10. First Night

Shena dan Firza masih tenggelam dalam ciuman yang begitu lama. Seolah tak pernah merasakan kehangatan bibir seorang pria sebelumnya, Shena begitu hanyut menikmati bibir Firza yang penuh dan berbentuk sempurna di matanya.

Tangan kanan Shena bergeser dari leher ke arah pipi pria itu. Firza menahan kepala Shena dengan tangan kanannya, sementara tangan kiri Firza memegang pinggang dan perut Shena.

Tak yakin berapa lama mereka berciuman, ketika tangan Shena mulai turun ke dada Firza dan mencari celah antara kancing kemejanya tiba-tiba wanita itu tersadar karena sudah menyentuh kulit Firza.

Shena tak menyadari apa yang baru saja dilakukannya. Kepalanya terasa pusing berputar-putar, dia menarik wajahnya dan pura-pura menunduk tapi tangan kanannya ternyata masih berada di dada pria itu.

Firza juga tampak kikuk dan canggung. Hampir serentak mereka berdua bergeser sedikit menjauhkan diri.

Firza mengambil tas yang tadi dibawanya dan mulai mengeluarkan isinya.

Shena yang ingin mencairkan suasana bertanya dan tiba tiba terlihat sangat antusias pada isi tas itu.

"Memangnya kamu nyari apa kok lama banget di bangkai pesawat itu?"

"Selimut dan pakaian yang masih bisa dipakai, makanan, air mineral dan ini...." Firza menyodorkan kotak P3K ukuran sedang berwarna biru pada Shena.

Dengan cekatan Firza membuka kotak itu dan mengambil cairan antiseptik dan kapas. Kemudian dia mulai membersihkan dan mengobati luka di dahi kiri Shena.

"Luka di dahi kamu ini cukup lebar, kalau di rumah sakit harusnya ini mendapat 1 atau 2 jahitan. Tapi dengan peralatan yang seadanya sekarang, diobati begini dulu juga udah lumayan." Firza beralih melihat kaki kiri Shena yang sekarang sudah membengkak meski tanpa luka.

Shena mengerang ketika Firza mencoba meluruskan kakinya.

"Kalo boleh tau kamu kerjanya apa sih? Ga sopan ya kalo nanya begini sebenarnya."

Shena membiarkan nada suaranya menggantung antara bertanya dengan pria yang sedang menggunting plester di depannya itu atau berkata dengan dirinya sendiri.

"Aku Dokter Bedah. Biasa aku kerja di rumah sakit swasta Jakarta, tapi aku baru aja nandatangani kontrak kerja setahun dengan UN sebagai tenaga kesehatan di Pretoria. Maksudnya, supaya aku bisa lebih dekat dengan Risa. Pacarku yang juga sedang bekerja sebagai Volunteer tenaga kesehatan di Afrika Selatan ini. Maaf."

Firza menambahkan kata maaf dengan pelan karena menggulung celana jeans Shena untuk memeriksa kaki kiri Shena yang memar dan membengkak. Kata maaf yang Firza ucapkan barusan terdengar ambigu di telinga Shena. Maaf karena menggulung bagian bawah celana jeans-nya atau maaf karena telah membalas ciumannya cukup lama.

Tiba-tiba Shena merasa malu akan kelakuannya barusan. Pria yang baru saja diciumnya ternyata memiliki seorang pacar.

Refleks Shena menarik kakinya, dan mengembalikan gulungan celananya ke keadaan semula.

"Oh ini ga apa-apa kok. Ga sakit banget. Masih bisa ditahan. Lagian di kotak itu ga ada obat untuk keseleo kan? Atau painrelief gitu? Mendingan kamu bantu pasangan suami istri itu deh. Mereka berdua sepertinya lebih banyak lukanya ketimbang aku. Aku agak ngantuk, pengen tidur sebentar."

Shena meminum air mineralnya dan memposisikan letak kepalanya ke yang paling nyaman menurut dirinya saat itu. Lukanya masih berdenyut karena barusan diobati tapi Shena mencoba memejamkan matanya dalam kegelapan.

Firza merasa sedikit terkejut dengan reaksi Shena, dan merasa salah mengucapkan sesuatu tapi Firza masih bingung dengan perubahan sikap Shena yang sangat tiba-tiba. Pria itu membereskan kotak P3K tadi dan membuka selimut yang dibawanya serta menutupi Shena dengan selimut itu.

