Keesokan harinya..
Rianti turun dari mobil dengan menggendong daren dia langsung masuk kedalam rumah karena langit yang sejak tadi gelap sudah mulai mengeluarkan rintikan air hujan yang makin lama makin deras mengguyur bumi..
Riana bersorak gembira ketika melihat ibunya yang pulang kerumah membawa serta sang adik kecilnya, gadis kecil yang memakai pita di rambutnya itu terus menguntit ibunya masuk kedalam kamar
"ayah aku mau main sama dede bayi" kata Riana pada ayahnya yang berjalan di belakangnya membawa tas berisi perlengkapan bayi dan juga baju istrinya selama dua hari menginap dirumah sakit
"iya nanti sekarang dedenya masih tidur" sahut Aditya memberi pengertian pada Riana
kali ini Riana mengangguk mengerti dengan yang dikatakan ayahnya, tidak lagi ngeyel seperti kemarin malam yang memaksa ikut kerumah sakit sampai membuat ayahnya terpaksa membentaknya.
Rianti tersenyum mendengar ayah dan anak itu kini sudah kembali berbaikkan seperti biasa ,meski tetap akan ada perdebatan-perdebatan selanjutnya dan diakhiri dengan mengalahnya sang ayah nantinya.
"mas tolong itu dong boxnya daren digeser kesini aja, biar kalo malam daren nangis aku nggak kejauhan " pinta Rianti meminta suaminya memindahkan tempat tidur daren ke sisi ranjangnya karena saat ini berada persis di dekat jendela yang lumayan jauh dari ranjang mereka
"iya" Aditya segera melakukan apa yang diminta istrinya itu sedangkan Riana terus saja mengikutinya
"kakak duduk sini sama ibu, ayahnya masih ribet" Rianti memanggil Riana yang tengah mengikuti setiap gerakan yang Aditya lakukan untuk duduk bersamanya dan tidak mengganggu ayahnya yang sedang memindahkan box daren
Aditya menarik tersenyum sekilas melihat anaknya kini seakan ikut sibuk membantunya, sedangkan kenyataannya yang diperbuat Riana membuat Aditya malah repot harus menghindari anaknya itu agar tidak terjatuh.
"kamu sama ibu dulu " kata Aditya pada Riana yang ikut mendorong kaki box
Riana menggeleng tetap melakukan apa yang dia mau
"yaudah, berarti ayah juga nggak mau beliin mainan lagi kalo kamu nggak nurut" ancam Aditya
pada Riana yang tengah mendengarkan setiap kata dengan seksama
mendengar kata mainan Riana langsung gegas berlari kearah ibunya serta duduk di tepi ranjang dengan rapi.
Aditya langsung melanjutkan kembali pekerjaannya, dia melakukannya dengan cepat sebelum putrinya kembali merecoki
hujan diluar belum juga reda justru malah semakin deras..
Malam haripun hujan tetap pada pendiriannya untuk membasahi bumi tanah serta ranting yang dilewatinya..
Riana sedang bermain dengan daren bersama ibu dan ayahnya,.
"besok aku ada undangan reuni" Aditya berkata pada Rianti
"mana coba aku liat" Rianti meminta undangan yang dikatakan suaminya
"itu di laci meja" Aditya memberitahu dimana undangan itu ia simpan
Rianti beranjak bangun dan mengambil undangan reuni yang ada didalam amplop berwarna merah hati
dibacanya dengan seksama ketikan yang terdapat didalam nya
"aku kan nggak mungkin ikut mas " kata Rianti setelah selesai membaca semua isi ketikan yang dilihatnya
"ya kamu nggak apa-apa nggak usah ikut, aku aja sendiri " ucap Aditya menjawab pernyataan istrinya
"iisssh nggak ah nanti mas kayak waktu dinikahan Roman kelakuannya" Rianti menggeleng tak setuju dengan jawaban suaminya
"nggak mungkinlah lagian aku sama Roman dia juga pasti ngajak istrinya, kecuali aku cuma berdua aja sama Roman mungkin,, " Aditya menggantung kata-katanya
"paling cuma makan-makan aja sama pesta dikit mah" ucap Aditya lagi
Riana yang ternyata sejak tadi mendengarkan omongan kedua orang tuanya langsung ikut bicara
"ana ikut ayah" ujarnya tiba-tiba membuat Rianti dan Aditya menatapnya
"haah, mau ngapain kamu? " kata Aditya tak rela jika Riana mengikutinya
"mau pesta ayah" katanya dengan nada riang, karena inti yang dia dengar dari pembicaraan orang tuanya adalah pesta tidak lain dan tidak bukan
"nggak ah nanti kamu rewel" tolak Aditya
"nggak kok janji ana nggak rewel sama ayah" ucap Riana mencoba bernegosiasi dengan ayahnya yang terus-terusan menolaknya dengan berbagai macam alasan
sedang Rianti tengah sibuk membaca ulang kertas kaku yang ada ditangannya
"yaudah nggak apa Riana ikut aja" kata Rianti akhirnya
"loh yank masa kayak gitu, Roman bawa istrinya masa aku ngajak anak dibawah umur " protes Aditya
"nanti dia ngantuk gimana? "
"ini kan jam 4 sore yaaah" kata Rianti menunjukkan jam yang tertera
"lah terus kenapa kalao sore,? acaranya kan mungkin sampai malam"
"nah makanya itu ayah ajak Riana biar nggak pulang malam, lagian sama anak sendiri, pasti temen-temen kamu bakal bawa anak juga kok" dengan entengnya Rianti berkata yang membuat Aditya mendesah lemas
dirinya sudah membayangkan yang seharusnya menikmati acara malah dia harus sibuk mengawasi Riana.
