.
17
.
Di rumah Arya.
"Sayang... Dimana Arrey?" tanya seorang wanita muda pada suaminya yang sedang duduk di teras depan rumahnya sambil menatap layar ponselnya.
"aku tidak tahu. dia masih ada tadi." jawab Arya tanpa memalingkan pandangannya dari layar ponselnya.
Dia terlihat begitu sibuk, karena memang sedang mengurus pekerjaannya. Reyna duduk di sebelah suaminya yang masih saja sibuk bekerja, walaupun itu adalah hari libur.
"mungkin dia sedang bersama dengan Yarren..." ucap Arya yang masih saja begitu fokus pada handphonenya.
"Yarren masih tertidur. semalaman dia menonton drama Korea secara maraton. Biarkan saja lah... lanjutkan saja kerjamu. aku juga akan sibuk mengurus beberapa pekerjaan ku. untuk putra mu, aku tidak peduli padanya yang selalu saja datang dan pergi seenaknya!" sungut Reyna seraya berjalan untuk masuk kembali ke rumahnya.
Reyna menghentikan langkahnya, saat dia mendengar suara mobil memasuki halaman rumahnya.
"itu mobil papa." ucapnya.
Dan benar, setelah mobil itu berhenti, seorang pria dan wanita keluar dari dalam mobil itu .Ray dan Anna keluar dari sana.
"Papa... mama..." Reyna berlari mendekati mereka.
"Kamu masih saja seperti anak kecil." Ray mengusap lembut puncak kepala putrinya.
"Iya pah... papa tumben kemari... biasanya papa menyuruh kami untuk datang ke sana jika papa merindukan kami." ucap Reyna seraya memeluk pinggang ibunya dan juga ayahnya. dia berjalan di antara keduanya.
"Kami dari rumah rekan bisnis papa yang ada di dekat rumah kalian. jadi kami mampir kemari." jawab Ray.
"Dimana Yarren?" tanya Anna saat dia tidak melihat cucu perempuannya di sana.
"Yarren sudah 6 hari di rumah kalian, dia hanya pulang saat akhir pekan. kenapa masih menanyakannya? lebih baik tanyakan saja Arrey. Aku tidak tidak tahu dia ada di mana!" sungut Reyna.
Yarren memang tinggal di rumah Ray dan Anna. karena Ray dan Anna merasa sangat kesepian, setelah Reyna pindah ke rumahnya sendiri. Saat Reyna melahirkan anak keduanya, Anna ingin jika cucu perempuannya tinggal di rumahnya setelah dia besar. Dan setelah Yarren berusia tujuh tahun, Yarren terus tinggal bersama dengan Ray dan Anna. Sementara Arrey tinggal bersama dengan kedua orang tuanya.
Selisih usia keduanya tidak jauh, hanya dua tahun saja. karena Reyna kembali hamil, walaupun saat itu Arrey baru berusia satu tahun lebih.
"memangnya kemana anak nakal itu? dia benar-benar membuat ulah. seluruh dosen mengkritiknya. aku sangat malu!" kali ini Ray yang bersungut-sungut.
"Aku tidak tahu dia kemana. Dia tadi ada, tapi dia sudah menghilang begitu saja. Bahkan Arya yang sedari tadi ada di sini juga tidak melihatnya pergilah." jawab Reyna.
Arya hanya memperlihatkan senyuman terbaiknya ada Ray yang sudah pasti akan terus-menerus mengatakan sesuatu padanya dengan kesal.
"kamu dan putramu itu sama saja. sama-sama menyusahkan. lihat saja putramu itu, aku yakin kamu seperti bercermin saat melihat tingkahnya!" ucap Ray pada Arya yang masih berusaha untuk tetap memperlihatkan senyumanya.
"Sebenarnya aku berfikir seperti itu... Tapi papa Ray ayah mertuanya Arya... saat aku seusianya...aku sudah tidur dengan sepuluh gadis..." jawab Arya sembari memperlihatkan deretan giginya pada Ray.
Pletakkk!
Reyna tidak bisa menahan dirinya untuk tidak memukul suaminya itu.
"My bebebz Reyna... sakit..." ucapnya sembari mengusap kepalanya yang harus mendapatkan pukulan dari istrinya.
"Menyebalkan sekali! bisa-bisanya mengatakan hal itu!" sungut Reyna
"Papa Ray ayah mertuanya Arya yang mengatakan jika Arrey mirip dengan ku. Padahal aku lebih brengsek darinya." jawab Arya yang masih mengusap kepalanya.
"Diamlah!" gerutu Reyna.
"Bebz... jangan marah. itu kan hanya masa lalu. Masa depanku dan masa sekarang ku adalah bersamamu." jawab Arya.
Reyna hanya menatap jengah pada suaminya yang sedang berusaha untuk membuatnya tidak marah lagi padanya.
