Roman baru langsung terbangun ketika tangannya meraba-raba bantal disebelahnya sudah kosong..
"loh kamu mau kemana? " tanya Roman melihat Tania sudah berpakaian rapi dan tengah merias wajahnya di depan cermin
"ya kerja lah a, emangnya mau kemana lagi? " sahut Tania tanpa menengok suaminya yang masih mengucek-ngucek sebelah matanya
"kok kerja, emang si Adit belum me,, " Roman segera menutup mulutnya karena hampir keceplosan berkata
"belum me apa? " Tania menatap lekat suaminya
Roman tampak kikuk mencari jawaban
"itu loh, me.. me me apa ya? oh anu memberitahukan kalau Rianti semalam sudah melahirkan anak laki-laki" kata Roman akhirnya dengan terus menggaruk-garuk belakang telinganya
"nggak perlu dikasih tahu sama pak Aditya juga aku udah tahu dari kamu loh a" imbuh Tania seraya kembali menatap cermin
Roman tersenyum terpaksa mendengar pernyataan Tania
"kamu kenapa sii pagi-pagi udah aneh aja kelakuannya" heran Tania melihat suaminya pagi ini tidak biasanya dia bertanya saat Tania akan berangkat kerja, biasanya saat melihat istrinya telah rapi ia akan langsung ikut merapikan diri guna mengantar istrinya meskipun ia tak ada jadwal kerumah sakit sekalipun ia akan bangun tidak seperti dulu saat masih bujang saat tidak kerumah sakit ia akan bangun siang hari bahkan bisa sampai sore ia baru bangun.
"nggak apa-apa, cuma aku mau ajakin kamu kerumah sakit buat besuk Rianti, anaknya lucu banget loh" Roman mulai melancarkan aksinya untuk tak membiarkan istrinya bekerja
"pulang kerja aja deh aku, aku udah telat soalnya ini" sahut Tania
"kamu nggak mau anter aku? " tanya Tania ketika melihat Roman tak juga beranjak dari ranjang
"nggak mau, aku maunya kamu dirumah " Roman dengan entengnya menolak seraya kembali merebahkan tubuhnya
"yaudah terserah aku mau berangkat" Tania mencium kening Roman lalu bergegas pergi saat tangan Roman mencoba memeluk pinggangnya
sepertinya Tania Roman ngomel-ngomel sendiri
"nih si Adit gimana dah, masa belom dikerjain juga yang gue omongin kemaren mesti di kompres mulutnya nih orang supaya jangan cuma iya-iya doang" Roman mencari-cari ponselnya yang entah ada dimana
mulai terlihat emosi saat tak juga menemukan apa yang ia cari sedari tadi
"nih HP kayaknya mulai ngeselin kayak si Adit nih" omel nya menyibak selimut sampai seprei diranjang lalu menendang-nendang guling yang sudah terjatuh dilantai akibat ulahnya
Roman langsung lari ke ruang tamu saat teringat ponselnya ada didalam tas yang semalam dia tinggalkan diruang tamu.
tapi ternyata diruang tamu tasnya pun tak ada
"Tania pasti nih yang mindahin", matanya berkeliling mencari-cari
menggaruk kepalanya saat tak juga menemukan barang yang tadinya hanya 1 dan sekarang dia harus mencari 2 barang sekaligus, tas dan ponsel yang ada didalam tas
" kebiasaan dah kalo nyimpen apa-apa kebangetan rapi" gerutu Roman dengan kebiasaan istrinya yang memang terlalu hati-hati jika menyimpan barang
"padahalkan di taro disini juga bisa" omel nya dengan kaki sedikit menyenggol meja di pojokan sofa seraya berjalan kembali kedalam kamar dengan terus mengeluarkan gerutuan yang tak jelas
Didalam kamar Roman langsung menuju lemari tempat yang sudah pasti akan menjadi kotak penyimpanan segala barang tergeletak yang ditemukan oleh istrinya
"nah disini kan lu" ujar Roman saat melihat tasnya dilemari bagian bawah
Roman langsung mencari ponselnya dibagian dalam tas, dan meraihnya dengan cepat..