"yaudah" pasrah Aditya dengan aturan yang dibuat istrinya
"nah gitu , Riana nanti jangan jauh-jauh dri ayah ya biar ayahnya nggak nyasar kayak dulu, betul? "
"betul" sahut Riana cepat
"bagus, tos dulu dong" Rianti dan Riana melakukan tos tepat di depan wajah Aditya yang tengah cemberut merasa perkataan Rianti menyindir nya yang dulu sempat mojok dengan mantan kekasihnya diacara pernikahan Roman
"daren anakku tidak maukah engkau untuk lekas besar dan membela ayahmu dari persekutuan dua wanita yang sekarang tengah memojokkan ayahmu ini, ooh daren" Aditya berkata puitis seolah dirinya adalah penyair handal
bayi yang namanya disebut-sebut itu sontak menangis kencang seakan mendengar perkataan ayahnya
Aditya menutup mulutnya dengan telapak tangan dan melihat Rianti yang tengah menatapnya kesal karena telah membuat anaknya menangis
"hehe" Aditya tertawa polos
Rianti mengangkat daren dan menyusuinya
melihat itu Aditya langsung mendekat dan berbisik "lebih gede dari waktu Riana yank" bisikan Aditya membuat Rianti mencubit paha suaminya
"aduh sakit" Aditya meringis merasakan pahanya bagai digigit semut rangrang
Riana yang memang tak mendengar apa yang dikatakan ayahnya sehingga membuatnya mendapat cubitan dari ibunya mencoba mengelus-elus kaki sang ayah
"yang sakit yang ini nak" Aditya menunjuk paha kanannya tempat dimana Rianti mendaratkan Capitan nya
tanpa kata Riana langsung memindahkan tangan kecilnya ke paha Aditya
"anak pinter, " puji Aditya melihat tingkah anaknya itu
Riana ter senyum-senyum mendapat pujian dari ayahnya.
mereka bertiga kini sibuk melihat daren yang terus menyusu pada ibunya suara sedotannya terdengar sangat kuat bahkan membuat Rianti sedikit meringis merasa ngilu pada ujung dadanya
Aditya lantas mengelus rambut Rianti dengan lembut..
*****
Di kediamannya, Roman juga tengah memberitahu Tania perihal undangan reuni sekolah yang ia dapatkan
"ikut ya cinta" kata Roman seraya mengusel kepelukan Tania
Tania mengangguk menyetujui ajakan suaminya
"kamu satu sekolah sama pak Aditya kan ya aku? " tanya Tania seraya membolak balik undangan ditangannya
"iya, besok juga dia dateng, tapi Rianti kayaknya nggak ikut" ucap Roman
"yaiyalah kan baru lahiran "
"nah makanya kita mesti awasin si Adit tuh" kata Roman dengan tangan yang kini sibuk berkeliaran dibagian dalam baju istrinya
"kamu kali yang harus diawasi mah" Tania memicingkan mata menatap suaminya
Roman tak menyahuti apa yang dikatakan Tania karena kini dia tengah disibukkan dengan serangan mendadak yang dia lakukan di sekujur tubuh istrinya
"ujan nya makin deres beb" kata Roman yang tak konsisten dalam memanggil istrinya
"terus kenapa? " tanya Tania berpura tak mengerti dengan perkataan suaminya
padahal sejak tangan Roman berkeliling dibagian luar pakaiannya dia sudah merasakan desiran-desiran yang membuat seluruh tubuhnya menggelinjang menuntut hal lebih dari sang suami
"bercinta" jawab Roman tepat ditelinga istrinya seraya menghembuskan napas menggoda
Tania memejamkan mata menikmati sensasi yang langsung diberikan oleh suaminya, .
merasa harus ada yang kalah Roman langsung mengangkat istrinya keatas ranjang meninggalkan sebagian baju Tania yang tadi ia tanggalkan diruang tamu..
derasnya hujan serta dinginnya suasana tak mampu membuat keringat yang menghiasi dua tubuh sepasang suami istri yang tengah bertempur hilang, mereka justru merasa semakin panas karena belum juga menyudahi pertempuran didalam kamar.
hanya ada teriakan kebahagiaan yang sayup terdengar ketiak mereka akhirnya sampai pada tujuannya bersama,.
Roman menatap Tania dengan penuh cinta serta sayang, saat ini tak ada yang bisa membuatnya bahagia selain bersama istrinya dia akan menjaga istrinya sepenuh hati dan berharap tidak pernah akan ada drama apapun yang mengusik rumah tangga yang ia jalani sekarang..
*****
bersambung....
terimakasih untuk poinnya kemarin...
😇😇😇😇😇
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 203 Episodes
Comments
Molilo
Tergantung thor man, mau ks drama or ngk ceritanya… 🤭
2021-09-13
0
Kurniaty Balfas Haruna
Banyak typo nih, Thor🙏😊
2021-08-11
0
Violet
1900
2021-03-21
0