Chapter 19 : Abstrak, Kerajaan Li

Terlihat dua prajurit yang sedang berjaga di depan gerbang, mereka langsung siap siaga menghadang Jian dan prajuritnya dengan mengarahkan sebuah pedang ke arah mereka.

"Siapa kalian?" Salah satu dari mereka bertanya dnegan tegas. Kangjian maju untuk mewakili Jian bernegosiasi dengan dua prajurit penjaga gerbang tersebut. Kangjian menjelaskan tentang asal-usulnya dan meminta agar Jian masuk ke dalam istana kerajaan.

"Aku adalah Kangjian, kami berasal dari Kastil Putri Tertua. Kami ingin mengantar putri tertua menghadap Raja. Oleh karena itu, tolong buka gerbangnya dan biarkan Tuan Putri Tertua masuk."

"Maaf, tetapi Yang Mulia Raja sedang tidak berada dalam kerajaan, dan Tuan Putri Juanda tidak mengizinkan siapapun masuk istana kerajaan termasuk kalian... Jadi, silahkan pergi sebelum kami melakukan kekerasan." Katanya, prajurit itu mengusir mereka untuk pergi, tetapi Kangjian tidak terima dengan jawaban tersebut, hingga mereka berdebat hebat.

Jian hanya bisa diam saat Kangjian meneriaki prajurit itu, pada akhirnya mereka hanya bisa mengalah dan pergi dari sana.

"Kangjian... Ayo kembali ke kastil." Jian menepuk bahu Kangjian dan berbalik pergi, disusul oleh Kangjian dan Kanglian di belakangnya.

Sekarang mereka bertiga kembali menuju ke kastil, selama perjalanan pulang Kanglian terus mengoceh dan memaki-maki dua prajurit penjaga gerbang tadi yang mengusir mereka.

"Bagaimana bisa mereka mengusir Tuan Putri Tertua secara lancang seperti itu! Sangat tidak sopan, andai saja Raja mengetahui hal ini, mereka pasti sudah dihukum!"

"Sudahlah Kanglian... Aku akan menunggu sampai Raja kembali. Ngomong-ngomong apa kalian tahu watak Putri Kedua Jiansa? Tanya Jian, nama yang hampir mirip dengannya itu sedari tadi memenuhi kepalanya.

"Kami tidak terlalu tahu karena bukan bekerja di kerajaan. Namun, aku pernah mendengar Tuan Putri Kedua itu terlalu tegas dan memerintah, hingga beberapa orang kerajaan tidak menyukainya." Jawab Kanglian dengan santainya.

Ada rasa cemas di dalam diri Jian ketika mendengar nama itu, merasa bahwa Putri Kedua Jiansa adalah orang yang tidak mudah untuk Ia hadapi

"Ya... Dia dibenci beberapa orang, tetapi dia memiliki sebuah dukungan dari orang yang paling ditakuti di kerajaan. Oleh karena itu, tidak ada orang yang berani mengkritik putri kedua." Lanjut Kanglian, dia tidak bersemangat dalam bergosip.

"Dari mana kau tahu semua itu!?" Tanya Kangjian, heran dengan saudaranya yang bisa mengetahui hal seperti itu.

"Aku sering mendengar gosip dari prajurit yang berkeliaran di kota. Aku kan sering datang ke kota membeli makanan untuk kita makan, tidak seperti kau yang hanya berdiam diri di pos kastil saja!" Jawab Kanglian, sedikit menyindir.

Kangjian tidak menjawabnya lagi. Sementara itu Jian merasa sedikit cemas karena perkataan Kanglian, ada yang mengganjal pikirannya lagi. Suatu kata yang Kanglian ucapkan... "Orang yang paling ditakuti di kerajaan."

"Siapa itu?" Jian memberanikan diri bertanya.

"Maksud Anda?"

"Orang yang paling ditakuti di kerajaan... Siapa?"

"Ohh itu... Yah, sebenarnya agak menakutkan menyebutkan namanya, takut ternyata ada yang memata-matai kita hihi... Tapi akan aku beritahu, dia adalah Huangsa Li, dia adalah seorang kepala militer di kerajaan. Dan juga merupakan Anggota Inti Pertahanan di kekaisaran. Kemampuannya bertarung sangatlah hebat, wajar saja jika dia ditakuti." Jelas Kanglian, jawabannya itu semakin membuat Jian cemas, tetapi Ia tidak akan menunjukkan rasa cemasnya itu.

