13. Uninvited Guest part 2

Anna mengembuskan napas berat ketika tiba di ruang tamunya dan melihat Simon sudah duduk dengan santai. Leon yang datang dari arah belakang Anna segera menghampiri ayahnya dan menunjuk ke arah kantong berisi makanan yang tadi mereka bawa.

"Daddy, makanannya dibawa ke belakang atau biar di sini saja?" tanya Leon.

"Biar di sini saja Leon. Daddy tidak muat jika kita makan di meja Mam Ann di belakang."

Anna mengernyit mendengar ucapan Simon. Bukan karena ucapan Simon yang mengatakan secara tidak langsung bahwa dapurnya kecil, tapi karena kesimpulan bahwa ayah dan anak itu mau makan malam di pondoknya membuat Anna merasa gusar.

Leon menganggukkan kepala ke arah ayahnya, lalu memandang ke arah Mam Ann yang diam tidak bergerak, hanya memandangi Leon dan ayahnya silih berganti.

"Mam, kami akan makan malam bersama Mam. Makanannya sudah Daddy bawa. Jadi Mam tidak perlu memasak untuk malam ini."

"Tung-tunggu dulu, Leon ... ini ... tidak bisa. Kenapa tiba-tiba sekali dan kenapa harus di sini. Mr. Bernard ...." Anna berhenti bicara ketika Simon bangkit berdiri dan berbalik, melangkah ke arahnya. Di bawah penerangan lampu pondoknya yang tidak seberapa, sosok pria itu tampak tinggi dan besar. Bayangan Simon memanjang bahkan sampai ke dinding pondok.

Anna bertatapan dengan mata Simon yang nampak berkilau dengan kesan menantang sekaligus agak geli. Sambil merapikan rambut hitamnya dengan jari-jari tangan, Simon berhenti satu langkah di depan Anna. Membuat ibu guru itu harus mendongak agar bisa terus bertatapan dengan wajah pria itu.

"Kau bilang aku hanya perlu menyediakan waktuku, bermain dengan Leon juga mendengarkan apa keinginannya. Aku melakukannya tepat seperti saranmu, Ann ... dan keinginan Leon saat ini adalah menikmati makan malam dengan ibu gurunya. Jadi di sinilah kami ...."

Kepala Anna menggeleng, kernyitan di keningnya makin dalam, bibirnya baru saja mau berucap ketika Simon sudah melangkah ke belakang.

"Ayo, Ann. Kita ambil piringnya."

Ucapan itu membuat Anna menyusul mengikuti Simon ke dapur.

Anna bermaksud menyuruh pria itu pulang bersama putranya. Namun tatapan penuh tekad di mata Simon membuatnya mengurungkan niat.

"Percuma kalau kau mau mengusir kami. Kau hanya akan membuat Leon sedih. Lebih baik kita siapkan piringnya, lalu makan malam tanpa banyak berdebat."

"Tapi, Mr. Bernard ...."

"Ya ampun. Simon, Ann. Panggil aku Simon."

Melihat Anna mengatupkan bibirnya rapat-rapat, Simon terkekeh geli.

"Piringnya Ann..."

Anna bergerak dengan terpaksa. Menyiapkan peralatan makan yang diperlukan dan membawanya ke ruang tamu.

Simon bersyukur makan malam itu akhirnya berlangsung lancar. Mereka makan bertiga di meja tamu Anna. Leon yang menguasai sebagian besar percakapan. Anna melayani semua pertanyaan Leon dan hanya bersedia bercakap-cakap dengan bocah itu. Simon tahu Anna sengaja mengabaikannya.

Ketika makan malam selesai, Anna menyibukkan dirinya dengan membereskan peralatan makan dan membersihkannya di dapur.

Mengikuti nalurinya, Simon bangkit dan berniat menyusul Anna.

"Leon tunggu di sini. Dad membantu Mam Ann dulu di belakang. Oke?"

Leon mengangguk dengan penuh semangat. Menatap sosok ayahnya sampai menghilang di pintu dapur.

"Ada yang bisa kubantu?"

Pertanyaan itu membuat Anna melirik, lalu ia menggelengkan kepala sambil terus mengerjakan pekerjaannya mencuci piring.

Simon bersandar di dinding, menjauhi pintu dan berada tepat beberapa langkah di belakang Anna.

Merasa diperhatikan dari belakang, Anna menoleh, mendapati sepasang mata pria itu mengawasinya.

"Mr. Bernard. Silakan duduk saja di depan."

Simon menjawab dengan mengangkat bahu.

"Atau pulang saja. Tidak baik pulang terlalu malam dengan seorang anak kecil." tambah Anna lagi.

"Boleh aku bertanya, Ann?"

Simon menatap Anna tajam. Membuat wanita itu akhirnya mematikan kran air. Ia berbalik menghadap Simon dan bersedekap. Bokongnya bersandar pada sisi wastafel.

