Chapter 18 : Jiancheng Li, Kangjian & Kanglian

...----------------...

Tresa terbangun dari tidurnya, lalu tersadar bahwa Ia sudah berada di tempat yang berbeda. Tempat itu sederhana, hanya sebuah kamar dengan kamar mandi kecil di sampingnya. Di kamar tersebut hanya ada sebuah kasur, lemari dengan cermin, serta rak buku yang besar dengan meja belajar di samping rak buku tersebut.

Ruangan itu minim pencahayaan, tanpa jendela dan hanya ada satu pintu tepat berhadapan dengan kasur. Meskipun minim pencahayaan, Tresa masih bisa melihat dengan jelas seluruh isi ruangan, hanya saja sedikit gelap.

Ia beranjak dari kasur, menuju lemari dengan cermin tersebut, Ia bercernin lalu melihat dirinya dengan wujud yang sangat berbeda drastis dari sebelumnya.

Wajah yang sangat putih dan bersih, bibir semerah darah, struktur wajah dan tubuh yang ramping, rambut panjang yang melebihi dada, dan juga Ia memakai pakaian tradisional China zaman dulu. Sangat cantik, sampai Ia tidak percaya dengan tubuhnya sekarang.

"Inikah Jiancheng Li?" Tresa berguman dalam hatinya. Bukanlah Jiancheng Li yang sesungguhnya, ada Tresa di dalamnya. Namun sudah bukan Tresa pula, Tresa bereinkarnasi ke tubuh Jiancheng Li dan semua orang akan memanggilnya Jian.

'Aku sudah menguasai seluruh ingatan Jiancheng Li. Ke depannya aku akan memanggil diriku Jian, bukan Tresa lagi.' Ucap Tresa dalam hati, sekarang panggil dia Jian!

"Sekarang. Mungkin aku harus keluar dari sini." Jian menuju pintu yang ada di ruangan itu, Ia ingin membukanya tetapi pintu itu terkunci. Namun, Jian belum bisa berpikir lebih luas, jadi Ia mendobrak pintu itu, hingga pintu itu jatuh terlepas dari dinding.

Di luar ruangan itu, hanya ada lorong dengan tangga untuk naik di ujungnya. Lorong yang hanya mengandalkan obor sebagai pencahayaannys. Obor itu terpajang beberapa di sepanjang lorong tersebut. Jian mengambil salah satu obor itu dan membawanya bersama dirinya menaiki tangga tersebut.

Tangga yang cukup panjang itu berbentuk melingkat, saat sudah sampai di ujung, Jian terkejut karena ujung tangga itu ditutupi oleh sebuah papan kayu yang tebal.

"Merepotkan."

Jian memukuk papan kayu itu dengan satu tangannya, papan kayu itu berhasil terbuka, dan Ia melihat ruangan lain lagi... Setelah keluar dari lorong dan tangga melingkar tadi, melihat posisi tangga itu Jian menyadari bahwa ringan tempat pertama Ia terbangun adalah ruangan bawah tanah...

"Sebuah... Benteng?"

Jian keluar dan berada tepat di tengah sebuah benteng tinggi yang melingkar. Benteng itu memiliki atap yang berbentuk kerucut, dengan beberapa jendela yang tersebar secara acak tempat masuknya cahaya. Lalu, ada gerbang besar terletak tepat di depan Jian, melihat itu Jian langsung berlari ke arah gerbang tersebut.

Awalnya Ia mencoba mendorong gerbang tersebut dengan satu tangannya, tetapi tidak kunjung terbuka. Jian memadamkan api obor dan meletakkannya di samping kakinya. Lalu Ia mendorong pintu gerbang yang besar itu dengan kedua tangannya. Namun tetap saja tidak terbuka.

Merasa kesal, AE yang ada di tubuhnya aktif secara tiba-tiba dan Jian menyadari hal itu. Berbeda dari sebelumnya, Ia merasa lebih bisa dan handal dalam mengendalikan AE. Selain itu, AE yang kali ini aktif tidak mengamuk dan hilang kendali.

Merasa memegang kendali penuh atas AE, Jian berencana untuk menumbanbkan gerbang tersebut. Ia berjalan mundur cukup jauh dari gerbang itu, mengambil ancang-ancang, berlari dengan cepat dan melompat tinggi ke atas, hingga kaki kanannya menendang gerbang tersebut dengan kerasnya.

Karena dasyatnya perubahan fisik yang dialami oleh seorang pengguna AE. Gerbang itupun langsung terbuka hanya dengan satu tendangan.

