Tas Usang

Di dalam ruangan khusus, Bunga terduduk lemah sambil lemah sambil menundukkan kepalanya. Ia tidak berani menatap Sean, pria itu sudah seperti singa yang kelaparan yang mendapatkan mangsanya.

" Apa yang kau lakukan di sana?" tanya Sean, aura mengintimidasi terasa dari ketua osis SMA Rajawali itu.

" Aku...aku...aku sedang mencari sesuatu" jawab Bunga terbata bata. Ia sangat takut menatap wajah Sean

" Tas itu" Kata Sean sambil melihat ke tas usang yang ada di gendongan Bunga.

Bunga mengangguk beberapa kali. Ia tidak menyangka kalau akan melihat pria ini dalam wujud menakutkan.

" Kau juga menyelidiki kasus ini kan. Jangan main main ini bukan perempuan lebih baik kau bercermin di dalam kamar daripada berkeliaran di malam hari. Bagaimana kalau pembunuh itu menemukanmu kau tidak sepadan dengannya, kau hanyalah anak kucing yang sedang menantang seekor harimau. Jadi mending kau sadar diri sebelum kau jatuh ke dalam jurang" jelas Sean panjang lebar.

Bunga menelan ludahnya, ia tersinggung Sean mengatakan kalau ia adalah anak kucing.

" Sudah mengerti kucing betina?" tanya Sean.

" Sia* dia mengejekku. Rasa kagumku pada selama ini berubah menjadi kebencian" umpat Bunga dalam hati.

" Hah kau tidaklah lebih baik dari anak kucing tapi kau bisa di setarakan dengan seekor nyamuk, sekali tepukan saja langsun jatuh. Tapi perumpaanku terlalu menyinggungmu jadi aku ganti, kau seperti seekor kambing yang hanya lari terbirit birit mendengarkan suara hujan" singgung Sean.

Wajah Bunga menjadi merah padam, belum sampai sepuluh menit ia bertemu dengan laki laki itu tapi pria songong ini sudah tiga kali mengumpakannya sebagai seekor binatang. Ia benar benar ingin marah tapi karena ia sadar ini kesalahannya jadi ia tetap bersabar.

" Berikan tas itu padaku" tanpa mendengar persetujuan Bunga, Sean merampas tas itu darinya.

" Tidak akan ku berikan, aku mendapatkan tas ini" protes Bunga, ia berusaha merebut tas itu dari Sean.

" Tidak akan ku berikan" bentak Sean.

Bunga lemas meladeni laki laki itu. Jadi benar rumor yang beredar, kalau si ketua osis ini termasuk dalam jajaran pria dingin yang rasa keprihatinanya pada perempuan hanya sebesar biji semangka. Menolong perempuan adalah suatu kebetulan mungkin dewa penolong sedang bersamanya.

Bunga mendengus kesal, dulunya ia berjanji kalau ia akan mendapatkan hati Sean tapi detik ini ia berjanji brrkali kali pada dirinya sendiri kalau ia akan membalas perkataan kasar Sean padanya.

" Huh tunggu saja, akan ku balas kau. Tidak peduli kau kekasih sahabatku" geram Bunga dalam hati.

Kemarahan Bunga semakin menjadi jadi saat ia keluar dari ruangan itu. Ia sempat melihat Sean yang tersenyum sinis sambil menjulurkan lidahnya rupanya pria ini memancing terjadinya perang shinobi kelima.

Setelah kepergian Bunga di antar oleh Vikal. Sean membuka tas temuan Bunga di dalamnya ada dompet, buku kecil dan ponsel jaman dulu. Sean memeriksa dompet itu ada beberapa lembar uang seratus ribuan di sana kemudian Sean memperhatikan ponsel itu, sepertinya ponsel ini keluaran tahun 2003 kemudian perhatian Sean beralih pada buku kecil yang ada di dalamnya, pria itu segera memasukkan buku kecil itu ke dalam kantong jaketnya ia tidak akan memberikan buku itu kepada polisi.

Setibanya di kamar.

Jasmine belum tidur, ia masih setia menunggu kepulangan Bunga. Saat Bunga masuk, Jasmine menyunggingkan senyumnya melihat sahabatnya pulang tanpa kekurangan apapun.

" Kau kembali. Aku sangat takut memikirkan keadaanmu di luar" ucap Jasmine memeluk Bunga.

Bunga hanya mengangguk lemah. Ia kecewa hasil jerih payahnya di ambil oleh orang lain.

" Kau yang menghubungi Sean?" tanya Bunga.

" Iya" jawab Jasmine pendek.