"Baiklah. Tanyakan, lalu pulanglah, Mr. Bernard."

"Apa kau tidak pernah berteman?"

Anna mengernyit, heran dengan pertanyaan itu.

"Kau sulit sekali memanggilku Simon. Padahal itu adalah langkah awal agar kita bisa berteman baik."

"Saya tidak membutuhkan pertemanan dengan Anda."

"Teman tidak dilakukan hanya saat kau butuh, Ann ... Leon menyukaimu. Ia ingin mengenalmu lebih akrab. Hanya kau, ucapanmu dan kegiatan yang kau lakukan yang ia ceritakan ketika kembali ke rumah. Kau bisa berteman dengan Leon. Kenapa tidak denganku?"

"Leon murid saya, Mr. Bernard."

"Maksudmu, dengan Leon hanya sebatas kewajiban, begitu? Sedangkan denganku tidak ada istilah kewajiban. Dengan begitu tidak perlu menerima hubungan pertemanan atau apapun yang tidak perlu? Kenapa? Karena kau mampu hidup sendiri?"

"Itu bukan urusan Anda."

"Benar. Tapi aku sungguh penasaran. Sama penasarannya dengan Leon. Kau pikir kenapa Leon begitu memaksa datang kemari malam-malam begini? Cukup sekali datang kemari, kau sudah membuatnya ingin tahu lebih jauh tentang dirimu. Pondok ini mencerminkan misteri untuknya."

"Jauhkan Leon dari kehidupan pribadi saya, Mr. Bernard"

"Katakan sendiri padanya. Dia menyayangimu. Guru favoritnya. Usir saja dia sekarang," tantang Simon.

Anna menarik napas panjang. Menolak beradu kata dan kembali berbalik ke arah wastafel, memilih melanjutkan pekerjaannya mencuci piring.

Hening sementara di dapur tersebut sampai Anna selesai lalu mengelap tangannya dengan serbet.

"Boleh aku minta kopi?" tanya Simon. Ia masih bersandar dengan posisi yang sama.

Anna menoleh, bahasa tubuh pria tersebut memberitahunya bahwa Simon tidak akan bergerak untuk pulang sampai ia memutuskan sendiri bahwa sudah saatnya untuk pergi.

"Tentu," jawab Anna.

"Dengan sedikit gula," ucap Simon.

"Satu sendok? Setengah sendok?" tanya Anna sambil mulai mengambil cangkir dan membuat kopi.

"Setengah."

"Masih akan terasa pahit dengan gula setengah," ucap Anna sambil lalu.

"Itu cukup. Hariku sudah cukup manis, apalagi ditambah makan malam bertiga dengan seorang wanita cantik."

Ucapan Simon membuat Anna menoleh. Tidak ada wajah malu atau ekspresi tersanjung bahkan terkejut sedikit pun di wajah ibu guru itu. Tatapannya datar dan malah sedikit meremehkan ke arah Simon.

"Mr. Bernard. Anda memilih orang yang salah. Saya tidak menyukai ucapan manis, tidak menyukai rayuan, tidak menyukai pendekatan. Jadi hentikan apapun yang ada di pikiran Anda.

"Apa yang kupikirkan ... hanyalah keingintahuan atas kehidupan seorang ibu guru yang menurutku agak aneh. Pendekatan? Ya, hanya untuk membayar rasa ingin tahuku. Rayuan? Ucapan manis? Itu bukan rayuan, Ann ... itu hanya pujian untuk seorang teman. Karena jika itu rayuan, kau akan menemukan tubuhmu sudah dikelilingi oleh lenganku dari belakang sejak saat kau mulai membuat kopi. Jika itu rayuan, aku tidak akan mengucapkannya dari sini, tapi tepat dari belakangmu dan membisikkannya langsung ke telingamu."

Simon merasa sangat puas. Wajah Anna memerah malu mendengar ucapannya. Wanita itu membuang muka dan menyibukkan diri dengan kopi. Satu cangkir lagi tampak disiapkan oleh Anna. Wanita itu sepertinya memutuskan ia juga membutuhkan cafein.

Setengah menyeringai Simon memutuskan meninggalkan Anna dan menunggu kopinya di ruang tamu. Bergabung dengan Leon yang sudah mengatur posisi setengah tidur di atas sofa.

NEXT. >>>>>>>

**********

From Author,

Tabahkan hatimu, Mam Ann😆😆😆

Like jangan lupa ya, favorit, bintang lima dan komentarnya sekalian. Bantuin vote pengantin Simon bagi yang punya poin dan coinya🙏🙏😊

terimakasih pembacaku sekalian. Sayang kalian banyak-banyak. Muach😘😘😘😘😘🥰😁😁🤭🤭🤭

Salam. DIANAZ.

