11. Mysterious woman

Anna membuka pintu pondoknya, lalu berbalik ke arah Simon.

"Ini kediaman saya," ucap Anna. Melihat ekspresi Simon yang menggerakkan kepala ke seputar daerah pondoknya.

"ini sangat jauh dari pemukiman."

"Tidak. Di sana ada pondok lain tempat pasangan Wembley ...."

Simon mengikuti arah yang ditunjuk Anna. Ia tidak melihat apapun dibalik pepohonan dan juga rimbunnya semak.

"Apakah di sini tidak ada binatang buas?"

Anna menaikkan alis, pertanyaan yang sama yang ditanyakan oleh Leonard ketika datang ke pondoknya.

"Binatang buas? Seperti?"

"Serigala? Beruang?"

Anna menyembunyikan senyumnya. "Anda kebanyakan menonton film."

Simon mendekat ke arah pintu. Anna menghadangnya.

"Anda mau kemana, Mr. Bernard!?"

"Membawa ini masuk. Kau sepertinya tidak akan menyuruhku masuk."

Simon memaksa masuk, membuat Anna terpaksa bergeser kalau tidak mau ditabrak dan di dorong oleh pria itu.

Simon berhenti di balik pintu, memperhatikan dengan seksama sebuah kunci slot dengan rantai pengaman, lalu kunci biasa pada lubang kunci di pegangan pintu, kemudian sebuah palang kayu di tengah pintu.

Semuanya manual dan tradisional, batin Simon sambil masuk ke ruang tamu. Memperhatikan dengan seksama semua benda di ruangan tersebut, merekam hal yang ia anggap agak aneh, lalu ia berjalan ke arah dapur.

Anna mengerutkan kening tidak suka, tapi ia diam saja. Tetap berdiri di tempatnya di dekat pintu depan. Entah apa yang mau dilakukan oleh ayah muridnya tersebut. Yang pasti Anna akan membiarkannya dan hanya akan tegak berdiri di tempatnya sekarang sebagai tanda bahwa ia ingin pria itu cepat keluar.

Simon melihat sebuah pintu yang ada di dapur. Kunci yang sama seperti yang ada di pintu depan. Hanya saja pintu yang ini tidak berpalang. Ia mengedarkan pandangan, dua jendela kecil di bagian dapur dipasangi terali, namun lubang jendela hanya muat untuk ukuran tubuh seorang bocah kecil. Ia melakukan hal yang sama, memindai ruangan itu dan mencatat dalam hati.

Simon kembali ke ruang tamu, melirik sebuah pintu yang sepertinya adalah kamar Anna. Ia berdecak ketika tiba di dekat wanita yang tengah bersedekap dengan wajah protes di dekat pintu keluar.

"Ck! Tempat ini tidak cocok ditinggali seorang wanita muda sendirian! Kau mengundang bahaya untuk dirimu sendiri!"

"Itu urusan saya, Mr. Bernard. Saya aman tinggal di sini."

Simon memandang lagi berkeliling ruang tamu kecil Anna.

"Ehem! Anda sebaiknya pulang! Orang-orang di rumah Anda mau memasak isi box yang ada di bagasi Anda, Mr. Bernard."

"Simon ...."

"Apa?"

"Panggil aku Simon, Anna."

Anna mengerutkan keningnya.

"Karena Leon sudah memutuskan kau adalah guru kesayangannya dan juga teman baiknya, aku memutuskan menjadi temanmu juga. Jadi panggil Aku Simon. Teman tidak memanggil nama belakang."

Anna menatap tanpa ekspresi, namun bibirnya sempat berkedut sebentar, sebelum diam. Seolah ia menahan berkomentar.

"Baiklah, kau benar. Kokiku menunggu bahan bakunya. Aku pulang dulu ...."

Anna mengangguk. Ingin sekali mengatakan pada pria itu cepatlah pergi dari sini, namun menahan mulutnya.

Simon melangkah sampai keluar pintu.

"Dan ... untuk box tadi ... itu tidak gratis, Ann."

"Hah? " Anna memandang Simon dengan wajah bingung.

"Ada imbalannya. Suatu saat aku akan menagihnya." Simon mengedipkan sebelah mata sebelum berpamitan dan benar-benar pergi.

"Terima kasih sekali lagi, Ann! Istirahatlah dan kunci pintunya!" teriak Simon sambil tetap berjalan.

Anna berdiri di luar pintu sampai sosok Simon menghilang di ujung jalan setapak.

"Suka memaksa ... sedikit usil dengan hidup orang lain ... bahkan senyum jahilnya sama dengan Leonard ...." Anna menggelengkan kepala. Menyadari ia bicara sendiri di beranda. Segera ia masuk dan mengunci pintu. Bersiap memasak, berganti pakaian, istirahat dan sekali lagi melewati malam dalam kedamaian meski dirinya sendirian.

