14. Being a friend

Mrs. Sanders memandang Anna dengan mata menyelidik. Sudah hampir satu bulan sejak terakhir ia memberitahu kabar dari sahabatnya Luna pada Ann. Tapi ibu guru itu sepertinya tidak berniat untuk pindah.

"Tidak ada alasan aku harus pindah, Mrs. Sanders. Aku baik-baik saja. Sungguh. Tidak ada yang terjadi. Jadi sepertinya keadaan masih aman. Kuharap pria itu memang tidak peduli dan tidak mencariku."

Embusan napas panjang terdengar dari Mrs. Sanders.

"Baiklah. Aku tidak dapat memaksa."

Anna tersenyum. Memandang penuh rasa terimakasih pada wanita tua berkacamata yang duduk di seberang meja di hadapannya. Perhatian wanita itu membuat hatinya merasa hangat.

"Ah, satu lagi. Boleh aku bertanya sesuatu yang agak pribadi?"

Anna berkedip, lalu menganggukkan kepala.

"Mr. Bernard ... ayah Leon, murid kelasmu bukan?"

"Ya."

"Dia menyukaimu? Ah, maksudku ... dia terlihat sering mendekatimu akhir-akhir ini."

"Dia tidak mendekatiku, Mrs. Sanders. Dia hanya menanyakan perihal putranya."

"Benarkah? Dia ... kalau tidak salah ... gosipnya dia duda?"

Anna tersenyum kecil. "Gosip?"

Mrs. Sanders mengibaskan tangan kanannya ke udara sambil tersenyum. "Kau tahu bagaimana mudahnya gosip tersebar ketika ada seorang pria tampan datang setiap hari sampai ke depan kelas untuk menemui salah satu staf guru kita. Simon Bernard begitu menarik perhatian. Para Ladies sedikit iri denganmu, Ann. " Mrs. Sanders tertawa, wajahnya terlihat penasaran.

"Dia bukan menemui saya, Mrs. Sanders. Dia hanya mengantar Leon, kemudian menjemputnya."

"Dan memaksa mengantarmu pulang," ucap Mrs. Sanders dengan nada menyelidik.

Anna mengembuskan napas panjang. Ia memang sudah mendengar gosip mengenai itu. Rekannya Brenda bahkan sudah bertanya apakah ia berkencan dengan Simon Bernard. Anna menyesalkan mengapa ia mengikuti kehendak pria itu yang memaksanya ikut pulang ketika jam sekolah selesai.

Ah, bukan. Bukan pria itu yang memaksa, tapi Leonard ... bocah itu punya seribu cara agar aku ikut pulang dengan mobil ayahnya.

"Tapi berita itu benar? Dia duda?"

"Iya, benar."

Mrs. Sanders mengangkat alisnya. "Dia memaksa mengantarmu pulang kan?"

Anna tersenyum lelah. "Bukan Mr. Bernard, tapi Leon Mrs. Sanders. Beberapa hari yang lalu ia mengambil kunci rumah saya, akan di berikan jika saya pulang bersama dengannya. Besoknya kunci saya kantongi, tas saya yang hilang, sudah ia sembunyikan di dalam mobil ayahnya. Hari berikutnya ponsel saya dibajak. Lalu kemarin ... Leon tidak mau pulang jika saya tidak ikut." Anna memijit pelipisnya sendiri.

"Ayahnya diam saja?"

"Pria itu ... entahlah. Ya. Dia diam saja, Mrs. Sanders. Sampai saya ingin sekali memarahi pria itu. Saya kesal karena dia tidak melakukan apapun!"

Mrs. Sanders terkekeh.

"Kenapa Anda tertawa?"

"Dia sengaja, Ann. Pria itu sengaja."

**********

"Ayolah, Simon! Katakan pada Leon jangan begini. Aku sudah mengikuti permintaannya agar bisa berteman denganmu. Ini jadi gosip di sekolah!" Anna mengomel sambil menarik barang-barang yang ia perlukan dari atas rak.

Hampir setiap hari selalu diikuti oleh ayah dan anak itu membuat Anna sedikit akrab dan mulai meninggalkan nada formal bila bicara dengan Simon.

"Gosip? Gosip apa? Kau guru Leon, juga temanku."

Anna melirik kesal pada pria itu. " Entah kenapa rekan-rekanku tidak percaya itu! Mereka lebih percaya dengan dugaan bahwa kau dan aku berkencan! Yang benar saja!"

Simon menaikkan alis. Mengikuti langkah Anna yang mendorong troli belanja.

"Memangnya kenapa dengan anggapan itu? Aku bukan pasangan kencan yang buruk. Aku lumayan ... hebat malah," ucapnya sambil menyeringai.

