.
15
.
"Erza..." suara Adrian menghentikan langkah kaki Erza.
"Jika kamu seperti apa yang kamu katakan tadi, aku justru semakin penasaran denganmu. Aku ingin lebih mengenal dirimu." Ujar Adrian.
"Sebaiknya jangan. Aku tidak pantas untuk itu, tidak akan ada yang menyukai gadis seperti itu." Jawab Erza seraya membungkukkan badannya dengan hormat pada Adrian dan juga Aarav.
"Aku permisi." Ucap Erza.
"Erza, kamu serius akan pulang? Ini sudah larut malam." Tanya Adrian yang terlihat khawatir.
"Jangan khawatir. Aku sangat kuat." Jawab Erza serya kembali melanjutkan langkahnya untuk keluar dari rumah keluarga Boss nya.
"Kakak keterlaluan bukan? mulut kakak sangat pedas! cabai setan saja minder saat mendengar apa yang kakak katakan pada Erza! Walaupun dia seperti apa yang kakak katakan, seharusnya kak Aarav tidak perlu mengatakannya. Dia juga sudah menyadarinya sendiri. Apa yang kak Aarav katakan justru menyakitinya." Ucap Adrian.
"Apa yang kamu bicarakan, dia memang selalu seperti itu. Kamu hanya belum mengenalnya saja. Jangan terlalu baik padanya. Kamu akan di manfaatkan olehnya." Jawab Aarav.
"Bukankah kak Aarav yang memanfaatkannya? Kakak bilang, kalau dia adalah pacar kak Aarav, tapi perlakuan kak Aarav padanya lebih seperti seorang Boss kejam yang memperlakukan bawahannya semaunya sendiri." Jawab Adrian sarkis.
Aarav menatap tidak percaya pada adiknya.
"Adrian, kamu belum mengenalnya. Jika kamu sudah tahu seperti apa dia itu sebenarnya, kamu pasti akan merasakan seperti yang aku rasakan. Dia memang seperti itu." Jelas Aarav.
Adrian mendengus dingin pada Aarav.
"Kakak memang tidak mengerti perasaan seorang gadis. Itu sebabnya kakak tidak bisa mendapatkan seseorang yang kakka sukai benar-benar. Aku ragu jika dia itu benar-benar kekasih kak Aarav. Jika memang bukan, lebih baik jangan mengikatnya terlalu kuat. Biar aku saja yang menjaganya." Jawab Adrian.
"Adrian... Dia bukan gadis biasa. Dia kuat, dia bisa berkelahi, dia juga sangat kejam. Kamu yakin jika kamu masih bisa dekat dengannya jika kamu sudah melihatnya berkelahi?"
Adrian tersenyum lebar, "memangnya apa salahnya jika dia kejam dan pandai berkelahi? Dia melakukannya pasti untuk melindungi dirinya sendiri dan orang-orang yang di sayanginya. Lagi pula aku yakin, jika dia berkelahi bukan karena dia yang memulainya, dia justru sudah membahayakan nyawanya sendiri untuk menyelamatkan seseorang itu. Seharusnya dia mendapatkan banyak terimakasih. Segala sesuatu tidak hanya di ukur dengan uang. Lalu di mana salahnya?" Tanya Adrian balik.
Mendengar itu Aarav terdiam. Apa yang Adrian katakan memang benar. Erza berkelahi sampai melakukan berbagai hal kejam hanya untuk melindunginya dan bukan siapa-siapa. Tapi dia justru terus menerus mengatakan jika Erza adalah gadis yang kejam. Dan bukanya berterimakasih, karena dia pikir jika dia sudah membayarnya dan itulah tugas dan kewajibannya.
Urusan keselamatan Erza sendiri, itu bukan urusannya. Karena Erza memang bekerja untuknya. Itu sudah menjadi keharusan jika dia memang harus terluka saat melindunginya. Itulah yang selama ini dia pikirkan. Dia tidak pernah berfikir seperti yang Adrian pikirkan.
"Apa lagi Erza adalah seorang gadis. Dia pasti memiliki perasaan yang lebih sensitif. Bagaimana kak Aarav menjelekkannya di depan ku tadi, dia pasti merasa tidak nyaman. Walaupun dia tidak mengatakannya, aku tahu jika dia hanya terus memaksakan senyumnya pada kita, karena dia hanya seorang pekerja di sini, dan kamu adalah Boss nya. Jika bukan karena itu, mungkin dia juga sudah berbuat kasar padamu." Jelas Adrian.
Adrian melihat kakaknya yang masih bergelut dengan pikirannya sendiri. Dia menghela nafasnya.
"Sudahlah. Aku sangat lelah. Aku akan ke kamarku untuk beristirahat." Ucap Adrian seraya menarik koper miliknya untuk membawanya ke kamarnya.
"Jadi selama ini aku salah mengatakan hal itu pada Erza?" Tanya Aarav pada dirinya sendiri saat Adrian sudah tidak ada di sana.
.
Pagi harinya.
Hari ini hari libur, Erza tidak bekerja saat Aarav juga libur.
Pagi ini Erza pergi ke pasar pagi u yang memborong berbagai macam sayuran dan juga lauk pauk yang lainnya untuk seminggu kedepan. Dia tidak mau jika dia harus makan mie instan setiap hari.
