Kanza yang mendengar keributan di luar Kamarnya. segera dia keluar dari kamarnya.
"mama..? " gumam Kanza mengernyit bingung saat melihat Kania berjalan lemas masuk kamar Ika.
Kanza berlari dengan kakinya yang kecil dia masuk juga kekamar Ika..
"Ada apa ini..? " tanya Kanza terheran-heran.
Kania hampir saja jatuh kelantai jika Gio tidak menahannya.
"Abang Dika di culik ...! " seru Ika masih fokus mengotak-ngatik Komputernya..
"apa lagi ini.. kenapa Ika sangat pandai mengotak -ngatik komputer Gio..! " Ucap Kania tidak percaya mengetahui kebenaran lagi.
Kebenaran Anak perempuannya juga tidak normal..
"baybe.. nanti kita jelaskan.... yang penting saat ini Dika lebih penting.. Ya.. Aku mohon sayang... Kuatlah demi anak kita..! " Balas Gio mencium lembut Kening Kania.
mata Gio masih melihat layar komputer anaknya itu.
Kanza mengambil Kursi.
"ma...duduk disini..! Abang pasti baik-baik saja.. " Pinta Kanza meletakkan Kursi itu di sisi ika tapi agak jauh..
Karna Ika sedang serius nanti yang ada menggagalkan konsentrasi Ika..
Gio mendudukkan Kania di kursi yang dibawa Kanza. Kanza mencium lembut Pipi Mamanya yang pucat Pasi.
"mama tenang ya.. mama harus kuat.. bukankah mama selalu mengajarkan kami jadi anak yang tangguh dan suka menolong sesama.. " ucap kanza dengan Bijaknya..
Kania mencoba membelai wajah Mungil anaknya itu.
"Baybe.. Dika bukanlah anak yang bodoh.. dia mau mengikuti Penculik itu karna hendak menolong anak Kecil yang menjadi tawanan mereka... Percayalah Anak kita akan baik-baik saja, dia akan kembali dengan keadaan tidak terluka sama sekali sambil membawa anak kecil tawanan penculik itu untuk itu baybe kau harus kuat.. hm...! " ucap Gio lagi Membelai kepala Kania menenangkan.
"Anakku.. Tuhan.. lindungi anakku...! " Gumam Kania menghiba.
Kanza melihat komputer Ika.
"bagaimana ika..? " tanya Kanza serius.
Kania menatap kedua anaknya bergantian, Bukan hanya Dika anaknya yang tidak normal. anak kembarnya pun sama tidak normalnya dengan Dika..
"ada Kanza... tapi Tidak semua.. lihat...! " Tunjuk Ika serius.
ika Men Zoom CCTV itu..
"cuma sampai disini.. ?" tanya Gio penasaran dia juga melihat komputer Ika.
"iya Pa.. sepertinya mereka membawa abang ke tempat yang tidak ada CCTV..! " jawab Ika sambil menunjukkan semua CCTV yang dia retas.
Kanza tampak berpikir keras.
"Pa.. bukankah senjata abang Ada Alat pelacaknya..? " ucap Kanza tiba-tiba.
Gio mengernyit.
"ahh.. iya.. Astagah.. kau pintar sekali Sayang.. Karna panik papa tidak ingat..! " balas Gio merutuki diri sendiri.
"senjata apa maksudnya..? " tanya kania tajam.
"Ma.. nanti saja ya.. Abang dalam bahaya..! " Sahut Ika tiba-tiba.
Kania menghela nafas pasrah memang iya anaknya lebih penting sekarang.
Gio berlari keluar kamar ika. dia akan mengambil alat pengaktif Pelacak Benda kesayangan Dika.
Kanza dan Ika berbicara serius. mereka seperti seorang Ilmuan kecil.
Kania seketika pening kepalanya melihat Percakapan Anaknya yang masih kecil itu tapi tidak di mengerti oleh kania.
Gio kembali dengan membawa sebuah Benda kecil alat pengaktif Pisau Canggih Dika.
"Ika lacak pasangan alat ini..! " Ucap Gio mengaktifkan Alat itu.
Ika dengan cepat mengotak-ngatik komputernya, matanya Fokus pada layar Komputer saja..
Jemari tangan mungilnya sangatlah lihai di Keyboard Komputernya.
"Yesss. Ketemu...! " Ucap Ika tiba-tiba senang.
"cepat susul Abang pa.. mereka membawa abang ke daerah ini..! " lanjut Ika lagi..
memperbesar layar komputernya, daerah Dimana Pisau dika berada.
"ok.. pantau Terus sayang.. papa akan kesana..! " Jawab Gio serius.
"Pa Kanza ikut..! " ucap Kanza serius juga.
"tidak...! " sahut Gio dan Kania Kompak.
"biar mama sama papa kesana..! sayang kamu jaga Adikmu ya.. kalian jangan keluar rumah walau selangkah.. mengerti..! " lanjut Kania lagi serius.
Kanza menghela nafas pasrah. dia mengangguk Pelan.
"kau yakin bisa baybe..? " tanya Gio khawatir.
Kania mengangguk yakin.
"baiklah.. kau harus janji tidak akan membiarkan dirimu terluka..! " Jawab Gio lagi membelai lembut Pipi Kania.
kania mengangguk saja.
