6. Follow Mam Ann

Leonard menggigit roti dan mengunyah dengan cepat, belum lagi isi dalam mulutnya ia telan, tangannya sudah mengangkat gelas tinggi berisi susu yang telah disiapkan oleh Lea pengasuhnya di atas meja.

"Pelan-pelan, Leon. Kau bisa tersedak." Hamilton mengulurkan tangan dan bermaksud mengelap sisa susu yang menempel di atas bibir bocah itu.

"Leon tergesa-gesa, Kakek Hamilton. Leon harus tiba di gerbang sekolah sebelum Jessi!" Leon kembali menempelkan bibir gelas ke mulutnya dan menghabiskan seluruh susu.

Simon yang duduk di seberang meja mengernyit menatap putranya yang bangkit dari kursi dan menghampiri Hamilton, lalu mencium pipi pria tua itu.

"Leon berangkat sekarang, Kakek."

Tanpa menunggu jawaban, ia langsung berbalik, pindah ke arah ayahnya untuk mencium pipi Simon.

"Tunggu. Kau akan pergi sekarang? Kenapa tidak menunggu sebentar lagi dan berangkat dengan Daddy?"

"No, Daddy akan lama. Leon harus pergi sekarang dengan Paman Seth." Leon mengecup pipi ayahnya lalu berlari meninggalkan ruang makan.

Ketika baru beberapa langkah berlari, kaki Leon berhenti tiba-tiba. Bocah itu itu setengah berbalik dan menatap ke arah ayahnya.

"Dad, hari ini tidak usah jemput. Leon akan pulang bersama Paman Seth dan Nanny Lea!"

Simon mengerutkan kening. "Benarkah? Apa tidak apa-apa? Kau tidak keberatan?"

"Hu uh ... Daddy pasti sibuk kan! Jadi Leon minta Paman Seth saja yang jemput!" Leon berteriak sambil berlari. Menyimpan wajahnya dari tatapan sang ayah dan kakek. Ia mengangkat tangannya dan menggosok hidung. Mengatur langkahnya yang gugup karena baru saja berbohong.

Tiba di pintu depan rumah, Leon melihat Nanny Lea pengasuhnya sudah berdiri dengan tangan memegang tas sekolah miliknya. Di depan wanita tersebut berdiri Paman Seth yang terlihat menyeringai dan mengatakan sesuatu yang membuat wajah Lea memerah.

"Nanny!"

"Uh! Ya!" Lea yang terkejut segera menoleh. Lalu menyunggingkan senyum melihat Leon.

"Ayo! Kita berangkat! Jangan sampai Jessi tiba lebih dulu!" serunya pada Seth dan Lea.

Pengawal sekaligus sopir untuk Leon dan pengasuh bocah tersebut bergerak mengikuti sambil tersenyum lebar. Mereka sudah bekerja pada keluarga Bernard sejak Leon masih bayi, jadi sangat tahu bagaimana aktifnya putra satu-satunya tuan Simon tersebut.

Setelah naik ke mobil, Lea merapikan rambut Leon yang kusut.

Kenapa kusut lagi? Tadi Nanny sudah menyisirnya dengan rapi," ucap Lea sambil menyisirkan jemarinya di kepala Leon.

"Tak apa, Nanny! Biarkan saja! Leon jadi lebih tampan kalau kusut!"

Seth dan Lea tertawa berbarengan.

"Tuan kecil sudah punya rencana bagaimana mendekati Nona Jessi?" Seth bertanya dengan mata tetap menatap ke arah depan. Mengemudikan mobil menuju Rainbow Kindergarten.

"Ya! Leon akan mengajaknya berbarengan masuk kelas!"

"Sambil mengajaknya bicara!?" tanya Lea.

"Tentu saja! Kata Mam Ann, Leon harus bersikap baik. Tidak boleh memaksa kalau mau berteman dengan Jessi."

Lea menganggukkan kepala. "Mam Ann benar sekali."

