15. I'm not going back

Simon tiba ke pondok Anna dengan Leon dalam gendongannya. Ia mendapati Anna berdiri dengan tangan bersedekap di ujung beranda. Matanya menerawang memandang ke arah pepohonan di sisi pondok.

"Ann ... hei!"

Anna terlonjak, menoleh dan sedetik kemudian mengembuskan napas lega. Ia sampai memejamkan matanya.

"Kau kenapa? Kau pikir siapa yang datang?"

"Tidak ... ayo, letakkan Leon di sofa."

Simon masuk lebih dulu disusul Anna. Mereka melihat kantong-kantong belanja yang tadi di letakkan begitu saja oleh Simon.

"Aku akan memindahkannya ke dapur dulu."

"Tidak. Kamarmu saja. Atau sterilkan dulu sofamu dengan desinfektan. Baru aku akan meletakkan Leon di sana."

"Apa! Memangnya kenapa!? Sofaku bersih!"

"Tidak lagi! Entah apa yang menempel di kantong-kantong itu. Cepat! Buka pintu kamarnya," ucap Simon sambil melangkah ke arah pintu kamar Anna.

Anna cemberut, bibirnya mengerut dan memandang kesal pada Simon, berganti-ganti memandangi Simon, lalu sofa lalu kembali lagi.

"Ann, aku mulai pegal. Tolong bukakan, cepatlah," pinta Simon dengan memelas.

"Ck! Kenapa tadi kau malah menaruh semua ini di sofa, dasar merepotkan."

Namun, Anna tetap mendorong pintu kamarnya. Simon langsung masuk. Menatap sekilas ruangan tersebut dan menunduk, bermaksud membaringkan putranya ke atas ranjang.

"Tunggu!" teriak Anna.

Simon berhenti, menatap Anna yan mendekat, lalu menyelipkan tangannya ke bawah bantal. Wanita itu menutupi benda yang ia ambil dengan dua tangan.

Simon hanya diam dan pura-pura tidak memedulikan ketika Anna pergi ke lemari kecil di sudut kamar. Ia menurunkan Leon dan menutupi putranya itu dengan selimut sebatas pinggang.

"Bocah pintar. Tidur yang nyenyak. Oke," bisik Simon sambil menghela rambut Leon yang menempel di telinga.

Simon berdiri, menatap keliling sambil berputar 360 derajat. Membuat Anna mendecakkan lidah, tahu bahwa pria itu menatap keseluruhan kamarnya.

"Keluarlah, Simon Bernard ...," ucap Anna dengan nada datar.

Simon tertawa, melangkah keluar sambil menatap geli pada ibu guru tersebut.

"Segera , Bu guru. Aku takut sekali kalau kau sudah memanggil namaku secara lengkap. Tanda kau sudah sangat jengkel."

Masih sambil tertawa, Simon berjalan ke arah sofa dan mengambil semua kantong belanjaan mereka.

"Sekarang, ayo kita memasak, Bu guru! Lalu makan sampai kenyang!"

Anna mengikuti Simon ke dapurnya. Setelah memakai celemek masing-masing, keduanya sibuk dengan bagian masing-masing. Simon sebagai koki dan Anna yang jadi helper.

"Katakan padaku, kenapa kau memilih tinggal di sini? " Simon memulai percakapan ringan, berharap Anna tidak merasakan keingintahuannya yang begitu kental.

"Aku suka. Tidak ada alasan khusus."

"Dimana keluargamu?"

"Aku tidak punya ...."

Simon mengangguk-anggukkan kepala.

"Aku punya dua orang kakak. Semuanya sudah menikah. Tapi tidak tinggal di pulau ini."

"Berapa keponakanmu?"

"Tiga. Dua dari kakak lelakiku dan satu dari kakak perempuanku."

"Ah, Leon punya banyak sepupu."

Simon mengangguk. " Kenapa kau tidak punya kekasih?"

Anna menaikkan alisnya. "Kenapa kau kira aku tidak punya? Kita belum lama berteman, bagaimana kau bisa menduga kalau aku tidak punya? Siapa tahu kekasihku sedang di luar pulau?"

Anna mengambil daging yang sudah ia cuci dan menyerahkannya pada Simon untuk dipotong-potong.

"Tidak usah berbohong. Temanmu saja hanya dua, tiga. Semuanya perempuan. Semuanya hanya karena pekerjaan. Kau bahkan tidak punya teman berjenis kelamin pria."

"Aku berteman dengan para security! Juga para guru pria."

"Itu tadi yang kukatakan, Anna Geraldi. Karena pekerjaan!"

