Pendakian

Satu hal yang Bondan yakini, ia harus sampai lebih dulu dibanding Mr. Lee. Ia yakin, Mr. Lee pasti ke sini dan punya maksud tidak baik. Dia sudah tahu koordinatnya. Bondan terus melangkah sambil mengibaskan parang, menebas dan menyeruak belukar diantara pohon-pohon besar. Jalan yang ia lalui mulai menanjak. Bondan membuat jalur sendiri, jalur terdekat. Bukan jalur resmi seperti yang Jordy cs lalui. Begitupula Jordy dan yang lainnya, jalur pendakian yang mereka lalui kian menanjak.

Masih jauh gak sih," ucap Tessa sambil meringis menahan perih di jari kakinya yang lecet.

"Tenang Beb, bentar lagi juga nyampe," senyum Jordy, "sini biar Abang bawa ransel kamu."

"Dari tadi kek! Nih!" Akhirnya Tessa bisa bernapas lega, beban di pundaknya hilang.

"Itu! Kita sudah sampai!" tukas Della sambil menunjuk sebidang tanah berumput dekat air terjun. Della yang memang melangkah paling depan langsung berlari riang diikuti Ilham. Sementara Tessa terduduk lesu di sebongkah batu hitam ditemani Jordy.

"Asik! Kita bikin tenda di sini! Atau di situ!" tunjuk Della. Lalu perhatiannya tertuju ke air terjun Ia pun menjatuhkan ransel dan menghampiri air terjun yang tingginya sekitar 50 meter itu. Arusnya lumayan deras di antara bebatuan besar.

"Hei!, Della! Hati-hati!! Awas kepeleset!!!" tukas Ilham sambil mengejar Della. Della yang sekejap mata sudah jauh. Della begitu lincah seperti kelinci yang meloncat dengan riang. Della tidak memperdulikan Ilham, ia asik melewati dan menapaki bebatuan yang satu ke batu yang lain. Sampai akhirnya ia sampai ke tepi sungai. Airnya bening. Della menyentuh air itu dan wow.

" Dingin banget, kayaknya seger nih kalo mandi."

"Hah! Iya nih, gue juga pengen mandi," ucap Ilham begitu ia sampai dan duduk di samping Della, di atas Batu besar.

"Maksud lo?? kita mandi bareng gitu??? gak usah yah!" ketus Della. Tapi bagi Ilham, Della tetap imut, dan itulah yang Ilham suka dari Della. Della lincah bermata jelita, wajahnya imut, tubuhnya mungil dan bibirnya mungil.

"Say! Kamu menjauh dulu deh. Beneran aku pengen mandi," rengek Della.

"Tapi nanti siapa yang jagain kamu? Gimana kalo kamu terpeleset? Atau? Atau terbawa arus," ujar Ilham dan argumennya masuk akal.

"Ih! Tapi aku gerah banget tau!" ucap Della sambil menggeliat manja. Kalo sudah begitu, Ilham selalu tidak tega dan segera mencari alternatif lain supaya Della tidak mandi sendiri.

"Bentar-bentar, kita pastiin dulu, jangan-jangan sungai ini dalem," ucap Ilham sambil membuka jaket dan menggulung celana.

Ilham pun turun dan memeriksa sungai itu. Tidak dalam. Air sungai itu rata-rata setinggi lutut Ilham dan tidak ada batu-batu tajam. Pasti air telah mengikis semua batu di bawah sungai itu menjadi tumpul dan kebanyakan bulat dan halus.

"Tuh kan, gak dalem kan?"

"Iya iya! Bentar aku panggil Tessa dulu, biar kamu ada yang nemenin. Sekalian ambil handuk kamu."

"Makasih sayang. Ih! baik deh kamu," senyum Della sambil mendelik manja.

Jordy dan Tessa pun sampai ke sebidang tanah berumput lembut diantara batu batu besar yang tak beraturan menonjol dari dalam tanah itu. Jordy perhatikan sekeliling, ada yang aneh. Batu batu itu tidak semuanya bulat dan tidak beraturan. Ada juga yang ceper. Bahkan, ada yang bentuknya seperti balok dan panjang sekali.

"Jadi ini yang di sebut batu-batu megalitikum. Luar biasa. Mahluk macam apa di jaman dulu dan dengan alat seperti apa mereka memotong batu-batu ini.

"Wow! Luas juga yah? Baru kali ini aku ke tempat seperti ini. Pemandangannya oke juga," ucap Tessa sambil mengedarkan pandangan ke sekeliling. Air terjun yang tinggi, lereng-lereng yang curam dan pohon-pohon besar yang menyelimuti bukit.