Mobil terus melaju, hingga tiba di depan gerbang sekolah. Seth turun dan membukakan pintu untuk Lea dan Leon.

Setelah turun, Lea berjongkok dan menepuk pelan pipi montok anak asuhnya.

"Jangan nakal, Oke? Belajar yang rajin," ucap Lea.

"Hu um," sahut Leon sambil memonyongkan bibir dan mencium pipi Lea. Kemudian ia berbalik dan bersiap berlari sambil melambaikan tangan ke arah Seth.

Ketika sampai di gerbang, Leonard berhenti, lalu berteriak ke arah Seth.

"Paman Seth! Nanti tidak usah jemput! Daddy bilang akan menjemput Leon sekalian dengan Kakek Hamilton! Kami akan pergi ke dermaga!"

Seth yang melambaikan tangan membalas lambaian bocah tersebut balik berteriak. "Benarkah!?"

"Iya! Kami akan pergi bersenang-senang dengan kakek Hamilton!" Leon berlari makin kencang. Takut ketahuan kalau ia baru saja berbohong.

"Baiklah ...." Seth berkata pelan, lalu dengan cepat menoleh ke arah Lea.

"Artinya kita bebas sampai sore, Lea. Tuan Simon dan Tuan Hamilton akan sibuk dengan Tuan kecil sampai sore."

"Jadi kenapa?" tanya Lea dengan wajah datar. Pura-pura tidak mengerti ucapan kekasihnya tersebut.

"Ayolah ... kita pergi kencan?" tanya Seth dengan nada menggoda.

Lea hanya mencibir, lalu berjalan ke arah depan dan membuka pintu mobil. Tanpa mengatakan apa-apa ia masuk dan menutup pintu.

Seth menyeringai, ia berjalan memutari mobil dan segera masuk ke belakang kemudi, untuk kemudian meninggalkan gerbang depan sekolah Leonard.

*********

Leon dengan cepat mengambil sebuah pensil yang jatuh ke lantai. Ia meletakkannya kembali ke atas meja Jessi.

"Ini," ucapnya ramah.

Jessi hanya memandanginya dan tidak berterimakasih karena pensilnya yang jatuh sudah diambilkan. Membuat Leon mengembuskan napas panjang.

"Kata Mam Ann, kalau sudah dibantu orang lain, harus berterimakasih."

Jessi masih diam.

"Tadi pagi Leon sengaja datang cepat agar kita bisa berjalan bersama-sama menuju kelas."

Jessi masih tidak menanggapi.

"Kau lebih suka sendirian ya?" Suara Leon mulai jengkel. Tadi pagi ia dibiarkan sendirian dan diabaikan di jalanan dekat gerbang. Jessi berlari meninggalkannya, Padahal ia sudah menyapa dengan sangat ramah dan mengajaknya berbarengan menuju kelas.

Berusaha menahan rasa kesalnya, Leon akhirnya berbalik. Mengambil tas dan menggendongnya ke bahu. Lalu ia mendengar suara yang amat lirih dan halus. Sampai ia berdiri dan menajamkan pendengaran.

"Kau bilang apa?" tanyanya pada Jessi.

gadis kecil itu tertunduk, lalu tanpa mengangkat wajah ia bersuara.

"Terimakasih," ulangnya lagi.

Leon menatap lama, namun Jessi tidak juga mengangkat wajah. Lalu senyum senang terukir di bibir Leonard.

Mam Ann benar, akhirnya ia bicara padaku.

Setelah menggendong tasnya, Leon melangkah mengikuti teman-temannya yang juga mulai meninggalkan kelas.

"Ayo pulang," ajaknya pada Jessi. Tapi gadis itu masih duduk diam di kursi.

Leon tidak mau memaksa. Ia pergi lebih dulu dan berkata dalam hati tidak akan menyerah mencoba lagi besok-besok, sampai Jessi mau berjalan bersamanya.

