Roman dan Tania sudah dalam perjalanan menuju tempat acara reuni berlangsung..
"selfi kapan mulai tinggal sama kita? " tanya Roman dengan mata yang tetap fokus melihat jalanan saat mengemudi
"tadi aku udah telepon ibu, kata ibu sekitar minggu -minggu ini" jawab Tania
"kamu yakin nggak apa-apa selfi tinggal sama kita? " Tania kembali bertanya tentang keseriusan suaminya memberi ijin selfi untuk tinggal bareng mereka
"kalau aku sebenernya aku agak risih gimana? " ucap Roman serius
"eemm, aku bisa minta selfi untuk ngekost aja " Tania tidak kaget dengan jawaban Roman karena ia sudah dapat melihat raut wajah Roman yang terlihat berubah saat ia menanyakan hal itu tadi pagi
Roman tersenyum "becanda kok" mengelus kepala Tania dengan tangan kirinya, ia tidak mau istrinya akan dimarahi oleh mertuanya karena meminta selfi untuk ngekost
"aku serius, aku nggak mau kamu ngerasa terganggu nantinya"
"aku nggak apa sayank, udah ah jangan ngajak ngomong terus aku lagi bawa mobil ini" Roman mencoba menghindari bahasan tentang selfi, karena mau menolak juga dia tidak mungkin, .
Tania akhirnya diam menyenderkan punggungnya di kursi mobil seraya melihat keluar jendela sedang suaminya sibuk dengan kemudi ditangannya..
Roman langsung memarkirkan mobilnya diparkiran gedung, ia dan Tania turun menuju pintu masuk dan menunjukkan undangan pada panitia yang bertugas memeriksa tamu undangan yang hadir mereka memastikan tamu yang datang membawa undangan resmi sebagai peserta reuni
tak lupa Roman pun mengisi buku tamu yang telah tersedia untuk di isi para tamu yang hadir
Roman berjalan kedalam gedung dengan terus menggandeng tangan istrinya, sesekali memperkenalkan pada seorang teman yang menyapa mengajak untuk berbincang dan saling menanyakan kabar setelah lama tak bertemu
"apa kabar lu? " tanya seorang temannya yang bernama yoga
"lu liat sendiri lah keadaan gue sekarang" Roman menunjukkan bodynya yang sangat jauh berbeda dengan dulu semasa SMA
"wess keliatannya mah sentosa ini hidup" kata yoga tertawa melihat bentuk tubuh Roman yang lebih berisi dari pada dulu
"alhamdulillah" Roman mengucap syukur
"lu nikah nggak ngundang gue man" ujar yoga ketika Roman memperkenalkan Tania padanya
"lupa alamat lu gue haha sorry" sahut Roman
"emang dasar aja nggak mau ngundang gue lu masih sensi kan lu, gara-gara si debby" ceplos yoga
"ba cot " kata Roman jengkel, dia sudah tak pernah ingat tentang masa mudanya yang konyol karena harus berebut wanita dengan yoga, dan kini yoga dengan entengnya berucap didepan mukanya
"hahaha" yoga terbahak mendengar apa yang dikatakan Roman padanya
"si erlan kemana? dateng nggak dia gue denger istrinya baru lahir " yoga menanyakan Aditya yang semasa sekolah kebanyakan temannya memang memanggilnya Erlan nama tengah Aditya
"dateng katanya sii, tau aja lu dasar cowok tukang gosip ngapain lu nanyain dia?" ejek Roman
"musuh bebuyutannya noh nyariin" adu yoga
"alah orang pea " sahut Roman ketika yoga menyebut kata musuh, dia sudah tahu siapa orang yang dimaksud oleh yoga, siapa lagi kalau bukan Imran, ya teman sekelas mereka yang kepalanya dilempar dengan bata oleh Aditya karena saat itu Imran memukuli Roman, sebenarnya masalah terjadi karena Roman dengan pedenya mencium gebetan Imran ditengah lapangan, imran yang saat itu tengah pedekate pada wanita bernama Reina adik kelas mereka merasa tidak Terima dan tanpa bertanya dia langsung memukul Roman sedang Aditya yang tengah bersama Roman bertindak menjadi seorang pahlawan bagi temannya, kala itu Aditya langsung berlari mengambil bata yang berada tak jauh darinya dan dengan cepat juga dia melempar bata itu dan tepat mengenai kepala Imran hingga membuatnya benjol sebesar telur,.
dan setelah itu Imran juga Aditya sering terlibat perdebatan meski tak sampai berujung pada perkelahian.