Anna menoleh, melotot sambil mendesis. "Aku serius, Simon! Kita hanya teman. Aku tidak mau ada yang salah paham."

Anna merengut ketika pria itu hanya menjawab dengan menaikkan bahunya.

"Hei, banyak yang tertarik padamu. Kau dapat salam dari Brenda, Tracy, juga Susan. Para wanita cantik yang masih single di Rainbow Kindergarten. Kau hebat. Mereka bilang kau duda satu anak yang paling menggoda. Mereka titip salam setelah kujelaskan kalau kita tidak berkencan. Kita hanya berteman." Anna menjelaskan dengan penuh semangat sambil menatap ke sebuah botol kemasan berisi saos .

"Ketahuan. Kalian menggosipkan aku ya ... kenapa tidak kau tambahkan kalau aku juga jago memasak. Bilang pada mereka, aku terlihat lebih sexi dengan celemek."

Anna mencibir. "Kau memasak karena kupaksa. Kau mau makan di pondokku, maka harus bantu memasak. Begitu aturannya!" ucap Anna.

Mereka bergerak ke arah lemari pendingin.

Anna mengambil sekantong daging kemasan. "Steak? Barbegue ?"

"Kau yang pilih." Simon mengambil alih troli dan mendorong setelah Anna memasukkan belanjaannya.

Keluar dari toko, Anna terkejut ketika tiba di mobil mendapati Leon tertidur. Bocah lelaki itu meringkuk di tempat duduk belakang.

"Pantas saja ia tidak mau ikut turun. Ia mengantuk." Simon memasukkan belanjaan lalu segera masuk ke belakang kemudi. Anna mengikuti sambil sesekali melirik ke arah Leon, memastikan apakah Leon terbangun.

Mereka tiba di jalanan ujung jalan setapak menuju rumah Anna. Simon turun dan langsung membuka bagasi, menurunkan kantong-kantong belanjaan mereka.

"Kemarikan kantongnya, biar aku yang bawa. Kau gendong Leon saja," ucap Anna dengan dua tangan terulur ke arah Simon.

Pria itu menggeleng. "Ayo, kita ke pondok. Aku akan kembali menjemput Leon. Ini banyak dan berat," ucap Simon sambil menyenggol bahu Anna dengan lengan atasnya ketika lewat.

Anna melirik ke dalam mobil. Leon masih terpejam, terlihat sangat nyenyak. Memutuskan ia akan kesulitan mengeluarkan bocah itu dan menggendongnya, Anna akhirnya mengikuti Simon ke arah pondok.

Ia tiba dan segera naik ke beranda. Simon sudah berdiri di dekat pintu. Menunggu Anna membuka kunci.

Menaiki beranda, mata Anna terpana melihat sebuah pot berisi bunga Begonia miliknya sudah tergeletak di atas lantai beranda. Sebagian tanahnya keluar dan berhamburan di sekitar pot bunga yang berwarna putih. Ia mengerutkan kening. Tidak pernah sekali pun pot-pot bunga di atas rak yang ia pajang di pembatas beranda pernah terjatuh selama ia tinggal di pondok itu.

Simon menatap tatapan Anna yang agak aneh. Menoleh mengikuti arah pandangan Anna.

"Kurasa ada hewan yang melintas di rak bungamu," ucap Simon.

Anna terkejut, menoleh cepat dan segera menata jantungnya yang entah kenapa berdebar kencang. Ia mengeluarkan kunci dan membuka pintu.

"Hewan? Seperti apa?" tanya Anna. Mencoba menenangkan hatinya dengan membenarkan ucapan Simon.

Simon masuk sambil berteriak. "Tupai? Entahlah ...." ia meletakkan kantong-kantong di atas sofa panjang Anna, lalu segera kembali keluar.

"Aku akan menjemput Leon."

Anna mengangguk. Ketika Simon sudah turun dari beranda, Anna segera menatap berkeliling. Tidak ada yang berubah. Ia juga menatap dan meneliti kunci pintu dan jendela luar. Masih sama seperti saat ia tinggalkan, lalu Ann berjongkok dan mulai memperbaiki pot bunganya yang tergeletak, memasukkan kembali tanah yang berhamburan dan meletakkan kembali tanaman itu ke atas kayu pembatas beranda.

Semoga Simon benar ... tersenggol oleh seekor tupai ...

Anna menelan ludah, merasa sangsi atas dugaan yang yang melintas dalam pikirannya tersebut. Matanya menerawang menatap ke tumbuhan perdu yang ada di bawah pepohonan di samping pondoknya.

Seekor tupai terlalu kecil bahkan untuk hanya sekedar menggeser potnya ... apalagi sampai membuat potnya jatuh ....

*******

From Author,

Hai semua,

Mohon maaf lama gak update. Author minta tolong jangan lupa like, love, bintang lima, komentar dan votenya untuk Simon ya.

