Dika sudah Tiba di sekolah Elit nya,, membawa nasi yang sudah disiapkan Oleh Kania,,
dia berjalan santai seperti biasa, Menjadi perhatian anak murid disitu, sudah hal yang biasa Oleh Dika dan dika sendiri tidak memperdulikannya..
"Kau yakin itu anaknya...! " Ucap salah satu pembunuh bayaran di dalam mobil..
"iya Boss..! Saya yakin... " Jawabnya yakin.
"kita susun rencana.. dia pasti bukan anak yang bodoh... !" Ucapnya lagi..
dan Mobil itu pun berlalu dari Halaman sekolah itu, mobil yang sudah menunggu sejak pagi buta, hanya ingin memastikan siapa anaknya Gio.
Sementara dika sudah mau masuk Ke kelasnya, tapi dia mendengar keributan..
Dika melirik keributan itu, dan berdecak kesal,, Dika pun masuk kembali ke kelasnya, berusaha mengabaikan Murid yang di buli oleh murid yang lain..
Saat dia duduk, dia mengingat nasihat mamanya,,
"sayang.. Kita harus Sopan pada orang Tua,, truss Suka membantu kesulitan Orang lain.. mama mau Anak-anak mama suka menolong Orang.. Karna Kalian adalah belahan Jiwa mama.. kalian pasti Memiliki jiwa penolong itu. ..!" Dika bangkit dari duduknya saat Mengingat nasihat mamanya itu..
Dia memasukkan kedua tangannya ke saku celananya, dan berjalan santai menuju Pembulian itu..
"sudah hentikan....! " ucap Dika dengan Nada yang sangat tajam,
Mereka yang membuli beralih menatap Dika dan terdiam seketika,,
"kau... Kemari...! " Perintah dika pada bocah Yang bajunya sudah berantakan itu karna di buli.
Bocah itu merangkak dengan Kedua matanya sudah menumpuk air mata, Dika berjongkok dengan kerennya,
"siapa namamu..? " Tanya dika serius.
"nama saya savino pangeran, panggil Vino saja..! " Jawabnya takut-takut.
"kau mau menjadi temanku..? " Tanya Dika tersenyum kecil.
Vino memberanikan diri menatap mata indah nan tajam itu,, "sa. saya Mau Pangeran...! " Jawab Vino tersenyum lebar,
Siapa yang tidak mau berteman dengan Pangeran mahadiningrat itu, Semua murid disitu tau. Dika hanya berteman dengan 2 orang saja, yaitu Andra dan Andri saudara kembar.
"baiklah.. jangan panggil Aku pangeran.. panggil saja Dika..! " Jawab Dika mengulurkan Pertemanan.
Vino tersenyum lebar dia menyambut Tangan Dika. dan Dika menariknya berdiri membuat Vino terkejut dalam diam..
dia kuat sekali...! pangeran sangat kuat.. Jerit Vino dalam hati tersenyum lebar menatap Dika.
"tidak seharusnya pangeran Menolongnya. Dia itu Culun tidak pantas sekolah disini kenapa pangeran malah membantunya..? " Ucap Ketua Pembuli itu Heran.
Dika beralih menatap Mereka semua.
"Aku hanya membantunya karna Nasihat Mamaku...! " jawab Dika santai.
Mereka semua menahan tawa, Dika terlihat biasa saja,
"ck.. ck.. ck.. pangeran kita Anak Mami Rupanya... !" ledek Yang lain.
"Anak Mama...! " Ralat dika menatap tajam yang meledeknya itu.
membuat yang mengatakan itu terdiam seribu bahasa. darahnya seperti Berhenti mengalir melihat tatapan tajam itu..
"Jangan berani kalian menyebut Mamaku..! Atau Kau terima akibatnya..! " Ancam Dika serius.
"sudahlah ayok.. Nanti dia menggunakan kekuasaannya..! " Ajak Yang lain melerai.
Dika menatap datar mereka..
"Apa tidak kalian yang akan mengadu pada kedua Orang tua kalian nantinya.. Aku tidak pernah menggunakan kekuasaan Orang Tuaku...! " Dika berkata dengan tatapan remehnya pada Murid-murid itu.
mereka semua kembali menatap Marah pada Dika.
"Anda Yakin Pangeran..? " Ledek Murid itu.
"hah.. untuk apa aku mengadukan hal tidak penting ini.. !" Balas Dika dengan percaya dirinya..
"kalau begitu ikut kami..! " Ajak Murid yang lain Emosi.
Vino terlihat tegang melihat perseteruan Dika dengan Murid-murid itu.
Dika mengikuti Langkah mereka dan Vino berlari mengikuti Dika..
"Pangeran Bagaimana ini..? " Tanya Vino ketakutan.
dika beralih melirik Vino hanya menghela nafas saja.
"jangan panggil Aku pangeran..! " Pinta Dika serius.
"eh... iya.. maaf.. Belum terbiasa... Iya. Dika.. dika. !" Jawab vino Gagap..