Leonard sengaja berdiri di halaman sekolah, bersandar di sebuah batang pohon tak jauh dari gerbang. Ia berharap tidak akan ada yang menjemputnya hari ini.

Sudah sepi dan hanya tinggal beberapa anak lagi yang tersisa. Ia menyeringai karena merasa rencananya tadi pagi berhasil.

"Leon?"

Leonard menoleh, mendapati ibu guru yang sejak tadi ia tunggu akhirnya muncul juga.

"Mam Ann," ucap bocah itu. Tangannya mulai terangkat ke arah hidung, menggosok hidungnya beberapa kali.

"Belum dijemput ya?" tebak Mam Ann.

Leon mengangguk.

"Mau ditemani? Sampai jemputannya tiba?"

Leon menggelengkan kepala. "Hari ini tidak akan ada yang jemput."

"Kenapa?"

"Daddy dan kakek pergi mengurus pekerjaan dulu. Paman Seth dan Nanny sedang cuti."

"Jadi bagaimana Leon pulang?"

"Leon menunggu di sini saja ... tapi ...."

"Tapi kenapa?"

"Leon lapar sekali," ujarnya sambil menggosok-gosok perut.

"Aduh ... tunggu, Mam akan menelepon Daddymu dulu." Anna bersyukur ia telah menyimpan nomor tuan Bernard. Sesudah kejadian di kantor polisi kemarin, Anna memeriksa data orang tua dan menyimpan semua kontak orang tua murid yang ada di kelasnya. Termasuk nomor ayah Leonard.

"Jangan, Mam!"

"Hah!? Kenapa?" Anna yang baru saja akan mengeluarkan ponsel berhenti dan menatap heran ke arah bocah kecil di depannya tersebut.

"Mam akan sangat mengganggu pekerjaan Daddy. Hari ini Daddy dan kakek ada pertemuan penting. Sangaaaaaattt penting. Daddy bisa jadi miskin seketika jika gagal hari ini," ucap Leon dengan mata menyipit.

Anna terdiam, meragu dan bimbang.

"Aduhhhh ... Leon lapar sekali! Perut Leon sakit."

"Leon tidak makan?"

Leon menggeleng.

Anna berpikir dengan cepat. Ia tidak mungkin membawa bocah kecil itu makan di restoran, uangnya harus dihemat. Lagi pula ia sudah menyiapkan bahan untuk dimasak ketika pulang dari sekolah. Masak sendiri lebih hemat bagi Anna.

Setelah menarik napas panjang, Ann mengulurkan tangan dan menggenggam tangan Leon.

"Ayo. Kita ke rumah Mam saja dulu. Kita masak dan makan. Baru kemudian Mam antar Leon pulang."

Dengan antusias Leon mengangguk, mengikuti Anna yang menggandeng tangannya dan berjalan keluar gerbang sekolah.

NEXT

>>>>>>>

From Author,

Halo readers, ketemu lagi dengan otor. Kali ini otor minta dukungan like, love dan bintang limanya ya. Tips dan juga komentar dari readers semuanya.

bagi yang punya poin/koin boleh bantu vote pengantin simon juga ya🙏🙏

Terima kasih semuanya,

Salam, DIANAZ.

Terpopuler

Comments

🎼shanly_keys

🎼shanly_keys

kejebak sm anak kecil😛

2023-08-13

1

Ney maniez

Ney maniez

🤦‍♀🤦‍♀

2023-03-06

0

Iin Karmini

Iin Karmini

bisa ae ni bocil...

