sementara kelima belas pria itu sudah berdiri kaget. hilang sudah Kesakitannya.. Rasa Takut pada Hewan Buas itu lebih penting sekarang dari pada rasa Sakitnya tadi..
Dika Menyeringai Jahat melihat Semua Pembunuh bayaran itu yang sangat ketakutan..
"Hei.. Peliharaanku.. Lihatlah mereka.. !" Ucap Dika menatap Pembunuh bayaran itu dengan sinis.
Semua hewan itu seolah mengerti, mereka juga beralih menatap Pembunuh Bayaran itu dengan tatapan menakutkan bagi semua pembunuh bayaran itu..
"Bermainlah dengan mereka...! " Perintah Dika Tersenyum kecil.
Kaki Pria itu semua sudah bergetar Hebat.. benar-benar bergetar hebat.. Tubuh mereka sudah keringat dingin, bercucuran deras... Wajah mereka semua sudah tidak tau lagi bagaimana Ketakutannya.. mereka seperti melihat hantu di siang bolong..
Semua hewan-hewan buas itu mengaum Ngeri.. Hewan itu berjalan mendekati mereka. dan Pembunuh bayaran itu berlarian kocar-kacir tak tentu arah..
Kanza dan Gio tertawa terpikal-pikal melihat Semua Pembunuh bayaran itu lari Kocar-kacir ketakutan Sedang Dika tertawa penuh kemenangan.
"sudahlah Jangan dikejar.. Sudah selesai.. Pergilah...! " Ucap Dika santai membelai Kepala Serigala hutan itu..
hewan itu mengaum Patuh dan Berlalu meninggalkan Dika dengan santai.
"Ayo Kita Pulang.. Nanti Mama Kalian Curiga...! " Ajak Gio Tersenyum bangga
Dia membereskan Barang-barang berburu nya. mereka berganti Pakaian dengan Baju yang tadi, supaya Kania tidak curiga..
Kanza di Gendong Gio sedang Gio berjalan beriringan dengan Dika..
"Abang hebat sekali.. Kapan Kanza bakal sehebat abang..! " Puji Kanza Tersenyum lebar.
"Jagoan kecil Papa pasti bisa dong.. Kan Kalian anaknya mama dan papa .! " Sahut Gio meradukan keningnya gemas akan putranya itu.
dika hanya tersenyum saja..
"pasti bisa Kanza.. Abang Akan membantumu..! " Sahut Dika juga menyemangati Kanza.
Kanza mengangguk antusias.. dia memang begitu semangat ingin menjadi Kuat juga seperti Papa dan Abangnya.. dia bahkan tidak sadar kalau usianya masih kecil..
Mereka masuk ke Mobilnya. Sang Supir terbangun dari tidurnya..
"Maaf Paman.. Kami mengejutkan ya.. !" Ucap Dika Nyengir.
"Tidak Pangeran... saya Yang ketiduran.. Maafkan Saya Tuan Muda,, Pangeran dan Pangeran kecil.....!" jawab Supir itu Merasa bersalah.
Kanza Terkekeh,, "Tidak apa-apa paman.. Kami yang minta maaf karna Membuat paman menunggu lama...! " Sahut Kanza tersenyum lebar.
"biar saya yang nyetir Pak..! " Ucap Gio keluar dari Mobilnya dan membuka pintu Setir itu..
"Tapi Tuan Muda... Saya Baik-baik saja..! " Tolak Supirnya Segan.
"Tidak apa-apa Paman.. Bahaya kalau mengantuk bawa Mobil.. biar Papa saja..! " Sahut Dika tersenyum tulus.
Gio menarik Lengan Supirnya pelan,, "duduk di samping saya..! " Ucap Gio Mutlak tidak bisa di ganggu gugat lagi..
sang supir gelagapan dan mengangguk patuh, supir itu berlari ke sisi Pintu yang lain..
Mereka pun berlalu dari tempat itu..
Sementara Kania sudah bolak-balik di depan Pintu Menunggu suami dan Anak-anaknya..
"Ya Tuhan.. Kemana Gio dan Anak-anakku ..? kenapa lama sekali.. Apa terjadi sesuatu..? " Kania berkata-kata dengan Gelisah.
Sementara Pelayan Mahadiningrat hanya menunduk saja pada Nyonya Mudanya yang Terlihat Gelisah.
Kania masih Mondar-mandir Tidak jelas sambil Menggigit Bibir bawahnya.. Matanya menatap gerbang Mahadiningrat itu,
Tak lama mobil yang di tunggu akhirnya terlihat juga. Kania menghela nafas lalu berlari mendekati Mobil Gio..
Kania memeluk takut kehilangan kedua putranya..
"syukurlah Tuhan.. Anak-anakku baik-baik saja...! " Ucap Kania lega..
Gio tersenyum lembut, membelai Kepala Kania..
"baybe.. Kan Ada Aku... Kenapa kamu takut.. Apa kamu tidak percaya padaku.. menurutmu aku akan membiarkan Anak-anak kita dalam bahaya.. " Sahut Gio lembut.
Kania mendongak dengan Matanya yang berkaca-kaca karna menahan tangisnya..
"Aku tau Gio.. kau akan menjaga anak Kita.. Tapi Entah kenapa Aku tadi begitu takut.. seolah Anakku dalam bahaya.! " Jawab Kania membelai wajah kedua pangerannya..
