Sehingga mereka mendirikan sebuah organisasi terlarang yang bernama S. A. M. R. O (Science and Mystical Research Organization) yaitu sebuah organisasi yang meneliti apapun hal yang berbau sains dan mistis.
'Aku kurang mengerti tentang ingatan ini. Semua yang ada di sini membuatku bingung.' Gumam Kirana dalam hati. Kirana berjalan ke arah tempat tidur, lalu berbanding di atas kasur sambil memikirkan beberapa hal.
Hening, tidak ada suara apapun selain suara nafasnya dan kebisingan dari kotak besar yang menempel pada dinding itu. Namun tiba-tiba, lamunannya dibuyarkan oleh seseorang yang datang tiba-tiba dari arah jendela, memecahkannya. Seseorang yang sama sekali tidak Kirana kenali.
Orang tersebut memakai baju serba hitam dengan jas panjang berwarna abu-abu. Kirana terkejut dengan kedatangan orang misterius itu, saking terkejutnya Kirana sampai berteriak.
"Siapa kau!?"
Mendengar Kirana berteriak, orang misterius tersebut juga ikut terkejut, dia terus memandangi Kirana yang sedikit ketakutan itu.
"Xitresax Qinghai. Sudah berapa lama kau di sini?" Tanya orang misterius tersebut, dari suaranya terlihat kalau dia adalah seorang perempuan juga.
Mendengar pertanyaan orang itu, Kirana mendadak kebingungan, karena yang Ia ingat... Ia seperti baru saja berada di ruangan yang mewah ini.
"Aku tidak mengerti dengan pertanyaanmu"
Jawaban dari Kirana membuat orang misterius itu terkejut lagi, dengan reflek orang misterius itu mengeluarkan senjata tembak (pistol) dari saku jasnya, dan mengarahkannya ke arah Kirana.
"Siapa kau? Kau bukan Xitresax, kau pasti orang lain." Ucap orang itu, dia bersiap menembakkan senjata tersebut jika Ia tidak menjawab pertanyaannya.
Dengan santai Kirana menjawab...
"Aku adalah Xitresax yang berganti kepribadian, dengan kata lain aku adalah orang lain yang berdiam dan menetap di tubuh Xitresax." Kirana asal menjawab, mengandalkan ingatan-ingatan abstrak yang ada di dalam dirinya, meskipun sebenarnya Ia gugup.
Mendengar itu, orang misterius itu memasukkan kembali senjatanya ke dalam saku jasnya.
"Sementara aku akan mempercayaimu, karena aku percaya reinkarnasi." Orang misterius itu berbicara dengan santai.
"Siapa kamu?" Kirana bertanya.
"Angeline Invy, panggil aku Angeline. Aku adalah pengkhianat yang akan membawamu pergi dari penjara ini..." Angeline Invy adalah seorang agen wanita kelas atas dari S. A. M. R. O. Dia berumur 24 tahun.
Angeline nampak seperti seorang yang sangat percaya akan adanya keajaiban seperti sihir, kematian, dan reinkarnasi. Mungkin karena itulah, dia langsung menyadari bahwa Kirana adalah orang yang bereinkarnasi ke tubuh Xitresax.
Angeline menanyakan banyak hal kepada Kirana, seperti bagaimana Ia bisa sampai kemari, apa yang terjadi padanya beberapa waktu lalu, dan yang lainnya, dia benar-benar seakan menginterogasi Kirana dengan serius.
"Jadi, namamu adalah Kirana? Dan kau adalah seorang pemburu yang datang dari abad 14?"
"Ya, benar. Aku ingat dia berkata, tujuanku dikirim ke tahun 2070 adalah untuk menghancurkan sesuatu."
"Menghancurkan sesuatu? Sesuatu apa yang kau maksud?" Tanya Angeline, dengan ekspresi datarnya.
"Aku tidak tahu, tetapi aku ingin menanyakan sesuatu padamu. Apa maksudmu dengan membawaku pergi melarikan diri?" Kirana di tubuh Xitresax, berjalan perlahan mendekati Angeline dan menatap serius pada matanya, membuat ekspresi datar Angeline pun terpecahkan. Angeline nampak sedikit gelisah dan waspada.
"Kau memberontak. Oleh karena itu ayahmu mengurungmu di ruangan ini." Jawab Angeline, dia melangkah mundur untuk sedikit berjaga jarak dengan Kirana.
"Ayah?"
"Kau pasti tidak tahu kan? Ikut aku ke suatu tempat maka aku akan menceritakan semuanya"
Kirana di tubuh Xitresax. Kali ini bukan Kirana lagi, tetapi Ia bereinkarnasi menjadi Xitresax. Orang-orang akan memanggilnya dengan nama panggilan singkat "Tresa" mulai sekarang.
