"eh... maaf Pak..! Ayo pak kita makan bersama.. " ucap Kania tersenyum sopan.
Kings jadi segan baru kali ini ada Orang tua dari muridnya menyiapkan makanan Rumah Untuknya tapi dia memang begitu ingin merasakan masakan Rumah.
mereka pun berjalan menuju Meja makan mahadiningrat.
"sayang.. siapkan makanan Untuk Gurumu ya..? " Pinta Kania tersenyum lebar.
Dika mengangguk patuh, dia melakukan apa yang disuruh Mamanya.
"Pangeran sangat patuh pada ibunya.. Bagus sekali..! " ledek Kings berbisik pelan.
Dika hanya tersenyum dan mengangguk.
Mereka makan dengan Sesekali bercerita tentang pengalaman Kings mengajari muridnya membuat tawa mereka pecah di Ruangan makan Itu.
mereka sudah terlihat akrab.
....
"Bapak yakin.. tidak tambah jam belajar Anak saya lagi..? " tanya Kania kesekian kalinya.
Kings tersenyum tulus.
"yakin Nyonya.. Ini Kartu Nama saya.. Hubungi saya jika Nyonya membutuhkan Guru untuk melatih Pangeran Bungsu Nyonya..! " jawab Kings menyodorkan kartu namanya sambil mempromosikan diri.
Dika menahan tawanya Sedang Kings menatapnya Kesal.
"baiklah pak.. terimakasih atas waktunya..! " Sahut Kania lagi menunduk sopan.
"sama-sama Nyonya.. permisi..! " Balas kings sambil menepuk Pundak Dika yang menunduk Hormat padanya.
Dika sudah menguasai ilmu Tertinggi kings dengan cepat sampai Kings sendiri bingung juga bertanya-tanya. monster seperti apa yang ada di dalam diri Dika.. ilmu tertinggi yang kings capai itu sungguh membutuhkan waktu bertahun-tahun namun siapa sangka Kings akan menurunkannya pada Bocah berusia 10 tahun.
Kania melambai Kan tangan pada Kings yang keluar dari Rumahnya naik mobil Antar Jemput Dika sebab harus mengantar Kings ke bandara langsung.
Kania beralih menatap Anaknya.
"sekarang kamu istirahat ya sayang.. pasti lelah sekali.. !" Pinta Kania membelai lembut Pipi Anaknya.
dika mengangguk patuh.
Kania pun membawa masuk Dika menuju Rumahnya dan Kanza sudah menyeringai lebar menatap Kania juga dika.
Kania mendekati Putra bungsunya.
"sayang.. biarkan abang mu istirahat ya..! " ucap Kania membelai Bahu Mungil Anaknya itu.
Kanza memberengut tapi kepalanya mengangguk Patuh.
Dika terkekeh. dia membelai kepala Kanza.
"nggak apa mam... dika bakal usir dia nantinya kalau Kanza ganggu Dika..! " ujar Dika menyeringai.
"yee.. Iya mam... kanza nggak bakal Ganggu Abang..! cuma mau dekat sama abang aja.. " Jawab Kanza semangat.
Kania tersenyum pasrah dan mengangguk Pelan.
Kanza merentangkan tangannya manja pada Dika, dika terkekeh dan menggendong Kanza di punggungnya.
Kania tertawa melihat kedekatan Putranya itu. dia berharap anaknya akan tetap seperti ini.
"mudah-mudahan Firasatku salah.. kenapa aku selalu berpikir yang tidak-tidak.. kenapa aku selalu merasa anak ku dalam bahaya.. Tuhan Bantulah anakku... jaga dia selalu tuhan..! " gumam Kania Mencoba menenangkan diri.
sedang Ika selalu di dalam kamar main Komputernya..
dia keluar saat lapar saja. Ke esokan siangnya, di kantor Gio..
Gio menerima panggilan HPnya..
"halo..!" Sapa Gio.
saat mendengar penjelasan suara dari HPnya Ekspresi Gio berubah-rubah hampir saja dia melempar apapun yang ada di depannya.. Gio memejamkan matanya menahan Emosinya saat ini..
"kenapa bisa lepas...? cepat cari mereka berdua... !" Teriak Gio berdiri dari duduknya.
"baik Tuan...! " balas suara Polisi dari HP Gio terdengar begitu gemetar.
Gio memejamkan matanya, meletakkan HPnya pelan... mana bisa dia membanting HP nya itu ada mainan separuh hati di HPnya sama dengan Kania.
lalu membuka matanya, mata Gio memerah menahan amarah juga Emosi yang ingin meledak seketika.
"Adrian, dan Kau wanita Oplas.. kau ingin bermain denganku hah..? Aku tidak akan mengampuni kalian jika kalian berani menyakiti Putraku..! " Geram Gio meremas Kuat tangannya Hingga memutih..
Gio ingat perburuan di dalam hutan itu, juga ada yang mengintai Dika anaknya saat pulang sekolah..
Gio menelfon Supirnya sambil keluar dari Ruangannya.
"Pak.. Nggak usah jemput dika.. Biar Aku yang jemput..! " ucap Gio tiba-tiba.
"baik Tuan..! " jawab Supirnya tegas.
Gio mematikan panggilan HPnya lalu berlari menuju Liftnya, saat tiba di lantai dasar Gio berlari dengan langkah lebar menuju Mobilnya.. dan melaju Kencang meninggalkan halaman kantornya..
...
Tibalah Gio di Sekolah Dika.. Gio melihat situasi..
"Apa itu Mobil yang mengincar Anakku..?" Tanya Gio penasaran.