Ilham sampai ke tempat Jordy dan Tessa yang lagi duduk menghela lelah di atas sebuah batu besar yang datar.

"Tes, lu temenin Della mandi gih."

"Apa? mandi?? mandi di sungai maksud lo??"

"Iya, jangan sampai dia mandi sendiri, takut kenapa-napa," lanjut Ilham.

"Hih! Emang gak ada buayanya? atau ular apa gitu," ujar Tessa sambil merinding sendiri.

"Hus! jangan nakut-nakutin dong, tuh lihat! Bekas tenda di sekeliling lo. Tempat ini udah dibuka untuk umum. Ya berarti sudah terbukti aman," ucapan Ilham yang satu ini ada benarnya juga.

"Kalo pun lu belum mau mandi, temenin dia kek, daripada Ayang gue mandi sendiri."

"Iya iya bawel!" ujar Tessa sambil beranjak.

"Ham! Sini!!" panggil Jordy. Tessa sudah jauh dan hampir sampai pada Della yang sedang asik bermain air.

"Lo merasa aneh gak? Ini kan libur panjang, kenapa cuma kita yang kemping di sini? Padahal kata temen gua, di sini biasanya banyak anak-anak yang kemping."

"Mungkin belum pada datang aja kali atau belum banyak yang tau. Kan lo sendiri yang bilang, tempat ini belum genap setahun dibuka untuk umum," jawab Ilham.

"Iya juga sih," ucap Jordy sambil manggut-manggut, "Tapi ada bagusnya juga sih, kita jadi bisa(?) ehm ehm! Lo paham kan?" goda Jordy sambil menggerak-gerakkan alis tebalnya.

"Hehehe! Sekarang cewek-cewek kita lagi mandi. Mata gue udah gatel."

"Hahaha!"

"Tapi sabar Bos, kita lihat dulu sikonnya. Kita cari posisi yang aman, yang nyaman dan engle-nya dapet."

"Hahaha! Bisa aja Luh!"

***

"Tes, lu gak mandi?" tanya Della sambil menyerahkan baju pada Tessa.

"Takut gue," jawab Tessa singkat. Della melorotkan celana da**mnya.

"Lo mandi telanj**g bulet!"

"Emang kenapa?" kata Della dengan wajah polos.

"Nih," lanjut Della sambil mengacungkan pakaian dalamnya pada Tessa. Mau tidak mau Tessa menerimanya. Della seperti anak kecil yang belum punya rasa malu tanpa pakaian. Della pun mulai menceburkan diri.

"Wuih! seger banget Tes! Ayo turun, temenin gue. Nih! Gak dalem kok. Airnya juga bersih banget tau," goda Della.

"Entar aja lah, ngeri gue. Seumur-umur gue belum pernah mandi di alam terbuka."

***

Sementara itu, di tempat lain. Bondan kembali membuka peta dan mengamatinya. Ia merasa yakin, ia sudah dekat tujuan. Sekitar beberapa kilometer lagi. Ia pun kembali melanjutkan perjalanan. Pohon-pohon yang ia lewati makin banyak dan besarnya rata-rata dua pelukan manusia dewasa.

***

Della mulai kedinginan dan merasa cukup.

"Sorry Tes! ambilin handuk gue dong, daripada nanti si Ilham keburu ke sini nganterin handuk."

"Ya udah bentar. Nih!, Baju lo di sini yah. Gak bakalan jatuh," jawab Tessa sambil menaruh pakaian Della di atas batu dan lalu ia pun pergi menjauh. Della ditinggal sendiri dan celingukan sendiri.

air yang gemericik, angin yang bertiup tambah kencang membuat Della merinding.

"Cepetan Tessa!!"

Tessa sampai ke atas batu dimana ransel Della dan ransel Ilham tergeletak. Jordy dan Ilham tidak ada.

"Kemana mereka?" gumam Tessa sambil mengedarkan pandangan. Pohon-pohon besar yang berjejer tak beraturan, batu-batu hitam besar bergelimpangan. Sepi yang mendasar sampai ke hati. Hanya terdengar teriakan Della di kejauhan.

"Cepetan Tessa!"

Terpopuler

Comments

Wiselovehope🌻 IG@wiselovehope

Wiselovehope🌻 IG@wiselovehope

😘❤️💯👍🌹🌻

2021-04-06

3

🍭ͪ ͩ𝕸y💞🅰️nnyᥫ᭡🍁❣️

🍭ͪ ͩ𝕸y💞🅰️nnyᥫ᭡🍁❣️

fani? oh yg ditaksir sama bos taupan kan ya?

