Vote sebelum membaca ❤
.
.
"Makasih ya kak udah nganterin, maaf ngerepotin." Ucap Chaeyoung.
"Jangan sungkan. Ya sudah lebih baik sekarang masuk, kalian pasti sangat lelah karena penerbangan yang lama."
Chaeyoung mengangguk, sekali lagi wanita itu berterimakasih pada Chanyeol karena telah mengantarkannya pulang ke rumah.
Chaeyoung tak menyangka ternyata Ia malah bertemu pria itu di Australia. Chanyeol sedang ada pekerjaan katanya di sana, tapi kenapa bisa bersamaan dengannya ya?
Dengan susah payah Chaeyoung membawa barang-barangnya. Apalagi Yuri tertidur di pangkuannya, sedangkan Ia harus menyeret koper besar.
Chaeyoung berhenti di depan pintu rumahnya. Tak terasa sudah satu minggu Ia pergi ke Australia. Bagaimana keadaan Jungkook ya, apa pria itu baik-baik saja selama Ia pergi? Terkekeh pelan, tentu saja Jungkook baik-baik saja karena masih ada istri keduanya.
Dengan perlahan Chaeyoung membuka pintu itu. Baru saja masuk, Chaeyoung sudah di suguhkan dengan pemandangan yang membuatnya sakit.
Di ruang tamu itu, Sana dan juga Jungkook sedang menonton bersama sambil berpelukan. Ya Tuhan, siapa wanita yang tak sakit hati melihat pria yang di cintainya bermesraan dengan wanita lain.
Baru saja Chaeyoung pulang sehabis mengobati hatinya, tapi saat kembali kenapa Ia langsung kembali jatuh. Sepertinya hatinya memang akan selalu tersakiti.
"Chaeng?"
Jungkook terkejut melihat Chaeyoung yang berdiri di pintu masuk. Posisinya membelakangi wanita itu, jadi Jungkook baru sadar. Pria itu langsung berdiri dan mendekat pada wanita yang sudah di rindukannya.
Saat akan memeluk Chaeyoung, wanita itu malah memundurkan langkahnya. "Sayang?"
"Aku ingin langsung istirahat." Ucapnya pelan. Chaeyoung pun dengan tergesa gesa menaiki tangga, kopernya Ia tinggalkan di bawah.
Chaeyoung masuk ke dalam kamar Yuri lalu mengunci pintu itu. Dengan perlahan Chaeyoung menidurkan putrinya di kasur, wanita itu ikut merebahkan di samping Yuri.
Kenapa rasanya sakit sekali?
Baru pertama kali Chaeyoung melihat langsung bagaimana mereka bermesraan. Dan kenapa harus di rumahnya? Kenapa Jungkook membawa Sana ke rumahnya, bukankah wanita itu juga punya apartemen?
Pikiran-pikiran negatif mulai muncul di otaknya. Apakah selama Chaeyoung pergi Sana dan Jungkook bermesraan dan menghabiskan waktu di rumah ini?
"Ya Tuhan." Desah Chaeyoung sambil mengusap wajahnya kasar. Ia sakit hati, tapi Chaeyoung sudah lelah menangis.
Perhatian Chaeyoung teralih pada Yuri yang tertidur dengan nyamannya. Tangannya terulur mengusap surai anak itu. "Maaf ya sayang, maaf mama karena belum bisa selalu bahagiain Yuri. Mama bertahan karena Yuri. Jadi anak yang sukses ya sayang, mama akan selalu ada buat Yuri." Bisiknya lalu mencium kening putrinya pelan.
Untung saja tadi saat sampai Yuri tidur dan tak melihat adegan menjijikan itu. Chaeyoung tak bisa membayangkan jika Yuri terbangun dan saat sampai rumah malah melihat daddynya sedang bermesraan dengan wanita lain.
Chaeyoung pun bangkit dari sana lalu keluar menuju kamarnya yang berdampingan langsung dengan kamar Yuri. Saat masuk Ia melihat Jungkook yang duduk di samping ranjang.
Pria itu tersenyum lebar melihatnya lalu berjalan mendekat. Dan tanpa tahu malunya, kini Jungkook sudah memeluknya erat.
"Sayang aku kangen banget, kenapa lama sekali kalian di sana hm? Apa kau tak merindukanku?"
Chaeyoung hanya diam. Sebenarnya Jungkook punya hati tidak? apa pria itu tak memikirkan perasaannya sedikit saja? Egois memang.
Chaeyoung mengernyitkan keningnya saat mencium parfume berbeda dari baju Jungkook. Ia langsung melepaskan pelukan mereka. "Aku mau mandi."
Chaeyoung berjalan masuk ke kamar mandi. Saat sudah di dalam, tubuhnya langsung meluruh di lantai yang dingin itu.
Sampai kapan Ia akan terus tersakiti? Chaeyoung lelah, tak bisakah Jungkook memikirkan bagaimana hatinya?
Chaeyoung ingin seperti dulu, memiliki keluarga kecil yang bahagia. Bisakah sebentar lagi Ia merasakan kebahagiaan seperti dulu lagi? Chaeyoung harus bagaimana sekarang?