Anna mencibir, mengangkat dagu dan menatap menantang pada Simon.

"Cukup menanyaiku. Kau sendiri, kenapa tidak sibuk berkencan dengan kekasihmu? Malah menggangguku. Kau teman yang merepotkan, kau tahu?"

Simon terkekeh.

"Ya. Aku tahu itu."

"Lalu ... apakah karena ibunya Leon? Pasti karena Nyonya Mary bukan? Ah, ibu Leonard memang sangat cantik. Wajar saja kau tidak bisa melupakannya."

"Mary memang sangat cantik."

"Lalu kenapa kau melepaskannya? Jika kau masih mencintainya, seharusnya kau jangan bercerai."

"Siapa yang bilang aku bercerai?"

Anna berhenti dari kegiatannya mencuci sayur. Ia memandang Simon yang nampak sedang membumbui irisan daging.

"Kau tidak bercerai? Tapi ... Mary menikah dengan Tuan Lucca!"

Kembali tawa Simon menggema. "Benar. Lucca adalah suami Mary."

Anna makin tidak mengerti. Wajahnya tampak bertanya-tanya, berbagai perkiraan berlintasan di otaknya.

"Aku tahu apa yang sedang beterbangan di otakmu sekarang, Anna Geraldi. Tapi aku tidak akan menjawabmu. Karena kau juga tidak mau menjawabku. Kau punya rahasia, aku juga!" ujar Simon sambil tertawa.

"Kalau mau tahu, aku akan memberimu kesempatan, kau jawab satu pertanyaan, maka aku akan menjawab satu pertanyaan juga," tambah Simon lagi penuh siasat.

Anna mendengus. "Tidak. Selesaikan memasak, Tuan koki! Lalu makan dan pergilah dari sini!"

"Ck? Ibu guru tidak punya hati, anakku sedang tidur."

Anna mengembuskan napas panjang, namun senyum geli terbit di bibirnya ketika melihat pria tampan di sampingnya itu menoleh dan mengedipkankan mata nakal ke arahnya. Tubuh besar dengan celemek berenda berwarna kuning itu pemandangan yang langka di dapurnya yang kecil. Anna mengakui, kehadiran sosok itu memberi sedikit nuansa cerah di hari-harinya yang sepi, memberi sedikit kelonggaran bagi napasnya dari rasa waspada yang menggerogoti dadanya. Meski pertemanan itu hadir karena dipaksakan oleh Simon dan Leon.

********

Tengah malam sudah beranjak pergi sejak tadi, namun kedua mata Anna tidak juga dapat dipejamkan. Seluruh suara di luar pondoknya seakan terdengar di telinganya saat ini. Desau angin, gemirisik daun, dahan, juga suara jangkrik. Sejauh ini tidak ada yang aneh, namun ia tetap tidak bisa tidur. Pot bunganya yang jatuh masih terasa jadi ganjalan dalam pikiran Anna.

"Martin ... aku tidak mau kembali. Jangan mencariku. Carilah orang lain yang mau hidup denganmu. Nuella, alasanku bertahan sudah tiada ...," bisik Anna pelan.

Anna menyelipkan tangannya ke bawah bantal. Ia tidur dengan memiringkan tubuh, menatap ke arah jendela kecil tertutup yang ada di dinding menghadap bagian depan rumahnya.

Tangan Anna menyentuh sebuah benda di bawah bantal. Benda yang tadi siang ia pindahkan ketika Simon mau membaringkan Leon. Simon pernah mengatakan Leon tetap bergerak aktif meski sedang tidur. Ia bisa berputar sampai seratus delapan puluh derajat dari tempat semua meski sedang terpejam. Anna tidak mau benda kecil tersebut membahayakan Leon. Meski benda itu bersarung. Pisau kecilnya yang membuatnya merasa aman ketika matanya telah terpejam.

NEXT>>>>>

**********

From author,

Nantikan chapter-chapter selanjutnya, Sosok Martin yang mungkin jadi tanda tanya. Mulai naiiiiiik naiik ke puncakkk gunungggg😂😂😂

Tekan like ya sayangku semua, love, bintang lima, komentar dan votenya untuk PS. Biar popnya naik, otor pengen femes weyyyy...pengennnnn, ngidammmm ini🤭🤭

Terima kasih Readers Dianaz yang cantik, ganteng, bohay dan dijamin baik hati. Luv youuu😘

Salam. DIANAZ.

Terpopuler

Comments

sherly

sherly

kasian banget Anna setiap waktu TDK pernah tenang...