Bunga melangkah lunglai ke atas kasur, ia langsun membaringkan tubuhnya. Ia kecewa hari ini tapi ia tidak mungkin akan memarahi Jasmine bagaimanapun Jasmine melakukan ini karena sahabatnya itu mengkhawatirkannya. Yang ada di dalam pikirannya, ia akan membalas perkataan Sean apalagi saat ia melihat Sean tadi mengeluarkan senyum sinis. Setiap perempuan membenci tatapan sinis, Bunga juga sangat membencinya. Ia akan menunjukkan pada pria sombong itu kalau ia bukanlah orang yang bisa di remehkan walau ia perempuan.

Oleh sebab itu, Bunga tidak akan menyerah ia tetap akan menyelidiki kasus ini sendirian. Ia akan menunjukka kebolehannya, ia menunggu waktu di mana Sean bertepuk tangan padanya dan menelan pil pahit akan perkataannya.

" Aku bukanlah anak kucing tapi aku adalah harimau, cepat dan tangkas"

" Aku bukanlah seekor nyamuk tapi aku adalah seekor elang, kuat dan lincah"

" Aku bukanlah seekor kambing tapi aku adalah kuda, pintar dan berani"

Bunga menghibur dirinya sendiri. Tanpa ia sadari, air mata keluar dari matanya ia menangis dalam diam. Perkataan Sean tadi bagaikan seribu buah tombak yang menusuk tepat di jantungnya entah kenapa Bunga bisa sekecewa ini mungkin karena ia mencintai Sean.

" Tidak akan, tidak akan ku biarkan seorang pun meremehkanku" tekad Bunga dalam hati.

" Sudah cukup aku di buang, tapi aku sangat bersyukur di buang oleh orang tuaku kalau tidak, mungkin aku akan menjadi orang paling hina di dunia ini"

Sekarang Bunga menyadari kenapa ia bisa semarah ini akan perkataan Sean padanya. Ada dua hal, pertama karena ia di buang oleh orang tuanya karena menjadi anak yang tidak berguna bagi mereka. Perkataan Sean tadi cukup membangkitkan ingatan masa lalunya dengan kedua orang tuanya dan yang kedua karena sampai detik ini ia masih mencintai Sean.

Ia sangat mencintai Sean dan Jasmine juga mencintainya tapi saat ia tahu kalau Sean memilih Jasmine, Bunga akan mengalah. Kali ini dia akan menjadi orang baik dan rendah hati, ia sudah berjanji kalau ia akan menjadi pribadi yang berbeda di masa lalu. Ia melihat Jasmine dari atas ranjang susun, gadis itu sudah tertidur pulas mungkin Jasmine kecapean menunggunya kembali.

" Aku akan melindungimu, aku akan melindungi sekolah ini dan aku akan melindungi semuanya" tekad Bunga dalam hati. Ia tidak peduli akan bahaya yang menghadangnya. Setelah ia menemukan jati dirinya di luar rumah, di bawah telapak kaki neneknya ia berjanji akan menjadi malaikat penolong.

Wanita tua yang baik yang bersedia menerima Bunga apa adanya. Tidak peduli siapa dirinya, darimana ia berasal dan bagaimana masa lalunya. Bertemu dengan sang nenek ia bisa merasakan kasih sayang seorang ibu yang sebenatnya. Orang yang menyelamatkannya dari dinginnya jalanan, orang yang menolongnya dari rasa kelaparan berhari hari dan orang yang membuatnya merasakan ketentraman.

Saat ia di buang ke jalanan, ia hampir bunuh diri. Duduk sebagai pengemis di abaikan oleh orang lain, mengais makanan di tempat sampah dan tidur dalam kelaparan. Mengingatnya saja hampir membuat jantungnya copot namun semua keadaan yang menyedihkan itu berubah menjadi keadaan yang menyenangkan setelah seorang nenek membawanha masuk ke dalam rumahnya.

Jangan lewatkan episode selanjutnya!

Jangan lupa komen, like dan vote.

dukungan pembaca sangat berharga buat author.🙏🙏

Terimah kasih.💕💕

Terpopuler

Comments

나의 햇살

나의 햇살

buktinya aja anak kucing itu udah mendapatkan petunjuk sedangkan mereka blm ada yg mendapatkan petunjuk satu pun

