Setelah kepergian Roman Aditya langsung meminta ide pada johan bagaimana caranya dia memPHK Tania yang selama bekerja memang tak pernah melakukan kesalahan yang fatal, tidak mungkinkan dia langsung memecatnya tanpa ada kesalahan apapun..
Aditya juga bingung jika dia memecat Tania itu artinya dia harus mencari orang lain untuk menggantikan posisi Tania
"ada solusi nggak han? " tanyanya pada johan yang otaknya harus ikut bekerja mencari ide untuk membantu bosnya ini
"sepertinya saya tak punya solusi apapun untuk masalah itu pak" sahut johan sedikit menyesal karena otaknya pun buntu karena sudah terlalu banyak pekerjaan yang harus dia pikirkan
Aditya menghembuskan napas..
kepalanya juga pening, akhirnya dia merasakan bagaimana pusingnya Roman dulu saat harus membantu dirinya yang selalu bermasalah dengan Rianti..
"saya tidak mau tahu, kamu urus soal Tania. saya mau pulang" Aditya pun melimpahkan urusan Tania pada johan yang kini termangu mendengar titah dari Aditya
"bapak kan ada rapat" berusaha mencegah Aditya
"batalin saja, tiba-tiba saya rindu istri dan anak saya" langsung melenggang pergi tanpa menoleh lagi
"maaf Pak, untuk kali ini kita tidak bisa membatalkan rapat, karena ini menyangkut nama baik perusahaan, bapak sudah terlalu sering membatalkan rapat" sahut johan yang seketika menghentikan langkah Aditya yang sudah berdiri diambang pintu
dengan wajah menahan kesel terpaksa Aditya kembali duduk di kursi kerjanya membatalkan rencananya untuk pulang kerumah menemui anak juga istrinya
"rapat jam berapa? " tanya Aditya akhirnya
"37 menit lagi," jawab johan
"dan seharusnya kita sudah berangkat sekarang" lanjut johan seraya merapikan berkas yang sudah dia persiapkan untuk rapat
"yasudah kita berangkat sekarang" Aditya berjalan lebih dulu, di belakang nya johan mengikuti dengan gelengan kepala.
heran? sudah pasti, karena Aditya sekarang sangat sering membatalkan rapat-rapat yang terbilang penting dengan berbagai macam alasan seperti tidak ada keinginan untuk mengurus perusahaannya, dia seolah lebih senang dirumah bermain dengan gadis kecilnya yang sudah pandai bicara.
Setelah dari kantor Aditya dan berpamitan dengan istrinya roman segera meluncur ke RS tempat dia praktek, karena sudah pasti banyak pasiennya yang menunggu.
sampai di RS roman memarkirkan mobilnya dan langsung menuju ruang prakteknya
benar saja saat masuk sudah banyak wanita hamil yang sudah menunggu ada yang di dampingi oleh suaminya ada juga yang hanya di dampingi keluarga lainnya bahkan ada yang hanya datang seorang diri
Roman masuk ke ruangannya dan sudah ada seorang suster yang biasa membantunya pun sudah terlihat menyiapkan peralatan yang diperlukan roman
Roman segera bersiap, setelah siap Roman meminta suster untuk memanggil pasiennya..
suster pun sigap memanggil pasien yang sudah mendaftar
"ibu Rani" panggil suster, dan seorang wanita muda yang namanya dipanggil terlihat berjalan kearah suster
suster langsung mengajaknya masuk, mempersilahkan duduk tepat di seberang meja kerja dr roman
roman terlihat sangat berbeda, terlihat serius tidak ada omongan ngaco juga aneh yang biasa keluar dari mulutnya, nada bicaranya pun terdengar sangat berwibawa benar-benar berbeda dengan roman ketika berhadapan dengan Aditya..
pasiennya pertamanya ini sangat membuat roman juga sangat suster menggeleng kepala karena permintaannya,.
bagaimana tidak sang pasien meminta untuk mengaborsi kandungannya yang sudah berusia hampir 5bulan, hanya dengan alasan belum ingin memiliki anak karena usianya yang masih terbilang muda yaitu 19tahun.
