Fahri dan Giga 2

Pagi mulai memperlihatkan keelokannya, desa

Mnela’anen memang indah. Dedaunan yang tumbuh di pohonnya sangat segar nan hijau, pagi itu embun masih memenuhi dedaunan, membuat siapapun yang berada di pagi hari Mnela’anen membuat kedua mata masih mengantuk sisa tidur malam yang belum

dilegakan.

Di atas kursi plastik hijau yang aku bawa dari

dalam ruangan tengah ke halaman rumah Bapak Kepdes, tempat pengungsian. Aku duduk sendirian, sembari menunggu teman-teman lainnya yang sedang bersiap untuk ke kantor desa.

“Mbak’e...” satu sapaan yang dilontarkan oleh

suara yang sangat aku kenal. Dari seorang yang membuat aku dipanggil dengan sapaan Mbak’e disini, bukan hanya di desa Mnela’anen, tapi juga di desa Oeekam semua memanggilku dengan nama Mbak’e. Mengikuti panggilan yang diciptakannya. Dialah Ali.

Aku menoleh, “Hemmmm” jawabku saat itu,

dia hanya menyapaku, dia hendak berangkat ke kantor desa, aku pun ingin berangkat bersamanya.

Dia mengiyakan, karena dia juga hendak pergi ke rumah bibi di Kampung Muslim. Aku pun dengan senang menerima ajakannya. Namun tiba-tiba ada satu suara dari dalam rumah memanggilku. Aku pun langsung masuk dan Ali berkata, “Be tunggu di kantor desa ya.”

“I...iya” aku menjawabnya sembari

meninggalkannya yang masih berdiri di depan

halaman rumah sembari merokok itu.

Saat masuk ke dalam, Femi ternyata

memanggilku hanya untuk memintaku menunggunya untuk berangkat bersama, karena memang di hari itu dia jadwalnya berjaga di kantor desa bersamaku, dan

dia juga ingin minta handbodyku. Aku pun

menunjukkan keberadaanya. Sembari menunggunya selesai bersiap, aku datangi dapur dimana ada Hasan, Fahri, Giga, Irul, kak Yani dan Nayla di sana. Yang lainnya bersiap di kamar.

Mereka sedang memasak ketela goreng,

terlihat enak, aku pun yang merasa sangat lapar dan berpikir lagian aku yang hari ini bertugas pasti mereka memaklumi kalau aku ambil lebih dulu, aku pun langsung melayangkan tangan kananku ke wadah yang berisi gorengan ketela yang sudah matang itu.

Dan tiba-tiba.

Deg!

“Ambil sembarangan! Gak pernah bantu

masak! Makan doang! Simpan dulu!!! Kita semua juga lagi nunggu!! Biar di makan bareng-bareng!!!” Fahri membentak ku saat itu juga, padahal gorengan ketela itu baru saja berada di bibirku belum memasuki mulutku.

Serasa seketika ingin aku lempar gorengan

itu. Tapi aku hanya langsung berdiri dan melengos pergi dari hadapan mereka semua. Yang lain tidak ada yang berkata-kata hanya terdiam seperti patung.

Entah mereka membela Fahri juga atau mereka hanya takut berkata-kata karena Fahri disini sebagai Koordinator desanya.

Kata-kata itu terus terngiang di telingaku

seketika, dan bukan hanya kata-kata itu yang

membuat hatiku tiba-tiba tersentak kaget.

Namun yang membuatku sangat malu bukan karena bentakannya saja, tetapi karena hal itu kembali terjadi di depan banyak orang. Aku sangat malu dan dalam hati aku berkata, “Aku tidak akan makan lagi!”

Dan benar, aku sejak saat itu tidak pernah lagi

makan di rumah, bersama dengan kelompokku. Tidak pernah lagi.

Saat malam harinya, aku sedang duduk di

dalam kamar bersama dengan Ali seperti biasa dia berbincang banyak denganku, hanya saja kebetulan pagi tadi dia telah diberitahu Femi kalau aku nangis tadi dan dibuat nangis oleh Fahri, malam itu pun obrolan kita hanya tentang kejadian gorengan itu.