Terpopuler

Comments

Anonymous

Anonymous

keren beutt papa leon...rantetan kata2mu menghujam euyy

2023-10-08

1

Griselda Nirbita

Griselda Nirbita

seandainya aku yg jadi Anna.. aku akan meleleh dg sikap manisnya si Simon... hmmm

2023-03-13

0

Ney maniez

Ney maniez

🤭🤭💪💪💪💪

2023-03-06

0

lihat semua
Episodes
1 1. Kidnapper
2 2. Kidnapper part 2
3 3. Sorry
4 4. Anna House
5 5. Pick up Leonard
6 6. Follow Mam Ann
7 7. Mansion Leopard
8 8. Mansion Leopard part 2
9 9. Lying
10 10. Take Mam Ann home
11 11. Mysterious woman
12 12. Uninvited guests
13 13. Uninvited Guest part 2
14 14. Being a friend
15 15. I'm not going back
16 16. My Dear Emilia
17 17. Feeling watched
18 18. Leon's request
19 19. Martin
20 20. Hostage
21 21. Caught
22 22. Blood trail
23 23. Stranded
24 24. Daddy will come
25 25. Counting on you
26 26. Dad's voice
27 27. Answer my question
28 28. Anna story
29 29. They' re coming
30 30. Ambush
31 31. Rescue team
32 32. Rescue team 2
33 33. New life
34 34. Family
35 35. Wake up
36 36. Falling in love again
37 37. Special quest
38 PENGUMUMAN
39 38. Vacation plan
40 39. Slip
41 40. Friends with benefits
42 41. Dominant man
43 42. Just friend
44 43. Don't break it
45 44. Desire
46 45. Will be whatever you need
47 46. Good night kiss
48 47. Stomach ache
49 48. Take care of Leon
50 49. Interesting sight
51 50. One bed for us
52 51. Good looking
53 52. Tease her
54 53. Uneasy feelings
55 54. Ma tu re
56 55. Love lessons
57 56. Keepsake box
58 57. No commitment
59 58. Sorrow
60 59. Marry me
61 60. Jean's temptation
62 61. Another day
63 62. Summer plan
64 63. Party
65 64. Party part 2
66 65. Party part 3
67 66. Yoana call
68 67. Failed vacation
69 68. Alone
70 69. Know the truth
71 70. Empty heart
72 71. Leon's request
73 72. Pick-up plan
74 73. Pick-up plan part 2
75 74. Fell hunted
76 75. Let's married
77 76. Approval
78 77. Welcome, Ann.
79 78. Miracle
80 79. Enamored
81 80. End Part
Episodes

Updated 81 Episodes

1
1. Kidnapper
2
2. Kidnapper part 2
3
3. Sorry
4
4. Anna House
5
5. Pick up Leonard
6
6. Follow Mam Ann
7
7. Mansion Leopard
8
8. Mansion Leopard part 2
9
9. Lying
10
10. Take Mam Ann home
11
11. Mysterious woman
12
12. Uninvited guests
13
13. Uninvited Guest part 2
14
14. Being a friend
15
15. I'm not going back
16
16. My Dear Emilia
17
17. Feeling watched
18
18. Leon's request
19
19. Martin
20
20. Hostage
21
21. Caught
22
22. Blood trail
23
23. Stranded
24
24. Daddy will come
25
25. Counting on you
26
26. Dad's voice
27
27. Answer my question
28
28. Anna story
29
29. They' re coming
30
30. Ambush
31
31. Rescue team
32
32. Rescue team 2
33
33. New life
34
34. Family
35
35. Wake up
36
36. Falling in love again
37
37. Special quest
38
PENGUMUMAN
39
38. Vacation plan
40
39. Slip
41
40. Friends with benefits
42
41. Dominant man
43
42. Just friend
44
43. Don't break it
45
44. Desire
46
45. Will be whatever you need
47
46. Good night kiss
48
47. Stomach ache
49
48. Take care of Leon
50
49. Interesting sight
51
50. One bed for us
52
51. Good looking
53
52. Tease her
54
53. Uneasy feelings
55
54. Ma tu re
56
55. Love lessons
57
56. Keepsake box
58
57. No commitment
59
58. Sorrow
60
59. Marry me
61
60. Jean's temptation
62
61. Another day
63
62. Summer plan
64
63. Party
65
64. Party part 2
66
65. Party part 3
67
66. Yoana call
68
67. Failed vacation
69
68. Alone
70
69. Know the truth
71
70. Empty heart
72
71. Leon's request
73
72. Pick-up plan
74
73. Pick-up plan part 2
75
74. Fell hunted
76
75. Let's married
77
76. Approval
78
77. Welcome, Ann.
79
78. Miracle
80
79. Enamored
81
80. End Part

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!