Chapter 16 : Saat itu, Seven dan Xitresax

Di sebuah tempat yang sangat luas, terang dan bercahaya. Tenang dan damai.

Tresa terbangun, Ia langsung menyadari bahwa dirinya sudah mati dan sedang berada di Alam Lain. Ia berbaring dengan tatapan kosong, dan merenung.

"Syukurlah... Anggap saja aku gagal dan... Lebih baik aku mati saja." Tresa memejamkan matanya.

Keadaan yang tenang dan sunyi itu, hampir membuat Tresa tertidur. Saat itu, secara tiba-tiba Sang Dewi datang ke hadapan Tresa yang sedang dalam keadaan setengah tidur.

"Xitresax."

Mendengar ada yang memanggil namanya, Tresa terbangun. Ia duduk dengan merentangkan kakinya, lalu melihat ke arah Sang Dewi.

"Kau..."

"Kelihatannya kau mati konyol." Ucap Sang Dewi, menyindir. Namun Tresa hanya diam saja tidak menjawabnya.

"Namun tetap saja Xitresax... Perjalananmu belum sama di sini, kau akan melanjutkannya... Ke kehidupan yang berikutnya."

"Maksudmu... Surga atau Neraka?"

"Tidak. Kau akan bereinkarnasi lagi menjadi orang lain."

Pernyataan itu membuat Tresa terkejut, karena Ia berpikir semuanya telah usai.

"Kenapa kau harus bereinkarnasi lagi? Karena kekuatan itu, yang bahkan sekarang hinggap di tubuhmu, belum... Sama sekali belum kau hancurkan."

"Tapi! Kekuatan itu masuk ke dalam portal, dan penciptanya pun sudah mati. Apalagi yang harus kuhancurkan? Aku tidak menginginkan itu semua! Aku hanya mau melanjutkan hidup di Alam Atas saja..." Ketua Tresa, Ia tidak mau menerima itu semua, Ia sudah tidak ingin bereinkarnasi lagi, dan hanya ingin pergi ke Alam Atas dengan tenang.

"Kau akan pergi ke Alam Atas. Jika kau menyelesaikan tugasmu. Ini adalah pilihanmu sejak awal, kau tidak bisa menghindarinya begitu saja."

Tresa terdiam sejenak... Lalu Ia menyadari sesuatu bahwa yang dikatakan Sang Dewi itu memang benar, tetapi bukan berarti Ia akan menurutinya begitu saja kali ini. Ia terpikirkan sesuatu...

"Ya... Mungkin benar, tetapi bolehkah aku melemparkan sebuah syarat? Jika kau menyetujui syaratku, maka aku akan menghancurkan kekuatan itu. Namun sebaliknya, meskipun aku bereinkarnasi kembali, aku tidak akan melakukannya sampai kapanpun itu." Tresa menatap Sang Dewi dengan tatapan yang serius, berharap Sang Dewi menyetujui perkataannya.

"Syarat? Hanya satu syarat, katakanlah."

Dengan senyuman dan ekspresi wajah yang puas, Tresa mengatakan syarat itu dengan lantang.

"Berikan kepadaku kekuatan yang dimiliki oleh seorang dewi."

Sang Dewi terdiam sejenak...

"Ya... Tentu, aku akan memberikannya."

"Apa!?" Tresa terkejut, Sang Dewi langsung menyetujuinya begitu saja.

Sang Dewi mengarahkan telapak tangannya kepada Tresa, dia memejamkan matanya. Dan dengan keajaiban, kumpulan kekuatan yang berwujudkan cahaya itu keluar dari tangan Sang Dewi dan bergerak merasuki tubuh Tresa.

Tresa hanya diam ketika tubuhnya dimasuki oleh kekuatan dari Sang Dewi, Ia tidak merasakan sakit, hanya merasa energinya terisi dengan drastis dan merasa sangat berbeda ketika Ia menggerak-gerakkan tangannya.

Sang Dewi menutup telapak tangannya secara perlahan, dia membuka matanya. Sehingga kekuatan yang berwujudkan cahaya itu berhenti memasuki tubuh Tresa dan menghilang.

"Kau sungguh-sungguh?" Tanya Tresa, Ia tidak percaya Sang Dewi tiba-tiba memberikan kekuatannya begitu saja.

"Ini adalah kemauanmu. Sekarang, setengah kekuatanmu ada di dalam tubuhmu, tetapi..."

"Tetapi?"

"Tetapi, setengah roh dan kekuatan manusia mulai yang sebelumnya juga ada di dalam ragaku."

Pernyataan Sang Dewi membuat Tresa syok, setengah dari rohnya diambil, begitupun dengan hak manusianya. Ternyata, ada harga yang harus dibayar dari persyaratan yang Tresa ucapkan.