**********

"Kau mengantar ibu guru itu sampai ke rumahnya?" tanya Alric pada Simon.

Mereka tengah duduk santai di beranda depan rumah pantai milik Simon. Marylin dan anak-anak masih bermain di ruang tengah bersama Hamilton.

Setelah makan malam, Simon dan Alric memutuskan menghabiskan waktu duduk santai di beranda depan.

"Ya."

"Apa benar ia tinggal di pondok kecil di dalam hutan?"

"Darimana kau tahu?"

"Leon cerita setelah kau pulang."

"Itu benar."

"Sendirian?"

"Ya."

"Astaga ...."

"Aku juga heran. Flat kecil atau kondo yang nyaman pasti ada di dekat Rainbow Kindergarten, sekolahnya Leon tempat Anna bekerja. Tapi ia memilih tempat seperti itu ...."

"Pernah kau tanyakan kenapa?"

Simon mengangguk. "Dan jawabannya adalah, itu bukan urusanku." Simon tertawa.

"Dia ... agak misterius bukan?"

"Kau juga merasa begitu?"

"Ya ... Mary juga merasakan hal yang sama. Mary bilang, ketika ia tiba dan menyapa Mam Ann, wanita itu tengah termenung memandangi ruang duduk kami. Kesedihan seperti membayangi matanya. Mary mengatakan hatinya pilu melihat tatapan Mam Anna waktu itu. Tapi wanita itu sangat tertutup. Ia bicara formal sekali."

Simon mengangguk. "Ann memasang jarak pada setiap orang, kecuali anak-anak."

"Begitukah?"

"Setelah beberapa pertemuan, begitulah pendapatku tentangnya."

"Leon menyukainya."

"Oh ya? Apa katanya?"

Alric melirik dan tersenyum miring. "Dia bilang ... dia merasa seperti Mom Catty atau Mom Mary ada di sekolah saat bersama Mam Ann."

Simon mendengus. "Bocah itu selalu merasa seperti itu pada setiap wanita yang baik dan sayang padanya."

"Tidak. Tidak semua. Tidak semua orang baik dan sayang padanya disandingkan dengan sosok dua Mommy kesayangannya."

Simon bersandar di kursi dan memanjangkan kaki, berselonjor dengan mata memandang ke arah langit malam.

"Maksudmu, Leon menganggap Ann seperti Mommy?" sindir Simon.

"Bagaimana aku tahu? Tanya Leonard apa memang begitu. Ceritanya tentang Mam Ann sangat sempurna, jarang-jarang ada wanita yang disamakan dengan posisi Mom Catty dan Mary."

"Apa maksudmu sebenarnya, Lucca," sindir Simon lagi.

Alrico Lucca tiba-tiba tertawa geli.

"Well ... siapa tahu kau berminat mencari istri. Pertimbangan Leon sepertinya layak dipikirkan.

Dia suka ibu guru itu," ucap Alric seperti berpromosi.

"Kau masih cemburuan, Lucca."

"Aku tidak cemburu! Istriku hanya mencintaiku!"

Ganti Simon yang tertawa.

"Aku percaya itu. Marylin Lucca dan Alrico Lucca pasangan fenomenal yang dimana-mana selalu mengumbar kemesraan! Kau harus mengurangi sifat posesifmu, Lucca!"

"Ah ... kau iri ...."

Simon mendengus keras.

"Makanya carilah istri!"

Simon tidak menjawab. Matanya menerawang ke arah langit malam. Mengingat wajah cantik dengan mata hijau jernih dan rambut halus kecoklatan. Perawakan tubuh Anna tergolong kurus, namun entah kenapa kesan kuat dan tangguh membayangi ketika melihat sosoknya yang tergolong mungil.

"Ada sesuatu yang aneh ketika aku berkunjung ke pondoknya," ucap Simon tiba-tiba.

"Aneh? Apa?"

"Kenapa seorang wanita membutuhkan senjata di setiap ruangan di dalam rumahnya?"

Alric menoleh penuh, duduk menyamping menghadap Simon. "Maksudmu?" tanyanya penuh minat.

"Orang lain akan menganggap bilah pedang pendek di ruang tamunya yang kecil hanya sebagai hiasan dinding. Ornamen pada pangkal pedang seakan benda itu hiasan tradisional Tapi aku melihat bahwa bilah pedang tersebut di urus dengan baik ...."

Alrico membelalak.

"Benda itu diurus secara berkala ... kau bisa menebas seseorang dengan sekali ayun."

Mata Alric makin lebar. "Kenapa seorang ibu guru memerlukan benda seperti itu?"

"Itulah yang membuatku penasaran. Tidak hanya satu, ada dua di ruang tamunya. Di dapur ... pisau dapur malah terletak di tiga tempat. Padahal dapur itu kecil."

"Seolah ... ia menyiapkannya agar mudah diambil kapan saja. Dimanapun ia berada di dalam rumah itu ...."

