18. Menuju Sebuah Kisah

*Kamiya POV*

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

09:35 WIB

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Sfx: Tap.. Tap.. Tap.. Tap.. Brakk!!

Suara langkah kaki yang berlari lalu mendobrak pintu.

"Kak kamiya cepat ambil apa yang kau perlukan dan kita akan langsung pergi, aku akan menjaga di depan sini" ucap haqqul yang mengeluarkan dua bilah pisau nya.

"Baiklah haqqul" jawab ku lalu masuk ke dalam rumah dan kamar.

Aku mengambil tas lalu mengambil beberapa dokumen penting dan juga foto keluarga, setelah itu aku membuka lemari pakaian dan memasukkan semua nya ke dalam tas.

Setelah di lihat sudah siap, aku membawa tas keluar rumah dan menemui haqqul.

"Ayo haqqul, aku sudah selesai" kata ku.

"Baiklah kalau begitu, seperti nya mereka juga segera sampai"

Haqqul melihat sebuah bus TK yang di tumpangi teman-teman berhenti di depan rumah ku.

Sfx: Bruuummm...... Ciitt!!

 

 

"Ayo kak kamiya" ucap haqqul yang kemudian berlari masuk ke dalam bus TK.

Aku menyusul dan ikut masuk ke dalam bus, lalu berjalan ke depan untuk mengambil alih kemudi bus TK.

"Andhika, biar aku saja yang menyetir. Kau istirrahat saja dengan teman-teman yang lain"

"Baiklah kak kamiya" timpal andhika yang kemudian beranjak dari kursi lalu ke kursi penumpang dan duduk di samping haqqul.

Aku tersenyum kecil melihat semua berkumpul kembali, tanpa basa basi lagi aku menancapkan gas pergi ke tempat selanjut nya.

*Kelvin POV*

Hari ini cukup melelahkan, bahkan untuk sesaat aku pikir kami semua akan mati, tapi tuhan berkehendak lain.

Aku bahagia dua teman ku menolong kami semua dari 3 preman yang hampir merenggut harga diri, kebebasan dan nyawa kami.

"Zidan kamu tahan sedikit ya, aku akan obati dan perban luka mu" ucap marsha yang mendudukkan sari di kursi nya lalu duduk di samping zidan dan mengobati luka nya.

"A-aakh.. M-marsha p-pelan..!! Sakit.." kata zidan yang meringis kesakitan.

"Segitu saja kau kesakitan, apa kau anak kecil"

"H-hei! Aku bukan anak kecil, bukan nya kau juga merasakan pukulan preman itu kelvin?!" ketus zidan yang kuejek.

"Aku merasakan nya tapi aku kuat kok" timpal ku yang mengejek zidan lagi.

"Tch.. Kau ini.."

"Sudah lah zidan, yang penting kita semua selamat, iya kan kelvin?" ucap marsha.

"Ya.. Itu benar.." jawab ku yang tersenyum kecil.

Zidan kemudian memegang tangan marsha dan mengecup tangan nya dengan lembut. Marsha kemudian tersenyum kecil lalu menyandarkan kepala nya di bahu zidan sambil tetap masih berpegangan tangan.

Andhika beranjak dari kursi dan ke kursi belakang mengambil 2 kaleng minuman soda lalu memangku sari dan duduk di samping okta.

Annisa pun juga begitu dia beranjak dari kursi dan duduk di samping haqqul.

Mereka semua tampak bahagia sekali, walaupun ada juga yang masih belum punya pasangan.

"Nama mu siapa adik kecil?" ucap andhika yang bertanya ke sari yang di pangku oleh nya.

"Nama ku sari kak, kakak ini nama nya andhika kan?" tebak sari sambil senyum polos.

"Iya, nama kakak andhika, tahu darimana nama kakak?" kata andhika yang tersenyum kecil.

"Dari kak okta, kak"

"Oh dari dia ya.." ujar andhika yang mengelus kepala sari dengan lembut.

Okta yang mendengar nya hanya tersenyum polos dan kemudian andhika mencubit pipi okta pelan.

"Aduuh.. Sakit, kenapa dicubit?" tanya okta yang masih menggendong zelda yang tengah tertidur.

"Iya kak, kenapa kak okta dicubit? Kan sakit kalau dicubit"

"Habis nya kalian bertiga menggemaskan, terutama kak okta itu" jawab andhika.

