16. My Dear Emilia

"Ayolah, Mam Ann. Bantu Leon sekali ini saja." Leon menangkupkan kedua tangannya di depan dada, mengedip-ngedipkan matanya yang biru cerah beberapa kali, memohon dengan wajah memelas. Ia ingin pergi ke mall, membeli hadiah untuk para sepupunya.

"Membantu teman perbuatan yang sangat baik, Mam. Bukankah Mam bilang begitu?" Jessi yang masih menunggu jemputan menimpali ucapan Leon.

Anna menaikkan alisnya menatap Leon yang menolehkan kepala ke arah Jessi dan memberikan dua jempol. Kedua anak kecil itu sepertinya sudah semakin akrab berteman. Jessi juga sudah mulai mau berbicara dengan teman-teman lain di kelas berkat Leon.

"Daddy mu bisa membantu nanti. Dia akan menjemput Leon bukan?"

"Tidak, Mam. Itulah masalahnya! Dad ada pekerjaan."

Anna mengembuskan napas panjang. Kemarin ia bisa meloloskan diri dari ayah dan anak itu. Ia harus pergi bersama rekannya setelah pulang sekolah. Hari ini ia harap ia bisa pulang sendiri ke rumahnya tanpa diikuti. Kejadian pot bunganya yang jatuh masih membuat Ann khawatir.

"Nanny Lea bisa memilihkannya untuk Leon." Anna menjawab praktis, menyeringai menatap Leonard. Ia ingin tahu apalagi alasan yang akan dikemukakan oleh bocah itu.

Leon berkeras mengajaknya pergi ke mall yang ada di dekat dermaga. Alasannya adalah ia butuh bantuan memilih hadiah untuk para sepupunya. Beberapa saat lagi adalah waktu kunjungan rutin keluarga Bernard ke Green Forest. Sebuah tempat dimana kakek dan nenek Leonard dimakamkan. Mereka pergi ke sana setiap tahun pada tanggal yang sama.

"Paman Bruno yang akan menjemput Leon, Mam. Paman Seth dan Nanny Lea sedang cuti. Kabarnya, Paman Seth mengunjungi keluarga Nanny Lea dan akan melamarnya."

Leon menunggu. Reaksi Anna hanyalah menggelengkan kepalanya.

"Oh, ayolah Mam! Padahal Daddy sudah meminjamkan kartunya pada Leon!"

Anna mendelik. "Kartu apa?"

"Tadi pagi Leon mengajak Dad, tapi Dad sibuk. Dad meminjamkan kartu ini dan mengatakan pada Leon agar meminta Mam Ann saja yang menemani." Leon mengeluarkan sebuah kartu dari dalam kantong tasnya.

Anna menggeretakkan gigi.

Dasar pria licik!

"Leon tidak pandai memilih hadiah untuk anak perempuan ... atau kau saja yang ikut, Jess?"

tanya Leon pada temannya.

Jessi menggelengkan kepala. "Maaf Leon, tapi aku ada janji dengan Ibuku."

Leon mengembuskan napas lesu dengan wajah kecewa.

"Oh, baiklah! Astaga ...." Anna menyentil hidung Leon. "Kau jelek kalau cemberut!"

Senyum Leon langsung merekah. "Terimakasih, Mam!" teriaknya. Mereka semua menoleh, ketika sebuah mobil hitam berhenti di gerbang sekolah.

"Ayo, Mam. Paman Bruno sudah datang. Dadah Jessi! Aku duluan."

Jessi mengangguk, lalu tersenyum lebar ketika melihat ibunya juga sudah tiba di gerbang sekolah.

**********

Hadiah yang Leonard pilih sangat beragam. Ikat rambut, bando mungil, jepitan, pita. Semuanya berwarna sama dan dengan model yang sama.

"Sepupumu kembar?" tanya Anna. Ia didaulat memilih modelnya. Warna sudah pasti Leon yang memilih. Semuanya haruslah merah muda.

"Tidak. Jojo lebih duluan lahir beberapa bulan dari Lex. Jojo anak Bibi Yoan kalau Lex anak Mom Catty."

Anna mengangguk. Tahu bahwa itu adalah nama kakak dan kakak ipar Simon.

"Jojo dan Lex ...." Anna mengulang nama tersebut, "mereka anak perempuan kan," ucap Anna tidak yakin.

Leon mengangguk, lalu menyeringai. "Jojo namanya Joice, kalau Lex singkatan dari Alexa." Leonard terbahak tiba-tiba, "Daddy Claude dan Paman Vincent akan protes kalau Leon memanggil mereka dengan nama Jojo dan Lex. Tapi Jojo dan Lex suka."

