*Andhika POV*
19:50 WIB
Di sebuah rumah yang tidak berpenghuni di dekat jalan raya yang sebelum nya terjadi kecelakaan bus sebelum nya
Aku duduk di sebuah kursi yang ada di balkon dengan secangkir kopi panas di atas meja yang ada di samping ku, memainkan korek api kesayangan ku sambil menatap api yang menyala itu.
Tersadar dari lamunan, aku mematikan korek api dan menyimpan nya di saku baju ku, lalu menatap bulan yang bersinar malam ini setelah hujan yang cukup lebat dengan di iringi hawa dingin nya.
"Apa ini... Semenjak itu jantung ku... Berdetak kencang... Tubuh ku serasa ingin membunuh... Dan rasa nya... Ingin sekali mengoyak dan membantai para zombie itu" gumam ku dalam hati sambil menyeringai.
Aku menunjukkan senyum menyeramkan sambil menatap langit hingga, sebuah tangan menepuk pundak ku dan mengagetkan diri ku.
"Tahan perasaan itu..!" ucap haqqul dengan tatapan nya yang dingin kepada ku.
"K-kau sudah bangun!?"
"Tentu saja... Ingatlah andhika, kita sudah meninggalkan masa lalu kita dan menempuh yang baru"
Aku hanya tersenyum yang melihat haqqul menatap langit dengan wajah datar nya dan aku pun ikut menatap langit yang sama.
"Kau benar....."
"Tapi..... Kejadian itu membuat ku mengingat masa lalu kita" sambung ku yang masih menatap langit.
"Iya.., aku pun juga sama.. Tapi yang kupikirkan saat ini ialah, apa mereka semua selamat? Semoga saja mereka semua baik-baik saja..." ujar haqqul dengan memejamkan mata nya dan tersenyum kecil.
4 jam yang lalu.....
Sfx: siingg.... Cratt!! Cratt!! Aarrggh...!!!!
Suara dua bilah pisau yang menyayat para zombie yang menghalangi haqqul.
Aku menebaskan pedang kayu yang kugenggamdengan cepat hingga membuat 3 zombie ambruk di depan ku.
Haqqul kemudian menghampiri dan membelakangi punggung ku dengan posisi waspada dan wajah datar nya.
"Apa mereka sudah pergi haqqul?!"
"Sudah dan yang tersisa hanya kita berdua" jawab haqqul dengan tersenyum kecil dan tetap waspada.
"Kalau begitu, apa kau mau mencoba nya" ucap ku dengan wajah menyeringai dan membunuh dua zombie yang mendekat dengan pedang kayu ku.
"Terserah pada mu..." ujar haqqul singkat dengan nada datar sambil menyayat satu zombie yang mendekat ke arah nya sampai ambruk.
Aku memejamkan mata dan mengfokuskan diri sambil mengeluarkan korek api kesayangan ku.
Dengan senyum menyeringai, aku menatap para zombie yang ada di depan ku.
"Seperti nya akan terulang lagi... Jangan berlebihan" ujar haqqul mengingatkan yang masih sibuk membunuh para zombie yang mendekati nya.
"Yaa.. Aku mengerti.."
Haqqul mengingatkan ku dan aku hanya menjawab nya dengan singkat sambil masih menyeringai.
Aku menyalakan korek api yang ku pegang dan kuarah kan ke tangan kanan ku.
Tiba-tiba api tersulut dan membakar tangan ku dengan sangat cepat dan berkobar hingga seluruh tangan kanan ku terselimuti oleh api.
Sementara haqqul cukup sibuk membasmi para zombie yang mendekat, karena dia sudah tahu bahwa sebenarnya ini bukan lah tangan yang asli.
Tangan ku mengeluarkan bahan bakar yang dapat menyulut api dengan cepat lewat pori-pori dikulit ku.
Haqqul hanya melirik sesaat kemudian mengalihkan pandangan nya ke arah para zombie.
"Mari mulai..." dengan senyum menyeringai, aku menyimpan korek api di saku baju ku dan mulai menyerang para zombie itu dengan api yang membakar tangan ku.
Dengan sigap kuarahkan tangan ku ke depan dan api menyembur keluar dari telapak tangan kanan ku seperti senjata flame-thrower, hanya saja itu menggunakan tangan.
