di dalam kamar Roman yang baru keluar dari kamar mandi langusng menuju meja rias dan segera memakai parfum di seluruh tubuhnya hal biasa yang sering dia lakukan ketika ingin bermesraan di ranjang dengan Tania istrinya
padahal ajakan tidur yang di ucapkan Tania benar-benar untuk tidur agar suaminya itu menghentikan omelan nya karena masalah diet, bukan seperti apa yang kini ada dipikiran roman..
bahkan Tania pun kini sudah terlelap di atas ranjang dengan selimut yang menutupi seluruh tubuh dan hanya menyisakan kepala saja dia tak sadar apa yang tengah dilakukan oleh sang suami,.
setelah tuntas menyemprotkan parfum ke tubuhnya Roman pun menuju ranjang,
namun saat menyadari istrinya sudah bergelung dibalik selimut dengan mata yang terpejam
Roman hanya sanggup menarik nafas panjang
"dikirain ngajak tidur yang merem melek, taunya tidur yang merem tanpa melek" gerutunya sambil menghempaskan tubuh yang sudah wangi karena semprotan parfum yang tak diketahui jumlahnya keatas ranjang tepat di sebelah istrinya yang mungkin sudah mendapatkan mimpi indahnya..
Sudah jam 23.45 tapi Roman masih juga belum bisa tidur, dia hanya membolak balikkan tubuhnya ke kiri dan ke kanan seperti orang yang sedang gelisah, ya gelisah karena keinginannya tak tersalurkan, ingin rasanya dia membangunkan Tania tapi dia pun tak tega istrinya itu juga pasti lelah, karena memang Tania masih tetap bekerja sebagai sekretaris sahabatnya Aditya
"gue suruh resign aja kali? " gumamnya seraya menatap punggung Tania yang tidur membelakangi dirinya
"ah pasti nolak dengan macam alasan" menjawab sendiri pertanyaan yang dia ucapkan
Roman tampak terdiam sejenak memikirkan cara agar Tania tidak lagi bekerja dan fokus mengurus rumah tangga, .
setelah lumayan lama berfikir akhirnya dia bangun dari ranjang mengambil ponsel dan melangkah keluar kamar dengan pelan tak ingin gerakannya mengusik tidur Tania dan membuatnya terbangun..
sambil berjalan Roman nampak menekan-nekan ponselnya menghubungi seseorang yang sekiranya bisa membantunya
duduk di sofa dan menyilangkan kaki dia harus mengulang beberapa kali sampai orang yang di hubungi nya menjawab panggilannya
"hallo" terdengar suara serak Aditya di telinga roman
"lama banget lu! " bentak roman emosi karena harus menunggu lama panggilannya dijawab Aditya
" gue lagi tidur man" jawab Aditya memerankan suaranya karena tak ingin menggangu Rianti yang sudah pulas
" bodo amat, lu harus bantuin gue " ujar roman tak mau tau
"bentar-bentar" Aditya memilih keluar kamar agar lebih leluasa berbicara dengan roman karena menyadari emosi roman sedang naik hanya dari nada bicaranya saja
"bantu apaan? " tanyanya kemudian saat sudah masuk ke ruang kerjanya
"lu pecat Tania" roman berkata sangat pelan malah terkesan seperti sedang berbisik
" hah, apaan? " Aditya sama sekali tak mendengar apa yang dikatakan roman
" nggak usah belaga bolot dit, anak lu baru mau dua" roman berkata kesal merasa Aditya meledaknya padahal Aditya memang tak mendengar apa yang dia katakan barusan
"lu ngomong yang jelas lah, jangan kayak orang lagi ngegosip pake bisik-bisik segala. lu pikir gue emak-emak komplek diajak gosip tengah malem gini! " semprot Aditya mulai ikut terbawa emosi
"gue minta lu pecat Tania " roman akhirnya mengulangi perkataannya daripada dia yang malah terkena semprot Aditya lagi padahal dirinyalah yang kini tengah emosi, tapi Aditya selalu menjadi lebih emosi jika yang diajak bicara membuatnya jengkel apalagi sampai mengatainya
Aditya yang tengah menyenderkan di bangku kerja nya sontak menegakkan duduknya "pecat,? maksudnya? "
