Dalam perjalanan menuju rumah Deka, Deren terlihat sering tersenyum sendiri. Yoyok yang melihat Bosnya terhanyut dalam suasana hatinya sendiri itu pun hanya mendiamkannya. Percuma diajak bicara, Deren pasti hanya menjawabnya dengan kata iya atau tidak. Maklum saja Bro si kang mas lagi kasmaran hihihi.
Lama lama Yoyok tak tahan juga, akhirnya dia pun memberanikan diri mengajak Deren mengobrol.
"Bos...!"
"Hemmm," jawab Deren.
"Tu cewek manis bener, boleh nemu di mana Bos?" tanya Yoyok, kali aja Deren mau menjawab pancingan anak buahnya ini. Kan lumayan kalau Deren lagi kumat ngacemnya bisa dijadiin senjata batin Yoyok.
"Di Samarinda," jawab Deren jujur.
"Samarinda Bos !, kok ane kagak tahu ada gadis manis di Samarinda!" canda Yoyok, Deren menatap tak percaya ucapan anak buahnya.
"Jangan macem macem lo ma dia, ane congkel lo punya mata tahu rasa," ancam Deren tak terima.
"Astaga Bos, kejam amat .... Doi punya adek kagak ya Bos!" pancing Yoyok lagi
"Ane mana tahu," jawabnya cuek.
"Ya kali aja Bos .... Bos ama kakaknya ane ama adeknya. Kan seumur hidup ane bisa nempel ama Bos terus ya kan," tambah Yoyok sambil bercanda bahagia. Deren tertawa pelan.
"Kok ketawa Bos, apanya yang lucu Bos?" tanya Yoyok penasaran.
"Eh ... biar bumi kebalik ni ye elo ama ane jauh, ga ada ane ame elo bisa satu dimensi, " jawab Deren, mengelak. Padahal saat ini detik ini Yoyok sedang satu waktu dan dimensi bersamanya, aneh aneh aja si aak jawabnha. Yoyok tak mau kalah dia pun membalas ucapan Bos garangnya.
"Bos kita berdua ni ibarat kopi ama gula, ga bisa terpisahkan Bos. Kan ane udah ikut Bos lama, dari bang Kopri belum kawin ampek anaknya mau dua," jawab Yoyok, Ya perlu kita ketahui Yoyok adalah adek kandung Kopri.
"Heh, gula ama kopi konon. Elo kalau bukan adeknya si Kopri udah ane becek becek tahu ga. Nempel aja, sana cari bini," umpat Deren kesal.
"Ogah, kalau Bos ga kawin duluan ane juga ga mau kawin," jawab Yoyok.
"Hilih ... tadi mau dipecat bilangnya mau cari modal buat kawin. Mau kawin ama siapa lo, ane ga jadi kawin mamp*s lo jadi perjaga tua," ucap Deren kesal.
"Ga papa Bos, ane siap ngawal Bos kemanapun Bos pergi. Kalau ga ada Bos emak ama bapak ga mungkin bisa sebahagia ini Bos. Pasti mereka sekarang masih jadi buruh tani Bos. Berkat Bos anak anak emak ama bapak bisa kerja, bisa makan enak kayak gini. Makasih ya Bos udah nolongin kita waktu itu," ucap Yoyok, jika mengingat kejadiaan dia dan keluarganya di usir dari rumah karena tak mampu bayar hutang sedih sekali rasanya. Saat itu Yoyok masih berusia 18 tahun dan Kopri tiga tahun lebih tua darinya. Orang tuanya tak bisa membayar hutang pada rentenir. Terpaksa Kopri dan Yoyok di gadaikan untuk membayar hutang kedua orang tuanya.
Bersama rentenir itu Yoyok dan Kopri tak diperlakukan selayaknya manusia. Mereka disuruh membajak sawah dan melakukan pekerjaan kasar lainnya. Jika pekerjaan mereka tak sesuai keinginan sang rentenir, maka mereka tak akan dapat makan. Bahkan mereka sering mendapat siksaan fisik.