Erza kembali dengan tiga kantong besar di tangannya, dan semuanya itu berisi penuh dengan sayuran, buah-buah dan juga lauk pauk seperti daging, ayam, iman dan makanan laut yang lainnya juga. Tidak lupa dia juga membeli bumbu-bumbu yang di perlukan.
Erza mulai menatanya di kulkas yang sudah tersedia di sana.
Dia juga menyiapkan beberapa yang akan dia masak pagi ini.
"Cukup masak sup ayam dan menggoreng ikan nila, dengan sambal saja." Ucapnya.
Erza melepaskan jaket Hoodie yang dia pakai, dia kini hanya memakai tanktop berwarna hitam dan celana tidur pendek miliknya. dia juga mencepol rambutnya dengan rapi ke atas, hingga seluruh garis lehernya terlihat jelas.
"Aku siap memasak!" Ucapnya dengan begitu bersemangat.
Erza mulai membersihkan beras untuk menanak nasi, setelah selesai dia mulai memasak sup ayam terlebih dahulu.
Ting tong ting tong
Erza mengerutkan keningnya, "siapa yang datang kemari? Aku baru pindah, dan aku juga belum mengenal siapapun di sini. Hanya tuan Aarav yang tahu jika aku tinggal di sini. Tapi dia tidak mungkin datang kemari. Lalu, siapa yang datang kemari?" Tanya Erza dengan penuh selidik.
Erza berlari mengambil pedangnya untuk bersiap jika ada seseorang yang tiba-tiba menyerangnya.
Erza melihat layar monitor yang ada di dalam apartemenya, dia hanya melihat punggung orang itu yang memakai jaket Hitam
"Dia pasti penjahat!" Ucapnya seraya menarik sarung pedangnya. Setelah itu Erza membuka pintu apartemennya.
Dengan cepat Erza mengarahkan pedangnya pada leher orang itu.
"Siapa kamu!" Tanya Erza dengan pedangnya yang siap menebas leher orang mencurigakan itu.
"Erza! Ini aku!" Teriak pria itu yang begitu cepat terduduk di lantai.
Mendengar itu Erza menarik kembali pedangnya, karena dia mengenali suara itu.
Aarav melepaskan tudung jaketnya yang menutupi kepalanya.
"Bisakah kamu menyambut seseorang dengan senyuman?! Bukan dengan pedang!" Sungut Aarav.
Erza tersenyum lebar.
"Maaf. Aku kira tuan Aaraaavvv adalah penjahat. Jadi aku langsung menyerangnya. Siapa suruh harus menutupi kepalamu seperti tadi!" Jawab Erza.
Erza membantu Aarav untuk segera berdiri dari posisinya.
"Maaf. Aku benar-benar tidak tahu jika itu kamu. Lagi pula, untuk apa tuan Aarav ada di sini? Pagi-pagi seperti ini?" Tanya Erza.
Aarav memalingkan wajahnya, dia tidak tahu harus menjawab apa. Dia hanya ingin tahu bagaimana perasaan Erza setelah semalaman dia tidak bisa tidur karena apa yang Adrian katakan padanya.
Tapi dia tidak mau mengatakan itu pada Erza, atau Erza hanya akan semakin besar kepala padanya.
"Apa tuan Aarav merindukan ku?" Tanya Erza dengan gaya genitnya.
Aarav menatap jengah pada Erza yang ternyata sudah kembali seperti biasanya.
"Sepertinya aku buang-buang waktu dan tenaga berharga ku hanya untukmu!" Sungutnya
"Jadi benar, kalau kamu kemari karena kamu merindukanku?" Tanya Erza lagi sembari menyenggolkan bahunya pada bahu Aarav dengan begitu genit
Aarav sudah bersiap untuk menggerutu, tapi dia menghentikannya, saat dia melihat pakaian yang Erza gunakan. Erza hanya memakai tanktop berwarna hitam dan celana tidur pendek berwarna merah muda. Erza juga mencepol rambutnya, hingga seluruh garis lehernya terlihat begitu jelas. Itu pertama kalinya Aarav melihat Erza mamakai pakaian yang terbuka.
Wajahnya tiba-tiba terasa panas.
"Tuan Aarav sakit? Kamu demam? Wajahmu merah." Tanya Erza seraya menyentuh dahi Aarav.
"A-a-ku tidak sakit! Aku juga tidak demam! Aku kepanasan, karena habis berlari kemari! Ambilkan air dingin!" Jawab Aarav yang tergagap, setelah itu dia masuk begitu saja ke dalam apartemen Erza sebelum Erza menyuruhnya.
"Cih! Dia memang selalu seenaknya. Tapi kenapa dia harus berlari kemari? Bukankah itu lumayan jauh? Perjalanan dengan motor saja lima menit. Dia pasti sudah tidak waras." Ucap Erza sebelum akhirnya dia menuruti apa yang Aarav inginkan.
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 350 Episodes
Comments
☘𝐴ɴͪᴅͦʜᷤɪͭʀͤᴀᷝ͠ ⍣ᶜᶦᶠ
jgn jaim aaraav tar nyesel.loh
2021-07-05
0
🌹🌺gemini🌺🌹
😂😂😂😂😂😂
2021-01-26
0
sunshine
panas deh si aarav 😂😂😂. wah makin seru nih. ada adrian. wkwk. bisa bisa saingan sama adik sendiri 😋
2020-12-22
7