Roman sampai dirumah setelah hampir 30menit terjebak dalam kemacetan..
segera masuk kedalam rumah dan seperti kebiasaannya setiap pulang dia akan mencari istrinya,.
"yank" ucapnya seraya menghempaskan badannya disofa ruang tamu
"iya, aku lagi masak" sahut tania dari arah dapur
tak berselang lama tania keluar membawa teh untuk sang suami serta duduk di sebelahnya
"masaknya sudah? " tanya Roman melihat tania kini duduk menemaninya
"sudah dong" sahut tania dengan senyuman
"yaudah sini deketan" ujar Roman menarik tangan tania agar duduk lebih dekat padanya bahkan tak ada jarak yang terlihat sama sekali diantara mereka
tania menggeser tubuhnya mengikuti saja kemauan sang suami, kini diapun menyenderkan kepalanya di bahu Roman sambil memeluk erat pinggangnya..
"tumben peluk-peluk" ujar Roman karena memang selama sebulan menikah Roman lah yang selalu bergelayut manja pada sang istri sedang tania hanya diam, entah karena belum terbiasa atau memang masih malu untuk menunjukan sikap manjanya pada sang suami
mendengar celetukan Roman tania segera melepas tangannya dari pinggang Roman dengan wajah cemberut
Roman pun sigap memegang tangan tania agar tak menjauh dari dirinya "becanda yaank,, " mengecup Kening tania penuh kehangatan
tania pun urung menjauhi Roman, dia kembali melabuhkan kepala kali ini di dada sang pemilik hatinya
"aa tadi ngapain sih kekantor? " tanya tania yang sejak pulang kantor jadi penasaran kembali perihal pertemuan suaminya dengan Aditya
Roman membelalak kaget mendapat pertanyaan dari sang istri, dia tak menyangka istrinya ternyata akan menanyakan kembali soal dia yang bertemu Aditya, sedangkan dia sudah menjelaskan bahwa dirinya hanya ingin bertemu dengan sang sahabat karena sudah hampir sebulan tak bertemu, namun feeling seorang wanita tidak bisa dianggap remeh, dia akan terus bertanya bahkan mengorek sampai mendapat jawaban yang memuaskan
"kan tadi pagi udah aku jawab, kok kamu tanya lagi tanya lagi siih" sahut Roman dengan raut wajah yang dibuat sesantai mungkin, padahal sejak tadi dia ingin rasanya menambah rambutnya sendiri karena pusing mencocokkan jawaban agar sama setiap istrinya bertanya pertanyaan yang sama, karena pastinya tania akan terus bertanya sampai mendapat jawaban yang menurut kata hatinya pas
"masa siih? " kata tania tak percaya seraya menoleh wajah Roman yang mendadak melirik kesana kemari kaget tiba-tiba tania menoleh padanya tak ingin tania menatap matanya karena pasti dia akan salah tingkah dan otomatis tania akan semakin curiga
"aku mandi dulu deh, abis itu makan, aku udah laper" menghindar yang kini dia bisa dan tak tahu sampai kapan dia akan melakukannya jika istrinya masih seperti setan penasaran saat ini
"yaudah" tania menjauhkan kepalanya dari dada Roman
"perempuan kenapa sii kalau belum puas bakal nanya terus, nyari penyakit aja, kan gue pusing nyamain jawaban" batin Roman seraya masuk ke kamarnya membuka baju dan berjalan kekamar mandi..
selesai mandi Roman dan tania makan malam, tak ada pembicaraan,, hening
masing-masing berkutat dengan pikirannya
tania memikirkan bagaimana mendapat jawaban yang memuaskan dari sang suami,.
sedangkan Roman menghapal jawaban yang sama agar tidak memberikan jawaban yang beda saat tania kembali bertanya tiba-tiba.
****
Aditya yang baru saja selesai mandi langsung di repotkan dengan Riana yang terus saja merengek minta ditemani bermain,.
"sebentar riana, ayahnya baru pulang" ujar Rianti memberi pengertian pada anaknya yang masih saja memanggil ayahnya tanpa mengerti bahwa sang ayah masih lelah
mendegar perkataan ibunya riana menunjukkan wajah cemberutnya.
"ayok kita main sekarang" ajak Aditya pada riana yang masih menekuk wajah kecilnya
"terserah ayah" jawab riana
Aditya yang nongkrong di hadapan riana yang dduk di sofa hanya bisa bengong dengan jawaban anaknya, bagaimana bisa terserah dirinya sedangkan yang ingin bermain adalah anaknya dirinya juga mana tahu tentang permainan anak-anak karena selama ini dia hanya mengikuti permainan yang di ajak riana..