"Setidaknya kamu pakai ini biar ga kedinginan." Firza berkata lembut sambil membungkus Shena dalam selimut itu. Shena terus memejamkan matanya tanpa reaksi pura-pura tidak mendengar hal yang baru diucapkan pria itu.

Kemudian Shena mendengar langkah kaki Firza menjauh dan dia menebak kalau pria itu mendatangi pasangan suami istri untuk mengobati mereka.

...--oOo--...

(SEMENTARA DI BAGIAN MENARA PENGAWAS BANDAR UDARA JOHANNESBURG)

(Dalam bahasa asing)

Petugas 1 : "Pesawat XTR4073 sudah hilang kontak selama 8 jam, belum ada tanda-tanda hingga sekarang."

Petugas 2 : "Laporan sudah diterima oleh Pemerintah setempat, dan pencarian sudah mulai dilakukan menuju titik hilangnya pesawat."

Petugas 1 : "Lokasi titik akhir hilang kontak dengan pesawat berada di hutan pedalaman. Mungkin akan memakan waktu beberapa hari untuk mencapai lokasinya jika memang sesuai koordinat."

Petugas 2 : "Apa komunikasi pilot terakhir kali ke menara?"

Petugas 1 : "Dia mengatakan cuaca sangat buruk hingga pesawat bergetar hebat dan meminta izin menurunkan ketinggian."

Petugas 2 : "Semoga Tuhan bersama mereka semua."

...--oOo--...

Shena masih belum bisa tertidur, sedari tadi yang dilakukannya hanyalah memejamkan mata. Dia masih tak mengerti apa yang dirasakannya, kenapa pertemuan yang baru beberapa jam membuatnya bergantung dan berharap pada pria itu. Bodoh sekali rasanya.

Samar-samar dia mendengar percakapan Firza dan sepasang suami istri yang terluka itu. Dan percakapan sama-samar lain yang didengarnya adalah suara pemuda-pemuda yang sepertinya sedang membagikan jatah makanan yang mereka dapatkan tadi kepada penumpang lain.

Suara langkah kaki mendekat, Shena mengatur nafasnya agar terdengar bahwa dia sudah tidur. Dia tahu kalau Firza yang sedang datang mendekat.

Kemudian Shena merasakan kalau Firza membetulkan letak selimutnya. Lirih pria itu berkata seperti kepada dirinya sendiri.

"Dalam keadaan bahaya dan genting, kita memang gampang jatuh hati ama lawan jenis kita karena keadaan. Aku juga ga ngerti apa yang aku rasain. Tiba-tiba aja kamu kayak udah jadi tanggunganku sejak awal."

Shena belum bisa mencerna apa maksud perkataan Firza. Setelah itu suara Firza hilang ditelan kegelapan malam, tampaknya pria itu juga sudah mulai memejamkan matanya.

Entah berapa lama pikiran Shena melayang-layang hingga akhirnya dia bisa tertidur di antara perih dan rasa berdenyut pada kakinya.

Kemudian terdengar suara jeritan perempuan yang memecah keheningan mereka. Suara itu berasal dari arah belakang pohon yang mereka jadikan sebagai tempat bersandar untuk beristirahat. Shena terkejut dan gemetar, Firza juga tersentak.

Shena baru menyadari kalau posisi kepalanya tadi sudah bersandar ke pundak Firza. Dalam kegelapan Shena mengerjap-ngerjapkan matanya menyesuaikan pandangan.

Langit tampak tanpa bulan. Firza sudah bangkit untuk mendatangi arah suara jeritan itu. Para penumpang lain juga sudah berdiri dan saling bertanya.

Seorang wanita warganegara negeri jiran berdiri menangis dan tampak bergetar, "Hana... hilang. Hana tadi ke belakang sana. Saya temani. Tapi dia berteriak. Katanya ada yang menggigitnya. Hana hilang. Tak ada suaranya lagi."

Teman si wanita yang bernama Hana itu menangis hingga badannya berguncang.

Salah seorang dari ketiga pemuda mendekati dan memeluk bahunya.

"Calm down, we'll find Hana later. Now it is still dark, we dont know what is waiting for us in the darkness. (Tenang, kita akan mencari Hana nanti. Sekarang masih gelap, kita tak tahu apa yang menunggu kita di dalam kegelapan sana)"

Dalam hati Shena membenarkan kata-kata pemuda itu. Sekarang masih gelap, mereka tidak tahu apa yang menanti mereka di dalam kegelapan. Makhluk apa yang menggigit Hana, dan ada berapa banyak.

"We still have to be together, don't split up. (Kita semua harus tetap bersama, jangan terpisah)" Mike si pria asing bersuara.

