2. Sebuah Rencana

*Marsha POV*

Bus berjalan dengan perlahan menyusuri jalan-jalan yang sedang kacau, terlihat dari jendela bus banyak zombie yang berkeliaran disana sini hingga pak shin harus berhati hati dalam mengendarai laju bus nya.

Aku melihat kelvin yang menatap keluar jendela bus dengan tatapan melamun.

Ku hampiri kelvin dan menepuk pundak nya, sehingga membuat kelvin terkejut.

"Apa rencana kita selanjut nya kelvin?"

"Entahlah marsha aku belum memikirkan nya." ujar nya sambil menatap ke jendela lagi.

Zidan yang sejak tadi sibuk bercanda bersama teman nya mulai ikut bicara.

"Kelvin kita harus menyusun rencana yang tepat"

"Benar, kita tidak bisa begini terus kelvin, bus ini juga butuh bensin"

Ucap ku menimpali perkataan zidan.

Kemudian semua berpikir rencana apa yang tepat agar cepat sampai kerumah kita.

Setelah lama berpikir....

Akhirnya kelvin memberikan rencana yang cemerlang.

"Oke baiklah begini rencana nya, kita akan pergi ke rumah yang paling dekat, bagaimana?"

"Hmm...ide bagus"

"Untuk mempercepat bagus kok"

"Aku ikut saja" ucap haqqul dengan dingin.

"Setuju!!" timpal andhika dengan bersemangat.

"Kelvin kita semua setuju dengan ide mu, rumah siapa dulu yang akan kita tuju dulu?"

Kelvin mengatakan kalau menuju rumah paling dekat dengan lokasi kita saat ini.

Kelvin melihat keluar jendela bus dan melihat nama jalan sekarwangi yang kita lalui.

Sampai dijalan sekarwangi yang sepi dan hanya ada 1-2 zombie yang berkeliaran, pak shin menghentikan laju bus nya dan menghampiri anak anak.

"Sekarang rumah siapa dulu yang akan dituju duluan?"

"Rumah ku dulu pak shin di blok a" ucap okta

Ternyata rumah okta dulu setelah itu ke rumah vika, zidan, rumah ku, rizal, pak shin, andhika, annisa, haqqul, dan yang terakhir rumah kelvin.

Aku dan zidan mengatakan kepada mereka kalau di daerah kami ada supermarket, tempat sewa mobil, rumah sakit, dan juga masjid.

"Di dekat rumah ku juga ada pom bensin" ujar rizal menimpali perkataan ku dan zidan.

"Begitu ya...akan ku rubah sedikit rencana nya"

Kelvin mengubah rencana nya dengan mampir ke tempat yang dikatakan tadi karena kebutuhan makanan dan minuman kita semua yang tinggal sedikit.

Dan juga butuh obat obatan yang ada dirumah sakit.

*Zidan POV*

Kelvin menjelaskan rencana nya mulai dari rumah okta, lalu ke vika lalu mampir ke supermarket serta ke rumah ku dan marsha setelah itu.

"Kita akan ke rumah okta dulu yang berada di blok A, Setelah itu rumah vika yang ada di blok E"

"Okta jangan lupa sampai rumah mu buatkan kami masakan yang enak" ujar ku dengan senyum lebar di bibir ku.

Tiba tiba sebuah pukulan mendarat dikepala ku sampai benjol hingga terkapar dilantai bus.

"Kau tidak tau situasi nya ya zidan!!"

Annisa dengan wajah geram nya menahan emosi.

"Sabar annisa, Zidan kan emang gitu suka bercanda"

Okta menenangkan annisa dengan lemah lembut.

Haqqul yang melihat ku terkapar dilantai tidak menolongku, malah jongkok didepan ku dan metoel toel pipi ku.

"Dia pingsan seketika" dengan nada datar nya.

Kelvin masih tetap melanjutkan penjelasan nya sampai selesai.

"Jadi setelah ke rumah vika kita ke supermarket, ambil saja kebutuhan yang kita perlukan lalu pergi ke rumah zidan dengan lewat jalan raya, kita bermalam di rumah zidan."

"Semua setuju?"

"SETUJU!!!" dengan semangat anak anak menjawab.

Setelah selesai pak shin kembali menghidupkan mesin bus dan menjalankan bus nya, kelvin duduk di depan samping pak shin sebagai penunjuk arah.

Sementara aku dan teman teman mulai bersiap siap dan duduk dikursi masing masing.

Aku duduk disamping marsha dengan menggenggam tangan nya, kulihat wajah nya tersirat kesedihan.

"Jangan bersedih marsha aku bersama mu, kita akan mencari keluarga kita bersama, aku janji"

Kata ku meyakinkan marsha.

