langsung kambuh yaitu bersin dan batuk. Saat dia mendekati meja, emosinya semakin bertambah, karena gile file yang dia kerjakan kemarin tidak ada. Lalu Dina berteriak memanggil sekertarinya.

"Ririiiiiinn!" Seru Dina dari dalam ruangannya, bersin dan batuknya pun tak kunjung berhenti.

Ririn yang mendengar namanya dipanggil, sesegera mungkin langsung menuju ruangan Dina.

"Ririn, ini semua kerjaannya siapa. Siapa yang suruh beresin ruangan saya. Dan ini, kenapa ada bunga disini, kamu tau kan kalau saya alergi sama bau bunga. Lalu semua file yang ada diatas meja kenapa pada ilang semua... jawab!" seru Dina yang sudah terbakar rasa amarah.

"Maaf bos, saya tidak tahu.... mungkin Mamat bos!" jawab Ririn gugup.

"Kamu panggil Mamaf kesini sekarang!" perintah Dina.

Tanpa pikir panjang Ririn langsung beranjak keluar ruangan Dina dan menuju dapur untuk mencari Mamat. Saat itu Mamat sedang membuat teh untuk karyawan.

"Mamat, lagi ngapain?" tanya Ririn dengan suara manja

"Eh mbak Ririn, ini lagi buatin teh, mbak Ririn juga mau dibikinin teh?" tanya Mamat balik.

"Boleh Mat, tapi yang manisnya kayak kamu yaa,hee....!" kata Ririn menggoda Mamat.

"Mbak Ririn bisa aja"..

"Eh iya, ayo Mat ikut aku sekarang, cepet!" seru Ririn yang baru ingat dengan tujuannya.. Lalu dia menarik tangan Mamat menuju ke ruangan Dina.

"Iya bos?" tanya Mamat setelah sampai di dalam ruangan bosnya.

"Ini yang beresin meja saya kamu kan?" tanya Dina balik.

"Iya bos, kenapa?" tanya Mamat.

"Siapa yang suruh kamu buat beresin ruang kerja saya, gak ada yang boleh beresin ruangan saya kecuali saya yang suruh. Lalu kamu taruh mana file file saya diatas meja sini, dan ini, kenapa kamu taruh bunga diatas meja saya... saya gak sukaa!" seru Dina menggebu gebu. Lalu dia melempar vas bunga tersebut sampai pecah....

...*TERIMAKASIH SUDAH MEMBACA😊🙏...

...DITUNGGU KELANJUTAN CERITANYA YAA😊😊*...

Terpopuler

Comments

Bujanglapuk Lapukk

Bujanglapuk Lapukk

mntap thor..semngat

2020-12-13

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!