"Intinya, kita bertukar. Aku menukarkan kekuatanku dengan rohman, begitupun sebaliknya. Karena itu juga, kau memiliki setengah dari ingatan Dewiku, begitupun sebaliknya. Kita saling bertukar."

Tresa merasakannya, beberapa ingatan Sang Dewi ada dalam pikirannya. Tresa membaringkan badannya, meraba mata kirinya dan merenung. Sang Dewi pun duduk dengan kaki terlentang di belakang kepala Tresa, dia mengangkat kepala Tresa secara perlahan lalu dia. letakkan di atas pahanya.

"Apa aku masih memiliki AE?" Tresa berbicara sendiri, Ia mengingat moment-moment itu... Moment yang membuatnya memiliki AE di dalam tubuhnya.

Saat itu, saat markas S. A. M. R. O., berantakan karena ulah Angeline dan Fengyi. Ye Lian yang jengkel pada Seven dan Tresa, melempar mereka berdua keluar dari gedung markas melalui jendela yang ada di ruang pribadinya itu. Pikirnya, Seven dan Tresa tidak mungkin akan melawan lagi dengan keadaan Seven yang hampir sekarat dan Tresa yang tidak bisa melakukan apa-apa.

Oleh karena itu, Ye Lian langsung menyusul Angeline dan Fengyi ke ruang bawah tanah.

Sementara itu, Seven dan Tresa berhasil bertahan tanpa luka, meskipun mereka terjatuh dari lantai tujuh. Hal itu dikarenakan ketahanan fisik Seven yang kuat, dan Tresa yang dulunya sebelum reinkarnasi terbiasa terjatuh dari tebing tinggi karena berburu. Namun, tetap saja Tresa merasa lebih lemah dari sebelumnya. Meskipun tidak terluka, Ia merasa tenaganya dikuras habis.

"Xitresax, kau tidak apa-apa?" Seven bergegas membantu Tresa untuk duduk dan menenangkannya. Dia melihat seluruh bagian tubuh Tresa untuk memastikan keadaannya.

"Ya."

"Kita harus bergegas, bom itu pasti meledak sebentar lagi." Seven berkata sembari memegangi pundak Tresa.

"Aku tidak bisa bertarung sepertimu. Sedangkan keadaan sudah seperti ini, Angeline dan Fengyi akan bernasib sama." Ucap Tresa, Ia merasa putus asa.

Seven merenung sejenak... Dia terpikirkan satu ide yang beresiko di dalam benaknya.

"Xitresax, aku akan memberikan AE untukmu. Hanya dengan ini kau bisa bertarung, dan kita akan menang." Ide itu membuat Tresa syok dan terkejut, Ia bahkan tidak tahu apa-apa soal AE, tetapi Seven malah ingin memberikan AE-nya kepadanya? Namun, apa bisa?

"Memangnya bisa seperti itu!?"

"Tentu" Seven menarik kedua tangan Tresa, lalu dia melukai kedua tangan itu dengan kuku-kuku panjang dan tajamnya. Tresa tidak bisa berbuat apa-apa selain meringis kesakitan ketika tangannya dilukai. Darah itu mengalir dan melumuri tangan Tresa. Setelah darah itu mengalir cukup banyak, Seven melakukan hal yang sama kepada tangannya.

Dia melukai tangannya sendiri, sehingga darah-darah itu mengalir dan melumuri tangannya. Darah mereka menetes dan menodai tanah.

"Apa yang—"

"Diam." Seven memotong perkataan yang akan diucapkan oleh Tresa. Dia membiarkan darah-darah dari mereka mengalir dan bersatu, menetes dan menodai tanah. Seven memegang tangan kanan Tresa yang berlumuran darah dengan tangan kirinya.

Tangan kanan Seven meraih mata kanannya sendiri, dia menusuk mata kanannya sendiri dengan kedua jarinya. Membuat Tresa terkejut dan ingin melepaskan genggaman tangannya, tetapi Seven semakin menggenggamnya dengan erat.

Darah yang keluar dari mata kanannya itu berwarna hitam, mengalir begitu banyak. Darah Hitam itu berlumuran di kedua jarinya, lalu kedua jarinya itu meraih mata kiri Tresa...

Lalu menusuknya tepat di pupil matanya dengan kuku-kuku tajam di kedua jarinya.

"AAAHKKK!" Tresa teriak histeris, sangat sakit ketika kedua jari Seven terus masuk ke dalam matanya. Entah mengapa Ia tidak bisa menghindarinya.

Darah Hitam itu memasuki tubuh Tresa melalui perantara matanya. Dengan keajaiban DNA AE Seven masuk ke dalam tubuh Tresa dan menetap di sana. Secara perlahan, fisik Tresa berubah... Matanya berubah menjadi mata AE yang berwarna merah darah hitam pekat, dan segala perubahan fisik lainnya yang menjadi diri khas AE.