Shena memperhatikan ekspresi Firza yang mengernyitkan dahi seperti sedang berpikir. Shena tak sanggup berdiri terlalu lama, akhirnya dia kembali duduk dalam kegelapan dan nyaris tanpa suara.

Tak berapa lama kemudian terdengar suara gemerisik dedaunan seperti ada yang melewatinya. Suara ranting pohon seperti diinjak pelan-pelan. Shena tercekat dan jantungnya berdetak hebat.

Dia meraih tangan kiri Firza yang berada disamping kanannya. Firza masih berdiri di sebelahnya, sepertinya mereka semua mendengar hal yang sama dengan Shena.

Karena seketika semuanya melihat ke kanan dan ke kiri mencari arah suara yang mereka dengar. Firza merapatkan tubuhnya ke arah Shena, dan tangannya juga menggenggam tangan kanan Shena erat-erat.

Kemudian suara perempuan memecahkan keheningan malam yang pekat.

"Saida help... tolong. Saidaaa...." Dan suara itu kembali menghilang.

Itu suara Hana yang memanggil temannya.

Seketika Saida yang dipanggil namanya menjerit dan hendak lari ke arah kegelapan menyusul temannya. Pemuda yang memeluknya tadi menahan, tetapi kemudian Firza dan dua orang pemuda lainnya berlari mendahului wanita itu.

Mereka berlari ke arah suara teriakan Hana. Shena tak sempat menahan Firza, pria itu melepaskan genggaman tangannya demi mengikuti insting dan nalurinya.

Suara langkah kaki ketiga pria itu semakin menjauh ke dalam hutan. Shena duduk memucat dalam kegelapan.

...***...

...To Be Continued...

...Jangan lupa klik tombol likenya ya... :*...

Terpopuler

Comments

App Putri Chinar

App Putri Chinar

biarpun baca ulang,deg²annya tetep berasa😌😌😌

2024-05-31

0

Shu Chade

Shu Chade

Bagus

2024-04-28

0

Mytha🕊

Mytha🕊

huhuhu... okeh siap2 spot jantung

2024-03-07

1

lihat semua
Episodes
1 1. Secangkir Kopi Stres
2 2. Pengangguran Officially
3 3. Go Baby Go
4 4. Mister Fingers
5 5. One of Destiny?
6 6. Malam Panjang
7 7. Serangan Panik
8 8. Orang Asing
9 9. Luluh Lantak
10 10. First Night
11 11. Makhluk Asing
12 12. Bangsa Pemangsa
13 13. Potongan Lain
14 14. Tepian Sungai
15 15. Puisi Pendek
16 16. Konspirasi Tim Pencari
17 17. Mulai Membunuh
18 18. Hari Keempat
19 19. Terperangkap
20 20. Busur Silang
21 21. Api Unggun Besar
22 22. Para Teman Baru
23 23. Tiga Pemuda
24 24. Poor Me
25 25. Relationship
26 26. A Last Dinner
27 27. Let You Go
28 28. Naja Alshena
29 29. Firza Alamsyah
30 30. Segelas Kopi Rindu
31 31. It's You?
32 32. Persiapan
33 33. The Crew
34 34. Menuju Bukaan Sempurna
35 35. Yes, It's You
36 36. Z-na-ctk-bgt
37 37. Hari Yang Apes
38 38. Tamu Tak Diundang
39 39. Finally Meet You
40 40. Di Teras Temaram
41 41. Dalam Sebuah SUV
42 42. The Surgeon
43 43. Young, Dumb and Broke
44 44. The Warm You
45 45. Dari Shena Tentang Firza.
46 46. Dari Firza Tentang Shena
47 47. Our First Trip
48 48. Janji Di Atas Atap
49 49. Perkenalan Kembali
50 50. Mantan (1)
51 51. Mantan (2)
52 52. Kesan Pertama
53 53. Naik Daun
54 54. Pendatang Baru
55 55. Mulai Ngelunjak
56 56. Tinggalkanku
57 57. Dilema
58 58. My Medicine
59 59. Note Paper
60 60. Get Me Wrong
61 61. Jalan Malam
62 62. Berpapasan
63 63. Let Me Explain Later
64 64. Kemana Kita?
65 65. Bukan Pecundang
66 66. This is The End
67 67. Post it Again
68 68. My Limit
69 69. Kabur
70 70. Tamu Tak Diundang
71 71. Firza Saha?
72 72. Penjelasan
73 73. Drama Kampung
74 74. Can't Let You Go
75 75. Deep Conversation
76 76. Sabtu Malam Ala Subang
77 77. Gara-Gara Dadang
78 78. Restu
79 79. Back to Coffeeshop
80 80. Kejutan Lainnya
81 81. Strong Shena
82 82. Are You Okay?
83 83. Buntu
84 84. SHM
85 85. To My Beloved
86 86. Thankyou Dear
87 87. Melepas Rindu
88 88. Forum di Dalam Forum
89 89. Focus on You
90 90. Prepare
91 91. Makan Besar
92 92. Negeri Asal Rendang
93 93. XL
94 94. Obat Gelisah
95 95. Ketemu Mamak
96 96. Cinta di Ranah Minang
97 97. Demam Panggung
98 98. Akhirnya Sah
99 99. Meriang
100 100. Positif ??
101 101. Mules
102 102. Tahan Dulu
103 103. Our Sunshine
104 104. Alya Anak Ayah
105 105. This is Our Fate
106 PENGUMUMAN
107 EXTRA PART 1
108 EXTRA PART 2
Episodes

