Mencari Tahu

Keesokan harinya di SMA Rajawali. Pembunuhan Andy dan Siska dengan cepat menyebar ke seluruh penjuru sekolah. Siswa siswi ketakutan apalagi siswa baru mereka tidak menyangka hari pertama sekolah lamgsun di suguhi oleh kejadian yang mengerikan.

"Kau dengar berita itu. Dua orang terbunub kemarin malam" tanya Anna ke Santi.

"Ya. Aku dengar. Ada apa dengan sekolah ini " jawab Santi.

Anna adalah teman sekamar Santi. Mereka menempati kamar nomor 324 lantai 3.

"Katanya yang mati, polisi bernama Andy dan siswa angkatan kita bernama Siska" ungkap Anna.

"Kasihan sekali Siska. Dia baru datang di sekolah ini beberapa hari dan tahu tahunya dia dibunuh " kata Santi prihatin.

Anna dan Santi segera masuk ke dalam aula. Di dalam sudah banyak angkatan mereka yang berkumpul. Mereka juga heboh membicarakan pembunuhan kemarin malam. Mereka berdua segera mengambil tempat duduk di kursi yang kosong.

Tak lama kemudian, beberapa pengurus Osis datang.

"Selamat pagi. Apa kabar?" sapa Nia. Ia adalah salah satu pengurus Osis.

Para siswa baru menggeleng. Tidak ada yang membalas sapaan Nia.

"Apa berita itu benar kak. Dua orang di bunuh kemarin malam?" tany salah seorang siswa.

Mendengar pertanyaan itu, Sean segera mengambil mikrofon dari tangan Nia hendak menjawab pertanyaan adik kelasnya.

"Baik. Adik adik mungkin kalian sudah mendengar berita kemarin malam. Tapi kita semuanya harus tenang tidak boleh takut. Pihak sekolah akan segera menyelesaikan kasus ini" ucap Sean menenangkan.

"Hari ini karena sekolah mengalami situasi yang tidak baik. Kami tidak akan melakukan penyambutan dan ospek. Tapi kami langsun mengumumkan kelas kalian" sambungnya lagi.

Para siswa baru bersorak senang tidak di adakannya ospek karena mereka bebas dari penyiksaan kakak kakak kelas mereka. Mereka diam diam tersenyum dan mengatakan "yes".

"Baik. Kami akan mengumumkan nama dan kelasnya. Dengarkan baik baik" kata Nia.

Dua puluh menit Nia mengumumkan pembagian kelas. Ada 12 kelas dan masing masing kelas diisi oleh 25 orang. Jasmine dan Bunga masuk ke dalam kelas 10 A sedangkan Santi dan Anna masuk ke dalam kelas 10 D.

"Yes. Akhirnya aku masuk kelas A" ujar Jasmine senang.

Bunga hanya manggut manggut. Dia juga merasa senang bisa masuk ke kelas terbaik di sekolah terbaik itu.

" Gadis itu benar benar buat iri sudah cantik pintar pula" bisik salah satu siswa perempuan.

"Iya aku dengar dia juga anak orang kaya. Kemarin banyak siswa yang membicarakannya, dia memakai gelang berlian" balas temannya.

Setelah pembagian kelas selesai. Siswa dan siswi baru segera pulang ke kamarnya masing masing. Mereka diimbaukan untuk tetap tenang,waspada dan berdiam diri.

Di perpustakaan sekolah. Lima anggota Osis berkumpul. Siapa lagi kalau bukan Sean,Nanda,Gilang,Diana dan Dewi. Mereka membicarakan kejadian semalam.

"Kemarin kau melihat pembunuhnya?" tanya Nanda ke Gilang.

Gilang menggeleng" Saat kami tiba di lantai tiga hanya pak Niko yang ada di sana. Pembunuhnya sudah melarikan diri".

"Pak Niko mengatakan apa?" tanya Dewi penasaran "Apa dia tahu siapa orangnya?".

"Tidak. Pembunuh itu memakai jubah panjang membawa kapak dan juga tidak bicara sama sekali" jawab Sean.

