Pagi ini Roman sudah nongkrong setia diruangan Aditya, tepat seperti yang Aditya pikirkan semalam Roman akan menyatroni dirinya..
Dengan wajah dongkol nya Roman duduk di kursi kerja Aditya seraya bersedakep dengan kaki dinaikkan keatas meja padahal sangat pemilik ruangan belum juga datang.
Di lobby Aditya berjalan cepat menuju ruangannya diikuti oleh johan yang masih setia mengabdikan diri pada bos gahar yang kini dia ketahui sangat takut pada istri juga gadis kecilnya Riana yang selalu saja cerewet bila ayahnya pulang telat apalagi sampai larut malam karena mengurus pekerjaannya
Aditya dan johan masuk kedalam lift yang membawa mereka naik menuju lantai dimana ruangan Aditya berada..
Aditya keluar dari lift begitupun johan
Tania sudah berada di mejanya yang memang ada di depan ruangan Aditya
Melihat bosnya datang tania langsung berdiri dan menyapanya
"selamat pagi pak" menyapa dengan sopan
Aditya mengangguk pelan tanpa menjawab
"pak, didalam ada.. "
"saya sudah tahu" belum juga Tania selesai bicara Aditya sudah bisa menebak apa yang akan dikatakan oleh sekretarisnya itu
mendengar jawaban Aditya, Tania hanya terdiam dengan wajah kikuk, "suami dan bosnya ini memang dua orang lelaki yang aneh" batin Tania sambil kembali duduk di kursinya setelah Aditya juga johan masuk.
bagaimana tidak aneh, pagi-pagi roman sudah sibuk sendiri dan mengatakan akan ikut kekantor padahal biasanya suaminya itu hanya akan mengantar saja sampai luar gedung dan langsung pergi tapi hari ini suaminya itu malah masuk keruangan Aditya dan menunggunya.
namun Tania tak mau ambil pusing dugaannya mungkin Roman hanya ingin bertemu dengan Aditya karena setelah menikah sampai Tania selesai cutipun Roman dan Aditya belum bertemu kembali sekalipun Roman mengantar Tania bekerja, Roman tak pernah mampir terlebih dulu.
baru saja masuk Aditya sudah mendapat tatapan sinis dari Roman
"lihat siapa yang datang hari ini setelah sekian lama musnah bagaikan butiran abu" Aditya berbicara mengejek Roman yang baru muncul di hadapannya setelah hampir sebulan tak muncul seperti kapal laut yang tenggelam dan baru diangkat ke permukaan.
"iya terus ngoceh! " sahut Roman sambil
mendengus sebal melirik Aditya yang memilih duduk di sofa karena kursi kerjanya diambil alih olehnya
johan memilih duduk di kursi kerjanya disudut ruangan , karena sekarang ruangannya menyatu dengan Aditya,
Aditya memilih menempatkan johan satu ruangan dengannya, mungkin untuk lebih memudahkannya jika ada pekerjaan yang mendesak apalagi johan memang asisten pribadi Aditya, jadi sudah seharusnya dia mengikuti Aditya.
Tania masuk membawakan tiga cangkir kopi yang masih panas untuk ketiga orang lelaki yang kini hanya saling diam, yang seorang sudah sibuk dengan berkas-berkas di hadapannya
sedangkan yang dua orang lagi masih sibuk saling melempar tatapan tajam penuh kobaran api
setelah meletakkan cangkir berisi kopi Tania langsung kembali ke tempatnya, dia tidak mau tau apa yang akan terjadi didalam ruangan sana antara suami dan bosnya.
"lu ngerti kan dit apa yang gue omongin semalam? " Roman membuka mulutnya yang sejak tadi sudah gatal ingin memaki karena semalam jawaban Aditya sungguh membuat kepalanya mengeluarkan asap saking kesalnya
Aditya hanya mencebikkan bibir enggan menyahut serta meladeni Roman, bahkan kini dia malah asik menikmati kopinya yang masih panas
johan yang tak tahu menahu perihal masalah kedua sahabat didepannya memilih tak mau ikut campur dan tetap fokus dengan pekerjaannya
Merasa tak digubris oleh Aditya, Roman pindah duduk ke sofa tepat disebelah sahabatnya itu
"apa? " Aditya bertanya dengan tampang nyolot dan ngeselinnya seakan Roman datang untuk mengajaknya ribut
" lu nggak ngerti apa emang nggak kasihan sama gue dit ?! " bertanya emosi
"ya alasan lu apa minta gue pecat Tania? " tanya Aditya tegas karena semalam pun Roman belum memberitahu apa alasannya sampai dia meminta Tania dipecat
"loh ,memangnya Tania kenapa pak, kok harus dipecat?! " tanya johan yang sejak tadi tak ikut campur namun telinganya tetap ikut mendengar pembicaraan Roman juga Aditya
"DIAM!! " ujar Roman dan Aditya serempak
"ooh okey baiklah" sahut johan dengan mimik wajah yang terlihat kocak sekaligus lucu
karena di keroyok oleh dua orang sahabat
"ok,,gue bakal pecat Tania kalau alasan lu jelas dan bisa gue terima, kalau lu nggak punya alasan, jangan harap gue pecat istri lu!! " tegas Aditya dengan mata yang mendelik seram
Roman menarik napas lalu menghembuskannya berkali-kali seraya menyiapkan telinga sebelum dia mengutarakan alasan kenapa dia meminta Tania dipecat.
