Deka membukakan pintu mobil untuk Deren. Deka juga meminta Arti ganti posisi. Deren sangat menakutkan saat ini. Apapun bisa saja terjadi.
Yoyok yang sedari tadi menunggu di mobil menjadi bingung. Melihat wajah bosnya yang berubah tegang, sedih dan semrawut tak karu-karuan. Tentu saja itu meninggalkan tanda tanya di otak Yoyok.
"Yok, jalankan mobilnya," pinta Deka.
"Baik Bang," jawab Yoyok.
Deka menatap intens pada adek angkatnya, Deka tahu kalau saat ini hati Deren hancur. Pastinya juga banyak pertanyaan dalam benak Deren. Apa kurangnya aku, dan itu pasti.
"Sabar Bro," ucap Deka.
"Ane bingung Bang!" ucap Deren.
"Apa yang membuatmu bingung hah, sudah jelas kalau wanita itu berbohong," ucap Deka.
"Apa Abang yakin?" tanya Deren.
"Ini pendapat Abang ya, dan Abang berharap ini benar!" ucap Deka.
"Apa itu Bang?" tanya Deren.
"Ternyata elo hanya pandai mengatur strategi perang. Sepertinya elo juga harus belajar membaca psikologi lawan kawan," tambah Deka.
"Maksud Abang?" Deren bertambah tak paham tentang apa yang Deka maksud.
"Kamu tahu siapa wanita tadi?" tanya Deka.
"Mungkin ibu tiri Aish, Bang!"
"Ooo, pantesan. Makin jelas kecurigaan Abang. Mungkinkah Aisyah sudah dijodohkan?" tanya Deka.
"Kok Abang tahu?" tanya Deren.
"Berarti dugaan Abang benar. Hamil dan beberapa foto tadi hanyalah jebakan untuk elo kawan. Agar elo mundur teratur tanpa bikin ulah.Mungkin juga dia sudah menyelidiki siapa elo sebenarnya. Mungkin juga dia sudah tahu bahwa elo hendak datang ke rumahnya. Makanya dia menyiapkan semua tipu muslihatnya dengan sangat detail," jawab Deka. Deren melongo tak percaya dengan penjelasan Deka.
"Pantesan tadi pas Deren bilang mau tanggung jawab dia menolak. Bahkan meremehkan ya Pi," tambah Arti, ternyata diam diam Arti juga ikut memperhatikan tingkah laku wanita itu yang dinilainya tak wajar.
"Astaga Bang, kenapa Ane oon yak. Dua hari yang lalu kan ... ah, tidak, tidak," ucap Deren. Untung dia tak keceplosan bahwa Aisyah kan datang bulan saat terahir bertemu dengannya.
"Dua hari lalu apa?" tanya Deka.
"Tidak ada apa apa Bang," jawab Deren gugup. Kembali dia berfikir tentang apa yang barusan diucapkan Deka.
"Jadi Ane harus gimana Bang?" tanya Deren.
"Cari siapa orang yang ada di balik wanita itu. Temukan Aisyah maka elo akan dapat jawabannya," jawab Deka yakin.
Seketika jiwa juang Deren bekerja. Astaga kenapa jiwa premannya selalu diperlukan. Padahal dia sudah bertekat untuk keluar dari dunia itu.
"Itu berarti dia menipuku Bang," ucap Deren.
"Tentu saja," jawab Deka.
"Brengsek!" umpat Deren kesal.
"Tak ada gunanya elo marah, yang harus elo pikirkan saat ini hanyalah menemukan Aisyah segera. Sebelum wanitamu itu masuk kedalam jurang ciptaan ibu tirinya," balas Deka.
"Terima kasih atas pencerahannya Bang. Ane akan perjuangkan Aisyah. Astaga ada apa dengan hidupku?" tanya Deren pada dirinya sendiri.
"Ini sudah jalan hidup elo bro, sabar aja. Semoga Aisyah tak kenapa-napa!" ucap Deka.