Seven melepaskan kedua jarinya dari mata Tresa.

Setelah Tresa mencapai titik maksimal perubahan fisiknya, Seven mempengaruhi atau memanipulasi pikiran Tresa agar Ia mau bertarung. Sejak itulah mereka menyusul Angeline dan Fengyi ke ruang bawah tanah untuk melawan Ye Lian.

Dan... Sekarang, Tresa masih bisa merasakan adanya AE dalam tubuhnya, Ia merasa sedikit takut jika suatu saat reinkarnasi kembali, AE itu masih berada di dalam tubuhnya dan Ia tidak bisa menghindarinya.

"Tenang saja, AE akan kalah dengan kekuatan dewi yang kau punya."

"Maksudmu?"

Episodes
1 Chapter 1 : Kirana de Alger & Reinkarnasi
2 Chapter 2 : Angeline, AE-G-GA & S.A.M.R.O
3 Chapter 3 : Xitresax, Ayahnya dan Tujuannya.
4 Chapter 4 : Perkembangan AE-G-GA, Ye Lian & Xi Na
5 Chapter 5 : Seven & AE
6 Chapter 6 : Sedikit Teori AE & Ghoul
7 Chapter 7 : Seven, AE & Experiment
8 Chapter 8 : Sedikit dari Experiment AE
9 Chapter 9 : Fengyi XiBi Lla
10 Chapter 10 : Ikatan dan Manipulator
11 Chapter 11 : Penghancuran S.A.M.R.O, Ye Lian & AEGGA
12 Chapter 12 : Antara Ye Lian dan Putrinya, Xitresax
13 Chapter 13 : Pertarungan di Bawah Tanah
14 Chapter 14 : Pertarungan di Bawah Tanah - 2
15 Chapter 15 : Ledakan Shanghai, 26 Desember
16 Chapter 16 : Saat itu, Seven dan Xitresax
17 Chapter 17 : Reinkarnasi Kedua - Kirana de Alger
18 Chapter 18 : Jiancheng Li, Kangjian & Kanglian
19 Chapter 19 : Abstrak, Kerajaan Li
20 Chapter 20 : Menjelajah Kota Li
21 Chapter 21 : Restoran, Putri Tertua dan Kepala Militer
22 Chapter 22 : Kaisar Chen Xiao - (Seven?) ?!;:"*?
23 Chapter 23 : Ksatria di Kastil Putri Tertua - Si Kembar
24 Chapter 24 : Mata Kaisar & Mata AE
25 Chapter 25 : Ledakan Kerajaan Li - AngelineFengyi
26 Chapter 26 : Di Antara Kangjian dan Jian
27 Chapter 27 : Cerita Dua Tahun Lalu
28 Chapter 28 : Tahta dan Kaisar
29 Chapter 29 : Memakan Manusia
30 Chapter 30 : Ada Hubungannya Dengan Raja?
31 Chapter 31 : Bertemu Angeline Fengyi Kembali
32 Chapter 32 : Orang Masa Depan - Orang Masa Lalu
33 Chapter 33 : Jinsheng Li
34 Chapter 34 : Jinsheng Li - 2
35 Chapter 35 : Pergelutan Huangsa, Jiansa dan Jian
36 Chapter 36 : Hukuman Dari Sang Raja
37 Chapter 37 : Raja Jiazhen, Huaran dan Jian
38 Chapter 38 : Revolusi Cepat Kerajaan Li
39 Chapter 39 : Perjamuan dan Makan Malam di Kekaisaran
40 Chapter 40 : Chen Xiao adalah Seven
41 Chapter 41 : Tuan Putri Kekaisaran, Leen Xiao
42 Chapter 42 : Jiazhen adalah Ye Lian
43 Chapter 43 : Teori AE & Ghoul
44 Chapter 44 : Kota Li bersama Kangjian&Kanglian
45 Chapter 45 : Serangan ke Kota Li
46 Chapter 46 : Darah Bayi
47 Chapter 47 : Cinta, yang Tak Tergantikan AE
48 Chapter 48 : Perang atau tidak?
49 Chapter 49 : Ini Semua Sudah Direncanakan?
50 Chapter 50 : Serangan Tiba-tiba
51 Chapter 51 : Apa itu cinta?
52 Chapter 52 : Mengapa Kau Masih Terlihat Lemah?
53 Chapter 53 : Penjara Bawah Tanah
54 Chapter 54 : Kaihan Wei & Zhaofeng Wuxia
55 Chapter 55 : Pertarungan Satu Hari
56 Chapter 56 : Pertarungan Satu Hari (2)
57 Chapter 57 : Pertarungan Satu Hari (3)
58 Chapter 58 : Peratapi Saat Ini
59 Chapter 59 : Perundingan Tiga Pemimpin
60 Chapter 60 : AE-mu Kelaparan?
61 Chapter 61 : Strategi dan Darah Kangjian
62 Chapter 62 : Perang
63 Chapter 63 : Kelaparan
64 Chapter 64 : Kangjian
65 Chapter 65 : Rou Kang, Rei Kang
66 Chapter 66 : From Nothing, to Knight
67 Chapter 67 : Apa Sebenarnya Maumu?
Episodes