Saat itu Deren masih bergabung di kesatuannya, dia mendengar cerita tentang mereka dari teman satu timnya. Atau lebih tepatnya tetangga Yoyok dan Kopri, dari situlah Deren mulai mengumpulkan gajinya untuk menebus mereka berdua. Bahkan Deren sempat berutang sisanya pada Yudha, sayangnya Yudha belum sekaya sekarang. Akhirnya Yudha memperkenalkan dirinya pada Deka. Dari sanalah awalnya Deren kenal dengan Deka. Jika diingat itu pertemuan yang sangat memalukan. Pertama kenalan langsung pinjam duit. Astaga Deren Deren, sebegitu tingginya kepedulianmu pada sesama. Sampai rela berhutang demi memerdekakan orang lain.
"Bos...!"
"Hemm,"
"Ane boleh nanya ga?" tanya Yoyok.
"Tanya apa?"
"Kita kan udah lama kenal kan Bos yak, bahkan emak ama bapak aja udah nganggep Bos ni anaknya. Bos itu sebenernya asli mana sih, terus dulu Bos kan anggota TNI kan ya. Orang bisa bawa heli segala?" tanya Yoyok kepo, baru kali ini dia berani bertanya. Bahkan Kopri pun gak berani bertanya.
"Emang asal usulku penting buat elo ha, elo mau jadiin ane bini elo apa, elo mau nglamar ane. Pakek nanya asal usul segala!" balas Deren geram. Deren memang tak suka jika ada orang yang ingin tahu tentang keluarganya. Mengingat masa lalu yang dia miliki sungguh menyakitkan.
"Maaf Bos, kan ane cuma nanya Bos,"
"Lebih baik diam jika tak ingin ku tutup paksa mulutmu," ancam Deren kembali, astaga kalau udah jiwa gangsternya keluar, ngeri geng batin Yoyok. Yoyok pun diam tanpa kata setelah itu.
Perjalanan dari Malang ke Gresik bisa dikatakan lancar, hanya saja Deren lebih banyak diam dan jutek jika ditanya. Apakah ini karena Deren tak ingin diganggu soal fantasinya dengan neng Aish, ah soal itu hanya Deren sendirilah yang tahu.
Deren keluar mobil dengan gagahnya, Raka yang melihat uncle tato idolanya datang pun langsung meletakkan sepedanya dan berlari kearah Deren.
"Uncle..."sapa Raka.
"Hay Boy, apa kabar?" tanya Deren langsung memberikan tanganya dan disambut tos oleh Raka.
"Raka sehat kapten," jawab Raka sambil memberi hormat pada Deren.
"Oke Boy, papi ada?" tanya Deren.
"Ada Uncle, papi baru aja masuk," jawab Raka, Deren pun berpamitan dan masuk kedalam kediaman Deka.
"Assalamu'alaikum!" sapa Deren.
"Waalaikum salam," jawab Arti yang sedang membuatkan minum untuk suaminya.
"Eee....ada uncle tato. Apa kabar, duduk duduk. Sama siapa kesini?" tanya Arti.
"Ama tu anak buah laknat," jawab Deren sambil menunjuk kearah Yoyok.Yoyok hanya tersenyum mendengar umpatan Bosnya.
"Yang sabar ya Mas Yoyok, masuk masuk ... Raka, panggilin papi nak!" pinta Arti pada putranya. Raka pun tersenyum dan menuruti perintah maminya.
Sambil menunggu kedatangan Deka, Deren kembali membuka galeri diponselnya. Mulutnya memang diam tapi pikiranya melayang. Ingin sekali rasanya saat ini dia kembali ke Malang dan memeluk gadis yang membuat pikiranya merasa tak tenang.
Deren belum mengerti kenapa dia seperti ini, kenapa Aisyah begitu suka menganggu pikiranya. Senyuman Aisyah sungguh sangat membuat jiwanya terasa sangat adem. Mungkinkah aku sedang jatuh cinta tanya Deren dalam hatinya sendiri.
Bersambung....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 113 Episodes
Comments
◡̈⃝︎➤N୧⃝🆖LU⃝SI✰◡̈⃝︎👾
sepertinya ada yang sedang jatuh cinta 🤩🤭
2021-08-28
1
Juliezaskia
mantan gengster jatuh cinta😂😂
2021-06-15
0
Zhumrotulh Yahya Salam
aisya hidup sm ibu tirinya....muda2n g mempersulit daren sm aisya
2021-06-08
0