3. Go Baby Go

Hari yg dinanti-nantikan Shena akhirnya datang juga. Harga tiket promo yang didapatnya benar-benar lumayan murah. Hanya dengan modal kesabaran dua kali transit via Singapura dan Johannesburg, Shena nantinya akan bisa tiba di Cape Town dengan harga tiket 12 juta untuk pulang-pergi.

Check-in sudah beres dan Shena bergegas memakai tas tangannya dan menyeret koper kecil ukuran kabin. Shena tak main-main soal rencana lama tinggalnya di Afrika Selatan.

Dia berencana akan berkeliling negara itu dari satu kota ke kota yang lain. Hingga bawaannya pun membengkak dari mulai hal penting hingga hal tak penting. Seperti catokan rambut, hand body lotion favoritnya dengan ukuran raksasa, rol rambut, bermacam-macam serum wajah hingga sebuah setrika mini.

Pagi itu dia tak sempat sarapan, cuma meneguk secangkir kopi instan yang dibuatnya dengan terburu-buru. Dan ketika Shena melihat lounge berbayar bandara, wanita itu langsung memasukinya dan membeli voucher makan untuk seorang.

Ponselnya bergetar beberapa kali, Shena melirik layarnya dan melihat nama 'Setan' pada layarnya. Ramon. Ngapain si Setan itu tetap meneleponnya. Sudah menyakiti tapi sekarang tingkahnya mirip seorang korban yang sedang meminta pertanggungjawaban Shena.

Berkali-kali Shena membayangkan jika dirinya yang berada di posisi Ramon. Apa yang akan diperbuatnya. Kemungkinan besar Shena akan memperjuangkan hubungan mereka. Mungkin Shena akan memohon kepada Ibunya untuk lebih mengenal pacarnya lebih dahulu sebelum langsung menggusurnya dari bursa pencalonan menantu.

Tidak seperti Ramon yang menyerah begitu saja seolah memang dia jatuh hati pada wanita yang dijodohkan padanya.

Tapi tetap kembali lagi bahwa teori memang sangat mudah ketika hanya didengarkan. Shena juga tidak mengerti keadaan dan posisi Ramon dalam keluarganya. Bagaimana perasaan Ramon yang harus menerima perjodohan itu, dirinya memang tidak tahu. Di mata Shena, pria itu seperti tidak pernah ada usaha.

Ketika nasi beserta teman-temannya ditambah buah potong yang diambilnya dari meja buffet lounge sudah cukup banyak masuk ke perutnya, Shena mendengus kesal. Perkara masalah dicampakkan seorang pria ini sepertinya bakal membuat berat badannya melonjak naik.

Shena mengeluarkan ponselnya untuk membuka-buka akun sosial media penggunggah foto miliknya yang memiliki ribuan pengikut. Shena merekam sebuah video singkat yang menunjukkan pemandangan ruang tunggu dan menjadikan video itu sebagai ceritanya di akun sosial medianya. Ketika dirinya baru saja membuka satu game di ponselnya, terdengar suara wanita dari pengeras suara menggema di udara.

It's time to flying.

Shena melilitkan syal jadulnya ke leher, dan menyeret kopernya ke arah gate yang dituju. Di depan pintu gate suasana lumayan ramai, Shena sedang sibuk menaikkan tali tasnya yang melorot dari bahu, ketika tiba-tiba dari arah berlawanan seorang pria tinggi semampai memakai kemeja putih dan celana abu2 setengah menabraknya. Lebih tepatnya, hanya setengah menabraknya karena si pria berhasil mengerem tubuhnya.

Meski ponsel dan buku yang berada di tangan pria itu tetap jatuh ke lantai. Untungnya lantai ruang tunggu tertutup karpet tebal, sehingga ponsel pria itu tidak perlu remuk.

Shena kembali mengingat kejadian sedetik yang lalu. Shena sedang memikirkan siapakah yang lebih dulu menabrak.

Dirinya yang terlalu ceroboh menyeret koper, atau pria di hadapannya yang sedang terburu-buru. Sekilas Shena merasa bahwa dialah yang terlalu semangat dan ceroboh menarik kopernya di keramaian.

Tapi Shena juga merasa jika pria itu juga sedang tidak mengamati situasi di sekitarnya karena sibuk dengan ponsel.

Shena hanya ingin mengetahui kata-kata apa yang harus diucapkannya, maaf atau terimakasih?.

Shena membantu pria itu memungut ponsel dan bukunya yang terjatuh. Sekilas dirinya sadar pria itu tengah melirik lehernya yang terlilit syal motif garis biru dan oranye, kemudian ikut setengah berjongkok mengambil benda miliknya.

...--oOo--...