"Maafkan bila saya lancang menanyakan hal ini. Namun, apakah Anda tidak mengetahui silsilah keluarga Anda sendiri? Tanya Kangjian, sebenarnya dia takut untuk menanyakan hal itu. Namun pertanyaan itu seakan keluar sendiri dari mulutnya.

"Silsilah ya... Ayahku tidak pernah mengajarkan hal itu kepadaku." Jian menjawab dengan santai.

"Yah pantas saja... Anda selalu terkurung di dalam kastil selama itu, jadi Anda tidak tahu tentang orang-orang di kerajaan. Entah apa yang dipikirkan Raja sehingga memperlakukan Anda seperti itu... Aw!" Ucap Kanglian, perkataannya itu membuat Kangjian memukul punggungnya, karena perkataannya dianggap terlalu blak-blakan.

"Jangan asal berbicara seperti itu! Jagalah perkataanmu!" Tegas Kangjian.

"Ya... Ya... Maafkan aku!"

Sejak itu mereka hanya diam, sampai akhirnya sampai dan kembali ke kastil.

"Aku akan kembali beristirahat di dalam. Kalian jangan masuk ke dalam kastil kecuali darurat." Jian berjalan perlahan ke arah gerbang kastil, sementara Kangjian dan Kanglian melanjutkan tugas mereka menjaga di gerbang masuk area kastil.

Jian sudah sampai kembali diruangan bawah tanah, Ia baru menyadari bahwa pintu yang Ia dibrak sebelumnya sudah rusak, bahkan pintu itu terjatuh dari tempatnya. Namun Ia terkejut karena pintu itu kembali ke keadaan semula, seperti tidak terjadi apa-apa.

Jian tidak ingin memikirkan itu, Ia masuk ke dalam kamarnya itu, mengunci pintu lalu berbaring di atas ranjang.

"Dewi... Jika kau tahu apa yang ku maksud, keluarlah." Jian memanggil Sang Dewi untuk meminta sarannya. Sang Dewi langsung menanggapi panggilan Jian.

"Aku tidak bisa menunjukkan wujudku di depanmu sekarang. Katakan saja apa yang kau ingin katakan."

"Tujuanku hanya untuk AEGGA bukan? Mengapa aku merasa ini semua sulit? Tidak seperti saat aku menjadi Xitresax." Keluh Jian, sembari cemberut.

"Kau tidak beradaptasi. Sulit atau tidaknya tergantung dirimu." Jawab Sang Dewi dengan tegas.

"Tergantung diriku?"

"Ya... Cobalah menjadi Jian sepenuhnya dan beradaptasi lah dengan lingkungannya." Sang Dewi tidak lagi menanggapi Jian. Meskipun Ia memanggilnya berkali-kali.

Jian tidak lagi sedang berkomunikasi dengan Sang Dewi saat itu. Ia bangkit dari terbaringnya lalu duduk di samping ranjang sembari memikirkan perkataan dari Sang Dewi.

'Beradaptasi ya? Aku rasa aku akan sedikit kesulitan melakukan ini tanpa Angeline...' Ucap Jian dalam hati. Jian kembali mereningi semua hal, secara tiba-tiba Ia teringat sesuatu...

"OH YA! ANGELINE!"

Selama ini Ia melupakan Angeline, beserta Fengyi yang tersedot masuk hidup-hidup ke dalam portal. Mungkin Angeline dan Fengyi saat ini masih hidup, Jian mengingat kejadiannya saat di markas S. A. M. R. O.

Semua sample dan buku AEGGA terhisap masuk ke dalam portal beserta Angeline dan Fengyi. Seharusnya itu semua ada di suatu tempat, atau suatu era karena portal itu adalah portal waktu. Yang hanya memindahkan mereka ke dimensi waktu yang berbeda.

"Jika... Aku ada di era sekarang, maka..."

Tujuan utama Ia bereinkarnasi adalau untuk AEGGA. jika ia bereinkarnasi di era sekarang, sangat besar kemungkinan semua tentang AEGGA berpindah waktu ke era sekarang. Dan Angeline dan Fengyi pasti masih hidup dan ada di suatu tempat.

"Tunggu aku Angeline!" Jian tergesa-gesa membuka lemari, Ia menemukan sebuah jubah yang dilengkapi dengan tudung kepala berwarna putih. Ia segera memakainya, dan berlari tanpa berpikir keluar kastil.

Di pintu keluar Jian dihadang oleh Kangjian dan Kanglian... Kangjian bertanya...

"Maaf. Anda ingin pergi ke mana?"