Jian mendarat dengan sempurna, Ia tidak lagi dalam wujud AE. Jian melihat ke sekelilingnya, sebuah jalan setapak yang mengarah lurus ke arah gerbang benteng tadi, serta ladang Bunga Dandelion yang mengelilingi seluruh area tersebut.

Di bagian luar lebih besar lagi, karena dikelilingi oleh tembok besar yang membentuk sebuah persegi.

Udara segar terhirup oleh Jian, meskipun keadaan langit cukup gelap, seperti akan turun hujan. Jian melihat lagi ke depan, di saja masih ada gerbang lagi yang tingginya hampir sama dengan tembok tersebut.

Di sana terdapat dua orang prajurit yang sedari tadi melihat ke arah Jian. Mereka merasa tidak percaya, Jian menendang gerbang tersebut hingga terbuka. Dua prajurit itu menghampiri Jian, Jian yang melihat itu sedikit resah. Lalu...

'Jangan katakan bahwa kau adalah Xitresax.' Suara Sang Dewi tergiang di pikiran Jian, dan Jian langsung mengerti dengan suara itu. Karena setengah dari jiwa Sang Dewi berada dalam tubuh Jian.

Kini, Jian dan kedua prajurit itu tengah berhadapan. Salah satu dari mereka mengatakan sesuatu.

"Bagaimana Anda bisa keluar dari sana Tuan Putri?" Tanya salah satu dari mereka.

Jian merasa ragu dan malu untuk berbicara dengan mereka. Namun, Jian tetap menanggapi mereka hanya untuk berbicara.

"Apakah aku tidak boleh keluar?" Jawaban dari Jian tampak membuat mereka sedikit kebingungan. Sebenarnya tidak ada arahan atau bahkan aturan yang melarang Jiancheng Li untuk keluar dari benteng itu. Jadi, boleh saja jika suatu hari Ia ingin keluar.

"Memang Raja tidak melarang Anda untuk keluar, tetapi..."

"Ya... Seharusnya memang tidak, tetapi apakah Tuan Putri memerlukan bantuan?" Sahut yang satunya lagi, yang sedari tadi tidak berbicara.

Kedua prajurit itu terlihat santai saja berkomunikasi dengan Jian. Dan mereka terlihat sangat akrab... Jian menanyakan nama kepada kedua prajurit itu.

"Saya Kangjian, dan ini saudara kembar saya. Kanglian." Kangjian menunjuk orang yang ada di sebelahnya, yang juga merupakan saudara kembarnya, bernama Kanglian.

"Kangjian, dan Kanglian... Kalian selama ini berjaga di sini?" Tanya Jian, penasaran.

"Hanya sejak 10 tahun yang lalu, Tuan Putri. Sebelum kami sudah ada beberapa yang menjaga benteng ini. Benteng ini orang luar menyebutnya dengan nama 'Kastil Putri Tertua', tempat Putri Tertua Li berdiam diri." Jawab Kanglian, dia tampaknya selalu banyak berbicara.

"Begitu... Aku mengerti. Maukah kalian menemaniku menemui Raja?" Jian berpikir akan memanfaatkan mereka untuk lebih mengetahui seluk beluk kerajaan.

Kedua prajurit itu langsung menyetujui permintaan Jian. Jian berjalan keluar benteng itu dengan dikawal oleh kedua prajurit itu dari belakang.

Saat keluar dari gerbang, Ia melihat dunia yang sangat berbeda dengan sebelumnya. Ternyata tempat yang disebut Kastil Putri Tertua itu terpisah sendiri dengan wilayah kerajaan dan yang lainnya.

Perjalanan yang cukup jauh dari kastil ke kerajaan, sepanjang jalan Jian, Kangjian dan Kanglian mengobrol ria untuk mengakrabkan diri. Karena mungkin, Jian suatu hari akan membutuhkan mereka, oleh karena itu sebisa mungkin Jian harus akrab dengan mereka.

Fakta menarik dari kedua saudara kembar itu, Kangjian tidak banyak bicara dan bahkan hampir tidak berbicara, dia hanya berbicara saat Jian menanyainya sesuatu. Berbeda dengan Kanglian yang hyperaktif dan banyak bercerita, dia lebih ceria dari Kangjian yang terlihat datar.

Meskipun jauh, akhirnya mereka sampai di gerbang kerajaan. Terlihat sangat besar dan megah kerajaan tersebut.