"Beruntung sekali pak Niko. Dia selamat dari kematian" ungkap Diana.

"Apa yang harus kita lakukan. Pembunuhnya berkeliaran di sekolah. Dia sangat licik bahkan dia bisa membunuh polisi, orang yang seharusnya melindungi kita" ungkap Dewi ketakutan " kita tidak tahu apa motifnya dia membunuh. Bagaimana kalau ia cuma bersenang senang, maka siapa saja bisa mati".

Sean diam. Ia mencoba mencari jejak yang tersembunyi dari pembunuhan kemarin malam.

"Kepala sekolah, polisi dan siswa baru" kata Nanda sambil mengetuk ngetuk jarinya ke atas meja " apa dia membunuh orang baru di sekolah ini tapi kenapa pak Alex juga di bunuh" Nanda bertanya tanya.

"Kalau pembunuh itu mengincar siapa saja. Tidak mungkin dia menjebak Siska. Dia mengirim pesan menjebakkan. Bu' Vany mengatakan kalau Siska keluar tergesa gesa sambil melihat layar ponselnya" ucap Sean "Aku yakin ada benang merah di antara ketiga korban"

"Tapi yang jelas. Dia membunuh dengan cara menbuat korban lengah dan seorang diri" ungkap Gilang.

"Ini memusingkan" Nanda menopang dahinya di tangan.

"Bagaimana rencana kita tentang kalung berlian si princess yang hilang itu?" tanya Diana tiba tiba. Dia teringat akan slip penjualan kemarin.

"Oh iya. Aku lupa" Nanda memukul kepalanya bisa bisanya ia lupa hal yang penting.

"Benda itu ada di kamarku" sambungnya.

Kelima anggota Osis itu segera keluar dari perpustakaan. Sean, Nanda dan Gilang berencana ke toko berlian hari ini di mana kalung berlian Jasmine di jual. Tapi sebelum itu ketiga pria itu pergi ke kamar Nanda mengambil slip penjualan kalung tersebut.

" Slipnya hilang" ujar Nanda sambil merogoh rogoh kantong celananya yang di gantung di dinding.

"Apa "ucap Sean dan Gilang secara bersamaan.

"Iya. Slipnya hilang" ulang Nanda.

"Si**. Kita kalah cepat" Sean mendengus. Pria itu menjatuhkan badannya di atas kasur dengan kasar.

"Pembunuhnya masuk ke sini mengambil benda itu" kata Nanda " Di mana ia tahu kalau kita yang mengambilnya"

" Tidak mungkin cari di tempat lain" ujar Gilang.

"Tidak. Aku ingat aku memasukkannya di sini kemarin setelah itu aku tidak pernah mengeluarkannya" kata Nanda. Ia tidak habis pikir sang pembunuh masuk ke dalam kamarnya lalu mengambil slip penjualan kalung berlian Jasmine.

" Pembunuh itu tidak hanya licik tapi juga pintar" kata Sean " Apa kalian ingat nama tokonya?"

Nanda dan Gilang menggeleng.

Sean mendengus kesal.

"Mari kita bertanya ke pak Edy" ajak Nanda.

"Apa yang ingin kau tanyakan?" Gilang

"Kita akan bertanya apakah ada perempuan yang masuk ke asrama laki laki" Nanda melangkah menuju lobi asrama.

Sesampainya di lobi asrama.

"Selamat siang pak Edy. Apakah tadi pagi ada perempuan yang masuk ke sini" tanya Gilang.

Pak Edy menggeleng.

" Tidak ada memangnya kenapa?"

" Tidak ada apa apa pak. Kami cuma bertanya" Gilang cengengesan

" Kau berani lagi membawa perempuan masuk ke kamarmu" ujar pak Edy dengan mata melotot.

" Tidak lagi pak" jawab Gilang malu malu.

Kedua temannya tertawa melihat tingkah malu Gilang.

Ketiga pria itu balik menuju kamar Nanda . Pak Edy menatap kepergian mereka dengan heran" ada apa dengan mereka " gumamnya dalam hati.