2023-01-12

0

lihat semua
Episodes
1 1. Kidnapper
2 2. Kidnapper part 2
3 3. Sorry
4 4. Anna House
5 5. Pick up Leonard
6 6. Follow Mam Ann
7 7. Mansion Leopard
8 8. Mansion Leopard part 2
9 9. Lying
10 10. Take Mam Ann home
11 11. Mysterious woman
12 12. Uninvited guests
13 13. Uninvited Guest part 2
14 14. Being a friend
15 15. I'm not going back
16 16. My Dear Emilia
17 17. Feeling watched
18 18. Leon's request
19 19. Martin
20 20. Hostage
21 21. Caught
22 22. Blood trail
23 23. Stranded
24 24. Daddy will come
25 25. Counting on you
26 26. Dad's voice
27 27. Answer my question
28 28. Anna story
29 29. They' re coming
30 30. Ambush
31 31. Rescue team
32 32. Rescue team 2
33 33. New life
34 34. Family
35 35. Wake up
36 36. Falling in love again
37 37. Special quest
38 PENGUMUMAN
39 38. Vacation plan
40 39. Slip
41 40. Friends with benefits
42 41. Dominant man
43 42. Just friend
44 43. Don't break it
45 44. Desire
46 45. Will be whatever you need
47 46. Good night kiss
48 47. Stomach ache
49 48. Take care of Leon
50 49. Interesting sight
51 50. One bed for us
52 51. Good looking
53 52. Tease her
54 53. Uneasy feelings
55 54. Ma tu re
56 55. Love lessons
57 56. Keepsake box
58 57. No commitment
59 58. Sorrow
60 59. Marry me
61 60. Jean's temptation
62 61. Another day
63 62. Summer plan
64 63. Party
65 64. Party part 2
66 65. Party part 3
67 66. Yoana call
68 67. Failed vacation
69 68. Alone
70 69. Know the truth
71 70. Empty heart
72 71. Leon's request
73 72. Pick-up plan
74 73. Pick-up plan part 2
75 74. Fell hunted
76 75. Let's married
77 76. Approval
78 77. Welcome, Ann.
79 78. Miracle
80 79. Enamored
81 80. End Part
Episodes

Updated 81 Episodes

1
1. Kidnapper
2
2. Kidnapper part 2
3
3. Sorry
4
4. Anna House
5
5. Pick up Leonard
6
6. Follow Mam Ann
7
7. Mansion Leopard
8
8. Mansion Leopard part 2
9
9. Lying
10
10. Take Mam Ann home
11
11. Mysterious woman
12
12. Uninvited guests
13
13. Uninvited Guest part 2
14
14. Being a friend
15
15. I'm not going back
16
16. My Dear Emilia
17
17. Feeling watched
18
18. Leon's request
19
19. Martin
20
20. Hostage
21
21. Caught
22
22. Blood trail
23
23. Stranded
24
24. Daddy will come
25
25. Counting on you
26
26. Dad's voice
27
27. Answer my question
28
28. Anna story
29
29. They' re coming
30
30. Ambush
31
31. Rescue team
32
32. Rescue team 2
33
33. New life
34
34. Family
35
35. Wake up
36
36. Falling in love again
37
37. Special quest
38
PENGUMUMAN
39
38. Vacation plan
40
39. Slip
41
40. Friends with benefits
42
41. Dominant man
43
42. Just friend
44
43. Don't break it
45
44. Desire
46
45. Will be whatever you need
47
46. Good night kiss
48
47. Stomach ache
49
48. Take care of Leon
50
49. Interesting sight
51
50. One bed for us
52
51. Good looking
53
52. Tease her
54
53. Uneasy feelings
55
54. Ma tu re
56
55. Love lessons
57
56. Keepsake box
58
57. No commitment
59
58. Sorrow
60
59. Marry me
61
60. Jean's temptation
62
61. Another day
63
62. Summer plan
64
63. Party
65
64. Party part 2
66
65. Party part 3
67
66. Yoana call
68
67. Failed vacation
69
68. Alone
70
69. Know the truth
71
70. Empty heart
72
71. Leon's request
73
72. Pick-up plan
74
73. Pick-up plan part 2
75
74. Fell hunted
76
75. Let's married
77
76. Approval
78
77. Welcome, Ann.
79
78. Miracle
80
79. Enamored
81
80. End Part

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!