Hadiah Untuk Pak Ojan

"Tuan Welly apa kau libur hari ini?" Mereka masih di meja makan, Tiffany sedang mengupaskan jeruk untuk Welly dan menyuapkannya terus menerus.

"Kenapa diam? Aku tanya. Apa hari ini libur ?" Tiffany kesal karena pertanyaannya tidak di jawab oleh Welly.

Welly pun menangkap tangan Tiffany, "Stop it!" Bagaimana aku menjawab, Kau tak berhenti menyuapkan jeruk itu ke mulutku." Welly berbicara sambil membulatkan matanya.

He-He

"Oh, iya ya!" Tiffany pun menarik tangannya mundur.

"Iya, hari ini aku libur. Ada apa?"

Tiffany melipat bibirnya, menggelengkan pelan kepalanya, "Ekspresi apa itu? Cepat katakan, kau mau apa dariku?" Ucap Welly yang membaca raut wajah Tiffany sedang ragu menginginkan sesuatu.

Tiffany tidak pernah menatap maupun menjenjangi mata Welly saat menginginkan sesuatu dari Welly, biasanya ia akan menunduk sembari menggulung kecil ujung baju Welly, tanpa disadari oleh Tiffany itu lah hal yang justru melemahkan laki-laki.

Dengan mengalihkan pandangan kita darinya, seorang laki-laki akan lebih lama dan senang memandangi wajah pasangannya.

Otak laki-laki memang dirancang untuk lebih tertarik melihat benda bergerak, ia tidak akan tahan dengan tatapan mata. Tiffany yang menundukkan pandangan dan menggerakkan kepalanya ke kiri ke kanan justru membuat Welly gemas karena menganggap sesuatu yang dilihatnya adalah benda. Hal itu memang sudah pembawaan sistim saraf pada laki-laki.

"Aku ingin pergi ke Mall, membeli hadiah untuk Pak Ojan dan istrinya, lalu kita ke rumah besar." Tiffany masih menggulung ujung baju Welly menatap pada jari-jarinya sembari mengerucutkan bibir.

"Hanya itu?" Tanya Welly.

Tiffany mengangguk.

"Cih!" Welly memicingkan senyum. "Kapan uangku akan habis jika yang Kau minta hanya itu." goda Welly.

"Hmm!" Tiffany menelungkupkan wajahnya pada lengan kekar Welly, "Nanti 10 anakmu yang akan menghabiskannya." Tiffany berkata dengan suara meredam.

"Kau sanggup melahirkan 10?"

"Bukan aku, tapi kau yang melahirkannya!" Jawab Tiffany.

Hiiiih!

"AUUUW... Sakiiit Tiffany!!" Tiffany menggigit lengan Welly.

***

Sore hari,

"Ini ambilah!" Welly menyodorkan satu kartu kredit berwarna hitam bertuliskan Visa Invinite Card pada Tiffany.

"Untuk apa?" Tiffany bertanya sambil menerima kartu itu, dan memandanginya.

"Tadi katamu ingin membelikan sesuatu untuk Pak Ojan dan istrinya, pergilah ke Mall dulu bersama Nena lewat jalan akses apartemen. Satelah selesai kabari aku, Aku dan Peter akan menjemputmu di pintu depan."

"Kenapa harus yang ini, yang biasa saja!" Tiffany menyodorkan kartunya kembali pada Welly.

"Aku tidak punya, Hmm.. lihatlah!" Welly membuka dompetnya mengeluarkan semua kartu Bank nya. Tiffany meliriknya.

Hmm, semua kartu Bank nya internasional. Untung saja ini pandemi, mungkin aku akan sangat sering ditinggal pergi seperti Mama dulu jika tidak. Bahkan dia punya JP Morgan, rasanya aku seperti menikah dengan Barack Obama.

Tiffany menyebikkan bibirnya.

Kartu yang di berikan Welly pada Tiffany adalah, infinite card, kartu yang berasal dari Banque de Luxembourg ini memudahkan pemiliknya untuk mengambil uang yang tak terbatas. Jika biasanya kartu ATM hanya bisa mengambil uang dengan nominal maksimal 10 juta, dengan Visa Infinite Card ini bisa mengambil uang hingga lebih dari 180 juta di seluruh ATM di penjuru dunia. Dan jika melakukan penarikan tunai di bank, bisa mengambil hingga lebih dari 6 miliar.

Sedangkan JP Morgan yang dimaksud Tiffany adalah JP Morgan Chase Palladium Visa, kartu kredit Visa khusus undangan yang diterbitkan oleh JP Morgan Chase ini merupakan salah satu kartu eksklusif di dunia, gosipnya kartu ini juga favorit mantan Presiden Amerika Serikat, Barack Obama. Kartunya dibuat dari paladium, salah satu metal termahal dan terkuat di dunia seharga sekitar 12 juta rupiah dalam satu kartu. Pemiliknya dijamin bisa melakukan pembelian apapun dan kapanpun tanpa batasan limitnya. Untuk memiliki kartu ini seseorang harus memiliki akun investasi pialang dengan saldo minimal 135 miliar dalam Bank tersebut. Kartu ini hanya bisa di gunakan di Amerika.

Lalu bagaimana dengan kartu ekslusif paling populer Centurion American Express AMEX atau yang populer di sebut dengan Black Card? Tentu saja Tiffany juga melihatnya di dompet Welly.

"Boleh ku belikan Nena juga?"

"Pakailah sesukamu, itu milikmu sekarang."

Tiffany tersenyum, mengangguk dan melompat memeluk Welly, "Trimakasih!"

Cup!

Tiffany mengecup pipi Welly kemudian berlari kecil ke arah kamar Nena.