Ali mendatangiku, dan berkata padaku bahwa

dia telah menegur Fahri dengan apa yang

dilakukannya padaku hingga membuatku menangis.

“Seharusnya dia itu lebih bangga, lebih

senang, karena dengan kamu dekat dengan aku, kak Yani dan Nayla dan semua orang yang asli NTT, mereka tidak perlu repot-repot menjaga kamu, karena kami membantu mereka untuk menjagamu, secara kamu adalah satu-satunya wanita yang dari Jawa. Tapi apa yang mereka lakukan?! Mereka malah membuat kamu nangis, memusuhi kamu. Mungkin mereka iri. Sudah pokoknya mulai sekarang ada apa￾apa kamu katakan saja padaku. Kalau sampai mereka berani, lihat saja nanti!”

Aku tidak tahu lagi orang lain saat itu selain

Ali, aku sangat merasa melayang dibuatnya, aku seperti ratu disini, aku sangat dilindungi olehnya. Saat itu juga, aku tidak bisa menahan diriku untuk tidak memanggilnya dengan sebutan sayang, meskipun terdengar seperti hanya sebuah panggilan biasa bagi orang lain, tapi aku benar-benar menaruh hati padanya. Bagiku tidak ada yang pernah mati-matian

membelaku seperti yang Ali lakukan, hanya dia satu￾satunya.

...****************...

Terpopuler

Comments

S Anonymous

S Anonymous

15 Like mendarat 👍

Salam kenal dari "CALON ISTRI VS MANTAN ISTRI"
Semangat terus ya Kak💪

2021-02-11

1

lihat semua
Episodes
1 Kota Karang
2 Dia
3 Desa Mnela'anen
4 Fatimah Pingsan
5 Suka Pakai Tapi
6 Keputusan Bulat
7 Keputusan Bulat 2
8 Desa Bileon, Fautmolo
9 Perjodohan
10 Pengakuan Fatimah
11 Kekecewaan Fatimah
12 Hal Bersejarah
13 Pemeran dalam Cinta Beda Provinsi
14 Fahri dan Giga
15 Fahri dan Giga 2
16 Kenangan terbawa di Surabaya
17 Fatimah Az-Zahra
18 Kemarahan Zidni
19 Setan Berwujud Manusia
20 Setan Berwujud Manusia 2
21 Berjuta Aksi Setan
22 Setan Masih Beraksi
23 Saat Semuanya Tak ada yang percaya
24 Teror Setan
25 Allah Tidak Tidur
26 Cinta Tanpa Tapi
27 Cinta Tanpa Tapi 2
28 Nama Hubungan ini
29 Harap-harap Cemas
30 Semerbak Hawa Sejuk
31 Ali dan Fatimah
32 Hanya Waktu
33 Saling Memperbaiki Diri
34 Tak Ada Lagi Penghinaan
35 Penolakan
36 Perjodohan
37 Ali Pasti Tahu
38 Awal Mula Dijodohkan
39 Terungkapnya Kebenaran
40 Langit Pun Mengamini
41 Epilog & Tentang Penulis
42 Cinta Beda Provinsi 2
43 Ingin Bertemu
44 Perbandingan Sejak Disini
45 Kabar Buruk
46 Pencapaian Mas Zidni
47 Hati Fatimah
48 Perasaan Fatimah
49 Perasaan Ali
50 Blokir Sementara
51 Hanya Mbak'e
52 Kerinduan Ali
53 13 Hari lagi
54 Teringat Ali
55 Panik
56 Terjebak Emosi
57 Kelegaan Mbak'e
58 Hanya Allah Yang Tahu
59 Fitnah Zidni
60 Berhenti Mengkhawatirkan
61 Awal LDR
62 Pembagian Dospem
63 Ali Gegana
64 Curhat dong Mbak'e
65 Panggilan Tak Terjawab
66 Hanya Bayangan
67 Besok Banget
68 Tanggapan Fatimah
69 Hanya Mimpi
70 Curhatan Fatimah
71 Janji Palsu
72 Pertengkaran
73 Kehidupan Kiki
74 Pilih Aku Atau Istrimu
75 Ketidak Tegasan
76 Pemeran Cinta Beda Provinsi 2
77 Mbak Kiki
78 Penderitaan Mbak Kiki
79 Tebar Pesona
80 Suami Juga Tebar Pesona
81 3 Target
82 Hanya Karena Target ke 3
83 Kemarahan Fatimah
84 Merayu Fatimah
85 Bimbingan Skripsi
86 Nostalgia Dulu
87 Perbaikan Hari Pertama
88 Perbaikan Hari Kedua
89 Cukup Sudah
90 Ikuti Saja Alurnya
91 Hampir Saja
92 Kesabaran Fatimah dan Ali
93 Pernah Putus
94 Hanya Fatimah
95 Seasons 2 Tamat
Episodes