"pemilik perusahaan tapi kok begini modelnya,masa kata pecat aja nggak ngerti, malah balik nanya lagi. apa nggak lebih baik perusahaan lu dijual aja dit? jadi bos ternyata nggak bikin lu pinter!! " cerocos roman
" eh bodoh gue nanya bukan berarti gue nggak ngerti! ngeselin lu lama-lama" balas Aditya tak kalah sengitnya
"ya terus? " sahut roman enteng tanpa rasa bersalah sedikitpun
"maksud lu apaan minta gue mecat Tania,? sebelum nikah sama elu dia udah sama gue duluan, jadi lu nggak usah.. "
"maksud lu apaan nih sebelum nikah sama gue Tania udah sama elu duluan? apaan maksudnya tuh? " otaknya panas dengan omongan Aditya sampai dia memotong Aditya yang belum menyelesaikan perkataan
Aditya yang tau roman sedikit salah sangka mendengar ucapannya mencoba menerangkan
"maksud gue kan dia udah kerja lama sama gue dari sebelum nikah sama elu bahkan sebelum kenal elu, berarti gue duluan kan? masalah PHK juga gue nggak bisa main PHK ajalah tanpa ada kesalahan apalagi kerja dia selama ini nggak ada masalah juga jadi nggak mungkin gue PHK istri lu, PAHAM!!? " ujar Aditya dengan intonasi tegas
"nggak paham gue, bodo amat lu mau alesan apa juga, gue nggak peduli! pokoknya lu harus pecat Tania titik nggak pake nawar apalagi diskon" roman semakin ngotot
"dih maksa" ujar Aditya
"ayolah dit bantuin gue ,lu sering banget nyusahin gue kan,lu nggak inget gue rela lu jadiin perempuan jadi-jadian cuma supaya Rianti mau pulang" ujar roman mulai memelas
"jangan diungkit-ungkit man, kalau kayak gitu namanya lu nggak ikhlas bantuin gue"
"bukan nggak ikhlas, cuma biar lu tau diri aja seberapa banyak pengorbanan gue buat rumah tangga lu, kalau nggak ada gue sekarang mungkin Rianti perutnya nggak buncit"
"lah Rianti buncit mah hasil kerja keras gue sialan" sentak Aditya kesal mendengar ucapan roman
"ya maksud gue kalau nggak gue bantuin kan nggak mungkin lu bisa mantab-mantab "
"iya juga sih" mau tak mau Aditya harus menyetujui perkataan roman, sebab jika bukan roman yang membantunya mungkin rumah tangganya dengan Rianti tidak tau akan seperti apa
"nah kan, ini saatnya lu balas budi sama gue"
"nantilah gue pertimbangkan lagi" sahut Aditya sambil menghembuskan nafas
"eh kera, lu mau ngajak baku hantam sama gue kayaknya " roman kembali kesal padahal tadi hatinya sudah mulai lega karena Aditya mau mengerti, tapi ternyata jawaban dari temannya itu sangat membuatnya dongkol bukan kepalang
" emang gue pikirin,! dah lah gue mau tidur BYE!!" telepon langsung di matikan oleh Aditya
"eh setan gue belum selesai, woy, wooy" sudah tak terdengar suara Aditya tapi roman masih saja menempelkan ponsel di telinganya
"dasar temen durjana, liatin aja besok lu dit!! " ancam roman sambil menatap layar ponselnya
" bodo amat man , bodo amat gue ngantuuuuk" ujar Aditya sambil melempar ponsel ke sofa dan kembali ke kamarnya melanjutkan tidur,..
Aditya tak peduli jika besok diruangannya akn ada seseorang yang duduk dengan wajah murkanya seperti seorang binatang buas yang tengah kelaparan, yang dia inginkan sekarang hanyalah tidur dan tidur...
*****
Aditya nyari mati kayaknya wkwkwkwk
Roman dan Aditya sudah kembali yaa...
😎😎😎😎😎
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 203 Episodes
Comments
Marsha Miharja
hadeeuhhh GX kuat neh nahan tawa😆😆,klo ada makhluk 2 ini, roman ma Aditya,🤭🤭
2022-01-21
2
Lita Sambochi
cinta yg salah kemana ya thor ? cm ada versi audio book aja,,tp yg versi baca kog dihapus..??
2021-12-26
0
Anonymous
baru kelar nyelesein novel cinta salah langsung cus kesini udah gak sabar baca lanjutanya hehe
2021-11-17
1