15. Kesedihan dan Balas Dendam

*Rizal POV*

 

 

 

 

 

 

09.00 WIB

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Kenapa ini terjadi pada kami semua, itulah yang terlintas dipikiran ku. Tubuh ini sudah babak belur dihantam oleh dua preman keparat...

Zidan menyadarkan kelvin yang kemudian siuman, tampak di wajah dua preman itu merasa bosan. sementara preman yang satu lagi sangat serius dan dingin, menatap dan selalu mengawasi pergerakan kak kamiya.

Kak kamiya terpaksa tidak bisa berbuat apa-apa hanya mengikuti perkataan preman itu.

"Hey! Apa kau tidak bisan apa? Aku bosan harus menunggu bocah-bocah tidak berguna ini!"

"Memang benar sih ini membosan kan, tapi kita dapat kan gadis-gadis cantik" ujar preman itu yang melirik ke arah marsha, vika, annisa dan okta dengan lirikan yang aneh serta senyuman yang licik.

"Bagaimana kalau kita coba mencicipi tubuh mereka, keliatan nya sangat enak dan nikmat nih" timpal preman yang lain dengan nada mesum nya.

Para perempuan sontak kaget dan agak gemetar dengan kata-kata preman itu, dua preman mulai beranjak bangkit dari kursi lalu mendekati para perempuan yang ada di belakang ku, zidan dan kelvin.

"Dasar ********!! Mau apa kau hah!!" ujar zidan yang melindungi para perempuan.

Kelvin ikut melindungi tanpa sepatah kata pun, sementara diri ku ada di belakang kelvin dan zidan.

"Hoi! Hoi! Bocah tenang saja, kami tidak akan menyakiti teman perempuan mu, kami hanya ingin bersenang-senang dengan mereka sebentar saja" kata preman itu dengan senyum menyeringai.

"Dasar keparat!! Aaaa..!!!" teriak zidan yang penuh amarah lalu memukul preman itu dengan tiga pukulan, tapi ditahan oleh preman itu dan dengan sigap zidan mengayunkan kaki nya menendang muka preman itu ke samping kiri dengan sangat keras.

Preman itu tidak sempat menangkis nya dan kehilangan keseimbangan setelah terkena tendangan zidan, tetapi tidak berapa lama preman itu menguatkan kuda-kuda bertarung nya sambil tersulut emosi membalas serangan zidan.

Sfx: Bukk!! Baakk!! Uhukk!! Akkhh!!

"Bocah keparat!! Berani sekali kau menendang wajah ku ini!!, akan kubuat kau menyesal!!" kata preman itu tanpa memberi ampun dan terus memukuli zidan.

Zidan hanya bisa menahan pukulan preman itu yang bertubi-tubi dengan dua lengan nya.

Kelvin kemudian mencoba mengalihkan preman itu agar zidan tidak terpojok dengan menendang preman itu, tetapi tendangan kelvin di tahan oleh lengan preman itu yang kekar.

Preman itu memegang kaki kelvin dan menghempaskan tubuh nya ke arah ku hingga kami berdua tersungkur.

"Tendangan lemah seperti itu tidak akan melukai ku bocah!!"

Preman itu kembali memukuli zidan hingga terpojok, zidan akhir nya tidak sanggup menahan nya lebih lama lagi dan mendapat kan pukulan di perut nya dengan sekuat tenaga, hingga membuat zidan merasakan sakit dan terduduk sambil memegangi perut nya yang kesakitan.

"Aaakkhhh...! Uhuk!!"

Zidan di tendang dan terbaring lalu preman itu menginjak dada zidan, dengan jahat dan kejam nya preman itu menginjak nya tanpa penuh perasaan yang membuat zidan mengerang kesakitan sambil memegangi kaki preman itu.

"Aaaakkkkhhhh....!! Dasar!! Lepaskan!! Aaakkhh!!"

"Bagaimana rasa nya bocah tengik!!! Apa kau kesakitan!! Hahaha!!" tawa preman itu tanpa perasaan menginjak dada zidan dengan kuat.

"Zidaannn!!! Jangan! Lepaskan dia!!" ucap marsha yang tidak tega melihat kekasih nya diperlakukan secara kasar oleh preman itu.

"Keterlaluan!!"

"Kalian memang preman rendahan!!" timpal vika dan annisa dengan geram tapi gemetar.