Semoga sehat selalu. Luvv youuu...

Salam. DIANAZ.

Terpopuler

Comments

Anonymous

Anonymous

leon keremnn....pinter cr gara2...tengil nya ikut bpk e tenan...

2023-10-08

1

gian rasyid

gian rasyid

deg..
deg..

2023-03-23

0

Ney maniez

Ney maniez

😲😲

2023-03-06

0

lihat semua
Episodes
1 1. Kidnapper
2 2. Kidnapper part 2
3 3. Sorry
4 4. Anna House
5 5. Pick up Leonard
6 6. Follow Mam Ann
7 7. Mansion Leopard
8 8. Mansion Leopard part 2
9 9. Lying
10 10. Take Mam Ann home
11 11. Mysterious woman
12 12. Uninvited guests
13 13. Uninvited Guest part 2
14 14. Being a friend
15 15. I'm not going back
16 16. My Dear Emilia
17 17. Feeling watched
18 18. Leon's request
19 19. Martin
20 20. Hostage
21 21. Caught
22 22. Blood trail
23 23. Stranded
24 24. Daddy will come
25 25. Counting on you
26 26. Dad's voice
27 27. Answer my question
28 28. Anna story
29 29. They' re coming
30 30. Ambush
31 31. Rescue team
32 32. Rescue team 2
33 33. New life
34 34. Family
35 35. Wake up
36 36. Falling in love again
37 37. Special quest
38 PENGUMUMAN
39 38. Vacation plan
40 39. Slip
41 40. Friends with benefits
42 41. Dominant man
43 42. Just friend
44 43. Don't break it
45 44. Desire
46 45. Will be whatever you need
47 46. Good night kiss
48 47. Stomach ache
49 48. Take care of Leon
50 49. Interesting sight
51 50. One bed for us
52 51. Good looking
53 52. Tease her
54 53. Uneasy feelings
55 54. Ma tu re
56 55. Love lessons
57 56. Keepsake box
58 57. No commitment
59 58. Sorrow
60 59. Marry me
61 60. Jean's temptation
62 61. Another day
63 62. Summer plan
64 63. Party
65 64. Party part 2
66 65. Party part 3
67 66. Yoana call
68 67. Failed vacation
69 68. Alone
70 69. Know the truth
71 70. Empty heart
72 71. Leon's request
73 72. Pick-up plan
74 73. Pick-up plan part 2
75 74. Fell hunted
76 75. Let's married
77 76. Approval
78 77. Welcome, Ann.
79 78. Miracle
80 79. Enamored
81 80. End Part
Episodes

Updated 81 Episodes

1
1. Kidnapper
2
2. Kidnapper part 2
3
3. Sorry
4
4. Anna House
5
5. Pick up Leonard
6
6. Follow Mam Ann
7
7. Mansion Leopard
8
8. Mansion Leopard part 2
9
9. Lying
10
10. Take Mam Ann home
11
11. Mysterious woman
12
12. Uninvited guests
13
13. Uninvited Guest part 2
14
14. Being a friend
15
15. I'm not going back
16
16. My Dear Emilia
17
17. Feeling watched
18
18. Leon's request
19
19. Martin
20
20. Hostage
21
21. Caught
22
22. Blood trail
23
23. Stranded
24
24. Daddy will come
25
25. Counting on you
26
26. Dad's voice
27
27. Answer my question
28
28. Anna story
29
29. They' re coming
30
30. Ambush
31
31. Rescue team
32
32. Rescue team 2
33
33. New life
34
34. Family
35
35. Wake up
36
36. Falling in love again
37
37. Special quest
38
PENGUMUMAN
39
38. Vacation plan
40
39. Slip
41
40. Friends with benefits
42
41. Dominant man
43
42. Just friend
44
43. Don't break it
45
44. Desire
46
45. Will be whatever you need
47
46. Good night kiss
48
47. Stomach ache
49
48. Take care of Leon
50
49. Interesting sight
51
50. One bed for us
52
51. Good looking
53
52. Tease her
54
53. Uneasy feelings
55
54. Ma tu re
56
55. Love lessons
57
56. Keepsake box
58
57. No commitment
59
58. Sorrow
60
59. Marry me
61
60. Jean's temptation
62
61. Another day
63
62. Summer plan
64
63. Party
65
64. Party part 2
66
65. Party part 3
67
66. Yoana call
68
67. Failed vacation
69
68. Alone
70
69. Know the truth
71
70. Empty heart
72
71. Leon's request
73
72. Pick-up plan
74
73. Pick-up plan part 2
75
74. Fell hunted
76
75. Let's married
77
76. Approval
78
77. Welcome, Ann.
79
78. Miracle
80
79. Enamored
81
80. End Part

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!