Setelah berpamitan duluan dengan Mia yang sedang semangat Menyapu Area Kebun Bunga Itu. Keluarga Mahadiningrat itu pergi dari kebun Itu..
Dika membawa setangkai Bunga Mawar Biru untuk Adiknya Ika.. Kania tersenyum saja melihat Bunga itu di tangan Dika yang sedari tadi tidak lepas dari genggamannya.
Ziko tersenyum lebar melihat Gadis kecil itu terlihat serius menyapu kebunnya. seolah itu adalah hal hidup dan matinya.
" kamu begitu keras hati nak.. Aku akan menjadi pengganti Ayahmu.." Ucap Ziko tersenyum tulus.
Memang Ziko tidak punya teman tempat tinggal di rumahnya kini. Putri kesayangannya sudah berkeluarga
tentu dia akan tinggal bersama Suaminya.
Andi mendekat pada Ziko dan tersenyum Ramah.
"Pak.. Kenapa Anak Itu menyapu Tempat ini Pak..? apa dia bisa..? " Tanya Andi penasaran.
Ziko menepuk pundak Andi.
"Dia Gadis yang sangat Kuat.. Ayahnya baru saja meninggal tapi dia sudah bisa bangkit hanya ingin bertemu dengan Ibunya. dia juga tidak mau terpuruk dalam kesedihan karna itu akan membuat ayahnya tidak suka di alam sana.. Jadi pekerjaan ini tidak lah seberapa dengannya. dia bukan Gadis kecil biasa. tidak suka di kasihani, Tidak mau bergantung dengan orang lain, Ayahnya Pastilah Pria yang sangat hebat.. hingga bisa mendidik Anak seperti itu..! " jelas Ziko tersenyum lebar menatap Mia yang masih serius menyapu.
Andi terkejut mendengar penjelasan Atasannya. dia beralih menatap Gadis kecil yang sangat hebat karakternya itu.
"Anak seusia itu.. bisa setabah itu.. itu bukan hal yang normal..! " Gumam Andi Terperangah tidak percaya.
Ziko mengangguk membenarkan ucapan Andi.
"iya.. Jadi Aku akan membesarkannya layaknya putriku sendiri.. Aku akan menjadi Ayah penggantinya.. Akan aku urus semua surat-suratnya kalau dia adalah Anakku.. " sahut Ziko lagi semangat.
Andi tidak menjawab dia hanya mengangguk saja. Matanya masih menatap Mia yang tidak juga lelah menyapu Kebun Luas itu bahkan sangatlah bersih untuk ukuran pekerjaan orang dewasa.
benar-benar tidak normal.
"Aku harus Kuat.. Ayah Do'akan Mia supaya bisa bertemu Ibu.. bukankah Ayah sudah disisi Tuhan sekarang, Pasti Do'a Ayah cepat di kabulin.. Kalau masalah Mia Ayah tidak usah Khawatir disana Ayah Tenang saja di sana Mia akan jaga diri baik-baik.. Mia akan menjadi Anak yang hebat supaya Mia bisa bertemu ibu dan menjaganya. Jadi Mia bisa Buat Ayah Bangga..! " Gumam Mia matanya berkaca-kaca menyapu dengan semangat kebun itu.
Mia benar-benar bertekad untuk menjadi Anak Yang kuat dimasa depan. Mia harus bisa bertemu dengan Ibunya.
Keluarga Gio selalu menasehati Mia kalau Ibunya pasti masih hidup tapi tidak bisa hidup bersama dengan Mia juga Ayahnya Karna Hidup Ayah dan Ibunya dalam bahaya. dan Mia juga Tau Ayahnya memang selalu di kejar-kejar orang jahat. Mia dan juga Ayahnya selalu berpindah-pindah tempat.
Supaya tidak di temukan oleh Musuh Ayahnya. Mia jadi semangat menjadi kuat. Apa yang di nasehati Oleh Keluarga Dika memang benar menurutnya.
Itulah yang membuat Mia tidak lagi terpuruk dalam kesedihan, dia juga tidak marah saat Ayahnya menyelamatkan Dika. Karna Dika memang menyelamatkan Ayahnya keluar dari tempat itu. Mia tau Ayahnya sangat menghargai yang namanya hutang budi.
....
Keluarga Gio sudah tiba di Rumahnya.
Untung saja Andhan dan Raisa belum pulang kerumah ini, bisa gawat kalau ada Papa dan Mamanya itu. bisa-bisa Gio akan menjadi sasaran empuk meluapkan Amarah Kedua orang tuanya itu.
"ika...! Kanza... " seru Dika berlari dengan semangat menuju lantai atas Rumah Mahadiningrat itu.
Kania dan Gio saling pandang dan Gio merangkul Bahu Kania.
"Aku ingin Anak kita selalu seperti ini.. Aku tidak mau ada bahaya lagi yang mengincar Anakku..!" Ucap Kania menatap Punggung anaknya yang berlari meninggalkannya.