🍂
Jungkook mengacak rambutnya frustasi. Apa yang lagi-lagi Ia lakukan.
Umpatan keluar dari bibirnya. Kenapa Chaeyoung pulang di saat yang tidak tepat!
Sungguh Jungkook tak tahu jika istrinya itu akan pulang hari ini. Wanita itu sama sekali tak mengabarinya.
Dan sekarang Ia kembali melakukan kesalahan. Sebenarnya Sana berkunjung tadi pagi ke sini hanya untuk mengirimkannya makanan, tapi wanita itu katanya ingin diam di sini sebentar. Tak ada yang terjadi yang aneh-aneh antara mereka, demi Tuhan.
Tapi siangnya Jungkook malah di kejutkan dengan kedatangan Chaeyoung. Wanita itu pasti sakit hati melihatnya berduaan dengan Sana, apalagi di rumah mereka. Sekarang apa yang harus Jungkook lakukan, Ia harus berbicara pada Chaeyoung dan mengatakan yang sebenarnya.
Sekali lagi Jungkook menatap pintu kamar mandinya. "Maaf Chaeng, lagi-lagi aku menyakitimu."
🍂
Masih teringat jelas bisikan itu saat Jungkook tertidur. Memilih antara mereka? Jungkook tak tahu. Ia tak bisa memilih antara Chaeyoung dan Sana.
Tapi dari lubuk hatinya yang paling dalam. Kadang Jungkook selalu beryanya-tanya, apakah benar jika Ia masih mencintai Sana? Sedangkan wanita itu telah pergi bertahun-tahun meninggalkannya. Jungkook selalu takut jika cintanya ini pada Sana hanyalah sebuah rasa rindu sesaat saja atau rasa tanggung jawab karena telah menghamili wanita itu.
Rasanya berbeda sekali saat Jungkook berdekatan dengan Chaeyoung dan Sana.
Jungkook sadar jika dirinya adalah pria brengsek yang mempermainkan dua wanita sekaligus. Ia tak punya pendirian jika harus memilih, karena kedua wanita itu sangat berarti baginya.
Lamunan Jungkook terhenti saat melihat Chaeyoung turun dari lantai atas. Dari siang Chaeyoung tak keluar kamar atau bahkan turun. Dan baru malam ini wanita itu turun.
Wanita itu masuk ke dapur, sepertinya akan memasak. Akhirnya dengan mengumpulkan keberanian, Jungkook melangkah ke dapur.
Dengan berani Jungkook memeluk Chaeyoung dari belakang. Pria itu bisa merasakan jika tubuh istrinya langsung terkejut. Apakah terlalu berlebihan?
"Sayang kau mau masak apa?"
Chaeyoung menggigit bibir bawahnya mencoba menghilangkan rasa gugup.
"Em aku mau masak ayam, kau bisa lepaskan pelukanmu. Aku mau masak." Ucap Chaeyoung dingin.
"Gak mau." Rengek Jungkook. Sungguh Ia sangat rindu bermanja-manjaan dengan istrinya ini.
"Jungkook!" Desis Rose.
Mendengar nada suara itu entah kenapa membuat keberanian Jungkook sirna. Pria itu dengan terpaksa melepas pelukannya. Jungkook pun berdiri di samping Chaeyoung yang sedang fokus memasak.
Sepertinya Chaeyoung sedang mode marah padanya. Sikap Chaeyoung pun berubah karena ulahnya, wanita itu pasti sangat tersakiti karena kesalahannya.
Jungkook menggenggam tangan kanan Chaeyoung erat. Walaupun wanita itu enggan menatapnya, tapi tak apa.
"Mungkin aku terlalu sering mengucapkannya, tapi.. maaf Chaeng. Maaf jika aku terlalu dalam menyakitimu, ini semua salahku. Kau adalah wanita hebat yang pernah aku temui. Izinkan aku untuk memperbaiki semua kesalahan yang pernah aku lakukan. Demi keluarga kita, bersabarlah sayang aku janji suatu saat kita akan bahagia seperti dulu lagi."
Chaeyoung dengan sekuat tenaga mencoba menahan air matanya agar tak keluar. Kata-kata itu sungguh terdengar manis, tapi apa Chaeyoung harus mempercayainya? Setelah begitu banyak kebohongan dan sandiwara yang telah Jungkook perbuat padanya.
Chaeyoung bisa merasakan jika tubuhnya di balik oleh pria itu agar menghadapnya. Wanita itu terkejut melihat mata Jungkook yang sudah berkaca-kaca.
"Aku akan menebus semua sakit hati yang pernah kau rasakan Chaeng. Aku akan mencoba lebih adil pada kalian berdua, tapi percayalah sayang kau tetap menjadi wanita yang pertama di hatiku." Ucap Jungkook tulus.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 24 Episodes
Comments
Swinarni Ryadi
kho... menyakitkan banget, cm baca rasanya sakit banget jd cheng
2024-07-27
0
Thizhe
caeng kenapa jd goblok lagi
2021-06-13
0
Ondes pc💕
bulshit celup sana sini ngakunya cinta,pengen q sentil tu otaknya jungkodok
2020-12-26
1