Terpopuler

Comments

fi.. 😯😊

fi.. 😯😊

semangat

2021-07-18

1

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1 : Kirana de Alger & Reinkarnasi
2 Chapter 2 : Angeline, AE-G-GA & S.A.M.R.O
3 Chapter 3 : Xitresax, Ayahnya dan Tujuannya.
4 Chapter 4 : Perkembangan AE-G-GA, Ye Lian & Xi Na
5 Chapter 5 : Seven & AE
6 Chapter 6 : Sedikit Teori AE & Ghoul
7 Chapter 7 : Seven, AE & Experiment
8 Chapter 8 : Sedikit dari Experiment AE
9 Chapter 9 : Fengyi XiBi Lla
10 Chapter 10 : Ikatan dan Manipulator
11 Chapter 11 : Penghancuran S.A.M.R.O, Ye Lian & AEGGA
12 Chapter 12 : Antara Ye Lian dan Putrinya, Xitresax
13 Chapter 13 : Pertarungan di Bawah Tanah
14 Chapter 14 : Pertarungan di Bawah Tanah - 2
15 Chapter 15 : Ledakan Shanghai, 26 Desember
16 Chapter 16 : Saat itu, Seven dan Xitresax
17 Chapter 17 : Reinkarnasi Kedua - Kirana de Alger
18 Chapter 18 : Jiancheng Li, Kangjian & Kanglian
19 Chapter 19 : Abstrak, Kerajaan Li
20 Chapter 20 : Menjelajah Kota Li
21 Chapter 21 : Restoran, Putri Tertua dan Kepala Militer
22 Chapter 22 : Kaisar Chen Xiao - (Seven?) ?!;:"*?
23 Chapter 23 : Ksatria di Kastil Putri Tertua - Si Kembar
24 Chapter 24 : Mata Kaisar & Mata AE
25 Chapter 25 : Ledakan Kerajaan Li - AngelineFengyi
26 Chapter 26 : Di Antara Kangjian dan Jian
27 Chapter 27 : Cerita Dua Tahun Lalu
28 Chapter 28 : Tahta dan Kaisar
29 Chapter 29 : Memakan Manusia
30 Chapter 30 : Ada Hubungannya Dengan Raja?
31 Chapter 31 : Bertemu Angeline Fengyi Kembali
32 Chapter 32 : Orang Masa Depan - Orang Masa Lalu
33 Chapter 33 : Jinsheng Li
34 Chapter 34 : Jinsheng Li - 2
35 Chapter 35 : Pergelutan Huangsa, Jiansa dan Jian
36 Chapter 36 : Hukuman Dari Sang Raja
37 Chapter 37 : Raja Jiazhen, Huaran dan Jian
38 Chapter 38 : Revolusi Cepat Kerajaan Li
39 Chapter 39 : Perjamuan dan Makan Malam di Kekaisaran
40 Chapter 40 : Chen Xiao adalah Seven
41 Chapter 41 : Tuan Putri Kekaisaran, Leen Xiao
42 Chapter 42 : Jiazhen adalah Ye Lian
43 Chapter 43 : Teori AE & Ghoul
44 Chapter 44 : Kota Li bersama Kangjian&Kanglian
45 Chapter 45 : Serangan ke Kota Li
46 Chapter 46 : Darah Bayi
47 Chapter 47 : Cinta, yang Tak Tergantikan AE
48 Chapter 48 : Perang atau tidak?
49 Chapter 49 : Ini Semua Sudah Direncanakan?
50 Chapter 50 : Serangan Tiba-tiba
51 Chapter 51 : Apa itu cinta?
52 Chapter 52 : Mengapa Kau Masih Terlihat Lemah?
53 Chapter 53 : Penjara Bawah Tanah
54 Chapter 54 : Kaihan Wei & Zhaofeng Wuxia
55 Chapter 55 : Pertarungan Satu Hari
56 Chapter 56 : Pertarungan Satu Hari (2)
57 Chapter 57 : Pertarungan Satu Hari (3)
58 Chapter 58 : Peratapi Saat Ini
59 Chapter 59 : Perundingan Tiga Pemimpin
60 Chapter 60 : AE-mu Kelaparan?
61 Chapter 61 : Strategi dan Darah Kangjian
62 Chapter 62 : Perang
63 Chapter 63 : Kelaparan
64 Chapter 64 : Kangjian
65 Chapter 65 : Rou Kang, Rei Kang
66 Chapter 66 : From Nothing, to Knight
67 Chapter 67 : Apa Sebenarnya Maumu?
Episodes