"Hmm, Nyonya Liem!" Welly menggelengkan kepala.

Tiffany pun bersiap untuk pergi terlebih dulu ke Mall bersama Nena. Mereka berbelanja untuk Pak Ojan dan Istrinya namun Tiffany juga membelikan para pelayan rumah besar yang berjumlah 7 orang juga Nena. Rumah tak berpenghuni itu tak akan sanggup di bersihkan hanya dengan 1 atau 2 orang pelayan saja. Sangat boros jika dipikir.. Tapi mau bagaimana lagi, Welly sangat menyayangi rumah itu. Lagipula dia sanggup membiayai perawatannya.

"Nena, Nanti disana temani aku berkeliling rumah itu ya!" Kata Tiffany pada Nena.

"Baik Nona, kenapa Nona tidak melakukannya sejak kemarin."

"Kemarin aku takut kalau-kalau bertemu penghuni yang tak nampak di rumah itu, sedangkan aku masih tinggal disana. Kalau sekarang kan aku sudah pindah." Seringai Tiffany.

Nena tersenyum mendengar alasan Tiffany.

Merasa lelah berbelanja lumayan banyak hingga tangan mereka tak muat lagi menenteng shopping bag. Tiffany mengajak Nena untuk duduk dan memesan kopi di Coffee break dalam Mall.

"Huft! kita sudah selesai kan?" Tanya Tiffany memastikan tidak ada yang terlupa untuk di beli.

Nena mengangguk.

Sambil menyesap secangkir kopi yang mereka pesan Nena memulai obrolan dengan pertanyaan.

"Nona, boleh aku bertanya." Ucap Nena.

"He,em, ada apa?"

"Mengapa orang kaya suka bereblanja menggunakan Credit Card, padahal uang mereka banyak, kenapa tidak pakai Debit Card saja?"

Tiffany tersenyum. "Begini Nena,, yang pertama Orang kaya itu tidak akan menyimpan banyak uang dalam bentuk tunai dan tabungan. Ada uang sedikit, masukin deposito. Ada uang sedikit, ekspansi bisnis. Ada uang sedikit, belikan obligasi. Pokoknya uang dipaksa kerja untuk mencari uang lagi bagi mereka.

Yang kedua,

Menjaga cash flow. Salah satu keuntungan kartu kredit adalah kita bisa berhutang tanpa membayar. Caranya dengan membeli barang 1 hari setelah tanggal yang di jadwalkan sebagai tanggal penagihan dan membayarnya pada tanggal jatuh tempo. Dengan begitu, mereka bisa mendapatkan kredit tanpa bunga selama 44 hari.

Yang ketiga,

karena Fasilitas. Ketika kita semakin aktif menggunakan kartu kredit, maka kredit skor kita di bank tersebut akan naik, belum lagi biasanya pihak bank akan menawarkan paket paket perjalanan ke luar negeri bagi top spender kartu kredit mereka. Selain itu, beberapa kartu juga menawarkan airport lounge gratis dan fasilitas ruang meeting bagi pemegang kartu kredit mereka dengan tier tertentu.

Yang ke empat,

Diskon. Siapa bilang orang kaya tidak silau terhadap diskon. Yang jelas saja,, kita bisa memperoleh barang yang pasti kita gunakan dengan harga yang lebih murah. Nah, disinilah perbedaan antara orang kaya dan (maaf sebelumnya) yang m*sk*n terlihat. Orang mi**in tahu apa yang mereka mau, sedangkan orang kaya tahu apa yang mereka butuhkan.

Nena mengangguk, "Lalu yang ke lima Nona?"

"Yang ke lima,

Point. Setiap kali kita menggesekan kartu kredit, kita akan mendapatkan sejumlah poin tertentu. Semakin banyak poin tersebut, semakin besar hadiah yang akan kita terima. Ini yang menarik Nena, Aku punya cerita tentang ini."

"Apa itu?" Tanya Nena penasaran.

"Jadi, aku mempunyai teman yang bekerja di salah satu perusahaan ternama. Pekerjaan dia adalah membeli kebutuhan barang - barang untuk perusahaannya dan dia membeli barang tersebut dengan menggunakan kartu kredit pribadi miliknya. Awalnya aku pikir dia bod*h Nena.. Ternyata aku salah! Dia bahkan mendapatkan begitu banyak poin untuk pekerjaan yang memang harus dia lakukan. Dan POIN itu adalah hadiah atas kecerdasannya. Di akhir tahun dia selalu kehabisan ide untuk menukar hadiah atas poin yang dimilikinya saking banyaknya yang ia dapat. WOW!"

"WAH!" Nena terlihat excited.

"Nah, yang ke Enam.

Konsolidasi Tagihan. Dengan menggunakan kartu kredit, sebenarnya kita tidak perlu lagi pusing - pusing mengelola tagihan air, telepon, listrik, TV kabel, dan banyak tagihan lainnya. Cukup bayar 1x sesuai dengan tagihan kartu kredit dan kita dibebaskan dari kerepotan mengelola banyak tagihan."

"Oh, itu sebabnya Sandra Dewi tidak pernah dengar bunyi suara token listrik habis ya Non.. hi-hi."

"Hah?" Tiffany bingung dengan yang dikatakan Nena.

"Tidak Nona lupakan saja. Lalu yang ke tujuh?"

"Yang ke tujuh, sekarang kita harus menelpon suamiku tercinta untuk menjemput kita."

***

SEMPATKAN LIKE DAN KOMEN YA KAK..

YANG MAU SPOILER NOVEL JUGA BOLEH FOLLOW IG @Qeqe.Sunarya 😉

Terpopuler

Comments

Viaa

Viaa

authot keren sekali😍

2021-03-17

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!