"kenapa? " tanya Rianti yang baru saja dari dapur tepat di telinga suaminya
"ngambek, " bisik Aditya
"makin besar makin mirip sama kamu, suka ngambek" lanjutnya yang mendapat pelototan juga cubitan
"kita makan dulu yah, mainnya nanti aja,ayah juga kan belum makan kasihan loh ayahnya baru pulang kerja " bujuk Rianti seraya duduk di samping riana
"riana juga belum makan kan? " tanya Rianti
riana pun mengangguk menjawab pertanyaan ibunya "lagian ayahnya lama" kembali menyalahkan sang ayah
"janji deh besok ayah pulang cepet biar kita bisa main, " mulai berjanji seperti yang sering dia lakukan pada Rianti dulu walaupun lebih seringnya dia akan tetap lupa dengan janji yang sudah diucapkan
"awas aja ayah bohong" ujar riana mengingatkan
"ya kalau bohong pasti lupa" gumam Aditya dan untungnya tak didengar oleh sang anak
setelah acara janji berjanji mereka akhirnya berjalan ke meja makan, Aditya menggendong riana sedang Rianti menyusul di belakang seraya mengusap-usap perutnya yang sejak pagi memang sudah sesekali mulai terasa mulas
Aditya yang sadar dengan yang dilakukan istrinya menghentikan langkah "kenapa? " tanyanya heran
Rianti menggeleng sebagai jawaban bahwa dia tak apa-apa
"kalau ada apa-apa kamu bilang aku ya, jangan mendadak biar aku nggak panik" ucap Aditya seraya ikut mengelus anak didalam perut sang istri
"iya" mengangguk mengerti
selepas makan malam riana yang terlihat mengantuk langsung di bawa oleh salma untuk di tidurkan dan acara bermain dengan ayahnya pun terlewatkan karena kantuk yang sudah tak bisa di tahan
Aditya dan Rianti pun sudah berada di kamar dan duduk menyender di ranjang
"kamu bener nggak apa-apa? " tanya Aditya lagi
"bener Maas" jawab Rianti seraya menatap Aditya meyakinkan kalau dirinya tak apa-apa
"mas besok jangan pulang telat lagi yah, kasihan riana mau main sama ayahnya aja susah banget" kata Rianti memberitahu Aditya
"iya kalau kerjaan aku nggak banyak, aku juga pasti langsung pulang yank"
"tapi akhir-akhir ini mas pulang telat terus "
"iya kan aku udah sering bilang juga, kerjaan aku lagi banyak. ini yang di Jerman juga lagi ada masalah mau nggak mau dalam waktu dekat ini mas harus ke Jerman " sahut Aditya menerangkan
"loh kok ke Jerman? aku kan sebentar lagi lahiran mas, masa malah mas tinggal siih, waktu aku lagi hamil riana aja dan mau lahiran mas nggak ada sampai aku hubungin Roman, aku nggak mau kalau kali ini mas juga nggak ada" seblak Rianti
"tapi kan riana tunggu aku dateng baru dia keluar" Aditya membela diri karena memang sebenarnya waktu itu dia sudah ada di jakarta hanya saja tak memberitahu Rianti niatnya ingin memberi kejutan tapi nyatanya malah dia yang dapat kejutan
" iya tapikan.. "
"udah ya yank kita tidur aja nggak usah ngebahas hal yang belum tentu" berusaha mengakhiri obrolan yang sudah pasti akan menjadi perdebatan
Rianti langsung menarik selimut dan merebahkan badannya membelakangi sang suami
"emang bener ini mah riana nurunin emaknya" gumam Aditya
"apa!? " kembali duduk menatap tajam sang suami
Aditya langsung terlonjak kaget melihat istrinya ternyata dengar gumamannya
"nggak sayank riana cantiknya persis banget sama kamu" memeluk Rianti dan menidurkannya kembali..
Aditya menghembuskan napas lega ketika Rianti tak menolak pelukannya, malah kini istrinya itu tertidur dengan nyaman dengan tangan sang suami sebagai bantalan..
*****
bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 203 Episodes
Comments
Fiera
pasangan favorit aku, Aditya Rianti...
2024-01-24
0
Abad
lanjut thor.
2021-10-04
0
Maria Binawati
adtya sama rianti aja kak.dibanyakin seru
2021-04-20
0