Updated 67 Episodes

1
Chapter 1 : Kirana de Alger & Reinkarnasi
2
Chapter 2 : Angeline, AE-G-GA & S.A.M.R.O
3
Chapter 3 : Xitresax, Ayahnya dan Tujuannya.
4
Chapter 4 : Perkembangan AE-G-GA, Ye Lian & Xi Na
5
Chapter 5 : Seven & AE
6
Chapter 6 : Sedikit Teori AE & Ghoul
7
Chapter 7 : Seven, AE & Experiment
8
Chapter 8 : Sedikit dari Experiment AE
9
Chapter 9 : Fengyi XiBi Lla
10
Chapter 10 : Ikatan dan Manipulator
11
Chapter 11 : Penghancuran S.A.M.R.O, Ye Lian & AEGGA
12
Chapter 12 : Antara Ye Lian dan Putrinya, Xitresax
13
Chapter 13 : Pertarungan di Bawah Tanah
14
Chapter 14 : Pertarungan di Bawah Tanah - 2
15
Chapter 15 : Ledakan Shanghai, 26 Desember
16
Chapter 16 : Saat itu, Seven dan Xitresax
17
Chapter 17 : Reinkarnasi Kedua - Kirana de Alger
18
Chapter 18 : Jiancheng Li, Kangjian & Kanglian
19
Chapter 19 : Abstrak, Kerajaan Li
20
Chapter 20 : Menjelajah Kota Li
21
Chapter 21 : Restoran, Putri Tertua dan Kepala Militer
22
Chapter 22 : Kaisar Chen Xiao - (Seven?) ?!;:"*?
23
Chapter 23 : Ksatria di Kastil Putri Tertua - Si Kembar
24
Chapter 24 : Mata Kaisar & Mata AE
25
Chapter 25 : Ledakan Kerajaan Li - AngelineFengyi
26
Chapter 26 : Di Antara Kangjian dan Jian
27
Chapter 27 : Cerita Dua Tahun Lalu
28
Chapter 28 : Tahta dan Kaisar
29
Chapter 29 : Memakan Manusia
30
Chapter 30 : Ada Hubungannya Dengan Raja?
31
Chapter 31 : Bertemu Angeline Fengyi Kembali
32
Chapter 32 : Orang Masa Depan - Orang Masa Lalu
33
Chapter 33 : Jinsheng Li
34
Chapter 34 : Jinsheng Li - 2
35
Chapter 35 : Pergelutan Huangsa, Jiansa dan Jian
36
Chapter 36 : Hukuman Dari Sang Raja
37
Chapter 37 : Raja Jiazhen, Huaran dan Jian
38
Chapter 38 : Revolusi Cepat Kerajaan Li
39
Chapter 39 : Perjamuan dan Makan Malam di Kekaisaran
40
Chapter 40 : Chen Xiao adalah Seven
41
Chapter 41 : Tuan Putri Kekaisaran, Leen Xiao
42
Chapter 42 : Jiazhen adalah Ye Lian
43
Chapter 43 : Teori AE & Ghoul
44
Chapter 44 : Kota Li bersama Kangjian&Kanglian
45
Chapter 45 : Serangan ke Kota Li
46
Chapter 46 : Darah Bayi
47
Chapter 47 : Cinta, yang Tak Tergantikan AE
48
Chapter 48 : Perang atau tidak?
49
Chapter 49 : Ini Semua Sudah Direncanakan?
50
Chapter 50 : Serangan Tiba-tiba
51
Chapter 51 : Apa itu cinta?
52
Chapter 52 : Mengapa Kau Masih Terlihat Lemah?
53
Chapter 53 : Penjara Bawah Tanah
54
Chapter 54 : Kaihan Wei & Zhaofeng Wuxia
55
Chapter 55 : Pertarungan Satu Hari
56
Chapter 56 : Pertarungan Satu Hari (2)
57
Chapter 57 : Pertarungan Satu Hari (3)
58
Chapter 58 : Peratapi Saat Ini
59
Chapter 59 : Perundingan Tiga Pemimpin
60
Chapter 60 : AE-mu Kelaparan?
61
Chapter 61 : Strategi dan Darah Kangjian
62
Chapter 62 : Perang
63
Chapter 63 : Kelaparan
64
Chapter 64 : Kangjian
65
Chapter 65 : Rou Kang, Rei Kang
66
Chapter 66 : From Nothing, to Knight
67
Chapter 67 : Apa Sebenarnya Maumu?

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!