Ku tatap wajah marsha dengan senyuman lembut, kemudian marsha menunjukkan wajah senyum penuh keindahan, pipi ku sedikit merona melihat kecantikan marsha hingga marsha sadar dan tersipu malu.

"Janji ya zidan kau akan selalu berada disamping ku" ucap marsha.

"Aku berjanji akan selalu bersama mu" ku peluk sebentar marsha dan pergi ke depan untuk menemui kelvin.

Sfx:Argghh!!Bugh!!Brummm!!Bukk!!Duakk!!KlAKKK...!!

Suara bus yang menabrak para zombie hingga bunyi remukan tulang nya terdengar sampai ke telinga ku, seketika merinding tubuh ku mendengar nya.

"Kelvin apa kita masih lama lagi agar sampai ke rumah okta?"

"Sebentar lagi zidan kurang 500 meter lagi menuju blok A"

"Kuharap kita punya senjata yang tepat untuk membunuh para zombie itu, seperti yang ada di film zombie yang pernah kulihat"

Dengan semangat menirukan gaya orang yang sedang menembak musuh dengan senyum iblis nya.

Sfx:DOEENGG..!!!ugh...!!

Seketika pukulan mendarat dikepala ku sampai terkapar dilantai lagi.

"Uhuk..salah ku apa coba? Kenapa kau pukul aku annisa?"

Dengan mengelus benjolan dikepala ku.

"Hanya jengkel saja melihat mu" dengan nada datar nya.

Annisa yang merasa tak bersalah memukul ku lagi, sungguh kekuatan yang hebat pukulan nya itu, sampai kepala ku benjol.

"Ada apa annisa kau kesini?"

"Butuh bantuam apa annisa?" timpal pak shin sambil menyetir bus nya.

Annisa berkata kalau persediaan makanan dan minuman kita sudah habis dan harus segera mencari nya.

"Katakan ke teman teman kita sebentar lagi akan sampai ke rumah okta, persediaan akan kita cari nanti, mungkin dirumah okta ada"

Annisa mengiyakan perkataan kelvin dan kembali ke tempat duduk nya, aku bangun dan melihat jalan yang tak terlalu banyak zombie untuk dilewati sebuah bus mini sekolah.

Terlihat belokan ke kiri dan akan sampai ke rumah okta.

"Pak shin setelah belok kiri liat saja kanan jalan, rumah dengan pagar putih itu rumah nya okta"

Pak shin mengiyakan perkataan kelvin dan membelokkan bus ke kiri.

Sfx:Brummm....CIITT!!!!!

Tiba tiba bus mengerem dengan mendadak sehingga semua nya sedikit tersentak ke depan.

"Pak kalau nyetir yang benar dong!!" sambil mengelus benjolan dikepala ku.

"Lihat lah kedepan anak anak" ucap pak shin dengan membenarkan posisi kacamata nya.

Aku dan kelvin melihat ada banyak zombie berkeliaran di blok A sehingga hampir menutupi jalan untuk dilewati bus.Jika bus ini dipaksa untuk lewat maka akan terguling kesamping.

Aku berkata ke kelvin akan kuberi jalan untuk lewat bus ini, akhir nya kelvin dan pak shin setuju, aku mengajak andhika dan haqqul untuk ikut membersih kan jalan agar bisa dilalui bus.

Dengan semangat andhika dan haqqul bersiap siap, aku membawa tongkat baseball, andhika membawa pedang kayu, dan haqqul membawa tongkat kayu.

Aku bersama andhika dan haqqul keluar untuk acara yang menakjubkan.....

Sfx:Arggghhh...!!Bukk...!!Craattt..!!

"MARI MULAI PESTA NYA!!"

ucap ku menirukan perkataan difilm film zombie.

*Haqqul POV*

Aku, zidan dan andhika keluar dari bus dan mulai menyerang para zombie itu.

Andhika dengan pedang kayu nya mulai menghunuskan pedang nya ke kepala zombie yang ada di depan bus.

Bus mulai berjalan perlahan lahan, zombie yang mendengar suara bus berjalan akhir nya menghampiri bus itu.

Setelah kupikir ternyata zombie itu buta dan hanya mengandalkan suara. Aku memakai rencana tanpa membunuh para zombie itu tapi hanya melumpuhkan nya saja.

Dengan wajah senang andhika dan zidan membunuh sekitar 7-9 zombie dengan senjata nya, aku yang memakai tongkat hanya mendorong zombie dengan tongkat ke pinggir jalan dan menjatuhkan zombie dengan memukul kaki zombie itu sampai patah.

Kami bertiga disibukkan dengan menghalau para zombie yang menghalangi jalan, sehingga tak terasa bus sudah sampai dirumah okta.