"LEPASKAN SAHABAT KU DASAR BIADAB!!!!"

"OOOOAAARGGGGHHH!!!"

Kelvin sudah tidak bisa membendung amarah nya dan melancar kan serangan nya ke arah kaki preman yang menginjak zidan.

Tetapi salah satu preman yang sejak tadi melihat melindungi teman nya dan menangkis serangan kelvin, preman itu membuat kelvin lemas dan babak belur setelah dipukuli beberapa kali.

Tubuh kelvin lalu di hempas kan kepada ku dan aku menangkap nya.

"Kelvin!!! Dasar ******* kalian!!! Aaaaaakkkhh!!" ucapan zidan yang melihat sahabat nya terluka hingga preman itu menekan dada zidan dengan kaki nya cukup kuat, membuat zidan kesakitan.

"Sudah cukup! Kita nikmati saja gadis-gadis itu daripada mengurusi bocah-bocah ini" ucap preman yang memukuli kelvin tadi.

Preman yang memukuli zidan pun menurunkan injakan nya dari dada zidan. Zidan cukup lemas dan kehabisan tenaga begitu pun kelvin.

"Yeaahh... Kau benar, mari kita bersenang-senang sebentar, hahaha!!"

Okta memberikan wildan ke gendongan vika, annisa kemudian berdiri dan melindungi marsha, vika, wildan dan sari.

Okta pun ikut melindungi mereka.

"Jangan mendekat!! Pergi sialan!!" bentak annisa ke kedua preman itu dengan geram dan agak gemetaran.

"Benar! Keluar kalian dari bus kami! Kalian jahat!" ucap okta yang memberanikan diri walaupun sama seperti annisa agak gemetar.

Kedua preman itu agak kesal lalu muncul senyum menyeringai dari bibir kedua preman itu, kedua preman itu menarik annisa dan okta lalu mencekik leher nya.

"A-akh.. Ug-gh-gh.. Aa-a-gh..!!"

Okta dan anisa mengerang kesakitan sambil memegangi lengan kedua preman itu yang mencekik leher nya berusaha melepas kan diri tetapi tidak bisa.

Marsha dan vika hanya bisa memohon, sementara zidan dan kelvin tidak punya tenaga untuk berdiri lagi setelah dihajar habis-habisan oleh dua preman itu.

"Dasar gadis sialan! Apa orang tua mu tidak pernah mengajari mu sopan santun kepada yang lebih tua" ucap preman itu dengan wajah menyeringai.

Seketika amarah ku memuncak dan tidak bisa kubendung lagi, aku berdiri dan bersiap dengan menatap tajam ke arah dua preman itu.

 

 

 

 

 

 

"KEPARAT SIALAAAN!!!!! AKAN KUBUNUH KALIAN!!!"

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Aku maju memutar badan dan menendang kedua preman itu ke samping dengan sangat keras, sehingga membuat kedua preman itu melepaskan cengkraman di leher okta dan annisa, aku kemudian memukul dan menendang kedua preman itu dengan brutal, yang lain hanya tertegun dan kaget melihat diri ku yang memukuli dua preman itu.

Kedua preman itu tersenyum dan hanya bisa menerima pukulan tanpa ada kesempatan melawan diri ku yang brutal.

 

 

 

 

Sfx: BUKK!! BUKK!! DUAKK!! BUKK!! BUK!! DUK!! AAARRGHH!!

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Sampai beberapa saat kemudian.....

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Sfx: DOR!! DORR!! DORRR!!!

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

"AAAAAARRRRRGGGHHH!!!"

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Suara tembakan pistol dan peluru yang melesat menembus perut dan dada ku, ternyata bos preman yang mengawasi kak kamiya menembakkan pistol nya.

"Kalian berdua!! Dasar tidak berguna!! Jangan main-main dan cepat buang dia keluar dari bus ini!" ujar bos preman yang tadi melesatkan peluru pistol nya kepada ku.

Aku tersungkur dengan luka tembak yang parah dan kesadaran ku perlahan mulai melemah.

"Baik bos!! M-maafkan kami!!" ucap dua preman itu yang gemetar ketika bos mereka membentak.

"J-jangan buang teman.. Ku..!" ucap zidan yang masih tersungkur sambil mencoba untuk bangkit.

"Jangan kami mohon jangan buang teman kami.."