"Papa, mama masuklah dulu. aku akan membuatkan kalian minuman." ajak Reyna tanpa memperdulikan suaminya yang sedang tersenyum manis padanya
"Aku saja yang menyiapkan minuman Bebz... kamu temani saja papa Ray ayah mertuanya Arya, dan mama Anna ibu mertuanya Arya." ujar Arya seraya berjalan dengan cepat untuk memasuki rumahnya. Dia tidak mau mendapatkan pukulan lagi dari istrinya yang pasti akan lama marah padanya.
"Ayo pah, ma, kalian duduk dulu." ajak Reyna.
"iya..." jawab keduanya seraya berjalan masuk ke dalam rumah, mereka juga kini duduk di kursi ruang tamu.
"Opsang... omsang..." Arrey berlari mendekati Ray dan juga Anna. dia mencium tangan mereka bergantian.
"Dari mana saja kamu?! Dan lagi, aku sudah melarangmu untuk memanggil kami dengan sebutan seperti itu!" sungut Ray.
"Kenapa memangnya. itu sebutan yang sangat bagus untukmu opsang... Opa sayang. Dan untuk omsang juga, Oma sayang." jawab Arrey.
"Lupakan itu! kamu dari mana huh?!" tanya Reyna seraya menarik telinga putranya.
"Ampun ma... sakit..." ucap Arrey sembari mengikuti tangan Anna yang terus saja menarik telinganya.
"Dari mana?!" tanya Reyna lagi yang terdengar begitu kesal.
"Ampun ma... lepasin kuping ku dulu. ini benar-benar sakit." jawab Arrey.
Reyna menghembuskan nafasnya dengan kasar. dia juga segera melepaskan tangannya dari telinga putranya.
"Sakit tahu!" sungut Arrey.
"Aku akan memotongnya lain kali!" jawab Reyna.
Arrey segera menututupi kedua telinganya dengan kedua telapak tangannya.
"Dari mana?!" tanya Reyna lagi dengan keras.
Sementara Ray dan Anna hanya bisa melihat keduanya saja. pemandangan itu terlalu indah untuk di lewatkan. Mereka berdua tahu, jika cucu laki-lakinya itu memang sangat nakal.
"Aku tadi melihat seorang penjual sayur kelilingi di depan rumah kita. terus ada seorang janda muda yang baru saja bercerai itu ma... mama pasti mengenalnya. Aku mengantarnya ke rumahnya. Dia tinggal sendirian ternyata. dia juga tidak memiliki anak. terlebih, usianya baru 22 tahun. Suaminya ternyata selingkuh, jadi dia memutuskan untuk bercerai." jelas Arrey.
Reyna menatap jengah pada putranya yang ternyata pergi begitu saja karena dia melihat seorang janda muda.
"Aku akan menikahkan mu dengannya! jangan khawatir!" jawab Reyna sembari tersenyum menyeringai pada putranya.
"Iya, aku akan mempersiapkan semuanya." tambah Ray.
"Aku juga akan membantu." ucap ann juga sengaja untuk membuat cucunya ketakutan.
"Si-si-siapa yang mau menikah dengan janda ma... aku hanya tertarik untuk menggodanya saja. mama tahu kan, kalau aku suka tebar pesona. mu bagaimana lagi. wajahku ini terlalu tampan. jadi sangat di sayangkan jika tidak di manfaatkan." jawab Arrey yang tergagap
"ciih..." Reyna hanya mendesis mendengar apa yang baru saja putranya katakan
"Aku lebih suka menikah dengan Erza dari pada harus menikah dengan janda itu. Walaupun Erza yang manis itu adalah kekasih dari paman Aarav." jawab Arrey.
Semuanya terkejut mendengar apa yang Arrey katakan tadi.
"Erza kekasih Aarav?" tanya mereka bertiga secara bersamaan.
"Benar. Mereka bahkan berciuman di depan Kakek Dio dan omayang Bellan." jawab Arrey.
Reyna membelalakan matanya mendengar itu.
"Mereka sangat berani." ucapnya.
"Jadi Aarav jatuh cinta pada supirnya? itu seperti kisah kami." ujar Ray, dia tersenyum manis pada istrinya yang memang dulu adalah supir pribadinya.
"Mereka kombinasi yang bagus. Satu bermulut pedas, dan satunya begitu kejam..." tambah Anna.
"Benar. kombinasi yang sangat bagus." jawab Reyna.
"Tapi bukan itu masalahnya. Kenapa kamu juga menyukai Erza?" tanya Reyna pada putranya.
"Bukan hanya Arrey kak Anna... aku juga menyukainya." ucap seseorang yang kini sedang berjalan mendekati mereka semua.
"Adrian..."
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 350 Episodes
Comments
AK_Wiedhiyaa16
Gadis badass justru memiliki karakteristik & pesonanya sendiri😁👍
2021-08-12
0
Siti Aksesories
erza sma arravv ajj thor....
2020-12-25
6
sunshine
ahaha seru nih. erza banyak yg suka wkwk. semangat aarav 😂😂
2020-12-25
6