Episodes
1 Chapter 1 : Kirana de Alger & Reinkarnasi
2 Chapter 2 : Angeline, AE-G-GA & S.A.M.R.O
3 Chapter 3 : Xitresax, Ayahnya dan Tujuannya.
4 Chapter 4 : Perkembangan AE-G-GA, Ye Lian & Xi Na
5 Chapter 5 : Seven & AE
6 Chapter 6 : Sedikit Teori AE & Ghoul
7 Chapter 7 : Seven, AE & Experiment
8 Chapter 8 : Sedikit dari Experiment AE
9 Chapter 9 : Fengyi XiBi Lla
10 Chapter 10 : Ikatan dan Manipulator
11 Chapter 11 : Penghancuran S.A.M.R.O, Ye Lian & AEGGA
12 Chapter 12 : Antara Ye Lian dan Putrinya, Xitresax
13 Chapter 13 : Pertarungan di Bawah Tanah
14 Chapter 14 : Pertarungan di Bawah Tanah - 2
15 Chapter 15 : Ledakan Shanghai, 26 Desember
16 Chapter 16 : Saat itu, Seven dan Xitresax
17 Chapter 17 : Reinkarnasi Kedua - Kirana de Alger
18 Chapter 18 : Jiancheng Li, Kangjian & Kanglian
19 Chapter 19 : Abstrak, Kerajaan Li
20 Chapter 20 : Menjelajah Kota Li
21 Chapter 21 : Restoran, Putri Tertua dan Kepala Militer
22 Chapter 22 : Kaisar Chen Xiao - (Seven?) ?!;:"*?
23 Chapter 23 : Ksatria di Kastil Putri Tertua - Si Kembar
24 Chapter 24 : Mata Kaisar & Mata AE
25 Chapter 25 : Ledakan Kerajaan Li - AngelineFengyi
26 Chapter 26 : Di Antara Kangjian dan Jian
27 Chapter 27 : Cerita Dua Tahun Lalu
28 Chapter 28 : Tahta dan Kaisar
29 Chapter 29 : Memakan Manusia
30 Chapter 30 : Ada Hubungannya Dengan Raja?
31 Chapter 31 : Bertemu Angeline Fengyi Kembali
32 Chapter 32 : Orang Masa Depan - Orang Masa Lalu
33 Chapter 33 : Jinsheng Li
34 Chapter 34 : Jinsheng Li - 2
35 Chapter 35 : Pergelutan Huangsa, Jiansa dan Jian
36 Chapter 36 : Hukuman Dari Sang Raja
37 Chapter 37 : Raja Jiazhen, Huaran dan Jian
38 Chapter 38 : Revolusi Cepat Kerajaan Li
39 Chapter 39 : Perjamuan dan Makan Malam di Kekaisaran
40 Chapter 40 : Chen Xiao adalah Seven
41 Chapter 41 : Tuan Putri Kekaisaran, Leen Xiao
42 Chapter 42 : Jiazhen adalah Ye Lian
43 Chapter 43 : Teori AE & Ghoul
44 Chapter 44 : Kota Li bersama Kangjian&Kanglian
45 Chapter 45 : Serangan ke Kota Li
46 Chapter 46 : Darah Bayi
47 Chapter 47 : Cinta, yang Tak Tergantikan AE
48 Chapter 48 : Perang atau tidak?
49 Chapter 49 : Ini Semua Sudah Direncanakan?
50 Chapter 50 : Serangan Tiba-tiba
51 Chapter 51 : Apa itu cinta?
52 Chapter 52 : Mengapa Kau Masih Terlihat Lemah?
53 Chapter 53 : Penjara Bawah Tanah
54 Chapter 54 : Kaihan Wei & Zhaofeng Wuxia
55 Chapter 55 : Pertarungan Satu Hari
56 Chapter 56 : Pertarungan Satu Hari (2)
57 Chapter 57 : Pertarungan Satu Hari (3)
58 Chapter 58 : Peratapi Saat Ini
59 Chapter 59 : Perundingan Tiga Pemimpin
60 Chapter 60 : AE-mu Kelaparan?
61 Chapter 61 : Strategi dan Darah Kangjian
62 Chapter 62 : Perang
63 Chapter 63 : Kelaparan
64 Chapter 64 : Kangjian
65 Chapter 65 : Rou Kang, Rei Kang
66 Chapter 66 : From Nothing, to Knight
67 Chapter 67 : Apa Sebenarnya Maumu?
Episodes