Roman dengan tegas menolak, dia tak bisa melakukannya di samping kandungan yang sudah lumayan besar Roman juga tak ingin sama sekali jika harus mengaborsi bayi yang tak berdosa hanya dengan alasan belum siap ,sedangkan banyak wanita yang menginginkan punya anak tapi Allah belum memberikannya bahkan bertahun-tahun menunggu,
tapi wanita dihadapannya ini hanya dengan alasan belum siap dia tega ingin membunuh darah dagingnya sendiri.
dalam pikiran Roman,jika belum siap kenapa saat berhubungan tidak memakai pengaman antara wanita atau pun pria agar tidak terjadi kehamilan..
setelah selesai wanita itu pun pergi dengan raut kecewa.
"kalau nggak siap punya anak, ngapain pake bikin ya Sus" ujar Roman pada suster yang bersiap akan memanggil pasien lain
"memang aneh dok, tapi kalau dokter pasti sudah siap kan?" sahut suster dengan senyum simpul karena tahu dokter dihadapannya ini masih pengantin baru
"kalau nggak siap nggak bakal nikah saya Sus" jawab Roman diiringi kekehan
setelah mendengar jawaban Roman, sang suster berjalan keluar guna memanggil pasien lainnya
tak terasa waktu berjalan cepat bahkan terbilang sangat cepat bagi Roman
karena berulang kali dia melihat jam dan waktu sudah sangat sore akan tetapi masih ada saja pasien yang harus dia tangani..
berulang kali dia bertanya pada suster, apa pasien sudah habis, tapi suster menggeleng yang artinya masih ada yang harus dia periksa..
****
Aditya terlihat baru saja selesai rapat dengan beberapa kliennya ,rapat yang di mulai dari pagi rupanya belum selesai juga, padahal wajahnya sudah menunjukkan kejenuhan juga bosan yang teramat sangat,.
jika bukan karena johan yang berulang kali menyabarkannya mungkin sejak tadi dia sudah meninggalkan rapat.
"sebentar lagi pak" bisik johan untuk kesekian kalinya saat kembali melihat Aditya duduk dengan gelisah
"besok-besok kamu aja yang rapat" balik berbisik dengan nada tajam
"kan perusahaan bapak, masa saya yang rapat " elak johan
"yaudah buat lu aja nih perusahaan" sahut Aditya dengan bahasa yang mulai nyolot
" maaf Pak, ini perusahaan ibu Rianti " ujar johan meralat perkataannya tadi
mendengar itu Aditya langsung menyikut johan dan menghentikan acara berbisik-bisik dan kembali mendengarkan poin apa saja yang disampaikan klien dihadapannya..
rapat yang sungguh membosankan bagi Aditya akhirnya selesai,.
setalah berbasa-basi sebentar mereka bersalaman dan mengakhiri pertemuan kali ini setelah ada kesepakatan diantara kedua belah pihak.
Aditya langsung bersiap untuk pulang kerumah tak ada niat untuk kembali ke kantor, jam kantor pun sebentar lagi usai, jadi buat apa dia repot kembali kekantor hanya untuk setor muka,
lebih baik pulang ketemu anak dan istri yang sejak tadi memang ada dipikirannya
"kita langsung pulang pak? " tanya johan saat sudah siap di balik kemudi
"mau ngapain lagi haaann? " jawab Aditya seolah johan tak mengerti keinginannya sejak tadi
"saya kira bapak mau kembali kekantor " sudah menyalakan mesin mobil
"nyupir aja han yang bener jangan ngomong mulu" Aditya sudah terlihat gemas dengan johan yang malah banyak tanya
johan hanya mengangguk karena kena omel oleh bosnya
mobil kini sudah berada di tengah jalan yang mulai di padati oleh kendaraan dari orang-orang juga baru pulang kantor atau pun pulang sekolah
bahkan sesekali mobil berjalan lambat karena harus antri dengan kendaraan lain, ditengah padatnya jalanan..
di kursi penumpang Aditya mengurut Keningnya yang mulai pusing mendengar bunyi klakson yang saling bersahutan..
yang dialami Aditya tak jauh berbeda dengan yang dialami roman, setelah pasien terkhir dia pun langsung meluncur pulang kerumah.
berharap akan cepat bertemu istrinya tapi dirinya justru terjebak macet,.
gerutuan tak hentinya keluar dari mulut roman
bahkan berkali-kali dia membunyikan klakson dengan kencang karena motor yang tiba-tiba saja menyalip di tengah kemacetan..
****
bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 203 Episodes
Comments
Fiera
berulang kali baca tetap ngakak sama kelakuan absurd mereka
2024-01-23
0
wie arya
aq seneng cerita aditya dengan roman😄😄😄
2021-12-06
1
Abad
problem para suami yg kangen sama istri.
2021-10-04
0