Okta yang mendengar hanya tersipu malu dan menyandarkan kepala nya di bahu andhika.

"Oh iya kak, tangan kakak kok keras sekali, seperti batu"

"Iyaa.. Andhika, ada apa dengan tangan mu, apa terjadi sesuatu?" kata okta yang agak cemas.

"Itu.. Karena masa lalu ku dengan haqqul.."

"Benarkah itu?" tanya okta lagi.

"Itu benar okta, lengan ku dan andhika putus waktu insiden di masa lalu dan itu tidak ada kaitan nya dengan sekarang" timpal haqqul yang menjelaskan.

Annisa, marsha, zidan tidak mengerti atau pun paham dengan apa yang dikatakan haqqul.

"Insiden?"

"Masa lalu..?"

"Bisa ceritakan pada kami" ucap annisa yang masih bingung tidak bisa mencerna kata-kata haqqul.

"Tidak.. Jika kalian mengetahui masa lalu kelam kami, mungkin kalian akan membenci kami berdua" timpal andhika dengan serius.

"Aku mohon andhika, aku ingin menerima mu seutuh nya.., baik masa lalu atau pun sekarang, aku ingin tahu masa lalu kekasih ku, aku berjanji tidak akan membenci mu..." ucap okta dengan tulus sambil tangan kanan nya menggenggam tangan andhika dan tangan kiri nya tetap menggendong zelda.

Senyuman tulus dan sayu okta, dengan menyandarkan kepala nya di bahu andhika.

Andhika tertegun lalu memejamkan mata sesaat dan tersenyum kecil.

"Iya.. Aku akan ceritakan.."

"Apa kau keberatan haqqul?" sambung andhika yang bertanya kepada haqqul.

"Aku tidak keberatan, tapi kalian bisa putuskan pilihan kalian setelah mengetahui masa lalu kami" jawab haqqul yang datar.

"Iya kami akan putuskan nanti" ujar semua dengan serentak.

Kak kamiya hanya tersenyum dan mendengarkan begitu pun dengan diri ku.

 

 

Tiba-tiba....

 

 

 

 

 

 

Sfx: Bruuuuuummmmmm.....!! Cciiiittt!!!!

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Bus TK berhenti tepat di depan rumah annisa, tampak beberapa zombie tertarik dengan kebisingan mesin bus dan mendekat ke arah kami.

"Kita sudah sampai, jadi mungkin kita tunda dulu cerita nya"

"Yaaaahh... Tidak seru sama sekali" ujar semua dengan nada yang kecewa.

"Tenang saja, nanti akan kuceritakan masa lalu ku dengan haqqul" timpal andhika memberikan harapan.

"Sekarang kita harus melakukan tugas kita terlebih dahulu" ucap haqqul yang bersiap-siap.

Kami semua bersiap-siap untuk keluar dan melawan para zombie-zombie itu.

*Zidan POV*

Semua tampak begitu siap, tapi kemudian kelvin mengatakan bahwa, hanya haqqul, annisa, dan okta yang masuk rumah. Sementara sisa nya menghadang para zombie.

"Kalian siap!" ucap kelvin tegas.

"Siapp!!" ujar semua dengan serentak.

Okta memberikan zelda ke tangan vika, andhika mulai turun dari bus TK dan memulai pertarungan nya yang kemudian di susul oleh kak kamiya, kelvin dan aku.

"Hancurkan mereka yang berusaha mendekat!" tegas andhika.

"Baik di mengerti!" ujar aku, kelvin dan kak kamiya.

Sfx: aaargghhh...rrgghh.... Bukk...!! Crat...! Jduaakk!!! Dukk!! Buagh!! Rgghhh!!! Gooaarrgghh!!!!

Setelah itu annisa, okta dan haqqul berlari masuk ke dalam rumah. Sekarang waktu nya pembasmian karena hanya sedikit para zombie, sehingga tidak terlalu terdesak.

Andhika memukul kan tongkat baseball nya dengan kuat, sehingga membuat 3 zombie di hadapan nya tumbang.

Kak kamiya juga berhasil menumbang kan 2 zombie dengan tombak kayu nya.