Updated 67 Episodes

1
Chapter 1 : Kirana de Alger & Reinkarnasi
2
Chapter 2 : Angeline, AE-G-GA & S.A.M.R.O
3
Chapter 3 : Xitresax, Ayahnya dan Tujuannya.
4
Chapter 4 : Perkembangan AE-G-GA, Ye Lian & Xi Na
5
Chapter 5 : Seven & AE
6
Chapter 6 : Sedikit Teori AE & Ghoul
7
Chapter 7 : Seven, AE & Experiment
8
Chapter 8 : Sedikit dari Experiment AE
9
Chapter 9 : Fengyi XiBi Lla
10
Chapter 10 : Ikatan dan Manipulator
11
Chapter 11 : Penghancuran S.A.M.R.O, Ye Lian & AEGGA
12
Chapter 12 : Antara Ye Lian dan Putrinya, Xitresax
13
Chapter 13 : Pertarungan di Bawah Tanah
14
Chapter 14 : Pertarungan di Bawah Tanah - 2
15
Chapter 15 : Ledakan Shanghai, 26 Desember
16
Chapter 16 : Saat itu, Seven dan Xitresax
17
Chapter 17 : Reinkarnasi Kedua - Kirana de Alger
18
Chapter 18 : Jiancheng Li, Kangjian & Kanglian
19
Chapter 19 : Abstrak, Kerajaan Li
20
Chapter 20 : Menjelajah Kota Li
21
Chapter 21 : Restoran, Putri Tertua dan Kepala Militer
22
Chapter 22 : Kaisar Chen Xiao - (Seven?) ?!;:"*?
23
Chapter 23 : Ksatria di Kastil Putri Tertua - Si Kembar
24
Chapter 24 : Mata Kaisar & Mata AE
25
Chapter 25 : Ledakan Kerajaan Li - AngelineFengyi
26
Chapter 26 : Di Antara Kangjian dan Jian
27
Chapter 27 : Cerita Dua Tahun Lalu
28
Chapter 28 : Tahta dan Kaisar
29
Chapter 29 : Memakan Manusia
30
Chapter 30 : Ada Hubungannya Dengan Raja?
31
Chapter 31 : Bertemu Angeline Fengyi Kembali
32
Chapter 32 : Orang Masa Depan - Orang Masa Lalu
33
Chapter 33 : Jinsheng Li
34
Chapter 34 : Jinsheng Li - 2
35
Chapter 35 : Pergelutan Huangsa, Jiansa dan Jian
36
Chapter 36 : Hukuman Dari Sang Raja
37
Chapter 37 : Raja Jiazhen, Huaran dan Jian
38
Chapter 38 : Revolusi Cepat Kerajaan Li
39
Chapter 39 : Perjamuan dan Makan Malam di Kekaisaran
40
Chapter 40 : Chen Xiao adalah Seven
41
Chapter 41 : Tuan Putri Kekaisaran, Leen Xiao
42
Chapter 42 : Jiazhen adalah Ye Lian
43
Chapter 43 : Teori AE & Ghoul
44
Chapter 44 : Kota Li bersama Kangjian&Kanglian
45
Chapter 45 : Serangan ke Kota Li
46
Chapter 46 : Darah Bayi
47
Chapter 47 : Cinta, yang Tak Tergantikan AE
48
Chapter 48 : Perang atau tidak?
49
Chapter 49 : Ini Semua Sudah Direncanakan?
50
Chapter 50 : Serangan Tiba-tiba
51
Chapter 51 : Apa itu cinta?
52
Chapter 52 : Mengapa Kau Masih Terlihat Lemah?
53
Chapter 53 : Penjara Bawah Tanah
54
Chapter 54 : Kaihan Wei & Zhaofeng Wuxia
55
Chapter 55 : Pertarungan Satu Hari
56
Chapter 56 : Pertarungan Satu Hari (2)
57
Chapter 57 : Pertarungan Satu Hari (3)
58
Chapter 58 : Peratapi Saat Ini
59
Chapter 59 : Perundingan Tiga Pemimpin
60
Chapter 60 : AE-mu Kelaparan?
61
Chapter 61 : Strategi dan Darah Kangjian
62
Chapter 62 : Perang
63
Chapter 63 : Kelaparan
64
Chapter 64 : Kangjian
65
Chapter 65 : Rou Kang, Rei Kang
66
Chapter 66 : From Nothing, to Knight
67
Chapter 67 : Apa Sebenarnya Maumu?

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!