Hanya dalam sekali semburan api, 7 zombie terbakar dan hangus, tanpa basa-basi lagi kutebas kan pedang kayu ke leher 7 zombie itu hingga membuat kepala nya terpenggal dan ambruk.
Serangan yang kuberikan semakin menggila dan membuat para zombie yang di depan ku hangus.
Haqqul yang melirik ku sesaat menyadari bahwa diri ku mulai tidak terkendali.
Dengan segera haqqul membelakangi punggung ku dan menenangkan diri ku yang tidak sadar mengeluarkan kekuatan berlebihan.
"Andhika tenanglah..! Tenangkan diri mu! Jika kau berlebihan menggunakan kekuatan mu disini, bisa jadi kita tidak akan selamat dari situasi ini!!"
Ujar haqqul yang nada nya sedikit tegas kepada ku.
"M-maafkan aku... Aku tidak berniat melakukan nya.." dengan nada sedikit menyesal.
"Tidak apa-apa, tetaplah fokus menyerang..., usahakan kau mengurangi jumlah serangan dengan api mu dan tetap memakai pedang kayu mu itu...!"
Haqqul memenyayat dua kepala zombie yang ada di depan nya hingga ambruk.
"Sementara itu akan kupikirkan cara nya untuk keluar dari sini..!"
Sambung nya.
Sfx:Aaarrgghh!!!! Woooosshh!!!! Aarrrgghh...!!!!!!!
"Baiklah akan kuikuti rencana mu itu!" kata ku dengan menyemburkan api dari tangan kanan ku ke arah 4 zombie yang ada di hadapan ku.
Kami berdua terus membunuh para zombie itu...
Tidak berapa lama kemudian kami berdua mulai merasa kelelahan, lalu api ditangan ku mulai redup dan padam hingga terlihat tangan robot tempur ku yang diselimuti kulit-kulit yang mengelupas di tangan kanan ku.
"Hah..hah..hah.."
"Tch..! Sial!, aku kehabisan tenaga" sambung ku dengan mengusap dagu yang berkeringat karena kelelahan.
"Hah..hah..! Kau tidak apa-apa andhika!?" ucap haqqul yang menghampiri ku dan membelakangi punggung ku dengan wajah kelelahan dan penuh keringat.
Kulihat para zombie tampak nya lebih bersemangat lagi dan aku menyadari nya bahwa mereka semakin banyak saja.
Tanpa jalan keluar yang terlihat dan juga terdesak nya kami berdua, seperti nya tidak akan selamat.
Aku hanya panik dan tidak bisa berpikir jernih, apa yang harus kulakukan?
Aku sudah tidak punya tenaga lagi untuk menyerang para zombie itu, jika aku tetap memaksakan kekuatan ku maka akan kehilangan kesadaran.
Aku terus berpikir dan berpikir...
Bagaimana ini..!!
Haqqul nampak nya juga sedang berpikir... Karena kami berdua sama-sama lelah dan tidak bisa berpikir jernih.
Aku tidak punya pilihan lain lagi saat ini, dengan sigap aku menebaskan pedang ke arah zombie di hadapan ku sampai ambruk dan begitu pun juga haqqul yang membunuh cukup banyak zombie dengan dua bilah pisau yang digenggam nya.
Kami berdua terus membunuh dan membunuh para zombie itu dengan wajah yang sudah bercucur oleh keringat tapi... Mereka semakin banyak dan kami berdua sudah pada batas nya.
Aku hanya berharap ini tidak akan semakin buruk.
Tiba-tiba........
Sfx:Bleddarr..!!! Gluduk..!! Duarr!!
Suara sambaran petir dan awan mendung yabg mulai menyelimuti dengan cepat, sehingga langit tampak gelap menunjukkan hujan akan segera turun.
Dan benar dugaan ku....
Tidak berapa lama kemudian ritikan air hujan mulai turun dari langit dan semakin deras, kami berdua basah kuyup kehujanan begitu pun para zombie yang mengepung kami.
"Kurasa kita bisa keluar dari sini, baru saja aku mendapatkan ide, apa kau mau mendengar nya andhika?" ucap haqqul yang tersenyum dan masih dalam posisi nya membunuh zombie yang mendekat.
"Haa..!! Apa itu, cepat katakan!! Sebelum kita kehabisan waktu!" timpal ku yang merasakan diri ku sudah pada batas nya tapi masih tetap menyerang para zombie yang mendekat.