"istri lu mana? " Roman menanyakan istrinya yoga yang tak terlihat
"udah nggak gue" yoga menyahut santai
"set serius lu? " Roman seakan tak percaya dengan jawaban yoga mengenai pernikahannya, dengan jawaban seperti itu sudah bisa dimengerti maksud yoga itu apa
yoga hanya memamerkan senyumnya melihat ke kagetan Roman mengenai kehidupan pernikahannya yang memang kandas saat pernikahannya belum dikaruniai seorang anak pun.
Di kejauhan terlihat Aditya baru saja masuk dengan menggandeng Riana, mereka berjalan bergandengan bagaikan sepasang kekasih
Aditya melihat kesana kemari mencari-cari Roman juga Tania
"om sama tante mana ayah? " tanya Riana menanyakan keberadaan Roman dan Tania karena sejak dijalan tadi Aditya berkata bahwa di pesta ini ada om dan tantenya itu, makanya Riana semakin antusias saja untuk cepat sampai di tempat pertemuan teman-teman ayahnya itu
"ini ayah juga lagi cari om sama tante " sahut Aditya
"erlan apa kabar? " seseorang menepuk bahu Aditya dari arah belakang membuat sang empunya bahu menoleh cepat apalagi saat terdengar suara seorang wanita lah yang memanggilnya
Aditya tersenyum mendapati Nadin teman sekelasnya lah yang menyapa "baik, kamu sendiri gimana? " balik bertanya seraya mengulurkan telapak tangannya mengajak bersalaman
Nadin pun menjabat tangan Aditya dan memegangnya erat, Nadin termasuk teman sekelas Aditya yang memanggilnya Erlan
"jangan lama-lama ayah, nanti ayah nyasar lagi " Riana menarik tangan Aditya yang masih berpegangan dengan tangan Nadin
"eh ini siapa, cantik banget siiih" Nadin membungkuk didepan Riana
"aku anaknya ayah" Aditya tersenyum mendengar jawaban Riana yang dengan sengaja menekan kata Anak seolah memberitahu pada Nadin bahwa laki-laki dihadapannya ini sudah memiliki istri dan tidak boleh diganggu
"namanya siapa? " tanya Nadin lagi
"ana" sahut Riana singkat
"Riana saputri erlangga " Aditya tersenyum menyebutkan nama panjang anaknya
"cantiknya, mamahnya kemana? " Nadin menjawil pipi Riana gemas
"ibu jagain dedek bayi dirumah" sahut Riana lagi
"loh anak kamu berapa er? " Nadin bertanya pada Aditya seakan kaget mendengar pernyataan Riana barusan
"dua Din, baru lahir dua hari lalu" ujar Aditya
"ayah cepet" Riana menarik tangan Aditya tak sabaran karena ayahnya masih saja meladeni wanita yang tak hentinya bertanya
"kamu liat Roman nggak Din? "
"Roman ada dideket panggung sama yoga " ucap Nadin seraya menunjuk tempat yang dia maksud
"oh oke thanks " kata Aditya lalu mengikuti Riana yang sudah menarik tangannya tak sabar meninggalkan Nadin yang hanya tersenyum menggeleng kepala melihat tingkah Riana yang menurutnya sangat menggemaskan, karena Anka sekecil Riana bisa begitu diandalkan untuk menjaga ayahnya,.
"sabar sayankk " merasakan tarikan tangan Riana semakin kencang saja dijarinya
"ayah lama" Riana berkata dengan wajah merengut nya yang sangat mirip dengan Rianti ibunya.
Aditya menghembuskan napas panjang, padahal baru datang namun dirinya sudah mendapat cemberutan dari sang anak, ia dapat membayangkan beberapa jam kedepan sudah pasti dirinya akan mendapat omelan panjang dari bibir kecil duplikat istrinya itu jika saja melakukan hal yang sama seperti yang ia lakukan dengan Nadin padahal ia hanya mengobrol biasa saja...
*****
bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 203 Episodes
Comments
RimMy BudaNa
wkwkwkw riana takut ayahnya nyasar lg
2022-09-05
1
Wiwid 0510
wah pantes nih Riana jadi bodyguard bpknya yg suka nyasar 🤭
2021-11-11
3
Ardika Zuuly Rahmadani
adik kalo lagy nyasar gk ketulungan lama ketemunya😅😅😅
2021-10-02
2