Seven menghampiri Ye Lian...
"Tetap ingat bahwa kau masih ada di dalam kendaliku." Ye Lian tiba-tiba berbicara dengan mudah meskipun sudah terluka parah. Mata dan kepalanya mengeluarkan darah, dan terlihat seperti orang yang sudah sekarat.
Seven terkejut dan tidak menyangka Ye Lian masih bisa berbicara dengan mudah meskipun keadaannya cukup mengenaskan.
"Bagaimana kau—" Perkataan Seven terpotong setelah dia mendengar suara muntahan.
Seven dan Tresa melihat ke arah Xi Na, Tresa terkejut melihat keadaan Xi Na yang sedang memegangi perutnya yang mengeluarkan darah, karena hal itu pun Xi Na bisa muntah darah berkali-kali.
Seven tersenyum kecil, melihat ke arah Ye Lian kembali, dan Ye Lian mengatakan sesuatu lagi.
"Hebat." Ye Lian berusaha untuk berdiri, dia menatap ke arah Seven dan Tresa dengan tajam. Tanpa aba-aba, Ye Lian dengan cepat menusukkan benda yang entah dari mana datangnya ke dalam perut Seven hingga tembus ke belakang.
Seven syok, mulutnya mengeluarkan darah.
"Tetap ingat bahwa, akulah yang paling mengerti AE. Aku bisa membuatmu mati detik ini juga, S.E.V.E.N."
"Jangan!" Tresa berlari ke arah Seven, memeluknya dari belakang lalu menariknya sehingga dia terlepas dari benda yang menancap di perutnya itu, benda itu masih dipegang oleh Ye Lian.
Tresa melepas pelukannya, membuat jarak di antara Ye Lian dan Seven. Seven terduduk sembari memegangi perutnya.
"Kenapa kau melakukan itu Xitresax!? Kau memihak pada mereka?"
"Ye Lian... Dari awal aku memang memihak mereka." Tresa sedikit mendekati Ye Lian dan menatap tajam ke arahnya, sehingga dia tidak bisa berkutik lagi.
Namun, tiba-tiba terdengar suara ledakan yang sangat keras sehingga menggetarkan seluruh bagian markas.
'Ada apa!?' Tresa terkejut, getaran itu sangat kuat sehingga Tresa terjatuh.
Di sisi lain...
Angeline dan Fengyi mengacaukan lobby markas secara membabi buta, mereka menyerang dan menghancurkan semua yang ada di sana tanpa pandang bulu, tanpa ampun. Mereka menggunakan sebuah meriam dan sniper untuk mengacaukan semuanya. Semua orang yang ada di sana tewas karena tak bisa melarikan diri dari serangan meriam.
Angeline dan Fengyi terus melanjutkan aksi mereka secara brutal, hingga mereka menuju suatu ruang di bawah tanah. Ruangan yang di tuju tersebut adalah ruangan di mana sample-sample dan buku-buku tentang AEGGA disimpan.
Sesampainya mereka di ruangan tersebut... Mereka menembus segala jenis penjagaan dengan mudah. Hingga ruangan tersebut akhirnya terbuka setelah ditembaki berkali-kali.
Ruangan itu penuh dengan botol-botol kimia yang berisi Sample AEGGA, botol-botol kimia tersebut tersusun rapih di dalam sebuah rak yang setinggi ruangan tersebut. Tepat di tengah-tengah ruangan tersebut, terdapat sebuah benda besar.
"Kau tahu apa yang besar dan bersinar di tengahnya itu?" Tanya Angeline.
"Itu adalah portal teleportasi." Fengyi mendekati benda yang dia sebut portal itu...
"Memang sangat tidak mungkin ada benda seperti ini, benda ini akan aktif kapan saja. Tidak ada yang tahu." Jelas Fengyi secara singkat.
"Portal Teleportasi atau Mesin Waktu?" Angeline berbalik bertanya.
"Apa?"
"Setauku ini mesin waktu, bentuk sederhana seperti batang besar, yang atasnya tajam seperti jarum. Saat training masuk ke Agent Inti, seharusnya kau mengingatnya."
"Tapi mungkin aku juga salah." Lanjut Angeline. Fengyi merenung dan berpikir sejenak...
"Tidak, tidak tahu mana yang benar... Kita akan ambil resiko untuk membuktikannya."
DOR!
Suara tembakan lagi.
Fengyi terkejut, lalu melihat ke arah Angeline, perutnya tertembak dan mengeluarkan darah dari mulutnya. Angeline terduduk lemas sambil memegangi perutnya yang disertai dengan aliran darah.