"aahh lama, gue ada rapat" ujar Aditya tak sabar dan mulai mengangkat tubuhnya dari sofa ingin meninggalkan Roman dengan segala keinginannya yang tak jelas
"dengerin gue! " hentakan Roman membuat Aditya mengurungkan niatnya dan kembali duduk
"dari tadi kan gue nunggu lu ngomong man!" sentak Aditya
"alasan lu apaan cepetan bertele-tele lu ah! "
"gue minta lu pecat Tania karena gue nggak mau dia kecapean " sahut Roman
"nggak masuk akal" sinis Aditya
"masuk akal lah dit, kalau istri gue kecapean kerja di kantor lu, terus yang ngurusin gue siapa? yang ngasih jatah gue siapa? semalem aja gue nggak dapet jatah gara-gara dia tidur" Roman membeberkan kejadian semalam
"ooh pantesan tengah malam tlp gue, rupanya ada yang gelisah nggak dapat jatah" Aditya meledek Roman yang malam tadi mengganggu tidurnya
johan yang sejak tadi diam terlihat menahan tawanya mendengar pengantin yang masih terbilang baru itu gelisah karena tak bisa menyalurkan kelelakian nya
"jangan ketawa lu han!" bentak Roman yang rupanya melirik johan dan mendapati nya menahan tawa
"hahaha" malah suara tawa Aditya yang terdengar lantang
"maaf Pak" johan lalu membungkam mulutnya sedangkan hatinya tertawa cekikikan
setelah membentak johan Roman beralih menatap tajam Aditya, kesal Aditya malah mentertawakan nasibnya tadi malam
"pokoknya gue nggak mau tau, lu harus pecat Tania gue penghasilan gue lebih dari cukup "
"lah nggak ada urusan sama penghasilan bro, dari sebelum sama elu juga dia kan udah kerja dan gaji dia juga buat bantuin keluarganya dikampung, jangan karena egois lu malah bikin dia nggak bisa bantu keluarganya" sahut Aditya setahu dia memang selama ini Tania bekerja untung menghidupi ibu dan adiknya dikampung
"kalau masalah itu gue udah pikirin dit, gue juga nggak mungkin biarin mertua sama adik ipar gue kekurangan, gue yang akan tanggung jawab atas mereka, lu cukup bantu gue pecat Tania. udah itu aja gue nggak minta banyak, gue nggak sampai minta elu buat jadi banci kayak elu ngerjain gue dulu!! " ujar Roman panjang kali lebar
"pak Roman cantik juga sih waktu jadi wanita " timpal johan yang dulu sempat dikirimi foto oleh aditya saat roman menjadi wanita, saat mendapat foto itu johan tak hentinya tertawa bahkan sekarang pun dia masih menyimpan foto itu di ponselnya sekedar untuk hiburan kalau jenuh begitu pikirnya
Aditya kembali tertawa sedang roman mengacungkan kepalan tangan kearah johan
" gue gedik lu ya han lama-lama" ancam roman
"yaudahlah besok gue pecat istri lu, " ajur Aditya akhirnya
mendengar itu roman tersenyum puas
"lu emang sahabat gue" ujarnya
"dan elu, bukan sahabat gue" menunjuk johan
"gue elu end"
johan menahan tawa
"gila" dengus Aditya kesal melihat tingkah roman macam anak kecil..
"bomat, gue pulang BYE! " ucap roman sambil melenggang pergi setelah menenggak kopi
meninggalkan Aditya dan juga johan yang kini cuma bisa saling pandang..
*****
bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 203 Episodes
Comments
Akun Goggle
duh othor nya pinter banget ngolah bahasa nya,,,nyampe ngerasa banget
2023-03-20
0
sulasmi
hidiih roman kyk emak2 komplek😄😄😄😄
2021-11-07
0
Abad
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
2021-10-04
0