Simon mengangguk. "Ya, pendapatku sama ... aku penasaran dengan kamarnya ... apa ia menyimpan benda tajam juga di bawah bantalnya saat tidur," ucap Simon sambil tersenyum penuh spekulasi ke arah Alric.

NEXT >>>>>>

**********

Terpopuler

Comments

Dessy Rinda

Dessy Rinda

cari tau dong simon

2023-07-23

0

Ney maniez

Ney maniez

🤔🤔

2023-03-06

0

Orange

Orange

pertahanan diri Simon

2022-07-28

0

lihat semua
Episodes
1 1. Kidnapper
2 2. Kidnapper part 2
3 3. Sorry
4 4. Anna House
5 5. Pick up Leonard
6 6. Follow Mam Ann
7 7. Mansion Leopard
8 8. Mansion Leopard part 2
9 9. Lying
10 10. Take Mam Ann home
11 11. Mysterious woman
12 12. Uninvited guests
13 13. Uninvited Guest part 2
14 14. Being a friend
15 15. I'm not going back
16 16. My Dear Emilia
17 17. Feeling watched
18 18. Leon's request
19 19. Martin
20 20. Hostage
21 21. Caught
22 22. Blood trail
23 23. Stranded
24 24. Daddy will come
25 25. Counting on you
26 26. Dad's voice
27 27. Answer my question
28 28. Anna story
29 29. They' re coming
30 30. Ambush
31 31. Rescue team
32 32. Rescue team 2
33 33. New life
34 34. Family
35 35. Wake up
36 36. Falling in love again
37 37. Special quest
38 PENGUMUMAN
39 38. Vacation plan
40 39. Slip
41 40. Friends with benefits
42 41. Dominant man
43 42. Just friend
44 43. Don't break it
45 44. Desire
46 45. Will be whatever you need
47 46. Good night kiss
48 47. Stomach ache
49 48. Take care of Leon
50 49. Interesting sight
51 50. One bed for us
52 51. Good looking
53 52. Tease her
54 53. Uneasy feelings
55 54. Ma tu re
56 55. Love lessons
57 56. Keepsake box
58 57. No commitment
59 58. Sorrow
60 59. Marry me
61 60. Jean's temptation
62 61. Another day
63 62. Summer plan
64 63. Party
65 64. Party part 2
66 65. Party part 3
67 66. Yoana call
68 67. Failed vacation
69 68. Alone
70 69. Know the truth
71 70. Empty heart
72 71. Leon's request
73 72. Pick-up plan
74 73. Pick-up plan part 2
75 74. Fell hunted
76 75. Let's married
77 76. Approval
78 77. Welcome, Ann.
79 78. Miracle
80 79. Enamored
81 80. End Part
Episodes

Updated 81 Episodes

1
1. Kidnapper
2
2. Kidnapper part 2
3
3. Sorry
4
4. Anna House
5
5. Pick up Leonard
6
6. Follow Mam Ann
7
7. Mansion Leopard
8
8. Mansion Leopard part 2
9
9. Lying
10
10. Take Mam Ann home
11
11. Mysterious woman
12
12. Uninvited guests
13
13. Uninvited Guest part 2
14
14. Being a friend
15
15. I'm not going back
16
16. My Dear Emilia
17
17. Feeling watched
18
18. Leon's request
19
19. Martin
20
20. Hostage
21
21. Caught
22
22. Blood trail
23
23. Stranded
24
24. Daddy will come
25
25. Counting on you
26
26. Dad's voice
27
27. Answer my question
28
28. Anna story
29
29. They' re coming
30
30. Ambush
31
31. Rescue team
32
32. Rescue team 2
33
33. New life
34
34. Family
35
35. Wake up
36
36. Falling in love again
37
37. Special quest
38
PENGUMUMAN
39
38. Vacation plan
40
39. Slip
41
40. Friends with benefits
42
41. Dominant man
43
42. Just friend
44
43. Don't break it
45
44. Desire
46
45. Will be whatever you need
47
46. Good night kiss
48
47. Stomach ache
49
48. Take care of Leon
50
49. Interesting sight
51
50. One bed for us
52
51. Good looking
53
52. Tease her
54
53. Uneasy feelings
55
54. Ma tu re
56
55. Love lessons
57
56. Keepsake box
58
57. No commitment
59
58. Sorrow
60
59. Marry me
61
60. Jean's temptation
62
61. Another day
63
62. Summer plan
64
63. Party
65
64. Party part 2
66
65. Party part 3
67
66. Yoana call
68
67. Failed vacation
69
68. Alone
70
69. Know the truth
71
70. Empty heart
72
71. Leon's request
73
72. Pick-up plan
74
73. Pick-up plan part 2
75
74. Fell hunted
76
75. Let's married
77
76. Approval
78
77. Welcome, Ann.
79
78. Miracle
80
79. Enamored
81
80. End Part

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!