"Tenang saja, AE akan kalah dengan kekuatan dewi yang kau punya."
"Maksudmu?"
"Kau akan sepenuhnya mengendalikan AE, karena kau memiliki kekuatan ku." Jelas Dewi.
"Begitu..."
"Mengapa kau memilihku untuk melakukan ini?" Tanya Tresa, kepada Sang Dewi, tetapi Sang Dewi tidak langsung menjawab pertanyaan tersebut. Sang Dewi melihat ke arah wajah Tresa dan berkata kepadanya.
"Karena, aku tahu kau sanggup melakukannya... Selain itu, ini memang perintah dari langit." Jawab Sang Dewi atas pertanyaan Tresa.
Tresa merasa puas dengan jawaban dari Sang Dewi, tetapi tak sampai di situ, Tresa bertanya lagi...
"Apa kau bisa menjelaskan, aku akan menjadi siapa setelah reinkarnasi kembali?"
"Kau akan menjadi siapa ya?"
"Beritahu aku... Agar aku tidak kebingungan nantinya!"
"Baiklah. Aku beritahu kau bahwa... Kau akan menjadi seorang putri kerajaan."
"Benarkah!?" Tresa terkejut, Ia tidak oenray terbayang akan menjadi seorang putri sebelumnya.
Karena... Di kehidupannya yang dahulu, sebelum Ia bereinkarnasi menjadi Xitresax. Ia hanyalah seorang gadis pemburu yang hanya hidup di pedalaman hutan, tempat tinggalnya sangat jauh dari pemukiman warga. Bahkan, Ia hanya hidup seorang diri tanpa siapa pun yang hidup dengannya.
Ia menggunakan setiap waktunya, untuk berburu hewan yang bisa dimakan, dan tentunya untuk bertahan hidup di kala kemiskinan terus menemaninya. Dalam keadaan darurat, Ia bahkan berani memakan hewan mentah-mentah saat dalam keadaan baru terbunuh.
Terkadang Ia melakukan hal tersebut saat musim hujan, di mana Ia sulit sekali membuat api untuk mematangkan daging tersebut.
Selain berburu hewan, Ia juga memetik buah dan tanaman apa saja yang bisa Ia makan, sesekali ada orang lain yang menemukannya, tetapi Ia selalu menganggap manusia yang Ia temui adalah sebuah ancaman.
Jadi... Ia membunuh setiap manusia yang Ia temui, memakan dagingnya, lalu membiarkan saja sisa-sisa tulang dan daging itu seenaknya.
Dulunya, Ia memiliki sebuah keluarga di perkotaan yang cukup ramai, hingga suatu konflik di keluarganya, membuatnya dibuang begitu saja ke sebuah hutan yang jauh dari sumber kehidupan manusia.
Saat itu Ia berumur tujuh tahun, dan kesulitan untuk berbicara, Ia tidak mau menerima bantuan dari orang lain. Oleh karena itu, Ia memilih untuk melanjutkan hidupnya sendiri, tanpa bantuan dari siapapun.
Hingga Ia membuat rumahnya sendiri dengan kerja kerasnya, mencari apa saja yang bisa dimakan untuk bertahan hidup. Prinsipnya adalah "Rela agar tetap hidup, meskipun harus memakan manusia."
Dan siapa sangka, Ia berhasil bertahan hidup sampai Ia berumur sembilan-belas tahun... Di reinkarnasi yang pertamanya, Ia berhasil beradaptasi dengan cepat menjadi manusia normal di zaman modern. Ia sempat merasakan pertemanan dan cinta, serta beberapa makanan enak dan tempat tinggal yang nyaman dan layak.
Ia merasakan menjadi manusia normal meskipun hanya sebentar. Di reinkarnasi yang keduanya, Ia harus beradaptasi dengan kehidupan yang jauh berbeda dari sebelumnya.
Seorang putri kerajaan...
Ia tidak tahu apa-apa tentang kerajaan, karena sejak duluan Ia tidak pernah terikat dengan hal seperti itu...
"Sebelum bereinkarnasi lagi, aku ingin bersamamu lebih lama. Aku ingin kau mendengarkan setiap ceritaku, dan menjawab ketidaktahuanku, aku ingin merasakan kasih sayang langsung dari seorang dewi."
"Karena aku, sama sekali tidak pernah merasakan hal itu." Ucapan dari seorang Tresa, membuat hati dari Sang Dewi tersentuh.
"Aku juga... Ingin tahu segalanya tentang identitas baruku saat menjadi seorang putri. Bisakah kau menceritakannya?"
"Tentu. Hanya sedikit saja ya."
"Ceritakanlah!"
"Seorang putri itu, adalah Putri Tertua Kerajaan Li. Saat itu, adalah zaman Kekaisaran Xiao, pada tahun 1367 M. Saat itu adalah masa kehancuran Kekaisaran Xiao, di dalam perekonomian mereka." Jelas Sang Dewi, lalu dia kembali menjelaskan.
Kekaisaran Xiao, menampung 4 Kerajaan yang tersebar ke seluruh daratan Tiongkok yang saat itu belum bersatu dan kepulauannya terpecah belah. Masa Kekaisaran Xiao dimulai dari tahun 1109, dan tetap jaga berdiri hingga tahun 1367. Di mana pada saat itu, Kekaisaran Xiao telah mengangkat Kaisar ke-10 mereka.