Kelvin berhasil menumbangkan 3 zombie dengan tombak kayu yang dipatahkan nya menjadi dua. Sementara aku berhasil menumbangkan 2 zombie dengan pemukul ku.

"Seperti nya ini akan jadi hal yang mudah" ucap andhika yang menggenggam erat muka zombie di depan nya hingga hancur dengan lengan robot nya.

"Seperti nya begitu" timpal kelvin dengan posisi siap menyerang zombie yang mendekat.

"Lebih baik di bersihkan saja area ini agar aman, karena kita harus ke kuil mu, andhika" kata kak kamiya dengan tersenyum ramah memukul zombie di depan nya dengan tombak kayu.

"Itu benar andhika, aku setuju pendapat mereka berdua" ucap ku yang memukul zombie yang mendekat dengan pemukul.

"Baiklah kalau begitu" andhika menyalakan pemantik api nya dan mendekatkan nya ke lengan robot nya, seketika...

Sfx:Wooooossshhhhh....!!!!!!

 

 

 

 

Api menyambar lengan robot andhika dengan cepat hingga lengan nya di selimuti api.

Kami bertiga yang melihat sontak kaget, tapi kemudian sadar dan menumbangkan zombie yang mendekat.

Andhika memukul dengan lengan api nya ke arah beberapa zombie yang mendekat, sambil berlari dan menghindari serangan, andhika membuat zombie yang di pukul nya terbakar dan mati.

Kami pun tidak ingin kalah dan juga menyerang dengan penuh semangat.

"Ayooo!!!! Serang!" ucap ku yang memukul 3 zombie di depan ku dengan penuh semangat yang membara.

"Iya.." timpal kelvin yang memukul dengan tongkat baseball nya beruntun, sehingga 4 zombie tumbang.

"Semangat masa muda" ujar kak kamiya yang berhasil menumbangkan 3 zombie di depan nya.

Andhika berhasil menumbangkan 9 zombie yang mendekat, sehingga area disini bersih untuk sementara.

Tidak lama kemudian haqqul, annisa, dan okta kembali dengan membawa tas, lalu masuk mobil.

Haqqul turun dan menghampiri kami semua.

"Bagaimana keadaan nya? Apa sudah aman?" tanya haqqul dengan nada datar.

"Aman haqqul, tenang saja" jawab andhika sambil menghilangkan api di lengan nya dengan memfokuskan diri.

"Hebat andhika, lengan mu keren! Bagaimana bisa, kau melakukan nya?" ucap ku yang merasa kagum melihat nya dengan mata yang berbinar-binar.

"Berkat lengan mu kita bisa membersihkan area ini dengan cepat, andhika"

"Iya itu benar" kata kelvin yang menimpalin perkataan kak kamiya.

"Ini bukan apa-apa, sebaik nya kita bergegas menuju kuil ku, benar begitu kan haqqul?"

"Iya itu benar, kita harus naiki tangga kuil di sana" ujar haqqul yang menunjuk sebuah tangga menuju kuil di belakang bus TK, lebih tepat nya di sebelah rumah tetangga annisa.

"Baiklah kalau begitu, kita berangkat sekarang!"

Kami semua sepakat dan masuk bus TK memberitahu ke para perempuan, kami semua bersiap-siap lalu pergi menaiki anak tangga kuil yang panjang sekali.

Di sepanjang perjalanan menaiki tangga ke kuil, kami bercanda dan mengobrol satu sama lain. Karena kuil andhika letak nya di bukit yang membuat para zombie tidak dapat menjangkau nya.

15 menit kemudian...

 

 

 

 

 

 

09:55 WIB

 

 

 

 

 

 

Sfx: tap.. Tap.. Tap.. Tap.. Tap.. Tap..

 

 

 

 

 

 

 

 

"Fiuuhh... Akhir nya kita sampai" ucap ku yang merasa lega dan senang karena tidak lagi menaiki tangga yang tidak ada habis nya.

Aku sedikit kagum, kuil andhika begitu indah dan tampak natural. Kami semua yang melihat hanya terpaku mengagumi kuil nya, kecuali andhika dan haqqul.

Apa mungkin kami akan aman di sini itulah hal yang terlintas di pikiran ku, tapi itu tidak mungkin karena kami tetap akan melanjutkan perjalanan mencari keberadaan orang tua kami....

 

 

To Be Continued.....

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!