Updated 95 Episodes

1
Kota Karang
2
Dia
3
Desa Mnela'anen
4
Fatimah Pingsan
5
Suka Pakai Tapi
6
Keputusan Bulat
7
Keputusan Bulat 2
8
Desa Bileon, Fautmolo
9
Perjodohan
10
Pengakuan Fatimah
11
Kekecewaan Fatimah
12
Hal Bersejarah
13
Pemeran dalam Cinta Beda Provinsi
14
Fahri dan Giga
15
Fahri dan Giga 2
16
Kenangan terbawa di Surabaya
17
Fatimah Az-Zahra
18
Kemarahan Zidni
19
Setan Berwujud Manusia
20
Setan Berwujud Manusia 2
21
Berjuta Aksi Setan
22
Setan Masih Beraksi
23
Saat Semuanya Tak ada yang percaya
24
Teror Setan
25
Allah Tidak Tidur
26
Cinta Tanpa Tapi
27
Cinta Tanpa Tapi 2
28
Nama Hubungan ini
29
Harap-harap Cemas
30
Semerbak Hawa Sejuk
31
Ali dan Fatimah
32
Hanya Waktu
33
Saling Memperbaiki Diri
34
Tak Ada Lagi Penghinaan
35
Penolakan
36
Perjodohan
37
Ali Pasti Tahu
38
Awal Mula Dijodohkan
39
Terungkapnya Kebenaran
40
Langit Pun Mengamini
41
Epilog & Tentang Penulis
42
Cinta Beda Provinsi 2
43
Ingin Bertemu
44
Perbandingan Sejak Disini
45
Kabar Buruk
46
Pencapaian Mas Zidni
47
Hati Fatimah
48
Perasaan Fatimah
49
Perasaan Ali
50
Blokir Sementara
51
Hanya Mbak'e
52
Kerinduan Ali
53
13 Hari lagi
54
Teringat Ali
55
Panik
56
Terjebak Emosi
57
Kelegaan Mbak'e
58
Hanya Allah Yang Tahu
59
Fitnah Zidni
60
Berhenti Mengkhawatirkan
61
Awal LDR
62
Pembagian Dospem
63
Ali Gegana
64
Curhat dong Mbak'e
65
Panggilan Tak Terjawab
66
Hanya Bayangan
67
Besok Banget
68
Tanggapan Fatimah
69
Hanya Mimpi
70
Curhatan Fatimah
71
Janji Palsu
72
Pertengkaran
73
Kehidupan Kiki
74
Pilih Aku Atau Istrimu
75
Ketidak Tegasan
76
Pemeran Cinta Beda Provinsi 2
77
Mbak Kiki
78
Penderitaan Mbak Kiki
79
Tebar Pesona
80
Suami Juga Tebar Pesona
81
3 Target
82
Hanya Karena Target ke 3
83
Kemarahan Fatimah
84
Merayu Fatimah
85
Bimbingan Skripsi
86
Nostalgia Dulu
87
Perbaikan Hari Pertama
88
Perbaikan Hari Kedua
89
Cukup Sudah
90
Ikuti Saja Alurnya
91
Hampir Saja
92
Kesabaran Fatimah dan Ali
93
Pernah Putus
94
Hanya Fatimah
95
Seasons 2 Tamat

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!