Firza melihat ke arah leher wanita yang baru saja ditabraknya. Wanita itu mengenakan syal jadul dengan motif yang tidak asing baginya. Dia merasa pernah melihat syal motif seperti itu dan dengan cara memakai yang sama pula.

Tiba-tiba kenangan seorang remaja menangis meraung-raung di lorong rumah sakit sambil memegang sebuah syal yang terlilit di lehernya kembali menyeruak ke ingatan. Seperti syal yang sedang dikenakan oleh wanita yang sekarang sedang memegang ponselnya saat ini.

Kembali ke peristiwa 9 tahun yang lalu. Saat dia masih berada dalam fase sebagai seorang Dokter Koas dan sedang kebagian tugas jaga malam. Dokter Koas selalu kebagian 'enaknya' begadang.

Dini hari itu seorang pasien pria paruh baya masuk ke IGD dalam keadaan tidak sadar. Pemeriksaan awal menunjukkan pasien itu terkena serangan jantung. Setelah berusaha hampir 15 menit pasien tidak dapat diselamatkan.

Seorang remaja perempuan yang berdiri kebingungan di pojok ruangan pada saat itu cuma setengah ternganga mendengarkan seorang Dokter membacakan waktu kematian pasien yang ternyata adalah ayah remaja tersebut.

Remaja perempuan itu pergi berjalan keluar ruangan dalam diam, sesaat kemudian dari balik pintu sekilas terlihat olehnya remaja itu berjongkok menekuk lutut rapat-rapat. Bahunya berguncang, tangannya menggenggam syal sama persis dengan yang dipakai perempuan di depannya sekarang.

Atau sepertinya syal yang dipakai wanita ini lebih bagus dan lebih cerah warnanya?.

Atau bahkan memiliki warna lebih muda?.

Ah entahlah.

Firza yang sekarang  sudah menjadi seorang Dokter Spesialis Bedah Umum tidak lagi bekerja di rumah sakit. Dia baru saja mengundurkan diri dari sebuah rumah sakit swasta dan mencoba peruntungannya bekerja di UN sebagai Tenaga Kesehatan.

Tempat yang ditujunya adalah Pretoria, Afrika Selatan. Firza ingin mengikuti ambisi pacarnya yang sekarang sedang mengabdi di pedalaman Afrika Selatan sebagai Dokter Spesialis Anak.

Selain karena ingin menambah pengalamannya dengan bekerja di lingkungan menantang, Firza juga ingin tinggal berdekatan bersama wanita yang telah menjalani hubungan jarak jauh bersamanya hampir tiga tahun.

Tiba-tiba wanita di hadapannya menarik tangan kanannya dan menjejalkan ponsel dan buku.

"Nih, maaf dan terimakasih" Wanita dengan syal itu berkata dengan sedikit ketus.

Firza bengong ketika perempuan itu langsung pergi terburu-buru menyeret koper.

Cantik, tapi sepertinya cukup judes pikirnya.

Beda dengan Risa yang selalu lembut dan baik. Bayangan tak pantas membanding-bandingkan seorang wanita yang baru dilihatnya 10 detik dengan wanita yang sudah dikenalnya lebih dari sepuluh tahun tampak membuat Firza terganggu.

Firza dan kekasihnya Risa sudah saling mengenal sejak pertama kali berkuliah di Universitas Sumatera Barat. Namun mereka memutuskan untuk berpacaran saat mereka bekerja di rumah sakit yang sama di Jakarta.

Masih mengingat wajah judes wanita yang baru saja mengembalikan ponselnya tadi Firza pun melangkahkan kakinya ke arah gate sambil menggeleng-gelengkan kepalanya tak sadar.

...--oOo--...

Penerbangan ini adalah penerbangan transit. Transit pertama di Singapura.

Shena menghitung nomor tiap kursi pesawat yang dilewatinya. Kelas ekonomi tak membuatnya berharap dapat tidur selonjoran. Akhirnya dia menemukan kursinya, pas di sebelah jendela. Setelah membereskan bawaannya ke atas kompartemen, Shena segera mengatur posisi duduknya dengan posisi 'segera tidur'.

Seatbelt dan headset sudah di posisi, syalnya menutupi leher dan sedikit dagu, sunglasses terpasang dan tangannya sudah menyilang di dada. Saat take-off dan landing adalah saat paling menyiksa bagi Shena. Shena akan berusaha mengalihkan pikirannya dengan tidur atau membaca.

Seat pesawat yang ditumpanginya menuju Singapura terletak di sebelah jendela, seat pesawat yang menuju Bandara Johannesburg pun tetap di sebelah jendela.

Sebagai konsumen setia pesawat kelas ekonomi, Shena menggantungkan nasib kepalanya pada sandaran jendela.

