.
14
.
"Adrian... Mama sangat merindukanmu..." Bellan memeluk tubuh putra bungsunya dengan begitu erat.
"Mah! Aku sesak nafas ma!" Ucapnya dengan terbatuk-batuk.
Bellan tersenyum lebar, setelah itu melepaskan pelukannya.
"Kamu sudah sangat tinggi. Kamu juga sangat tampan." Ucap Bellan seraya mengacak-acak rambutnya.
"Dia pasti tampan. Gen ketampanan ku memang tidak di ragukan lagi." Jawab Dio yag juga ada disana untuk menyambut kedatangan putranya.
"Benar... Tapi karena kecantikan ku juga, dia bisa menjadi sangat tampan." Tambah Bellan.
Mendengar itu Aarav hanya bisa mendengus pada kedua orang tuanya yang terus saja mengatakan sesuatu yang begitu narsis.
Sementara Erza yang masih ada di sana hanya bisa tersenyum geli mendengar itu.
"Mama sudah membuatkan kamu nasi goreng. Kamu makanlah." Ucap Bellan.
"Iya ma... Nanti aku akan memakannya." Jawab Adrian.
Adrian melihat Dio dan Bellan yang berkali-kali menguap.
"Kalian pasti sangat lelah istirahatlah." Ucapnya.
"Benar. Kami benar-benar lelah. Tapi kami senang karena kami sudah kembali." Jawab Bellan.
"Kita bisa mengobrol besok pagi. Aku akan selamanya berada di sini. Kalian beristirahatlah." Mendengar itu Bellan tersenyum.
"Terimakasih putraku... Kami akan beristirahat dulu. Kalian mengobrol lah. Erza... Kamu juga mengobrol bersama mereka. Kamu pasti akan sangat senang bisa mendengar cerita seru tentangnya." Ucap Bellan sebelum dia berjalan menuju ke kamarnya.
Erza hanya menganggukan kepalanya pada Bellan yang kini sudah berjalan bersama Dio untuk beristirahat di kamar mereka.
"Namamu Erza Scarlett?" Tanya Adrian memastikannya lagi.
"Benar." Jawab Erza sembari memperlihatkan senyuman manisnya
"Erza Scarlett, jika tidak salah dia adalah nama tokoh anime? Dia ada di puncak presentasi S-Class Mages, dan bahkan menjadi Master of Fairy Tail Guild, sementara Master Makarov pergi. Erza adalah seorang spesialis senjata, dengan 200 pedang, tongkat, kapak dan lain-lain berkat sihirnya.
Kemampuannya menguasai telekinetik sihir pedang juga membuatnya bisa menampilkan serangkaian gerakan berbasis pisau. Erza juga punya lebih dari 100 tipe busana bersenjata, yang terkuat adalah Armadura Fairy, itu cukup kuat tidak hanya menghancurkan tombak suci, tapi juga meleburkannya hingga berkeping-keping dalam proses pembuatannya. Jadi, apa kamu juga sekuat itu?" Adrian melihat Erza yang menggelengkan kepalanya.
"Aku tidak sekuat dirinya. Lagi pula itu hanya kebetulan namanya mirip dengan namaku. Lagi pula, aku lahir lebih dulu, dari pada tokoh anime itu. Berarti dia yang meniru ku." Jawab Erza.
Adrian tertawa geli. Dia benar-benar melihat begitu murninya seorang Erza.
"Kalian benar-benar adik kakak? Kalian sama sekali tidak mirip. Kalau tuan Aarav lebih mirip dengan tuan Dio. Tapi kalau tuan Adrian lebih terlihat seperti tuan Nathan." Erza tersenyum lebar pada Adrian yang terus saja menatapnya.
"Tentu saja kami kakak beradik. Tapi aku memang jauh lebih tampan... Wajah papa opa Nathan memang mendominasi wajahku. Bagaimana tidak, mama-ku adalah putri satu-satunya darinya." Jawab Adrian. Mendengar itu aarav hanya bisa mendesis kesal pada adiknya
Saat ini mereka sedang berada di ruang tamu rumah keluarga Dio Darma.
"Tapi, kapan kamu bertemu dengan papa opa Nathan? Dia tidak pernah pergi kemanapun selama di Roma." Tanya Adrian.
"Sekitar tiga bulan yang lalu, beliau dan nyonya Hana datang ke tempat asalku. Mereka memintaku bekerja bersama dengan tuan Aarav." Jawab Erza.
