Rumah kecil ukuran 12x4,5 meter berada di
tengah hiruk pikuk perkotaan, berjajaran rapi dengan rumah-rumah lain yang berukuran panjang yang sama hanya beberapa rumah yang berbeda ukuran lebar rumahnya, di ujung kota dekat dengan perbatasan Surabaya dan Madura, inilah tempatku tinggal.
Seorang paruh baya namun kulit-kulitnya
masih terlihat kencang dan segar, cantik, menawan, namun kedua kelopak mata sudah terlihat sedikit mengembung menutupi kedua bola mata cantiknya, hidung tidak terlalu mancung dan sedikit mengembang namun indah dipandang mata, cocok dengan kedua matanya, dan postur tubuhnya tidak jauh berbeda denganku nanti bila sudah sedikit tua
pasti bertubuh sama seperti itu, itulah Mamaku.
Seorang paruh baya yang sudah berkepala
lima, mungkin sekitar 54 tahun usianya saat ini, kulitkulitnya sudah terlihat sedikit berkerut termakan usianya, kedua bola matanya yang sudah tidak mampu melengkapi satu sama lain, karena retina mata kirinya sudah tertutupi oleh katarak, dan disuruh operasi sih dengan pihak rumah sakit, namun belum bisa. Karena
belum ada yang mampu menggantikan pekerjaannya meski sementara hanya untuk menggantikan seusai operasi. Bekerja sebagai seorang sopir di malam dan pagi hari menjemput pelanggan angkotnya, di siang
hari hingga maghrib menjadi seorang tetua di
kampung halamannya tempat dia tinggal, baik di masjid maupun di sekitar rumahnya, dan dialah kebanggaan ku, Bapakku.
Aku dua bersaudara sama-sama seorang
wanita, yakni aku dan mbak ku. Dia sudah menikah sejak tahun 2016, dan sudah di Karuniai seorang anak perempuan. Dia tinggal dengan suaminya di kampung, suaminya orang Jawa tulen jadi anaknya adalah blasteran darah Jawa dan Madura. tubuh mbak ku tidak jauh beda denganku, sama persis. Yang membedakan antara aku dan dia hanya bagian hidung
dan warna kulitnya. Selain itu semua postur tubuhku dan dia sama, hingga tak jarang orang menyebutnya kembar. Hidungnya lebih sedikit mancung dibandingkan hidungku, dan warna kulitnya sedikit lebih kuning daripada kulitku.
Tapi kemana-mana dia selalu berkacamata, dan aku tidak. Biasa, dia adalah orang yang sangat pintar dan cerdas, sehingga kebanyakan melihat jarak dekat kedua matanya minus, dia lulusan Magister di kampus yang sama denganku. Dia sangat dihormati disini Surabaya, maupun di kota suaminya.
Sekarang suami mbak ku, dia orang Jawa asli,
darah keturunannya maupun logat bahasanya, dan uniknya disini hingga aku akan sedikit ceritakan tentangnya, karena dia adalah pemilik nama yang sama dengan Ali, sama-sama panggilan Ali, hanya nama panjangnya saja yang berbeda. Dan terakhir, dia adalah Aisyah. Putri tercantik sedunia. Putri mbak ku yang lahir di tahun 2018. Dialah obat segala hal di setiap ada duka di dalam keluarga kecilku, hanya dengan melihatnya, semua orang akan tersenyum kembali. Terlebih sekarang dia sudah bisa berbicara dan bernyanyi, berjalan dan berlari, menambah kebahagiaan di dalam
keluarga kecilku.
Aku adalah orang yang sangat kaya akan
anggota keluarga, di Madura adalah tempat keluarga besar ku tinggal, setiap ada hal apapun kecil ataupun besar, langsung terdengar oleh telinga keluarga besar ku di Madura dan tidak segan untuk memecahkan bersama-sama, namun sebagian juga tersebar di Surabaya, ada adik dari Mamaku, bibiku yang rumahnya tak jauh dari rumahku. Dan ada banyak lainnya.
Satu lagi, aku juga memiliki sebagian keluarga
di Malaysia, merantau bekerja di sana. Dan hal ini seperti seolah menjadi tradisi sampingan di keluarga besar ku, bila sudah tidak tahu lagi mau cari uang kemana, pasti ujung-ujungnya merantau ke Malaysia. Karena banyak keluarga besar ku yang sampai hidup
menetap dan memiliki rumah di sana. ada bibi dari Bapak dan ada bibi dari Mamaku.
.
.
.
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 95 Episodes
Comments