Anna ikut tersenyum melihat Leon yang masih tertawa sambil menarik tangannya menuju bagian pakaian renang anak perempuan.

"Nah. Sekarang Mam bantu pilihkan baju untuk mereka ya. Kami akan mandi di air terjun airnya jernih sekali, ada di lembah bawah Green Forest. Leon pasti akan ditagih hadiah baju untuk berenang."

Anna melihat Leon pergi ke bagian yang menyediakan celana renang anak laki-laki. Segera ia sibuk dengan tumpukan celana. Anna menyibukkan memilih pakaian yang lucu-lucu dengan warna pink untuk sepupu Leon.

Sebuah firasat membuat Anna berhenti memilih. Ia segera berbalik dan menoleh ke belakang, mengedarkan pandangan ke seputaran lokasi tempatnya berdiri. Perasaan diawasi membuat jantungnya berdebar tidak menentu. Sekali lagi, Anna meneliti satu demi satu sosok yang tampak sedang berbelanja, lalu memanjangkan lehernya ke kiri dan ke kanan untuk melihat sosok dibalik rak rak yang ada di tempat itu.

"Yang itu bagus."

Suara itu membuat Anna menoleh cepat. Simon Bernard sudah ada di depan Leon yang sedang memperlihatkan sebuah celana berwarna biru.

"Tapi warnanya ...." Leon menyipit memandang celana biru tersebut.

"Dad sangat suka warnanya. Andai itu bisa untuk Daddy, Dad akan ambil yang itu."

Simon melirik Anna, sebuah kedipan nakal segera ia berikan. Tidak menyadari wajah Ann yang awalnya tegang menjadi luruh setelah melihat sosoknya.

Anna sangat yakin intuisinya tadi tidak salah. la diawasi, namun sekarang ia lega karena itu pastilah Simon yang mengendap-endap.

"Ini tidak akan muat untuk Daddy!"

"Oh ya?"

"Ya! Punya Dad besar!" ucap Leon sambil melempar celana tersebut. Bocah itu memilih lagi yang berwarna merah. Ia tidak menyadari ayahnya yang menyeringai dengan wajah yang menahan tawa karena ucapannya, juga tidak menyadari ibu gurunya yang berusaha menahan wajahnya tetap datar tanpa ekspresi. Usaha yang tidak berhasil tentu saja, karena rona merah yang menjalar ke wajah Anna memberitahu bahwa ia mendengar dengan pasti apa yang dikatakan oleh Leon dan mengerti apa maksud ucapan tersebut.

"Darimana kau tahu kami di sini?" Anna berusaha menghilangkan rasa canggungnya. Namun Simon tidak mau melepaskannya begitu saja.

"Leonard Bernard ... kau mengintip Daddy ya?" ucap Simon pada putranya yang fokus pada celana renang berwarna merah.

"Tentu saja tidak! Kita ganti berdua waktu itu kan! Jadi Leon sudah lihat!"

Anna sekarang berbalik, memegang pelipis dan menggosok pelan sambil menatap orang-orang yang sedang belanja. Ia perlu menyembunyikan wajahnya dari Simon yang sekarang tertawa terbahak-bahak. Merasa sudah berhasil mengerjai ibu guru yang sudah jadi temannya itu.

"Kenapa Daddy tertawa?" tanya Leon.

"Tidak ada. Sebesar apa punya Daddy?" tanya Simon di sela tawanya.

Anna berbalik, dengan wajah kesal ia melotot dan berkacak pinggang. Satu tangannya menunjuk ke arah Simon.

"Karena kau sudah datang, aku pamit mau pulang!" ujarnya kesal.

Anna baru saja bergerak selangkah ketika Simon sudah menangkap tangannya.

"Maafkan aku, aku benar-benar minta maaf. Oke ... ayolah, jangan merajuk, Ann."

Anna mengembuskan napas panjang. Masih dengan wajah merah ia menggelengkan kepalanya berulang kali.

Di kejauhan, dibalik sebuah tumpukan berisi pakaian diskon untuk anak-anak, seorang pria dengan jaket hodie menutupi kepala mengintip ke arah Simon, Anna dan Leon. Matanya berkilat, seringai menang menghias bibirnya.

Sudah punya hidup baru rupanya. Sungguh luar biasa, Emilliaku tersayang.

NEXT >>>>>

**********

From Author,

Astaga Dad, please deh ah, bikin Mam Ann malu aja. Udah gede anaknya, masih tengil aja si bocah bontot Bernard🤭🤭🤭

Jangan lupa tekan like dulu, klik favorite, bintang lima, komentar, dan kasih hadiah untuk Dedek Leon😄😄

Terimakasih dukungannya my readers. Luv youu

Salam. DIANAZ.