Adrian terlihat berfikir. Dalam waktu itu Nathan dan Hana memang pernah pergi beberapa hari, tapi dia tidak menyangka jika kepulangannya ke Indonesia hanya untuk sekedar meminta Erza untuk tetap menjadi supir pribadi dari kakaknya.
'sebenarnya apa yang spesial darinya, sampai-sampai papa opa Nathan dan mama Oma Hana sampai bela-belain datang sendiri untuk menemui Erza?' tanya Adrian dalam hatinya
"Erza, jadi kamu sudah tiga bulan bekerja bersama kak Aarav? Bagaimana jika mulai besok kamu bekerja padaku?" Tanya Adrian.
"Tidak boleh! Dia adalah supir ku! Jika kamu membutuhkan supir, aku bisa mencarikannya untukmu." Tolak Aarav.
"Sebenarnya aku memang harus bekerja bersama tuan Aarav selama setahun kedepan. Dia juga menjanjikan aku dengan gaji lima kali lipat agar aku bisa melanjutkan bekerjaku dengannya, jika kamu mau memberikan minimal 6 kali lipat. Aku akan mempertimbangkannya." Jelas Erza.
Adrian tersenyum lebar.
"10 kali lipat. Bagaimana? Setelah selesai bekerja dengan kakak ku, bekerja lah denganku." Jawab Adrian.
Aarav menghela nafasnya, "Adrian. Kamu belum mengenal seperti apa Erza ini. Dia tidak seperti yang kamu bayangkan." Jelas Aarav
"Benar. Aku sangat tangguh." Jawab Erza.
"Dia juga kasar dan sangat kejam! dia juga mata duitan dan bahkan seperti parasit!" Tambah Aarav
Erza memaksakan senyumnya.
"Benar... Aku juga berhati dingin. Aku mata duitan dan aku juga gila." Ucap Erza dengan senyuman manisnya.
Aarav terdiam. Dia tidak mengira jika Erza akan mengatakan dirinya sendiri seperti itu di depan Adrian. Dia pikir Erza akan menutupi dirinya, berpura-pura menjadi gadis lemah lembut. Tapi dia justru tidak malu untuk menjadi dirinya sendiri.
"Sudah sangat malam. Aku harus kembali." Ucap Erza seraya beranjak dari tempat duduknya.
"Besok hari Minggu Erza, kenapa kamu harus pulang? Kita bisa bergadang semalaman. Aku sangat tertarik untuk mendengar ceritamu." Ucap Adrian yang menahan Erza agar tidak pergi dari rumah orang tuanya, mengingat dia masih ingin mendengarkan banyak hal tentang dirinya.
Erza tertawa kecil.
"Apa yang ingin kamu dengar tentang aku? Tidak ada yang menarik sama sekali. Aku gadis kasar, gadis yang kejam, aku berhati dingin, aku mata duitan, aku tidak tahu malu dan aku gila. Sepertinya aku sudah mengatakan semuanya padamu." Jawab Erza seraya melihat ke arah Aarav.
Mendengar apa yang Erza katakan, Aarav merasa sangat tidak enak padanya.
"Ada banyak yang ingin aku tahu. lagi pula aku baru saja kembali. apa kamu tidak ingin berbicara dengan ku untuk mendengarkan cerita ku tentang negara Roma? di sana sangat indah. aku juga tidak sabar untuk menceritakan semuanya padamu dan pada semuanya." jawab Adrian.
"Tidak perlu. gadis kasar seperti ku tidak perlu mengetahui hal menarik seperti itu. Lagi pula, sebagus apapun negara yang selama ini kamu tinggali, aku juga tidak akan pernah bisa kesana. jadi aku tidak perlu mendengarnya. itu hanya akan membuat ku membayangkan sesuatu ya g tidak mungkin bisa aku dapatkan. Aku sudah cukup hidup seperti ini. menjadi parasit bagi seseorang." Erza kembali memaksakan senyumnya pada kakak beradik yang ada di hadapannya.
"Aku pulang dulu... aku juga tidak pantas terlalu dekat dengan kalian." ucapnya lagi sebelum akhirnya dia berjalan dengan cepat untuk keluar dari rumah keluarga Dio Darma.
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 350 Episodes
Comments
Baseng Lah
xo bunda jadi baper bacanya thor...
2022-01-09
0
Gracia Ayu
kayak kehimpit batu dadaku....😢😢😢
2022-01-06
1
Anna Aqila 🏚️ 🌺
huuuhhhh sakit hati ku
2021-08-29
0