2022-04-14

0

lihat semua
Episodes
1 Gadis Kaya yang Sombong
2 Ketua Osis yang Tampan
3 Di Mulainya Teror
4 Rencana Nanda
5 Mayat di Loteng Sekolah
6 Mencari Tahu
7 Kematian keempat
8 Mencekam
9 Luluh
10 Masa Lalu Sean
11 Masa Lalu Sean Bagian II
12 Serpihan
13 Perlindungan
14 Pencarian
15 Pencarian Bagian II
16 Penemuan
17 Penemuan Bagian II
18 Tas Usang
19 Buku Kecil
20 Toilet
21 Dian yang Tak Pernah Padam
22 Pertanyaan
23 Pesta
24 Pesta Bagian II
25 Nomor Ponsel
26 Bertemu Nyonya Elis
27 Keponakan Gila
28 Tatapan Seorang Pembunuh
29 Tato Kalajengking
30 Hujan Badai
31 Sayang
32 Janji
33 Hati hati
34 Mencari
35 Kacau
36 Vita, sang Pembunuh
37 Pelarian
38 Saudara yang malang.
39 Ular
40 Kalah
41 Dewi yang Sebenarnya
42 Bertemu Irabella
43 Interogasi
44 Ingatan lama
45 Bunda Merry
46 Harapan Bunda Merry
47 Naluri Seorang Ibu
48 Memilih Bunda Merry
49 Pasangan yang Serasi
50 Mengejar Bintang
51 Melepas Rindu
52 Kemarahan Dimas
53 Tertangkap
54 Wartawan
55 Kembali ke Sekolah.
56 Maafkan Aku.
57 Pria yang Meninggal di Klub Malam.
58 Kelas 10 A
59 Dua Bersaudara
60 Simbol Rahasia
61 Sekelompok Singa
62 Berangkat
63 Benda yang Mengapung
64 Bertemu Nyonya Shiren.
65 Pura Pura
66 Ternyata Masih Hidup
67 Gua
68 Selembar Surat.
69 Rangking yang Membawa Petaka
70 Identitas yang Terbongkar.
71 Di Tengah Laut.
72 Joy dan Agra
73 Menjemput Ajal
74 Jalan Lain.
75 Pertemuan kakak adik
76 Jasmine dan Yoona
77 " Sebelum Hujan, Aku Akan Mendengar Suaramu Jangan Sampai di Halangi Oleh Hujan"
78 Gundah Gulana
79 Menyerupai Iblis.
80 Seharusnya Aku.
81 Jurang
82 Foto
83 Lari dari Rumah Keluarga Bella.
84 Jebakan
85 Speedboat.
86 Akhir dari Keputusasaan
Episodes

Updated 86 Episodes

1
Gadis Kaya yang Sombong
2
Ketua Osis yang Tampan
3
Di Mulainya Teror
4
Rencana Nanda
5
Mayat di Loteng Sekolah
6
Mencari Tahu
7
Kematian keempat
8
Mencekam
9
Luluh
10
Masa Lalu Sean
11
Masa Lalu Sean Bagian II
12
Serpihan
13
Perlindungan
14
Pencarian
15
Pencarian Bagian II
16
Penemuan
17
Penemuan Bagian II
18
Tas Usang
19
Buku Kecil
20
Toilet
21
Dian yang Tak Pernah Padam
22
Pertanyaan
23
Pesta
24
Pesta Bagian II
25
Nomor Ponsel
26
Bertemu Nyonya Elis
27
Keponakan Gila
28
Tatapan Seorang Pembunuh
29
Tato Kalajengking
30
Hujan Badai
31
Sayang
32
Janji
33
Hati hati
34
Mencari
35
Kacau
36
Vita, sang Pembunuh
37
Pelarian
38
Saudara yang malang.
39
Ular
40
Kalah
41
Dewi yang Sebenarnya
42
Bertemu Irabella
43
Interogasi
44
Ingatan lama
45
Bunda Merry
46
Harapan Bunda Merry
47
Naluri Seorang Ibu
48
Memilih Bunda Merry
49
Pasangan yang Serasi
50
Mengejar Bintang
51
Melepas Rindu
52
Kemarahan Dimas
53
Tertangkap
54
Wartawan
55
Kembali ke Sekolah.
56
Maafkan Aku.
57
Pria yang Meninggal di Klub Malam.
58
Kelas 10 A
59
Dua Bersaudara
60
Simbol Rahasia
61
Sekelompok Singa
62
Berangkat
63
Benda yang Mengapung
64
Bertemu Nyonya Shiren.
65
Pura Pura
66
Ternyata Masih Hidup
67
Gua
68
Selembar Surat.
69
Rangking yang Membawa Petaka
70
Identitas yang Terbongkar.
71
Di Tengah Laut.
72
Joy dan Agra
73
Menjemput Ajal
74
Jalan Lain.
75
Pertemuan kakak adik
76
Jasmine dan Yoona
77
" Sebelum Hujan, Aku Akan Mendengar Suaramu Jangan Sampai di Halangi Oleh Hujan"
78
Gundah Gulana
79
Menyerupai Iblis.
80
Seharusnya Aku.
81
Jurang
82
Foto
83
Lari dari Rumah Keluarga Bella.
84
Jebakan
85
Speedboat.
86
Akhir dari Keputusasaan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!