"Aku akan membekukan semua zombie ini dengan kekuatan ku, cukup kau lindungi aku saja saat aku berkonsentrasi mengeluarkan nya"
"Apa kau yakin!!! Kau akan jatuh pingsan nanti!"
"Tidak ada cara lain, apa kau mau kita mati disini!" sambung haqqul.
"Bodoh!! Aku tidak ingin mati disini!! Cepatlah!!" ujar ku yang sedikit kesal.
Haqqul hanya melirik ku dengan tersenyum sinis.
"Okay kita mulai" kata haqqul singkat.
*Haqqul POV*
Aku tersenyum sinis ke andhika kemudian memejamkan mata untuk mengfokuskan diri.
Aku merasakan suara ritikan air hujan, setetes demi setetes air hujan yang mengenai para zombie itu.
Andhika masih sibuk melindungi ku dari berbagai arah walaupun dia mulai kewalahan melindungi ku.
"Kuserahkan sisa nya pada mu andhika..."
Aku membuka mata perlahan dengan tatapan dingin dan hawa dingin yang mulai muncul disekitar ku.
Dengan senyum iblis yang muncul di wajah ku.
Andhika lalu mendekat kearah ku dan membelakangi punggung ku.
"E-eh?! Apa maksud mu?!" ucap andhika yang tidak paham dan kebingungan.
"Freeze...!!!!!"
Teriak ku dengan keras, seketika tiba-tiba tubuh para zombie yang mengepung kami berdua mulai mengeras dengan perlahan dan akhir nya membeku.
Andhika yang melihat para zombie yang membeku merasa senang.
"Hooo..!! Kau boleh juga!! Dengan begini kita tidak perlu bersusah payah lagi untuk keluar dari sini" ucap andhika dengan nada senang.
"Sekarang.... Sisa nya kau urus......" ujar ku yang kemudian kehilangan kesadaran dan jatuh pingsan.
Sekilas sebelum aku pingsan aku melihat andhika meneriaki ku, dan entah kenapa dia kepanikan, aku yang melihat itu hanya tersenyum dan tidak sadarkan diri.
4 jam kemudian.....
"Ugh...!!"
Aku merasakan sakit di kepala ku dan akhir nya siuman.
Aku melihat sekeliling ku dan ternyata aku sudah berada di sebuah kamar.
"Dimana ini..? Ughh..!?" ucap ku yang memegangi kepala ku yang sakit.
"Seperti nya ini efek dari pemakaian kekuatan ku yang berlebihan..." sambung ku yang masih merasakan sakit di kepala ku.
Aku kemudian beranjak dari kasur dan membuka pintu kamar menuju kamar mandi dengan berniat untuk membersihkan tubuh ku.
"Seperti nya dia berhasil dengan sisa nya" dengan tersenyum agak sinis aku masuk ke kamar mandi lalu mandi.
Selesai mandi aku mengeringkan tubuh ku dengan handuk dan mengganti pakaian ku yang basah karena kehujanan.
"Maka nya aku merasa kedinginan, rupa nya aku masih memakai baju yang basah ini" ucap ku yang kemudian melangkah kan kaki menuju kamar dan mengganti pakaian.
Setelah itu aku pergi ke dapur dan menyeduh secangkir kopi hangat untuk menghangat kan tubuh.
Aku pergi ke lantai atas untuk menemui andhika dengan secangkir kopi yang ku bawa.
Ternyata andhika sedang menatap langit di balkon, aku kemudian menghampiri nya.
Aku sedikit terkejut melihat wajah andhika yang menyeringai , lalu aku memegang pundak nya hingga membuat nya sedikit kaget.
Kami kemudian berbincang-bincang sambil menikmati malam yang indah ini.
Aku sedikit terpikir apa mereka baik-baik saja...
To Be Continued.....
Hay para readers setia, selamat menikmati membaca
chapter yang telah di up.
Jangan lupa vote, comment, kritik dan saran nya ya, sebagai dukungan kalian
semua para readers~!
Karena readers yang baik adalah readers yang meninggalkan jejak dikolom
komentar maupun vote, wkwkwk~
Selamat membaca
Salam Author
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 33 Episodes
Comments
IndahNC
Okay kak, kok paragrafnya gitu ya? kalau di perbaiki pasti lebih bagus nih kak😉. okay tetap semangat.
2020-12-09
1