"Pak shin rapatkan saja pintu bus dengan dengan pagar rumah nya"

"Oke, sebagian ada yang membantu mereka bertiga dan yang lain masuk untuk mencari sesuatu dirumah okta"

Sambung kelvin dengan tegas.

Teman teman dan pak shin setuju lalu mulai berpencar, pak shin membantu menghalau zombie yang ingin ke bus dengan tombak kayu.

Kami berempat mulai membunuh zombie yang mendekat.

Sfx:Bukkk..!!AARRGH..!!!Daakk..!!Crattt...!!!!

6-8 zombie yang berhasil kami bunuh, dengan satu pukulan tongkat ke leher zombie, zombie itu ambruk Sampai leher nya hampir putus.

Sekian lama kami menghalau para zombie itu, kami berempat mulai kelelahan.

Sfx:Srak...AAARRRGGHH.....!!!!

"SIALAN!!LEPASKAN ZOMBIE BUSUK!!!"

Tiba tiba salah satu zombie menyergap andhika dari belakang dan ingin menerkam nya, dengan cepat pak shin menghujamkan kayu nya ke kepala zombie itu.

Sfx:CRAATT...!!!CRAT..!!!

Tombak kayu mengenai kepala zombie yang ingin menerkam andhika sampai tertembus dan menancap di dada zombie dibelakang nya.

"Aakkhhh!!,mereka lama sekali!aku sudah lelah" ujar zidan dengan sedikit terengah engah

"Kita tidak bisa bertahan lebih lama lagi, zidan susul mereka kita harus segera pergi dari sini!!" timpal pak shin.

Kemudian zidan masuk lewat pintu bus dan masuk ke rumah okta.

*Annisa POV*

Kelvin membagi tim, sebagian membantu menghalau dan yang perempuan mengecek rumah dan mencari kebutuhan untuk diperjalanan nanti.

Akhir nya pak shin keluar dan membantu teman teman yang diluar, aku dan sebagian nya lagi masuk ke rumah.Kelvin dan rizal masuk untuk mengecek keadaan rumah.setelah dirasa aman tidak ada ancaman zombie, kelvin memberi kode untuk anak perempuan masuk.

"Okta, setelah aku cek seisi rumah tidak ada siapa siapa"

Ucap kelvin.

"Ituuuu....orang tua ku sedang keluar negeri dan baru pulang seminggu lagi"

"Maka nya disini sepi" ucap ku

Aku dan okta mengambil beberapa baju dikamar lalu dimasukkan ke tas dan tidak lupa surat surat penting dimasukkan, marsha dan vika mengambil beberapa makanan dan minuman, rizal dan kelvin mengambil sekardus mie instan serta kebutuhan lain nya, semua barang kita kumpulkan di ruang depan, setelah beberapa lama akhirnya selesai, rizal kembali ke dapur dan mengatakan akan segera menyusul.

Zidan tiba tiba datang dan menanyakan kenapa lama sekali, belum sempat kami jawab, kami mengangkut barang barang kebutuhan ke dalam bus.

Setelah semua selesai mengangkut barang kebutuhan, kami masuk kedalam bus.

Rizal kemudian datang dengan berlari masuk ke bus.

"Ngapain saja kau didalam sana rizal?"

"Aku hanya mengambil beberapa senjata tajam di dapur" jawab rizal.

Kelvin memanggil semua yang sedang melindungi bus untuk segera masuk, dengan cepat mereka semua masuk, kemudian pak shin menghidupkan mesin bus lalu melaju menuju tempat selanjut nya.

Aku dan okta pun membagikan air minum ke semua nya.kulihat wajah mereka kelelahan seperti orang selesai lari marathon.

"Apa kalian baik baik saja" ujar ku bertanya pada andhika dan haqqul.

"Tenang saja kami ini kuat" dengan semangat nya andhika menjawab.

"Aku baik baik saja" timpal haqqul dengan masih sedikit terengah engah.

Aku duduk kembali ke kursi ku dan melihat keadaan diluar dari jendela, seperti nya para zombie nya agak sedikit tapi tetap saja....

Sfx:AAARGH..!!!!BRAKKK!!!

Suara zombie yang tertabrak bus masih terdengar jelas walaupun hanya 2-3 zombie.

Hanya tumpukan mayat yang ada diluar sana, aku hanya berdoa semoga keluarga ku selamat......

Bus pun melaju menuju tempat selanjut nya.......

 

***To Be Continued.....

 

 

 

 

Hay para readers setia, selamat menikmati membaca

chapter yang telah di up.

Jangan lupa vote, comment, kritik dan saran nya ya, sebagai dukungan kalian

semua para readers~!

Karena readers yang baik adalah readers yang meninggalkan jejak dikolom

komentar maupun vote, wkwkwk~

 

 

Selamat membaca

 

Salam Author

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!