2023-09-27

1

Ney maniez

Ney maniez

🤔🤔

2023-03-06

0

Serra Lumbert

Serra Lumbert

Anna gak mau terjebak dengan permainan Simon 😁😁😁

2022-07-28

0

lihat semua
Episodes
1 1. Kidnapper
2 2. Kidnapper part 2
3 3. Sorry
4 4. Anna House
5 5. Pick up Leonard
6 6. Follow Mam Ann
7 7. Mansion Leopard
8 8. Mansion Leopard part 2
9 9. Lying
10 10. Take Mam Ann home
11 11. Mysterious woman
12 12. Uninvited guests
13 13. Uninvited Guest part 2
14 14. Being a friend
15 15. I'm not going back
16 16. My Dear Emilia
17 17. Feeling watched
18 18. Leon's request
19 19. Martin
20 20. Hostage
21 21. Caught
22 22. Blood trail
23 23. Stranded
24 24. Daddy will come
25 25. Counting on you
26 26. Dad's voice
27 27. Answer my question
28 28. Anna story
29 29. They' re coming
30 30. Ambush
31 31. Rescue team
32 32. Rescue team 2
33 33. New life
34 34. Family
35 35. Wake up
36 36. Falling in love again
37 37. Special quest
38 PENGUMUMAN
39 38. Vacation plan
40 39. Slip
41 40. Friends with benefits
42 41. Dominant man
43 42. Just friend
44 43. Don't break it
45 44. Desire
46 45. Will be whatever you need
47 46. Good night kiss
48 47. Stomach ache
49 48. Take care of Leon
50 49. Interesting sight
51 50. One bed for us
52 51. Good looking
53 52. Tease her
54 53. Uneasy feelings
55 54. Ma tu re
56 55. Love lessons
57 56. Keepsake box
58 57. No commitment
59 58. Sorrow
60 59. Marry me
61 60. Jean's temptation
62 61. Another day
63 62. Summer plan
64 63. Party
65 64. Party part 2
66 65. Party part 3
67 66. Yoana call
68 67. Failed vacation
69 68. Alone
70 69. Know the truth
71 70. Empty heart
72 71. Leon's request
73 72. Pick-up plan
74 73. Pick-up plan part 2
75 74. Fell hunted
76 75. Let's married
77 76. Approval
78 77. Welcome, Ann.
79 78. Miracle
80 79. Enamored
81 80. End Part
Episodes

Updated 81 Episodes

1
1. Kidnapper
2
2. Kidnapper part 2
3
3. Sorry
4
4. Anna House
5
5. Pick up Leonard
6
6. Follow Mam Ann
7
7. Mansion Leopard
8
8. Mansion Leopard part 2
9
9. Lying
10
10. Take Mam Ann home
11
11. Mysterious woman
12
12. Uninvited guests
13
13. Uninvited Guest part 2
14
14. Being a friend
15
15. I'm not going back
16
16. My Dear Emilia
17
17. Feeling watched
18
18. Leon's request
19
19. Martin
20
20. Hostage
21
21. Caught
22
22. Blood trail
23
23. Stranded
24
24. Daddy will come
25
25. Counting on you
26
26. Dad's voice
27
27. Answer my question
28
28. Anna story
29
29. They' re coming
30
30. Ambush
31
31. Rescue team
32
32. Rescue team 2
33
33. New life
34
34. Family
35
35. Wake up
36
36. Falling in love again
37
37. Special quest
38
PENGUMUMAN
39
38. Vacation plan
40
39. Slip
41
40. Friends with benefits
42
41. Dominant man
43
42. Just friend
44
43. Don't break it
45
44. Desire
46
45. Will be whatever you need
47
46. Good night kiss
48
47. Stomach ache
49
48. Take care of Leon
50
49. Interesting sight
51
50. One bed for us
52
51. Good looking
53
52. Tease her
54
53. Uneasy feelings
55
54. Ma tu re
56
55. Love lessons
57
56. Keepsake box
58
57. No commitment
59
58. Sorrow
60
59. Marry me
61
60. Jean's temptation
62
61. Another day
63
62. Summer plan
64
63. Party
65
64. Party part 2
66
65. Party part 3
67
66. Yoana call
68
67. Failed vacation
69
68. Alone
70
69. Know the truth
71
70. Empty heart
72
71. Leon's request
73
72. Pick-up plan
74
73. Pick-up plan part 2
75
74. Fell hunted
76
75. Let's married
77
76. Approval
78
77. Welcome, Ann.
79
78. Miracle
80
79. Enamored
81
80. End Part

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!