Gio mencium singkat Kepala Ika dan Kanza.
"hati-hati Pa.. Ma..! " Sahut Kanza dan Ika kompak.
Kania mengangguk sama hal nya dengan Gio.
suami istri itu berlari dengan langkah lebar keluar dari istana ini sambil jemari mereka berpegangan kuat.
Kania masih Panik tapi rasa takut kehilangan anaknya lebih menakutkan baginya itu sebabnya dia bisa menguatkan diri, supaya bisa membantu Suaminya..
Gio memasang Earphone di telinganya, supaya bisa berkomunikasi dengan putrinya.
"kanza.... tekan tombol ini.. ika akan perbesar lokasi abang saat ini.." Ucap Ika menunjukkan tombol keyboard itu.
Kanza mengangguk dia menekan tombol Itu. Ika meregangkan tangannya sambil tersenyum menakutkan..
lalu tangan mungilnya mulai mengotak-ngatik keyboard komputernya..
..
Kania dan Gio sudah melaju dengan kecepatan tinggi menuju lokasi sepi area anaknya itu berada.
...
Dika di Ruang itu sudah puas makannya.. dia juga senang karna bisa membodohi Penculik bodoh itu.
dari siang tadi Pembunuh bayaran yang bodoh itu habis di kerjai oleh Dika..
Mereka semua terkapar di lantai itu..
"sial.. inilah akibatnya jika berani menawan anak orang kaya raya..! " Gerutu Ketuanya Emosi.
"bisa -bisa nya banyak sekali makanan yang tidak dia suka..! " sahut temannya yang lain.
"habis lah uang kita...! " Sambung yang lainnya.
"jadi untuk apa makanan yang kita beli itu.." sahut kawannya yang lain.
mereka menjadi menghela nafas kasar. mereka tidak akan bisa membunuh Dika kalau Atasan tertinggi mereka belum datang.
tuan yang menginginkan Dika sudah dalam perjalanan di dalam pesawat. Tuan mereka bersembunyi di luar negri karna Buronan, dia juga menggunakan Identitas palsu.. jadi bisa keluar masuk bandara..
"hei... mana anak itu.. Bukankah kalian menawannya.. berikan saja makanan itu pada nya.. " ucap dika seperti Boss besar.
sang ketua terduduk Menatap dika dengan kesal.
"baiklah.. biar aku yang mengantarkannya makanan.. kalian pasti lelah..! " lanjut Dika lagi Pura-pura malas.
padahal memang itu tujuannya..
"cepat tunjukkan dimana ruangannya..! " perintah dika tajam.
"iitu.. Tuan muda..! " Tunjuk Salah satu pembunuh bayaran itu tubuhnya masih terkulai lemas di lantai itu hanya tangannya saja yang bergerak.
"owhh. baiklah..! " jawab Dika melangkah malas membawa nampan nasi itu.
saat dika sudah memunggungi penculik itu dia tersenyum penuh kemenangan.
"awal yang bagus..! " gumam Dika tersenyum menakutkan.
kakinya masih berjalan Berpura-pura malas padahal bibirnya menyeringai..
Dika berjalan menuju Ruang tertutup dimana Gadis kecil di dalam foto itu di tawan.
Dan dika menemukan Gadis kecil tertidur tak ber alas di lantai yang dingin itu dan Bisa dika lihat ada Pria yang terkurung dalam pagar besi..
"apa itu ayahnya..? " Tanya Dika bergumam sendiri.
"hei.. bangunlah..! " ucap Dika menggoyang bahu Gadis kecil itu.
Gadis kecil itu terbangun. Dia memberanikan diri menatap Orang yang membangunkannya.
dan Gadis itu mengernyit bingung.
"Aku juga di culik.. Kenapa kau di culik..? "
m tanya Dika penasaran.
dia tidak mengatakan kalau dia sengaja membiarkan dirinya di culik supaya bisa menolong Gadis dalam foto itu.
"kk.. kau.. juga di culik.. Tapi aku tidak di culik.. aku memang mau Ikut Ayahku.. Ayahku di incar banyak musuh... aku tidak tau penyebabnya.. " jawab Gadis kecil itu memberanikan diri.
matanya berkaca-kaca, penampilan Gadis itu benar-benar kacau seperti sudah berhari-hari di tempat ini.
dia merasa dika bukanlah orang jahat mana ada Pria tampan yang jahat. begitulah pemikiran Gadis kecil itu..
"Apa dia ayahmu..? " tanya dika menunjuk Orang yang berada di dalam kurungan besi itu.
gadis kecil itu meneteskan air matanya dan mengangguk antusias. dia berharap Pria yang ada di hadapannya kini bisa membantu ayah nya juga dirinya keluar dari tempat busuk ini..
😊😊😊
...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 160 Episodes
Comments
Renireni Reni
jodohnya dika kayaknya.....kapan ya besarnya dika....jdi gk sabar
2022-02-07
1
Vin Lee
Gio udah ketemu ama jodohnya
2021-07-15
1
Abakaiden Houllier
Semangat thor!
Salam dari Glory of God: Dewa Yang Bosan Dengan Hidupnya 🗿
2020-12-01
4