Terpopuler

Comments

Tyaga

Tyaga

felling mu benar Mam..ternyata ada yg membututimu

2024-03-19

1

Lea_Rouzza

Lea_Rouzza

waahh intuisi ann bgs bgt

2023-10-11

1

Ney maniez

Ney maniez

😱

2023-03-06

0

lihat semua
Episodes
1 1. Kidnapper
2 2. Kidnapper part 2
3 3. Sorry
4 4. Anna House
5 5. Pick up Leonard
6 6. Follow Mam Ann
7 7. Mansion Leopard
8 8. Mansion Leopard part 2
9 9. Lying
10 10. Take Mam Ann home
11 11. Mysterious woman
12 12. Uninvited guests
13 13. Uninvited Guest part 2
14 14. Being a friend
15 15. I'm not going back
16 16. My Dear Emilia
17 17. Feeling watched
18 18. Leon's request
19 19. Martin
20 20. Hostage
21 21. Caught
22 22. Blood trail
23 23. Stranded
24 24. Daddy will come
25 25. Counting on you
26 26. Dad's voice
27 27. Answer my question
28 28. Anna story
29 29. They' re coming
30 30. Ambush
31 31. Rescue team
32 32. Rescue team 2
33 33. New life
34 34. Family
35 35. Wake up
36 36. Falling in love again
37 37. Special quest
38 PENGUMUMAN
39 38. Vacation plan
40 39. Slip
41 40. Friends with benefits
42 41. Dominant man
43 42. Just friend
44 43. Don't break it
45 44. Desire
46 45. Will be whatever you need
47 46. Good night kiss
48 47. Stomach ache
49 48. Take care of Leon
50 49. Interesting sight
51 50. One bed for us
52 51. Good looking
53 52. Tease her
54 53. Uneasy feelings
55 54. Ma tu re
56 55. Love lessons
57 56. Keepsake box
58 57. No commitment
59 58. Sorrow
60 59. Marry me
61 60. Jean's temptation
62 61. Another day
63 62. Summer plan
64 63. Party
65 64. Party part 2
66 65. Party part 3
67 66. Yoana call
68 67. Failed vacation
69 68. Alone
70 69. Know the truth
71 70. Empty heart
72 71. Leon's request
73 72. Pick-up plan
74 73. Pick-up plan part 2
75 74. Fell hunted
76 75. Let's married
77 76. Approval
78 77. Welcome, Ann.
79 78. Miracle
80 79. Enamored
81 80. End Part
Episodes

Updated 81 Episodes

1
1. Kidnapper
2
2. Kidnapper part 2
3
3. Sorry
4
4. Anna House
5
5. Pick up Leonard
6
6. Follow Mam Ann
7
7. Mansion Leopard
8
8. Mansion Leopard part 2
9
9. Lying
10
10. Take Mam Ann home
11
11. Mysterious woman
12
12. Uninvited guests
13
13. Uninvited Guest part 2
14
14. Being a friend
15
15. I'm not going back
16
16. My Dear Emilia
17
17. Feeling watched
18
18. Leon's request
19
19. Martin
20
20. Hostage
21
21. Caught
22
22. Blood trail
23
23. Stranded
24
24. Daddy will come
25
25. Counting on you
26
26. Dad's voice
27
27. Answer my question
28
28. Anna story
29
29. They' re coming
30
30. Ambush
31
31. Rescue team
32
32. Rescue team 2
33
33. New life
34
34. Family
35
35. Wake up
36
36. Falling in love again
37
37. Special quest
38
PENGUMUMAN
39
38. Vacation plan
40
39. Slip
41
40. Friends with benefits
42
41. Dominant man
43
42. Just friend
44
43. Don't break it
45
44. Desire
46
45. Will be whatever you need
47
46. Good night kiss
48
47. Stomach ache
49
48. Take care of Leon
50
49. Interesting sight
51
50. One bed for us
52
51. Good looking
53
52. Tease her
54
53. Uneasy feelings
55
54. Ma tu re
56
55. Love lessons
57
56. Keepsake box
58
57. No commitment
59
58. Sorrow
60
59. Marry me
61
60. Jean's temptation
62
61. Another day
63
62. Summer plan
64
63. Party
65
64. Party part 2
66
65. Party part 3
67
66. Yoana call
68
67. Failed vacation
69
68. Alone
70
69. Know the truth
71
70. Empty heart
72
71. Leon's request
73
72. Pick-up plan
74
73. Pick-up plan part 2
75
74. Fell hunted
76
75. Let's married
77
76. Approval
78
77. Welcome, Ann.
79
78. Miracle
80
79. Enamored
81
80. End Part

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!