***
Kecurigaan Deka ternyata benar. Saat ini Aisyah sedang disekap di gudang atas rumahnya. Dengan keadaan yang sangat memprihatinkan.
Kaki tangannya diikat, mulutnya juga hingga Aisyah tak bisa berteriak minta tolong.
Titin sang ibu tiri masuk dengan tawa bahagia.
"Sayang, bagaimana keadaanmua hemm. Sakit ya kasihan!" ucap Titin sambil menjambak kasar rambut Aisyah.
Aisyah sudah tak merasakan sakit lagi, semua rasa sakit yang ada di sekujur tubuhnya tak sebanding dengan rasa sakit dihatinya.
Titin mendorong kasar tubuh Aisyah hingga gadis malang ini jatuh tersungkur.
"Dengarkan aku baik baik anak haram, tidak ada seorangpun yang bisa menolongmu. Apa kamu mau tahu sejarah kenapa aku membencimu hah," ucap Titin geram. Kemarahannya kembali memuncak ketika dia melihat sorot mata Aisyah menantangnya.
"Berani sekali kamu memantangku hah!" teriak Titin.
Kembali Titin melancarkan serangannya, ditendangnya kuat kuat perut Aisyah, hingga gadis itu meringis sakit.
"Kamu harus tahu manis, bagaimana sakitnya hatiku saat ibu jalangmu itu merebut suamiku. Aku harus menghidupi sendiri anak anaku. Abah keparatmu itu sudah tak pernah memperdulikan aku dan anak anaku lagi. Aku harus berhutang pada rentenir untuk memberi mereka makan. Dan sekarang saatnya kamu membayar hutangku itu. Impaskan, jadi persiapkan dirimu untuk jadi budak pria tua itu hahahahahha," ucap Titin sambil tertawa lepas.
"Aku membayangkan pasti ibu menangis meraung-raung sekarang. Pasti dia menyesal di dalam kuburnya. Melihatmu tersiksa tanpa bisa menolongmu hahahaha, Ya Tuhan aku puas sekali," ucap Titin, berkali kali dia tertawa, membayangkan madunya menderita di dalam kuburnya.
"Hah ... maafkan aku Ratih, ini karena otakmu tak kau pakai saat merebut suamiku. Aku diam bukan berarti aku tak dendam. Kau lihat sekarang hasil perbuatanmu, anakmu yang menanggungnya Ratih.
Dua puluh empat tahun aku menunggu saat ini, siang malam aku berdoa agar anak yang kau lahirkan perempuan. Aku juga meminta pada Tuhan agar dia mencabut nyawamu dulu. Agar aku bisa membalas dendamku Ratih. Hahahahaha, agar aku bisa melihat keturunanmu tersiksa, sama seperti anak anaku," ucap Titin menyuarakan apa yang dia pendam selama ini. Aisyah hanya menangis tanpa suara.
Kini Aisyah mengerti kenapa ibu tiri dan juga kakak kakaknya sangat membencinya. Kenapa dia diperlakukan seperti ini. Ternyata ini adalah akibat dari perbuatan uminya yang merebut milik wanita lain.
Aisyah, iklaskan apa yang terjadi padamu. Umimu yang memulainya, maka bayarlah sekarang perbuatannya batin Aisyah.
Bersambung..
Makin penasaran kan, jangan lupa like dan komennya ya gengs...biar Emak rajin update🤩🤩
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 113 Episodes
Comments
Adelia Rahma
semoga daren cepat menemukan Aisyah dan daren bisa memecahkan masalah ini
2022-07-12
0
Luliez Poenya'e Ayah
makannya jgn suka jadi pelakor..😁😁😁
tp kasihan Aisyah jg kalo gini kan.
Abah udah gak bisa ngapa2in lg..
2021-12-20
0
Heni Yusandika
kasihan ais.....,😕
2021-09-08
0