"mam.. Dika baik-baik saja.. Dika masuk ya..! " Ucap Dika memeluk Sayang Kania dan mencium kening mamanya..
Kania mengangguk dengan Keningnya yang mengkerut. Matanya masih menatap Takut Kehilangan Anaknya itu.
lalu masuk ke rumahnya di sambut Tundukan Hormat pelayannya..
"hihi.. Kanza baik juga kok Ma.. Kanza juga masuk ya Ma...! Bye Ma.. Bye Pa ..!" Sahut Kanza juga memeluk Kania dengan singkat Sambil mencium pipi Kania lalu berlari masuk ke Rumahnya..
Kania pun berdiri. dia menatap lekat-lekat suaminya.
Kania membelai rahang Kokoh Gio,, "Kau Baik-baik juga kan..? " Tanya Kania juga Khawatir.
Gio menyeringai dan mengangguk Antusias..
"Aku bahkan masih Bisa meniduri mu lagi sayang...! " Goda Gio Tersenyum mesum.
Kania memukul Dada bidang suaminya itu..
"Mesum.. Aku tidak mau hamil lagi.. cukup mereka saja.." Jawab Kania Ketus.
Gio mengangguk-ngangguk saja. Mereka pun masuk Ke dalam rumahnya..
..
Dika sudah selesai membersihkan diri, dia merebahkan diri di Kasur Mewahnya..
"Siapa yang mencoba membunuh Papa dan Juga Kami.. Siapa atasan mereka..? " Gumam-gumam Dika sendiri..
Dika bangkit seketika..
"ika...! " Ucapnya Tiba-tiba..
dika keluar dari Kamarnya dan berjalan menuju Kamar Ika. Kamar Tamu Lantai 2 itu sudah di ganti menjadi Kamar Ika sekarang kamar tamu di lantai bawah..
Ika memang mau Kamar itu menjadi miliknya. bisa Apa GranMa dan GranFa nya, jika itu permintaan Cucu mereka..
Dika tersenyum lebar, mengetuk Pintu Kamar Ika..
"iya... sebentar..! " sahut Ika dari dalam.
Ika membuka pintu Kamarnya..
"Abang..? " Ucap Ika sumringah bahagia..
Ika memeluk abangnya itu..
dika tertawa lebar..
"Heii Ika.. ada apa denganmu.. seperti tidak jumpa berhari-hari saja...! " ledek Dika terkekeh..
Ika pun membawa masuk Abangnya dan mendudukkannya di Sofanya..
"Kau main Retas lagi..?" Tanya Dika Curiga.
"ssssttt...! " Ucap Ika menutup Mulut Dika..
Dika mengernyit.. kedua alisnya terangkat tinggi..
"jangan Kuat-kuat.. Nanti Mama dengar.. mama hanya tau Kalau ika main Komputer aja... !" lanjut Ika lagi tersenyum kecil.
Gio menghela nafas panjang..
"kali ini Perusahaan mana yang Kau retas..?" Tanya Dika Serius.
Ika tersenyum lebar,, "Perusahaan Cabang Papa..! " Jawab Ika semangat.
"hah...? " ulang Dika tidak mengerti.
"Abang.. GranFa sama GranMa sedang di Perusahaan Cabang kan.. karna Kendala Uang dari Pusat tidak juga turun... Maka nya Ika cari tau..! " Jelas ika tersenyum manis.
"jadi.. apa yang kau dapatkan..? " Tanya Dika tersenyum bangga tangannya membelai Kepala Ika.
"ternyata Ada Yang Korupsi Bang.. Nanti Ika kasih deh berkasnya yang sudah Ika Print sama GranFa, kalau sudah kembali kesini...! " Jawab Ika tersenyum kemenangan.
"iya..ya.. ya.. lanjutkan sana.. Abang cuma melihatmu saja..! " Lanjut dika lagi Tersenyum lebar.
Ika mengangguk.. dia tersenyum melihat punggung abangnya itu..
"abang. jangan lupa tutup pintunya..! " teriak Ika sumringah.
dika tersenyum, dia pun menutup pintu kamar Ika. .
dika masuk lagi kekamarnya.....
dia melihat Pisaunya yang sangat imut dan kecil itu dan menyimpannya di tempat yang aman.
dia terlelap dengan cepat karna besok dia harus Sekolah..
Ika dan Kanza,, mereka belajar hanya di rumah dengan Guru Privat mereka masing-masing Kalau dika tidak mau di kekang..
Dika suka nya kebebasan...
bahkan dia tidak mau di kawal, membuat Keluarga mereka menggeleng-geleng saja, Dika yang tidak mau di kawal..
pada Akhirnya dika memang harus di kawal tanpa sepengetahuan Dika Andhan menjaganya dari jarak jauh dengan anak buah nya...Dika kan pangeran Mahadiningrat.
😊😊😊
...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 160 Episodes
Comments
uutarum
pemilihan katanya ada yg kurang pas, seperti "jangan kuat kuat nanti mama.......", lbh tepatnya "jangan keras keras" ato "jangan kencang - kencang".... sekedar saran
2023-01-08
1
Renireni Reni
dika kayaknya pesonanya ngalahin gio....
2022-02-07
2
Rafinsa
❤️
2021-10-22
2