Kekaisaran Xiao mengalami titik terendah, bahkan terburuk mereka saat pengangkatan tahta Kaisar ke-10 mereka.
Masalah ekonomi, sumber daya manusia, dan lainnya terjadi pada masa Kaisar ke-10. Pada masa itu mulai-mulai terjadinya banyak aksi demokrasi, beberapa Kerajaan terkena dampak buruk dari masalah-masalah itu.
Terutama Kerajaan Li,satu-satunya Kerajaan yang dekat dengan Kekaisaran, dan satu daratan dengan Kekaisaran.
Putri Jiancheng Li... Putri Tertua Kerajaan Li, hidup terasingkan selama 20 tahun, putri tertua itu tidak pernah menampakkan diri ke publik, dan hanya Raja Jiazhen Li dan Ratu Annchi Li yang tahu bagaimana wujud dari putri tertua.
Tidak ada yang tahu, alasan mengapa Raja Jiazhen Li dan Ratu Annchi Li mengasingkan putri tertua selama itu. Sejak pertama kali lahir, putri tertua sudah diasingkan, dia tidak diizinkan melihat dunia luar, segala pengetahuan yang Ia dapatkan hanyalah sebatas pengetahuan orangtuanya saja.
Hingga umur ke-10 tahun, sejak itu putri tertua menggali ilmu pengetahuan sendiri, dengan hanya berbekal satu rak buku besar yang diberikan oleh Raja Jiazhen Li. Pada umurnya yang ke-10 tahun juga, Ratu Annchi Li meninggal karena penyakit, dan Raja Jiazhen Li jarang menemui putri tertua karena sibuk dengan urusan politik kerajaan.
Putri tertua tidak pernah tahu bahwa dia memiliki seorang saudara. Dia memiliki adik perempuan bernama Jiansa Li. Serta beberapa sepupunya yang sebaya dengannya.
Meskipun begitu, putri tertua sangatlah cerdas, dia mengetahui segala fenomena dan sejarah di dunia. Serta mengetahui secara jelas tentang politik kekaisaran dan kerajaan, dan masih banyak lagi bukti kecerdasan dari sang putri tertua yang tidak bisa dijelaskan.
"Jiancheng Li... Sama cantiknya sepertimu, dia tidak bisa berbaur dengan baik, karena jarang sekali dia melihat manusia lain selain Raja Jiazhen Li dan Ratu Annchi Li." Jelas Sang Dewi.
"Aku jadi terpikirkan sesuatu. Mengapa Jiancheng Li tidak pernah tahu dia mempunyai saudara?" Tanya Tresa, sebenarnya Ia memiliki banyak pertanyaan di benaknya.
"Ratu Annchi Li tidak pernah menampakkan dirinya di hadapan Jiancheng Li ketika dia mengandung Jiansa Li. Oleh karena itu, dia tidak pernah tahu bahwa dia mempunyai saudara." Jawab Sang Dewi, dia menghadapi semua pertanyaan itu dengan sabar.
"Begitu... Tapi mengapa Raja Jiazhen Li dan Ratu Annchi Li mengasingkan Jiancheng Li?" Tanya Tresa kembali, masih banyak rasa penasarannya yang perlu untuk dijawab.
"Kalau itu... Kau harus mencari tahu sendiri nanti. Aku tidak bisa memberitahumu lebih banyak." Jawab Sang Dewi, dia mengusap kepala Tresa untuk mengobati kekecewaannya.
"Baiklah kalau begitu..." Tresa bangun dari terbaringnya, lalu Ia duduk menghadap Sang Dewi.
"Tujuanku nanti... Hanya untuk AEGGA bukan? Setelah aku berhasil, aku akan mati dan menuju Alam Atas." Ucapan yang dilontarkan Tresa, membuat Sang Dewi berpikir akan sesuatu.
Di antara Alam Atas atau melanjutkan kehidupan barunya. Tresa harus bisa memilihnya kelak.
"Jalani saja kehidupanmu itu. Alam Atas atau bukan, kau akan menentukannya nanti."
Tresa tidak bisa menjawab apa-apa, tetapi dalam hatinya Ia menginginkan Alam Atas sebagai kehidupannya nanti. Karena Ia juga tidak mempunyai motivasi, dan alasan untuk tetap hidup di dunia.
"Kau siap untuk reinkarnasi keduamu?" Sang Dewi membuyarkan lamunan Tresa dengan bertanya.
"Aku siap, tetapi aku takut." Ada keraguan yang besar dalam diri Tresa, Ia berusaha menepisnya.
"Tenanglah, setelah di sana aku juga akan menemanimu." Mendengar hal itu, Tresa menjadi tenang, Ia siap untuk reinkarnasi keduanya.
"Sampai jumpa lagi... Putri Tertua Jiancheng Li..."
Seketika, Tresa kehilangan kesadaran, semuanya seperti ditutupi oleh cahaya yang sangat terang.
Dan...
Kehidupan di reinkarnasi kedua. TELAH DIMULAI!
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 67 Episodes
Comments