Fengyi melihat ke belakang, lalu mendapati Ye Lian berdiri dengan badan yang bersimbah darah, di sertai dengan dua senapan di masing-masing tangannya.
"Mencoba menggagalkan rencanaku yang hampir jadi, aku tidak akan membiarkan kalian keluar dari markas ini hidup-hidup." Ye Lian bersiap membidik Fengyi dengan senjata yang ada di tangan kanannya.
Kedatangan Ye Lian yang tiba-tiba, membuat Fengyi sangat shock dan terkejut sehingga menganggap bahwa Tresa dan Seven sudah gagal. Tiba-tiba, Ye Lian mengeluarkan peluru dengan jumlah yang banyak dan tidak kunjung berhenti ke arah Fengyi.
Saat itu Fengyi hanya bisa menghindar, meskipun ada senjata di tangannya, sulit baginya untuk membalas serangan Ye Lian yang bertubi-tubi itu.
Di saat yang tepat dan posisi yang tepat, Ye Lian berhenti menembakkan ke arah Fengyi, mengetahui hal itu Fengyi bersiaplah siaga untuk membalas serangan Ye Lian, tetapi tiba-tiba tubuhmya kehilangan keseimbangan dan terjatuh sehingga pelurunya tidak mengenai Ye Lian.
Fengyi merasakan sakit di kakinya, dia mendapati kakinya sudah kemasukkan peluru dan mengeluarkan darah.
"KAPAN KAU MENEMBAK DI KAKIKU!" Teriak Fengyi, dia terlihat kesal.
Ye Lian mendekati Fengyi, menjatuhkan kedua senjata yang dipegangnya.
"Kalian dua pion berhargaku, sangat disayangkan jika mati sekarang. Selanjutnya nasib kalian akan sama seperti Seven... Menjadi bahan Experiment AEGGA!" Ucap Ye Lian, dia menginjak kaki Fengyi yang terkena peluru.
"AAAHHHKKKKK!!!!!!"
Fengyi berteriak kesakitan, teriakannya sangat keras. Angeline yang melihat Fengyi diperlakukan seperti itu tidak kuasa lagi menahan air mata yang keluar dari matanya.
"Lemah! Sebelum aku memasukkanmu ke penjara, biarkan aku mengajukan pertanyaan kepada kalian berdua." Ye Lian mengambil lagi satu senjatanya yang dia jatuhkan.
"Mengapa kalian menghasut putriku untuk ikut mengkhianatiku?" Tanya Ye Lian.
Pertanyaan itu di luar perkiraan Fengyi dan Angeline. Dalam keadaan menahan sakit, Fengyi menjawabnya dengan tegas.
"Apa dia tidak berbicara soal reinkarnasi kepadamu!? Dia itu orang lain! Xitresax yang dulu sudah tiada!" Teriak Fengyi. Ye Lian kembali menginjak kaki berdarah Fengyi dengan keras, sehingga dia berteriak histeris seperti tadi.
"AAAHHHKKKK!!!!"
"Jangan membual! Putriku tetaplah putriku. Karena aku masih melihat bisa hangatnyq di dalam wajahnya..."
"Dia... Masih dengan wajah yang ceria, cantik dan penuh dengan ambisi positif seperti dulu. Aku tidak percaya reinkarnasi." Ye Lian mengarahkan senjatanya itu tepat ke kepala Fengyi. Dia akan menarik pelatuknya, tetapi dia mengurungkan niatnya untuk menembak Fengyi setelah dia mendengar ada yang meneriakinya.
"KAU BUKAN TIDAK PERCAYA REINKARNASI! KAU HANYA SULIT MENERIMA KENYATAAN BAHWA PUTRIMU SUDAH TIADA!" Teriak Angeline, dengan wajah yang penuh kesal dan amarah.
Angeline bangkit, menahan rasa sakitnya, mengambil senjata yang tergeletak di lantai itu lalu menyerang Ye Lian secara tidak karuan. Dia berlari ke arah Ye Lian sembari terus menembakkinya tanpa henti. Sementara...
Ye Lian terus berlari mengelilingi ruangan tersebut untuk menghindari serangan dari Ye Lian. Serangan dari Angeline terlalu tiba-tiba sehingga Ye Lian tidak sempat menyerang balik.
"Padahal, kau sendiri yang membuat putrimu tewas! Namun mengapa kau tidak menyadarinya!?" Teriak Angeline kembali.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 67 Episodes
Comments
fi.. 😯😊
seru banget ceritanya
2021-05-01
2