Romantic Short Stories
"Halo, saya gak mau tau yaa, pokoknya proyek itu harus selesai bulan depan!" kata Dina dari saluran televon. Saat dia akan memasuki kantornya, tiba tiba dia terpeleset..
"Auw.... apa apaan ini,kenapa lantainya masih licin... dan kenapa kalian semua malah lihatin saya, sana masuk!" seru Dina yang menyuruh semua karyawannya masuk kedalam kantor.
"Ini siapa yang ngepel, jadi basah semua baju saya!" kata Dina,seraya berdiri dari duduknya.
"Maaf bu Dina, saya lupa pasang papan peringatannya!" kata OB yang langsung datang menghampiri Dina.
"Kenapa bisa lupa, terus kenapa ini baru kamu pasang setelah saya udah kepeleset?" seru Dina marah marah, seraya melempar papan peringatan.
"Yaa biar yang lain tidak ikutan kepeleset bu!" kata OB tersebut dengan santainya.
"Kamu saya pecat!" seru Dina kembali, lalu langsung masuk kedalam kantor.
OB tersebut hanya bengong saja saat mendengar bahwa dirinya dipecat. Rasanya percuma saja bila OB tersebut memohon agar tidak dipecat, karna sekali Dina mengatakan sesuatu maka keputusannya tidak bisa diganggu gugat. Seakan OB tersebut sudah mengetahui sifat Dina, akhirnya mau tidak mau dia harus angkat kaki dari perusahaan tersebut.
Dina adalah seorang wanita muda dengan karir yang sukses,yang mempunyai perusahaan cukup besar di kota Jakarta. Tahun ini dia berumur 23 tahun. Dina adalah seorang bos yang bisa dibilang cukup galak, tapi sebenarnya dia mempunyai hati yang baik. Tapi jika ada orang yang membuatnya benar benar marah maka Dina tidak segan segan untuk memberikan peringatan bahkan konsekuensinya.
Sampainya diruangannya, Dina langsung memanggil sekertarisnya dari saluran televon. Tak berapa lama kemudian Sekertarisnya pun datang.
"Pagi bu, ada yang bisa saya bantu!" kata Ririn sekertaris Dina.
"Saya gak mau tau hari ini juga harus ada OB baru!" kata Dina.
"Tapi bu, bagaimana bisa......"ucap Ririn belum selesai menyelesaikan kalimatnya yang langsung dipotong oleh Dina.
"Kamu denger gak!" seru Dina.
"Ba...baik bu,saya akan cari OB baru hari ini juga, permisi!" kata Ririn yang langsung ketakutan, lalu beranjak keluar dari ruangan Dina.
Saat keluar dari ruangan bosnya, Ririn merasa bingung, bagaimana caranya dia bisa mendapatkan OB hari ini juga. Ririn sudah sangat hafal dengan sifat Dina seperti apa. Karena sudah 5 tahun terakhir ini dia bekerja sebagai sekertaris diperusahaan Dina. Apa yang menjadi kemauan bosnya maka harus dituruti bagaimanapun caranya.
"Apa aku buat lowongan online aja yaa, mungkin dengan cara itu, ada yang mau langsung melamar dan bekerja disini... Tuhan tolong hambamu ini, semoga Engkau memudah pekerjaan hamba kali ini, agar hambamu ini tidak lagi kena semprot oleh bos Dina yang galaknya seperti nenek sihir!" kata Ririn pelan...
Kemudian Ririn langsung membuat lowongan online. Dia berharap hari ini juga dia bisa mendapatkan OB yang baru.
*Ditempat Lain*
Disebuah warung kopi Mamat dan Firman sedang mengobrol dengan menyeduh kopi bersama.
"Man, pinjam laptop lo sebentar donk, gue mau cari kerja nih, siapa tau ada lowongan pekerjaan buat gue!" kata Mamat. Kebetulan Firman saat itu sedang membawa laptop.
"Tapi bentar aja yak, soalnya gue mau lihat drakor!" jawab Firman.
Setelah melihat lihat lowongan pekerjaan, tiba tiba Mamat menemukan pekerjaan sebagai OB yang langsung bisa bekerja hari ini juga. Tanpa pikir panjang dia akan langsung berangkat ke perusahaan tersebut.
"Man, gue udah dapet pekerjaan nih, aji mumpung, bisa langsung kerja!" seru Mamat dengam wajah sumringah.
"Kerja dimana Mat?" tanya Firman.
"Di perusahaan Man!" jawab Mamat.
"Wahh, beruntung banget lo, pasti kerjanya bagus itu, mana diperusahaan lagi!" kata Firman.