2021-03-06

2

ANAA K

ANAA K

semangat thorr

2021-02-25

0

lihat semua
Episodes
1 Suatu Puncak Peradaban
2 Keputusan Bondan
3 Pendakian
4 Tenda Tenda
5 Longsor
6 Lorong
7 Putri
8 Burung Besi
9 Kontak Batin
10 Situs
11 Instalasi Cawan Suci
12 Dua Sisi
13 Gani
14 Satu Kekhawatiran
15 Ekskavasi
16 Bondan dan Putri Kesepian Abadi
17 Sayembara
18 Mereka Datang
19 Perang Dimulai
20 Perang Besar
21 Bukit Tertinggi
22 Kau Adalah Dia
23 Bangsa Hannom
24 Menos
25 Kejutan Untuk Jerry
26 Cerita Empoh
27 Jalan Sesat
28 Diu Adalah Pengecualian
29 Kunjungan Tak Terduga
30 Undangan
31 Satu Pesta, Satu Kemalangan
32 Eksistensi
33 Penemuan Gani
34 Niat Untuk Bersatu
35 Kita Tidak Sendiri
36 Konfrontasi
37 Cerita Itu
38 Persiapan Penyerangan
39 Sergap Penyergap
40 Mereka Semakin Dekat
41 Kabar & Bahaya
42 Sekilas Info
43 Mereka yang Butuh Penjelasan
44 Kembali ke Bukit Halimun
45 Negosiasi atau Konfrontasi
46 Tabir Masa Lalu
47 Kemana Mereka Pergi?
48 Taupan dan Fani
49 Kawah Candradimuka
50 Mimpi Taupan
51 Perang Dunia Ketiga, Dimulai
52 Kembali Ke Bukit Halimun
53 Yang Lain
54 Back to Habbit
55 Dias
56 Taupan dan Fani
57 Ajakan Gani
58 Lawan Sesungguhnya
59 Perang Dunia Ketiga Di Mulai
60 Akhir dari Sebuah Pencarian Kesempurnaan
61 Invasi
62 Bondan, Sendiri
63 Seorang Ksatria
64 Awal Mula
65 Awal Mula bagian 2
66 Awal Mula 3 & 4
67 Awal mula 5
68 Persekutuan Baru
69 Para Pejuang
70 Dul Karim tidak Tinggal Diam
71 Seperti Wabah
72 Jerat
73 Sebuah akhir yang akan menjadi awal bagi yang lain
Episodes

Updated 73 Episodes

1
Suatu Puncak Peradaban
2
Keputusan Bondan
3
Pendakian
4
Tenda Tenda
5
Longsor
6
Lorong
7
Putri
8
Burung Besi
9
Kontak Batin
10
Situs
11
Instalasi Cawan Suci
12
Dua Sisi
13
Gani
14
Satu Kekhawatiran
15
Ekskavasi
16
Bondan dan Putri Kesepian Abadi
17
Sayembara
18
Mereka Datang
19
Perang Dimulai
20
Perang Besar
21
Bukit Tertinggi
22
Kau Adalah Dia
23
Bangsa Hannom
24
Menos
25
Kejutan Untuk Jerry
26
Cerita Empoh
27
Jalan Sesat
28
Diu Adalah Pengecualian
29
Kunjungan Tak Terduga
30
Undangan
31
Satu Pesta, Satu Kemalangan
32
Eksistensi
33
Penemuan Gani
34
Niat Untuk Bersatu
35
Kita Tidak Sendiri
36
Konfrontasi
37
Cerita Itu
38
Persiapan Penyerangan
39
Sergap Penyergap
40
Mereka Semakin Dekat
41
Kabar & Bahaya
42
Sekilas Info
43
Mereka yang Butuh Penjelasan
44
Kembali ke Bukit Halimun
45
Negosiasi atau Konfrontasi
46
Tabir Masa Lalu
47
Kemana Mereka Pergi?
48
Taupan dan Fani
49
Kawah Candradimuka
50
Mimpi Taupan
51
Perang Dunia Ketiga, Dimulai
52
Kembali Ke Bukit Halimun
53
Yang Lain
54
Back to Habbit
55
Dias
56
Taupan dan Fani
57
Ajakan Gani
58
Lawan Sesungguhnya
59
Perang Dunia Ketiga Di Mulai
60
Akhir dari Sebuah Pencarian Kesempurnaan
61
Invasi
62
Bondan, Sendiri
63
Seorang Ksatria
64
Awal Mula
65
Awal Mula bagian 2
66
Awal Mula 3 & 4
67
Awal mula 5
68
Persekutuan Baru
69
Para Pejuang
70
Dul Karim tidak Tinggal Diam
71
Seperti Wabah
72
Jerat
73
Sebuah akhir yang akan menjadi awal bagi yang lain

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!