"Sebenarnya siapa pencurinya, pria atau wanita? si princess itu kehilangan kalungnya tapi bu' Vany mengatakan tidak ada pria yang masuk ke sana hari itu kemudian slip penjualan kalung itu hilang lalu pak Edy mengatakan tidak ada perempuan yang masuk ke sini hari ini" kata Nanda kesal.

"Mungkin si princess itu kehilangan kalungnya di asrama" kata Gilang.

"Tidak. Jasmine mengatakan kalau ia menyimpan benda itu dalam lemari bajunya. Jadi sudah pasti pembunuh itu masuk ke dalam kamar mereka" jelas Sean.

"Apa pembunuhnya lebih dari satu" tebak Nanda

"Mungkin"

Sementara itu di kantor polisi pusat kota. Dimas berada di ruang kerjanya dengan lemas. Ia benar benar tidak menyangka kalau rekannya menemui ajalnya saat melalukan tugas. Ia mengotak atik ponselnya dengan kasar sambil sesekali mengumpat dalam hati.

"Aku pasti akan menemukan pembunuhnya lalu aku akan mengurungnya " ucap Dimas geram.

Dimas berpikir dengan keras mencoba menarik benang merah atas kematian yang ada di SMA Rajawali. Sengketa lahan adalah topik yang memicu terjadinya pembunuhan di sana.

Pak Alex dan Siska. Dua orang yang memiliki hubungan langsun dengan SMA Rajawali. Pembunuhan ini sudah jauh jauh di rencanakan dan pembunuhan Andy bukanlah bagian dari rencananya. Sang pembunuh membunuh Andy karena Andy adalah orang yang akan menganggu rencananya.

"Ia membunuh pak Alex karena pak Alexlah yang mempertahankan kepemilikan lahan itu atas nama SMA Rajawali lalu bagaimana dengan Siska? apa alasan ia membunuh Siska siswa baru tahun ini yang tidak tahu apa apa. Kalau pembunuh itu memiliki dendam seharusnya angkatan angkatan lama yang ia incar" Dimas bertanya tanya.

Tok...tok...tok...

Suara ketukan pintu.

"Silahkan masuk" sahut Dimas.

Clek....

Pintu terbuka.

"Kau membutuhkan berapa orang untuk menyelidiki kasus di SMA Rajawali?" tanya Denal. Denal adalah salah satu polisi di sana. Ia seangkatan dengan Dimas.

"Dua orang " jawab Dimas "Panggil Mira dan Vikal"

"Baiklah" Denal segera menutup pintu

Setelah kepergian Denal.

"Dimana kira kira pembunuh itu menyimpan kepala pak Alex dan Andy".

Terpopuler

Comments

☆???🐇

☆???🐇

maapkeun bro, menurutku dialognya klk masih ada terusannya jangan pakek tanda petik dua...pakek aja koma,,biar lebih enk bacanya. ya itu menurutku, klk menurut orang lain atau authornya sendiri ya khk tau..🐰