Seorang wanita berumur lebih 50 tahun dan berpakaian santai dengan celana panjang hitam dan kemeja longgar berwarna hijau tampak melihat nomor kursi di atas kepalanya sambil tersenyum. Wanita itu tersenyum pada Shena, Shena setengah mengangguk dan tersenyum sambil merentangkan letak safety belt agar si Ibu bisa langsung duduk dengan mudah.

Penerbangan ke Singapura tidak berlangsung lama karena seluruh penumpang yang akan ke Johannesburg harus bertukar pesawat. Shena wanita yang ceria dan ramah, dalam setiap perjalanannya dia bisa dengan mudah berteman atau pun mengobrol dengan siapa saja jika mood-nya sedang bagus tidak terganggu oleh PMS.

Tapi untuk kali ini, Shena tak ada niat untuk menjalin percakapan. Selain karena acara take-off yang cukup mendebarkan, mood-nya yang berantakan juga sedang ambil kendali.

Sambil kembali membereskan posisi segera-tidur tadi, pikirannya melayang dengan sosok rapi dan kinclong di balik meja direktur pagi ini. Aroma parfumnya pasti menyeruak ketika para karyawan ada yang masuk ke ruangannya. Ramon hari ini pasti tampan sekali dengan kemeja slim fit-nya. Rambutnya yang lurus hitam pekat tampak basah karena pomade mahal.

Shena menghela napas panjang, akhirnya dia menyadari bahwa inilah yang selama ini orang-orang katakan tentang 'belum move-on'. Dari buka mata sampai tutup mata yang diingat  masih wajah orang yang sama. Sedikit mendengus kesal dan tetap menutup matanya, Shena menggeser letak kepalanya hingga sepenuhnya bersandar pada jendela.

Dalam keadaan setengah tertidur, bayangan jari-jari yang ramping, panjang pipih dengan potongan kuku rapi muncul di benak Shena.

Dia tak ingat bayangan tangan siapa yang sedang masuk ke dalam pikirannya.

Shena pun jatuh tertidur.

...***...

Terpopuler

Comments

App Putri Chinar

App Putri Chinar

selalu scrooll komenan ke bawah,nyari komenanku.ternyata jari ku emang udah kebiasaan😅😅😅😅

2024-05-31

0

Farni hana

Farni hana

ibunya Saddam... yg jasadnya akan hbis dimakan makhluk di hutan itu nntinya🥲😭😭😭

2024-01-29

2

Hzel89

Hzel89

Aq ulang lg, kngn sama bang firza&shena

2024-01-24

4

lihat semua
Episodes
1 1. Secangkir Kopi Stres
2 2. Pengangguran Officially
3 3. Go Baby Go
4 4. Mister Fingers
5 5. One of Destiny?
6 6. Malam Panjang
7 7. Serangan Panik
8 8. Orang Asing
9 9. Luluh Lantak
10 10. First Night
11 11. Makhluk Asing
12 12. Bangsa Pemangsa
13 13. Potongan Lain
14 14. Tepian Sungai
15 15. Puisi Pendek
16 16. Konspirasi Tim Pencari
17 17. Mulai Membunuh
18 18. Hari Keempat
19 19. Terperangkap
20 20. Busur Silang
21 21. Api Unggun Besar
22 22. Para Teman Baru
23 23. Tiga Pemuda
24 24. Poor Me
25 25. Relationship
26 26. A Last Dinner
27 27. Let You Go
28 28. Naja Alshena
29 29. Firza Alamsyah
30 30. Segelas Kopi Rindu
31 31. It's You?
32 32. Persiapan
33 33. The Crew
34 34. Menuju Bukaan Sempurna
35 35. Yes, It's You
36 36. Z-na-ctk-bgt
37 37. Hari Yang Apes
38 38. Tamu Tak Diundang
39 39. Finally Meet You
40 40. Di Teras Temaram
41 41. Dalam Sebuah SUV
42 42. The Surgeon
43 43. Young, Dumb and Broke
44 44. The Warm You
45 45. Dari Shena Tentang Firza.
46 46. Dari Firza Tentang Shena
47 47. Our First Trip
48 48. Janji Di Atas Atap
49 49. Perkenalan Kembali
50 50. Mantan (1)
51 51. Mantan (2)
52 52. Kesan Pertama
53 53. Naik Daun
54 54. Pendatang Baru
55 55. Mulai Ngelunjak
56 56. Tinggalkanku
57 57. Dilema
58 58. My Medicine
59 59. Note Paper
60 60. Get Me Wrong
61 61. Jalan Malam
62 62. Berpapasan
63 63. Let Me Explain Later
64 64. Kemana Kita?
65 65. Bukan Pecundang
66 66. This is The End
67 67. Post it Again
68 68. My Limit
69 69. Kabur
70 70. Tamu Tak Diundang
71 71. Firza Saha?
72 72. Penjelasan
73 73. Drama Kampung
74 74. Can't Let You Go
75 75. Deep Conversation
76 76. Sabtu Malam Ala Subang
77 77. Gara-Gara Dadang
78 78. Restu
79 79. Back to Coffeeshop
80 80. Kejutan Lainnya
81 81. Strong Shena
82 82. Are You Okay?
83 83. Buntu
84 84. SHM
85 85. To My Beloved
86 86. Thankyou Dear
87 87. Melepas Rindu
88 88. Forum di Dalam Forum
89 89. Focus on You
90 90. Prepare
91 91. Makan Besar
92 92. Negeri Asal Rendang
93 93. XL
94 94. Obat Gelisah
95 95. Ketemu Mamak
96 96. Cinta di Ranah Minang
97 97. Demam Panggung
98 98. Akhirnya Sah
99 99. Meriang
100 100. Positif ??
101 101. Mules
102 102. Tahan Dulu
103 103. Our Sunshine
104 104. Alya Anak Ayah
105 105. This is Our Fate
106 PENGUMUMAN
107 EXTRA PART 1
108 EXTRA PART 2
Episodes