*****
Dirumah sakit Aditya sedang berbicara dengan dokter yang baru saja mengecek kondisi Rianti
"dokter bilang apa mas? " tanya Rianti
"besok kamu udah boleh pulang kok yank" kata Aditya
"nggak bisa sekarang aj mas, kasihan riana dirumah mas" kata Rianti mengingat anak gadisnya yang ia tinggal semalam dan bahkan menangis saat mereka pergi
"dokter bilangnya besok yank, jangan bawel kamu nanti juga riana kesini kok, aku udah suruh johan buat jemput " sahut Aditya seraya duduk disofa memainkan ponselnya
saat melihat ponselnya berdering Aditya bukan menjawabnya tapi malah dirijeknya saat melihat identitas orang yang meneleponnya
Rianti mengerutkan kening melihat kelakuan suaminya yang terus merijek panggilan di ponselnya berkali-kali
"jawab mas " sentak Rianti kesal apalagi begitu bayi yang baru saja suster letakkan didalam boxnya menangis karena mendengar suara berisik dari nada dering ponsel ayahnya
Aditya langsung menjawab teleponnya
"hallo"
"dimana lu? " bentak Roman dari sana
"dirumah sakit " sahut Aditya pelan tak ingin membuat anaknya kembali kaget dan menangis mendengar suara
"iya dimananya? " tanya Roman lagi
"dikamar sama Rianti " jawab Aditya
"keluar dulu gue mau ngomong penting" pinta Roman
"lu disini? " tanya Aditya bingung, jika Roman ada dirumah sakit kenapa tidak menemuinya saja langsung kenapa mesti mengganggunya dengan suara dering telepon yang bahkan sampai membangunkan anaknya yang sedang tertidur
"nggak, gue dirumah" Roman menjawab santai
"dih gajelas" kesal Aditya
"cepatlah keluar dulu gue mau marah-marah ama elu" sentak Roman
mendengar kata marah-marah Aditya tanpa bertanya lagi langsung mematikan ponselnya
"beddoodoooooonnnnn " teriak Roman karena Aditya tak menuruti kemauannya tapi justru malah mematikan teleponnya..
Aditya dengan santainya mengantongi kembali ponselnya yang sengaja tidak diaktifkannya..
Rianti hanya menoleh sekilas melihat kelakuan suaminya yang kini dengan enaknya menyelonjorkan kaki serta menyenderkan tubuhnya di sofa rumah sakit
"aku ngantuk yank, jangan gangguin " kata Aditya kemudian lalu memejamkan mata, memang setelah sejak semalam ia tidak tidur sama sekali karena menemani Rianti yang mengajaknya ngobrol tanpa henti.
sehabis melahirkan bukannya istirahat tapi rianti justru mengajak suaminya untuk begadang obrolan tak penting sekalipun akan diucapkannya meski mata suaminya sudah setengah terbuka merasakan ngantuk
Sampai pagi menjelang baru Rianti tertidur pulas membiarkan suaminya yang bahkan tidak bisa memejamkan mata karena kantuk yang ia rasakan sudah hilang..
benar saja sekarang Aditya tidur sangat pulas disofa membalas dendam karena tidak tidur semalaman..
Sekitar pukul 11 siang riana dan salma datang kerumah sakit dengan diantar Johan
"ibuu" Riana turun melepas tangan salma yang tengah menuntunnya lalu berlari kearah Rianti tanpa memperdulikan ayahnya yang kini menutup telinganya dengan kedua tangan karena mendengar suaranya yang cukup membuat Aditya terbangun ditengah pulas tidurnya
"jangan berisik, ayah lagi tidur" kata Rianti pada riana yang kini duduk di sampingnya
"biarin aja ayah galak" sahut riana, dia masih teringat bagaimana semalam ayahnya membentak dirinya karena dirinya mau ikut kerumah sakit
"sssuuuut" Rianti meletakkan telunjuk dibibirnya mengkode agar riana tidak berbicara lagi, dia takut Aditya akan mendengar dan kembali memarahi anaknya itu
Riana memanyunkan bibir mungilnya seakan tak Terima dengan yang Rianti lakukan tadi,.
"ehemmm" Aditya pura-pura berdehem, karena sejak tadi ia mendengar apa yang dikatakan Riana tentang dirinya
Rianti juga Riana kompak menoleh Aditya yang kini sudah duduk dengan wajah yang dibuat sepolos mungkin, sedang Riana kembali cemberut melihat ayahnya dan langsung memalingkan wajahnya dengan gaya angkuh membuat Aditya menahan senyum melihat kelakuan anak gadisnya itu....
Rianti, Johan serta Salma pun melakukan hal yang sama seperti yang dilakukan Aditya, bahkan Johan berpura-pura memegang-megang hidungnya sendiri agar tak terlihat bahwa ia tengah mentertawakan anak majikannya itu..
*******
bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 203 Episodes
Comments
Masfaah Emah
emang roman ma Adit klau ktemu ska lucu , marah tapi cepat baikan lgi
2022-04-03
1
Masfaah Emah
emang rom
2022-04-03
0
sulasmi
baca novel ini pengennya ?yengir terus
2021-11-07
0