"ikuti saja Aku... mereka bukanlah Lawan ku.. !" ucap Dika tersenyum khas menakutkannya.
vino terkesiap melihat senyum Dika, yang membuat Bulu Remang nya naik seketika..
tapi dia memilih mengikuti Dika Karna dia memang tidak punya teman tidak masalah Jika dia harus berteman dengan Monster pun yang penting dia punya teman di sekolah ini..
mereka tiba di atap sekolah itu..
Kelima murid itu menatap marah pada Dika.
"Kami akan meruntuhkan kesombongan anda Itu Pangeran..! " Salah satu Dari murid itu berkata.
"jangan mengadu anda..! " ledek Yang lainnya.
"nggak usah banyak bacot... Cepat maju...! " cibir Dika tersenyum remeh.
mereka berlima maju semua memberi pelajaran pada Dika..
Dika tidak memukul tapi Mematahkan Jari mereka satu persatu dan mereka berlima meringis Kesakitan..
"kita lihat siapa yang mengadu...! " ledek Dika tersenyum miring..
Vino menatap Tidak percaya akan hal itu, ternyata pangeran mahadiningrat itu memang sangatlah kuat. dia berlari mengikuti Dika yang sudah pergi duluan darinya itu.
mereka berlima menjadi cengeng karna kesakitan di jari mereka..
....
Keesokan Harinya kelima murid itu tiba bersama mamanya tiba disekolah Itu. mereka langsung masuk menuju Kantor KepSek (Kepala Sekolah) Elit itu.
Dan mengamuk tak tentu arah. mereka mengamuk karna jari-jari anak mereka patah..
"siapa yang melakukan ini.. cepat beritahu Ke kepsek ini.. biar di panggil Dia kesini..! " perintah Ibu mereka pada anaknya..
"pangeran Mahadiningrat Mom...! " Jawabnya Takut-takut.
"nah... cepat panggilkan anak itu...! " Perintahnya lagi pada Kepsek itu.
Kepsek itu gelagapan, antara takut juga Ragu..
"cepat...! " perintah Ibu yang lainnya.
akhirnya dika pun masuk ke Ruang Kepsek itu dengan santai.
"itu Mom..! " Tunjuk Anaknya..
Mereka semua beralih menatap dika..
"sudah aku bilang siapa yang mengadu..? " ledek Dika pada semua murid itu..
mereka semua menunduk Takut pada akhirnya memang mereka yang mengadu..
"anak kurang ajar ini.. harus di beritahu Mamanya...! " Ucap ibu yang lain emosi.
"telfon ibunya cepat suruh kesini..! " perintah ibu yang lain pada Kepsek itu.
"Pak... jangan kau berani menghubungi mamaku..! " perintah dika dengan Tajamnya.
"buk.. kalian tidak tau anak kalian itu mengejek saya tukang mengadu.. sekarang lihat siapa yang tukang Ngadu.. kalau kalian berani mengadu pada Mamaku. Aku akan patahkan Kaki Anak Kalian..! " Ancam Dika santai.
membuat ibu-ibu itu bungkam seketika, mereka melihat anak-anaknya masing-masing.
"ma Ayo kita pulang..! " Ajak murid yang lain.
"mom.. aku nggak mau kaki aku patah..! " Rengek Murid yang lain lagi.
"Sudahlah mi.. Dia benar... Kami jadinya yang tukang Ngadu.. ayo pulang saja..! " Sambut yang lainnya juga pada mamanya..
Ibu-ibu itu menatap Dika yang terlihat santai.
"jangan anda pikir Saya main-main buk..! saya bisa membuktikannya..! " ucap Dika santai..
dia berjalan mendekati murid itu yang menjerit histeris saat Dika mendekatinya..
"ba.. baiklah.. kami tidak akan mengadu pada mamamu..! jangan sakiti anakku..! " Jawab Ibu dari anak yang menjerit tadi.
dika tersenyum miring menatap Ibu-ibu itu, dan kembali lagi berjalan mendekati Kepseknya..
"pak. saya harus kembali ke kelas...! sudah selesai kan.. Ingat jangan anda beritau pada mama saya. Kalau sampai mama saya tau.. ke ujung dunia pun bakal saya cari Kalian..! " Ucap Dika menatap bergantian mereka semua..
Dika pun berlalu meninggalkan Ruang Kepsek Itu..
Ibu-ibu itu terduduk Lemas..
"Dia Memang Monster...! " Ucap salah satu dari ibu itu..
"iya Mom..! "balas anaknya..
😊😊😊
...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 160 Episodes
Comments
Renireni Reni
anak ibu yg cari gara2....malah marah sm anak org.....heran deh.....
2022-02-07
2
mmk'yunda
setia menunggu up mu Thor keren,,,
2020-11-29
8
El
Sudah di bomlike, rate 5, dan vote. jangan lupa mampir ya ke karya ku kaka😉 dan semangatttttt lanjut up💪😊
2020-11-28
4