Tresa akhirnya mau mengikutinya Angeline, meskipun Ia ragu untuk mengikutinya.
"Kita akan keluar dari jendela, kau bisa melompatkan?" Angeline membukakan jendela lain yang masih utuh dengan lebar, Tresa mendekati jendela yang terbuka tersebut, Ia melihat ke bawah.
"Tinggi sekali."
"Kau berada di lantai empat belas."
Pernyataan itu membuat Tresa sangat terkejut, karena Ia sama sekali tidak pernah berada di gedung yang setinggi itu... Namun ini bukan saatnya terkejut dan bingung, Tresa ingat dirinya pernah terjatuh ke jurang yang dalam dan tidak mati. Pikirnya, mungkin melompat dari lantai empat belas sama dengan melompat ke dalam jurang, Ia tidak akan mati.
"Baiklah, ayo lompat!" Ucap Tresa dengan percaya diri, dan tanpa ragu.
"Kau yakin? Kau tidak takut mati ya!"
"Tidak yakin, apakah ada cara lain?"
"Aku akan memanggil kendaraan ku jika kau takut melompat"
"Kendaraan?"
Dengan cepat datang sebuah kendaraan terparkir melayang di depan jendela yang terbuka itu. Kendaraan itu seperti motor, tetapi lumayan besar ukurannya dan identik dengan warna putih dan aquamarine.
Angeline menaiki motor tersebut dengan Tresa di belakangnya, dia melajukan motor tersebut dengan cepat dan pergi menjauhi gedung tersebut.
Di sepanjang jalan, Tresa melihat banyak hal seperti gedung-gedung yang tinggi, benda-benda aneh yang berterbangan, jalan layang. Serta orang-orang yang berpenampilan ala kadarnya sedang berlalu lalang kesana kemari. Semua itu sangatlah asing bagi Tresa.
Setelah perjalanan yang cukup lama, akhirnya Tresa dan Angeline tiba di suatu tempat, tempat itu diapit oleh gedung-gedung tinggi yang membuat tempat itu menjadi gelap dan minim pencahayaan.
"Tempat apa ini? Kenapa kau membawaku kemari?" Tanya Tresa.
"Ini hanya gang kecil, motor tidak akan masuk jika diteruskan ke dalam. Jadi, kita turun di sini." Jawab Angeline, lalu dia mematikan mesin motornya.
"Lalu, motormu?"
Angeline menghindari pertanyaan Tresa, dia langsung berjalan mendahului Tresa tanpa menjawab pertanyaannya. Tidak ada pilihan lain, Tresa pun mengikuti Angeline dari belakang.
"Kita akan ke mana?" Tresa bertanya lagi, tetapi Angeline tidak menjawabnya lagi. Tresa berpikir, apakah Angeline ini memang dingin sifatnya atau dia hanya menghemat suara saja?
Angeline menghentikan langkahnya, lalu dia mengambil sesuatu dari saku jasnya.
"Apa yang akan kau lakukan?"
"Di bawah ini adalah tempat persembunyianku, kita sengaja ke sini agar tidak ada yang melihat kita."
"Di bawah? Di mana?" Tresa sedikit kebingungan, Angeline berbalik lalu menatap Tresa... Tresa yang ditatap seperti itu langsung bertanya-tanya, kenapa dia melihatku? Ada yang salah dengan diriku?
"Pintunya di bawah kakimu"
Tresa langsung menghindar dari tempatnya berdiri tadi, lalu Ia melihat ke bawah, ternyata ada sebuah penutup yang terbuat dari batu. Penutup itu memiliki lubang kunci di tengahnya, Angeline membuka penutup batu tersebut dan mempersilahkan Tresa masuk duluan. Angeline mengikuti Tresa dari belakangnya. Penutup batu itu tertutup kembali.
"Kau punya ruangan rahasia seperti ini ya? Sangat bagus." Ucap Tresa.
"Ya."
"Kau pernah ketahuan mempunyai ruangan seperti ini?"
"Tidak."
Tresa duduk di sebuah kursi yang ada di ruangan itu. Menunggu Angeline yang sedang melepaskan jasnya dan merapikannya. Angeline mengambilkan air untuk Tresa dan menyuguhkannya.
"Sebenarnya kau bawa aku kesini untuk apa?" Tanya Tresa.
"Aku ingin membicarakan sesuatu kepadamu. Ini soal... " Angeline berhenti berbicara.
"Apa?"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 67 Episodes
Comments
Rey
hai kak aku mampir, ayo saling mendukung kak 🤗
2024-02-10
0