Updated 108 Episodes

1
1. Secangkir Kopi Stres
2
2. Pengangguran Officially
3
3. Go Baby Go
4
4. Mister Fingers
5
5. One of Destiny?
6
6. Malam Panjang
7
7. Serangan Panik
8
8. Orang Asing
9
9. Luluh Lantak
10
10. First Night
11
11. Makhluk Asing
12
12. Bangsa Pemangsa
13
13. Potongan Lain
14
14. Tepian Sungai
15
15. Puisi Pendek
16
16. Konspirasi Tim Pencari
17
17. Mulai Membunuh
18
18. Hari Keempat
19
19. Terperangkap
20
20. Busur Silang
21
21. Api Unggun Besar
22
22. Para Teman Baru
23
23. Tiga Pemuda
24
24. Poor Me
25
25. Relationship
26
26. A Last Dinner
27
27. Let You Go
28
28. Naja Alshena
29
29. Firza Alamsyah
30
30. Segelas Kopi Rindu
31
31. It's You?
32
32. Persiapan
33
33. The Crew
34
34. Menuju Bukaan Sempurna
35
35. Yes, It's You
36
36. Z-na-ctk-bgt
37
37. Hari Yang Apes
38
38. Tamu Tak Diundang
39
39. Finally Meet You
40
40. Di Teras Temaram
41
41. Dalam Sebuah SUV
42
42. The Surgeon
43
43. Young, Dumb and Broke
44
44. The Warm You
45
45. Dari Shena Tentang Firza.
46
46. Dari Firza Tentang Shena
47
47. Our First Trip
48
48. Janji Di Atas Atap
49
49. Perkenalan Kembali
50
50. Mantan (1)
51
51. Mantan (2)
52
52. Kesan Pertama
53
53. Naik Daun
54
54. Pendatang Baru
55
55. Mulai Ngelunjak
56
56. Tinggalkanku
57
57. Dilema
58
58. My Medicine
59
59. Note Paper
60
60. Get Me Wrong
61
61. Jalan Malam
62
62. Berpapasan
63
63. Let Me Explain Later
64
64. Kemana Kita?
65
65. Bukan Pecundang
66
66. This is The End
67
67. Post it Again
68
68. My Limit
69
69. Kabur
70
70. Tamu Tak Diundang
71
71. Firza Saha?
72
72. Penjelasan
73
73. Drama Kampung
74
74. Can't Let You Go
75
75. Deep Conversation
76
76. Sabtu Malam Ala Subang
77
77. Gara-Gara Dadang
78
78. Restu
79
79. Back to Coffeeshop
80
80. Kejutan Lainnya
81
81. Strong Shena
82
82. Are You Okay?
83
83. Buntu
84
84. SHM
85
85. To My Beloved
86
86. Thankyou Dear
87
87. Melepas Rindu
88
88. Forum di Dalam Forum
89
89. Focus on You
90
90. Prepare
91
91. Makan Besar
92
92. Negeri Asal Rendang
93
93. XL
94
94. Obat Gelisah
95
95. Ketemu Mamak
96
96. Cinta di Ranah Minang
97
97. Demam Panggung
98
98. Akhirnya Sah
99
99. Meriang
100
100. Positif ??
101
101. Mules
102
102. Tahan Dulu
103
103. Our Sunshine
104
104. Alya Anak Ayah
105
105. This is Our Fate
106
PENGUMUMAN
107
EXTRA PART 1
108
EXTRA PART 2

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!