"Aku Tidak akan biarkan siapapun melukai anak kita lagi Baybe. kita hanya perlu memburu Arla hanya dia musuh kita yang bisa saja suatu saat melukai anak kita..! " jawab Gio mencium mesra kening Kania.
"Iya.. Kau harus dapatkan wanita itu.. Aku tidak tega mengurung Anakku di dalam Rumah ini itu sebabnya aku memberi kebebasan pada Pangeran Sulungku.. dia harus bebas melakukan apa saja yang dia mau.. !" Sahut Kania serius.
Gio dan Kania berbicara sambil berjalan menaiki tangga rumahnya.
"kalau begitu Ika dan Kanza bukankah kau mengurungnya Baybe..?" Ledek Gio menyeringai.
Kania menghela nafas.
"Aku tidak melarang mereka Gio.. Aku hanya ingin mereka masuk sekolah sama seperti anak yang lain. usia mereka masih 4 tahun saat itu tentu saja aku tidak mau Anakku cepat masuk sekolah sudah cukup Dika saja yang tidak normal saat masuk sekolah.. " Elak Kania serius.
Gio terkekeh pelan sambil membuka pintu Kamarnya..
"Nyatanya Anak Kita memang tidak Normal Baybe.. !" Jelas Gio tersenyum manis.
Kania lagi-lagi tampak berpikir keras.
"Aku janji tidak akan melarang Anak-anakku melakukan apa yang mereka mau, pokoknya kau harus singkirkan Arla itu. setelah itu Aku akan memasukkan Anakku ke sekolah yang mereka mau.. " Jawab Kania Meyakinkan diri.
Gio tersenyum lebar, ia membelai kepala kania dengan lembut.
"jadi Baybe mendukung apapun Yang di mau anak kita.. Kau membebaskan mereka dengan memilih apapun Kemauan Anak Kita... ?" tanya Gio serius.
Kania mengangguk.
"Anakku harus hidup normal bermain dengan Anak-anak seusianya.. Aku tidak akan mengurung mereka di dalam istana ini.. '' balas Kania serius.
Gio tersenyum bangga pada Kania..
Bagaimana pun Kania berasal dari Kalangan Gadis biasa. Dia suka kebebasan dulunya Jadi dia tidak akan melarang Anaknya berkarya di Luar Rumah ini..
Gio yang tetap keras hati membawa guru Privat Khusus untuk mengajar Anaknya di Rumah, Kania tidak bisa membantah. Anaknya itu begitu di manja oleh Gio. Apapun permintaan Anaknya selalu di turuti.
sedangkan kania hanya memerintah anaknya saja dan hebatnya Anaknya tidak lah melawan, mereka selalu mematuhi peraturan Mamanya itu.
..
Dika masuk ke kamar Ika sambil tersenyum lebar. Ika dan Kanza memang ada di kamar Ika..
"Abang. !" Teriak si kembar Kompak
mereka berlari mendekati Dika yang tersenyum lebar pada si kembar.
mereka berpelukan saat Dika berjongkok keren.
Dika tertawa lebar..
"Abang Tidak apa-apa kan..? " tanya Ika Khawatir melihat wajah tampan Dika.
seolah mencari ada luka atau tidak di Wajah tampan abangnya.
"kami sangat khawatir tau.. Abang ngapain sii rela di culik.. " Omel Kanza kesal.
Dika terkekeh melihat kedua adiknya itu.
"Abang baik-baik saja kok.. kalian tau kan Abang sangat hebat.. lihat ini.. Apa yang abang bawa..! " jawab Dika sambil mengambil Bunga di saku belakang celananya.
Ika terperangah senang.m dengan semangat dia mengambil Setangkai bunga Mawar biru itu..
Kanza tersenyum senang melihat bunga Favorite Mamanya dan Ika.. dia suka bunga itu tapi Kanza kan Cowok mana mau Si Kanza mengambil mawar itu.
"Dimana Abang mendapatkan Bunga ini..? " tanya Kanza senang.
Ika tersenyum sumringah dia juga mengangguk-ngangguk menatap harap pada Dika ingin tau dimana bunga ini di dapatkan Abangnya.
'' Kebun bunga Kakek..! " Jawab Dika tersenyum lebar.
mereka berdua saling pandang Kaget seperkian detiknya senyum Ika terbit seketika.
dia menatap Bahagia Bunga itu.. ika berlari menuju Kasurnya dan mengambil Ponselnya. Dia langsung berpose Cantik dengan setangkai bunga langka itu..
Kanza dan Dika terkekeh saja..
😊😊😊😊
...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 160 Episodes
Comments
Renireni Reni
bikin penasaran
2022-02-08
1
Nadya Cahyani
kapan dewasanya thor, nggk sabar dengan kehidupan dika dan mia
2020-12-03
10
WD
lanjut
2020-12-03
4