Teman-teman ku mengalir kan air mata menangis memohon agar aku tidak di buang.

"Maaf saja tapi bocah ini harus pergi karena sangat menyusahkan, ini lah akibat nya jika berani melawan kami"

"Tidaaaaakkk...!!" teriak vika tidak rela diri ku di buang.

Tubuh ku diangkat lalu dengan kejam dibuang begitu saja, aku terkapar di jalan.

Sekilas aku melirik bus TK yang di tumpangi teman-teman ku mulai menjauh dari pandangan ku.

Aku melirik ke kanan dan ke kiri tidak ada zombie, entah aku harus senang atau harus sedih saat ini...

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Apa aku akan berakhir disini....

 

 

Kurasa mati demi melindungi teman-teman ku lebih bail daripada harus menjadi mayat hidup...

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Sfx: BRUUUMM!! CIIIT!! TAP.. TAP.. TAP..

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Aku mendengar suara sepeda motor berhenti dan langkah kaki seseorang yang mendekati ku, dia menyangga kepala ku dengan tangan dan paha nya.

Pandangan ku memang sudah buram.... Tetapi aku mengenali wajah nya...

"Akhir nya kita bertemu... Uhuk! Uhuk!.. S-selamat...kan... Teman... Kita..." ucap ku yang sudah susah untuk melontarkan kata demi kata.

"Iya rizal...." timpal orang itu sambil terlihat air mata menetes di wajah nya walaupun tatapan nya sangat dingin.

"Kalian berdua.. Aku serahkan... Sisa nya... Pada kalian... Dengan begini aku... Bisa.... M-mati... Dengan tenang... Tanpa mengkhawatirkan... Apapun..."

"Baiklah rizal... Maafkan kami terlambat.. Tidurlah sekarang..." timpal seseorang lagi yang tengah berdiri dan sosok nya sudah tidak asing bagi ku.

"Tolong jaga mereka... Katakan... Pada vika... B-bahwa... Aku mencintai nya..."

"Iya rizal akan kujaga mereka dan kusampaikan pesan mu ini..." ujar orang yang menyangga kepala ku dengan tangan dan paha nya sambil mengalir kan air mata.

"Terima kasih.... Teman... Teman... Aku menyayangi k-kalian....." ucap ku yang mengucapkan kata demi kata.

"Selamat tinggal... Haqqul... Andhika..." ucap ku yang menghembuskan nafas terakhir ku dan tersenyum, yang kuucap kan untuk dua orang sosok yang tidak lain adalah andhika dan haqqul.

Haqqul menutup mata ku perlahan dan menggendong mayat ku ke pinggir lalu membaringkan nya, andhika menutup bagian atas ku dengan kemeja putih dan haqqul memetik bunga dan menaruh nya di atas kemeja yang menutupi mayat ku.

"Sekarang kami hanya punya satu alasan.... Rizal.... Yaitu membalaskan dendam atas kematian mu..." ujar andhika yang mengalirkan air mata merasa tak rela kehilangan ku.

"Rizal... Tenang lah di alam sana..."

Haqqul dan andhika kemudian berdiri, tatapan haqqul sudah mulai dingin begitu pun dengan andhika yang sudah mulai marah karena kehilangan teman nya.

"Andhika, mari buat para orang rendahan itu merasakan karma nya..."

"Baiklah haqqul, ayo kita berangkat... Mengantar kan ******** itu ke neraka terdalam..."

Haqqul dan andhika pun menaiki sepeda motor dan pergi menyusul teman-teman untuk di selamat kan.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Sekarang aku sudah tenang, harapan ku akan kuserahkan pada mereka...

Aku berharap bisa bersama kalian lebih lama lagi.. Tapi takdir menghentikan ku disini...

Aku punya harapan kecil... Aku ingin kalian selamat dari dunia ini...

 

 

To Be Continued.....

 

Hay para readers setia, selamat menikmati membaca

chapter yang telah di up.

Jangan lupa vote, comment, kritik dan saran nya ya, sebagai dukungan kalian

semua para readers~!

Karena readers yang baik adalah readers yang meninggalkan jejak dikolom

komentar maupun vote, wkwkwk~

Selamat membaca

Salam Author

Terpopuler

Comments

ZZ

ZZ

huhuhu 😭😭😭

2021-02-18

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!