Gio keluar dari Mobilnya berjalan santai menuju Ruang KepSek Dika..
Ternyata Gio hanya memerintahkan KepSeknya untuk membiarkan Anaknya bawa senjata.. tentu saja KepSeknya gelagapan juga takut.. lama Gio menjelaskannya dengan Lugas, akhirnya KepSek itu membiarkan Dika bawa senjata tajam.
dengan syarat dika tidak melukai teman sekolahnya dan Gio menyetujuinya..
Gio berjalan santai menuju Ruang kelas Dika. dia berdiri menyandarkan punggungnya di Tembok Kelas Anaknya itu.
saat Jam pulang sekolah. dika keluar dari Kelasnya dan melihat papanya di depan kelasnya membuatnya terperangah juga bertanya-tanya.
"hai Jagoan...! " Sapa Gio Nyengir tanpa malu.
Dika melihat situasi , dia menjadi tontonan Semua Muridnya..
"Papa.. ngapain kesini..? " Tanya Dika santai.
"Ada hal yang ingin papa sampaikan..! " jawab Gio santai juga.
Andra, Andri juga Vino mendekati Gio.
"Hallo Om..! " sapa mereka bertiga kompak.
Gio melirik mereka bertiga.
Dika tersenyum kecil.
"pa.... mereka temanku..! ini Andra.. Andri.. dan itu di ujung Vino.. " balas Dika memperkenalkan temannya dengan santai.
Gio melihat mereka satu persatu.
"aaa.. ini teman kembar mu itu..? " Tanya Gio tersenyum kecil.
dika mengangguk...
"iya Om..! " sapa mereka kompak.
Vino tersenyum lebar sambil menunduk sopan pada papa Dika yang sangat tampan itu.
lama bercengkrama. Ketiga temannya pun izin pulang duluan meninggalkan Dika dan Gio..
"sini Papa Gendong..! " Ucap Gio tersenyum lebar.
Dika menggeleng kuat.
"malu Pa.. " Ucap Dika menahan malu.
sungguh memalukan baginya kalau tau bagaimana orangtuanya memanjakan Dika padahal dika kan sudah besar.
"pilih saja.. gendong depan atau belakang..! "
m tawar Gio menyeringai licik.
Dika memutar bola matanya malas, kalau papanya sudah mengancam seperti itu.
"belakang..! " jawab Dika malas.
Gio tersenyum penuh kemenangan dia berjongkok keren memunggungi anaknya. dika tidak punya pilihan Harus mengikuti kemauan Papanya..
Murid disitu menahan tawa. dan bungkam seketika saat Dika menatap mereka dengan tatapan membunuhnya.
"kenapa Pa..?" tanya Dika penasaran.
"musuh papa lari dari penjara.. nyawamu dalam bahaya jagoan...! "jawab Gio santai.
Gio tidak takut membeberkan masalah nya pada dika. dia tau anaknya itu tidak takut apapun..
Dika berdecak kesal.
"sudah dika duga.. pasti musuh papa.. dika nggak apa pa.. Papa jaga kanza sama ika saja.. dika bisa menjaga diri..! " jawab Dika menyeringai di Bahu papanya.
"iya jagoan.. tapi papa ingin kamu bisa lebih kuat lagi. sekarang belajar strategi ya.. Papa akan bawa kamu ke teman Papa yang bisa membantu Mu..!" jawab Gio tersenyum kecil.
dika tersenyum manis.
"Ok Boss...! " jawab dika semangat.
entah kenapa dia memang suka bermain dengan hal yang berbahaya.. di saat Murid di usianya kini bermain dengan teman. eh Dika malah suka bermain dengan hal Ekstrim..
Gio terkekeh.. dia meradukan pelipisnya dengan kepala dika gemas.
"Kamu ini... bisa nya tidak sekolah bersama Vano.. jika saja kamu bisa sekolah di usia yang normal pasti jagoan papa bisa sekelas sama Vano..! " ledek Gio terkekeh.
dika hanya menyeringai saja.
"Kalau masuknya cepat... Dika juga bakal tamat sekolah nya cepat juga kan..! " jawab Dika dengan narsisnya.
"kau memang putraku..! " puji Gio terkekeh Geli..
Anaknya sama dengannya narsis.
Mereka pun masuk ke Mobil Gio.
"Apa itu Mobilnya..? " tanya Gio melirik Mobil Yang mengincar Anaknya.
dika mengangguk pelan.
Gio menatap marah pada Mobil itu.
jika kalian melukai Anakku.. bahkan setetes darah Anakku menetes.. kalian akan bayar dengan nyawa kalian.. Ucap Gio di dalam hati dengan Geram sambil matanya menatap dingin Mobil itu.
Dika tersenyum kecil saja melihat papanya itu marah pada sebuah mobil.
Gio pun melaju dengan kecepatan sedang berlalu meninggalkan Halaman sekolah Dika.
"besok Jagoan papa bisa bawa senjata.. tapi ingat.. jangan tunjukkan pada temanmu. keluarkan saat Kau dalam bahaya saja Ok..! " Gio berkata tangannya menunjuk-nunjuk wajah Putranya itu.
Dika terkekeh..
"baiklah.. tidak akan..!" Jawab Dika tersenyum lebar.
"pintar...! " puji Gio menekan kepala putra nya yang hebat juga patuh itu.
😊😊😊
...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 160 Episodes
Comments
Dewi Kesumawati
aku padamu, gio......muachh
2022-06-29
1
Renireni Reni
gmn kabar dino dan aiden?
2022-02-07
3
Rafinsa
❤️
2021-10-22
2