Updated 67 Episodes

1
Chapter 1 : Kirana de Alger & Reinkarnasi
2
Chapter 2 : Angeline, AE-G-GA & S.A.M.R.O
3
Chapter 3 : Xitresax, Ayahnya dan Tujuannya.
4
Chapter 4 : Perkembangan AE-G-GA, Ye Lian & Xi Na
5
Chapter 5 : Seven & AE
6
Chapter 6 : Sedikit Teori AE & Ghoul
7
Chapter 7 : Seven, AE & Experiment
8
Chapter 8 : Sedikit dari Experiment AE
9
Chapter 9 : Fengyi XiBi Lla
10
Chapter 10 : Ikatan dan Manipulator
11
Chapter 11 : Penghancuran S.A.M.R.O, Ye Lian & AEGGA
12
Chapter 12 : Antara Ye Lian dan Putrinya, Xitresax
13
Chapter 13 : Pertarungan di Bawah Tanah
14
Chapter 14 : Pertarungan di Bawah Tanah - 2
15
Chapter 15 : Ledakan Shanghai, 26 Desember
16
Chapter 16 : Saat itu, Seven dan Xitresax
17
Chapter 17 : Reinkarnasi Kedua - Kirana de Alger
18
Chapter 18 : Jiancheng Li, Kangjian & Kanglian
19
Chapter 19 : Abstrak, Kerajaan Li
20
Chapter 20 : Menjelajah Kota Li
21
Chapter 21 : Restoran, Putri Tertua dan Kepala Militer
22
Chapter 22 : Kaisar Chen Xiao - (Seven?) ?!;:"*?
23
Chapter 23 : Ksatria di Kastil Putri Tertua - Si Kembar
24
Chapter 24 : Mata Kaisar & Mata AE
25
Chapter 25 : Ledakan Kerajaan Li - AngelineFengyi
26
Chapter 26 : Di Antara Kangjian dan Jian
27
Chapter 27 : Cerita Dua Tahun Lalu
28
Chapter 28 : Tahta dan Kaisar
29
Chapter 29 : Memakan Manusia
30
Chapter 30 : Ada Hubungannya Dengan Raja?
31
Chapter 31 : Bertemu Angeline Fengyi Kembali
32
Chapter 32 : Orang Masa Depan - Orang Masa Lalu
33
Chapter 33 : Jinsheng Li
34
Chapter 34 : Jinsheng Li - 2
35
Chapter 35 : Pergelutan Huangsa, Jiansa dan Jian
36
Chapter 36 : Hukuman Dari Sang Raja
37
Chapter 37 : Raja Jiazhen, Huaran dan Jian
38
Chapter 38 : Revolusi Cepat Kerajaan Li
39
Chapter 39 : Perjamuan dan Makan Malam di Kekaisaran
40
Chapter 40 : Chen Xiao adalah Seven
41
Chapter 41 : Tuan Putri Kekaisaran, Leen Xiao
42
Chapter 42 : Jiazhen adalah Ye Lian
43
Chapter 43 : Teori AE & Ghoul
44
Chapter 44 : Kota Li bersama Kangjian&Kanglian
45
Chapter 45 : Serangan ke Kota Li
46
Chapter 46 : Darah Bayi
47
Chapter 47 : Cinta, yang Tak Tergantikan AE
48
Chapter 48 : Perang atau tidak?
49
Chapter 49 : Ini Semua Sudah Direncanakan?
50
Chapter 50 : Serangan Tiba-tiba
51
Chapter 51 : Apa itu cinta?
52
Chapter 52 : Mengapa Kau Masih Terlihat Lemah?
53
Chapter 53 : Penjara Bawah Tanah
54
Chapter 54 : Kaihan Wei & Zhaofeng Wuxia
55
Chapter 55 : Pertarungan Satu Hari
56
Chapter 56 : Pertarungan Satu Hari (2)
57
Chapter 57 : Pertarungan Satu Hari (3)
58
Chapter 58 : Peratapi Saat Ini
59
Chapter 59 : Perundingan Tiga Pemimpin
60
Chapter 60 : AE-mu Kelaparan?
61
Chapter 61 : Strategi dan Darah Kangjian
62
Chapter 62 : Perang
63
Chapter 63 : Kelaparan
64
Chapter 64 : Kangjian
65
Chapter 65 : Rou Kang, Rei Kang
66
Chapter 66 : From Nothing, to Knight
67
Chapter 67 : Apa Sebenarnya Maumu?

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!