"Iyaa Man, jadi OB!" kata Mamat
"Ape lo kate, OB? Yang bener aja lo mau kerja jadi OB... Wajah secakep lo masak iya mau jadi OB, lo tuh pantes nya kerja jadi model!" kata Firman agak terkejut.
"Mau gimana adanya jadi OB lowongannya, biarin ajalah, yang penting gue bisa kerja!" ucap Mamat.
"Terserah lo deh. Kalau sampe lo kagak ketrima kerja disana, berarti bosnya buta, orang secakep lo harusnya bisa langsung ketrima!" kata Firman.
"Doain aja Man, moda gue ketrima.. Gue cabut dulu ya, mau langsung kesana, keburu nanti diduluin orang lain!" kata Mamat. Kemuadian Mamat langsung beranjak pulang kerumah untuk bersiap siap pergi melamar pekerjaan.
Mamat adalah lelaki tampan,yang hidup sederhana, apa adanya, baik hati dan ramah. Mamat berumur 25 tahun. Dia hidup dikontrakan bersama dengan emaknya. Bapaknya sudah lama meninggal dunia sejak Mamat masih kecil. Dan sekarang dia hanya hidup berdua dengan emaknya.
"Mak.. emakk....!" seru Mamat setelah sampai dirumah.
"Ada apa Mat, kenapa teriak teriak begitu!" jawab emaknya yang langsung menghampiri Mamat.
"Mak, Mamat mau melamar kerja sekarang, mumpung ada lowongan!" kata Mamat.
"Yang bener Mat.... Alhamdulillah, yaudah sono kamu siap siap dulu!" kata emak bahagia.
Mamat kemudian langsung masuk kedalam kamar untuk bersiap bersiap. Selang 5 menit kemudian Mamat sudah siap dengan kemeja panjang dan celana hitam panjangnya.
"Mak, Mamat berangkat dulu!" seru Mamat seraya memakai helm dikepalanya.
"Iya Mat, hati hati dijalan, semoga kamu ketrima!" seru emaknya dari belakang.
"Assalamualaikum...
"Waalaikumsalam"......
Mamat kemudian menaiki sepeda motornya dan langsung melaju menuju perusahaan tempat diaman dia akan melamar pekerjaan.
Sekitar 15 menit perjalanan akhirnya Mamat sampai diperusahaan, setelah memarkir motornya dia langsung memasuki perusaahaan tersebut.
Saat akan menemui menajer, Mamat merasakan perutnya sakit, tanpa pikir panjang dia langsung mencari toilet diperusahaan tersebut.
Pada saat masih berada didalam toilet, tiba tiba Dina juga memasuki toilet yang sama dengan yang dimasuki Mamat. Saat mata mereka saling menatap Dina terkejut dan langsung berteriak..
"Aaaaaaaa..... siapa kamu, kenapa kamu bisa masuk ketoilet saya!" teriak Dina.
"Toilet mbak, emang ada nama mbak ditoilet ini?" kata Mamat bingung.
"Berani beraninya kamu masuk sini, satpam.... satpaaaaammmmmm!" Teriak Dina yang langsung keluar dari toilet seraya memanggil satpam.
"Iya bu... ada apa?" kata Satpam yang langsung datang setelah mendengar teriakan Dina.
Mamat pun langsung melarikan diri.
"Kerja kamu ngapain aja sih, kenapa bisa ada penyusup masuk kesini. Saya gak mau tau cepet tangkep penyusup itu!" seru Dina.
"Iyaa bu, baik...!" kata Satpam tersebut. Lalu langsung berlari mengejar Mamat.
Setelah dirasa aman, Mamat langsung menuju ke ruang HRD, dan disana dia bertemu dengan Ririn sekertaris Dina.
Ririn yang melihat Mamat untuk pertama kalinya, merasa terpesona dengan ketampanan Mamat.
"Kamu, kamu.... siapa?" tanya Ririn mendekati Mamat.
"Saya yang mau melamar kerja disini mbak!" jawab Mamat seraya mengulurkan tangannya.
"Kamu.... yang mau kerja sebagai OB disini?" tanya Ririn kembali.
"Iya mbak, apa masih ada lowongan?" tanya Mamat balik.
"Masih kok, masih ada, tenang aja!"..
"*kalau OB nya ganteng kayak gini bisa beningin mata nih tiap hari, daripada ngadepin bos jutek kaya gitu!" kata Ririn dalam hati.......
...TERIMAKASIH SUDAH MEMBACA😊🙏*...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 29 Episodes
Comments