2020-12-16

4

lihat semua
Episodes
1 Gadis Kaya yang Sombong
2 Ketua Osis yang Tampan
3 Di Mulainya Teror
4 Rencana Nanda
5 Mayat di Loteng Sekolah
6 Mencari Tahu
7 Kematian keempat
8 Mencekam
9 Luluh
10 Masa Lalu Sean
11 Masa Lalu Sean Bagian II
12 Serpihan
13 Perlindungan
14 Pencarian
15 Pencarian Bagian II
16 Penemuan
17 Penemuan Bagian II
18 Tas Usang
19 Buku Kecil
20 Toilet
21 Dian yang Tak Pernah Padam
22 Pertanyaan
23 Pesta
24 Pesta Bagian II
25 Nomor Ponsel
26 Bertemu Nyonya Elis
27 Keponakan Gila
28 Tatapan Seorang Pembunuh
29 Tato Kalajengking
30 Hujan Badai
31 Sayang
32 Janji
33 Hati hati
34 Mencari
35 Kacau
36 Vita, sang Pembunuh
37 Pelarian
38 Saudara yang malang.
39 Ular
40 Kalah
41 Dewi yang Sebenarnya
42 Bertemu Irabella
43 Interogasi
44 Ingatan lama
45 Bunda Merry
46 Harapan Bunda Merry
47 Naluri Seorang Ibu
48 Memilih Bunda Merry
49 Pasangan yang Serasi
50 Mengejar Bintang
51 Melepas Rindu
52 Kemarahan Dimas
53 Tertangkap
54 Wartawan
55 Kembali ke Sekolah.
56 Maafkan Aku.
57 Pria yang Meninggal di Klub Malam.
58 Kelas 10 A
59 Dua Bersaudara
60 Simbol Rahasia
61 Sekelompok Singa
62 Berangkat
63 Benda yang Mengapung
64 Bertemu Nyonya Shiren.
65 Pura Pura
66 Ternyata Masih Hidup
67 Gua
68 Selembar Surat.
69 Rangking yang Membawa Petaka
70 Identitas yang Terbongkar.
71 Di Tengah Laut.
72 Joy dan Agra
73 Menjemput Ajal
74 Jalan Lain.
75 Pertemuan kakak adik
76 Jasmine dan Yoona
77 " Sebelum Hujan, Aku Akan Mendengar Suaramu Jangan Sampai di Halangi Oleh Hujan"
78 Gundah Gulana
79 Menyerupai Iblis.
80 Seharusnya Aku.
81 Jurang
82 Foto
83 Lari dari Rumah Keluarga Bella.
84 Jebakan
85 Speedboat.
86 Akhir dari Keputusasaan
Episodes

Updated 86 Episodes

1
Gadis Kaya yang Sombong
2
Ketua Osis yang Tampan
3
Di Mulainya Teror
4
Rencana Nanda
5
Mayat di Loteng Sekolah
6
Mencari Tahu
7
Kematian keempat
8
Mencekam
9
Luluh
10
Masa Lalu Sean
11
Masa Lalu Sean Bagian II
12
Serpihan
13
Perlindungan
14
Pencarian
15
Pencarian Bagian II
16
Penemuan
17
Penemuan Bagian II
18
Tas Usang
19
Buku Kecil
20
Toilet
21
Dian yang Tak Pernah Padam
22
Pertanyaan
23
Pesta
24
Pesta Bagian II
25
Nomor Ponsel
26
Bertemu Nyonya Elis
27
Keponakan Gila
28
Tatapan Seorang Pembunuh
29
Tato Kalajengking
30
Hujan Badai
31
Sayang
32
Janji
33
Hati hati
34
Mencari
35
Kacau
36
Vita, sang Pembunuh
37
Pelarian
38
Saudara yang malang.
39
Ular
40
Kalah
41
Dewi yang Sebenarnya
42
Bertemu Irabella
43
Interogasi
44
Ingatan lama
45
Bunda Merry
46
Harapan Bunda Merry
47
Naluri Seorang Ibu
48
Memilih Bunda Merry
49
Pasangan yang Serasi
50
Mengejar Bintang
51
Melepas Rindu
52
Kemarahan Dimas
53
Tertangkap
54
Wartawan
55
Kembali ke Sekolah.
56
Maafkan Aku.
57
Pria yang Meninggal di Klub Malam.
58
Kelas 10 A
59
Dua Bersaudara
60
Simbol Rahasia
61
Sekelompok Singa
62
Berangkat
63
Benda yang Mengapung
64
Bertemu Nyonya Shiren.
65
Pura Pura
66
Ternyata Masih Hidup
67
Gua
68
Selembar Surat.
69
Rangking yang Membawa Petaka
70
Identitas yang Terbongkar.
71
Di Tengah Laut.
72
Joy dan Agra
73
Menjemput Ajal
74
Jalan Lain.
75
Pertemuan kakak adik
76
Jasmine dan Yoona
77
" Sebelum Hujan, Aku Akan Mendengar Suaramu Jangan Sampai di Halangi Oleh Hujan"
78
Gundah Gulana
79
Menyerupai Iblis.
80
Seharusnya Aku.
81
Jurang
82
Foto
83
Lari dari Rumah Keluarga Bella.
84
Jebakan
85
Speedboat.
86
Akhir dari Keputusasaan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!