Updated 108 Episodes

1
1. Secangkir Kopi Stres
2
2. Pengangguran Officially
3
3. Go Baby Go
4
4. Mister Fingers
5
5. One of Destiny?
6
6. Malam Panjang
7
7. Serangan Panik
8
8. Orang Asing
9
9. Luluh Lantak
10
10. First Night
11
11. Makhluk Asing
12
12. Bangsa Pemangsa
13
13. Potongan Lain
14
14. Tepian Sungai
15
15. Puisi Pendek
16
16. Konspirasi Tim Pencari
17
17. Mulai Membunuh
18
18. Hari Keempat
19
19. Terperangkap
20
20. Busur Silang
21
21. Api Unggun Besar
22
22. Para Teman Baru
23
23. Tiga Pemuda
24
24. Poor Me
25
25. Relationship
26
26. A Last Dinner
27
27. Let You Go
28
28. Naja Alshena
29
29. Firza Alamsyah
30
30. Segelas Kopi Rindu
31
31. It's You?
32
32. Persiapan
33
33. The Crew
34
34. Menuju Bukaan Sempurna
35
35. Yes, It's You
36
36. Z-na-ctk-bgt
37
37. Hari Yang Apes
38
38. Tamu Tak Diundang
39
39. Finally Meet You
40
40. Di Teras Temaram
41
41. Dalam Sebuah SUV
42
42. The Surgeon
43
43. Young, Dumb and Broke
44
44. The Warm You
45
45. Dari Shena Tentang Firza.
46
46. Dari Firza Tentang Shena
47
47. Our First Trip
48
48. Janji Di Atas Atap
49
49. Perkenalan Kembali
50
50. Mantan (1)
51
51. Mantan (2)
52
52. Kesan Pertama
53
53. Naik Daun
54
54. Pendatang Baru
55
55. Mulai Ngelunjak
56
56. Tinggalkanku
57
57. Dilema
58
58. My Medicine
59
59. Note Paper
60
60. Get Me Wrong
61
61. Jalan Malam
62
62. Berpapasan
63
63. Let Me Explain Later
64
64. Kemana Kita?
65
65. Bukan Pecundang
66
66. This is The End
67
67. Post it Again
68
68. My Limit
69
69. Kabur
70
70. Tamu Tak Diundang
71
71. Firza Saha?
72
72. Penjelasan
73
73. Drama Kampung
74
74. Can't Let You Go
75
75. Deep Conversation
76
76. Sabtu Malam Ala Subang
77
77. Gara-Gara Dadang
78
78. Restu
79
79. Back to Coffeeshop
80
80. Kejutan Lainnya
81
81. Strong Shena
82
82. Are You Okay?
83
83. Buntu
84
84. SHM
85
85. To My Beloved
86
86. Thankyou Dear
87
87. Melepas Rindu
88
88. Forum di Dalam Forum
89
89. Focus on You
90
90. Prepare
91
91. Makan Besar
92
92. Negeri Asal Rendang
93
93. XL
94
94. Obat Gelisah
95
95. Ketemu Mamak
96
96. Cinta di Ranah Minang
97
97. Demam Panggung
98
98. Akhirnya Sah
99
99. Meriang
100
100. Positif ??
101
101. Mules
102
102. Tahan Dulu
103
103. Our Sunshine
104
104. Alya Anak Ayah
105
105. This is Our Fate
106
PENGUMUMAN
107
EXTRA PART 1
108
EXTRA PART 2

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!