Mengambil Keputusan

Deka turun dari lantai atas rumahnya, menuruni anak anak tangga dengan tampannya.

"Hay Bro, Assalamu'alaikum," sapa Deka.

"Waalaikumsalam...," jawab Deren dan Yoyok serempak.

Mereka pun bergantian berjabat tangan dan berpelukan.

"Gimana kabar Malang, nyaman di sana?" tanya Deka.

"Nyaman Bang lumayan," jawab Deren.

"Syukurlah kalau betah," tambah Deka.

"Gimana ga betah Pak Bos, diam diam Bos tampan kita ini ada cem ceman di sono," celetuk Yoyok. Spontan Deren pun melepar bantal sofa yang dipeluknya kearah Yoyok.

"Eh ... diem lo kampret," umpat Deren kesal.

"Benarkah ... wah asik dong bentar lagi punya rumah tu burung," canda Deka.

"Enggak Bang, jangan percaya ama anak buah laknat satu ini. Dia no Bang udah ngebet kawin tapi ga punya pacar. Aneh," balas Deren gemas.

Deka hanya tertawa melihat tingkah konyol Bos plus anak buahnya ini.

"Kalian ini ... berasa kayak Raka sama Ditya aja," ucap Deka, tak lama Arti pun datang membawakan minuman dan cemilan.

"Dia emang ember bener punya mulut, awas ane potong lo punya gaji!" ancam Deren, kembali Deren mengeluarjmkan kekesalannya pada Yoyok.

"Ojo ngono ta lah cak, ra mesakne emakku aa (jangan gitu lah mas, ga kasihan ibukku kah)," canda Yoyok beralasan, Deren diam dia terlihat sudah malas meladeni kekonyolan anak buahnya ini. Arti hanya tersenyum sambil mempersilahkan tamunya untuk menyantap hidangan yang dia bawa.

"Wiiihhh... Pas banget Bu Bos, Yoyok haus," ucap Yoyok tanpa basa basi. Dengan tanpa malu dia pun langsung meminum sirup yang dihidangkan Arti.

"Dasar anak buah laknat, bikin malu aja," umpat Deren lagi.

"Biarin aja uncle, wong dibikin ya untuk diminum," jawab Arti.

"Tahu ni Bu Bos, sejak jatuh cinta si Cacak sensitif sekarang," jawab Yoyok sambil bercanda.

"Diem lo kampret, lama lama ane cekik juga ni," Deren makin geram dengan candaan candaan Yoyok yang dinilainya menghancurkan harga dirinya.

"Aelah Bos, iye ane diem," jawab Yoyok sambil meletakan gelas yang sudah kosong itu. Deka dan Arti hanya tertawa. Ga ke bayang kalau mereka lagi berdua saja.

"Bang," Deren mulai membuka suaranya kembali untuk mengutarakan keinginannya datang ke sini.

"Iya ada apa?" tanya Deka.

"Ane pengen bersaksi Bang ... bahwa tiada tuhan selain Allah yang patut disembah dan dimuliakan Bang. Ane pengen bersaksi bawa nabi Muhammad adalah utusan Allah Bang," ucap Deren mantap. Deka menatap mata sahabatnya ini. Deka tersenyum bahagia, bagaimana tidak sudah hambir setahun ini Deren sering datang padanya dan bertanya tentang agama Allah ini. Dan akhirnya tanpa dipaksa dan dengan keiklasan hatinya Deren akhirnya mengakui ke Esaan Allah.

"Kamu yakin?" tanya Deka sekali lagi.

"Yakin Bang," jawab Deren mantap.

"Apa kamu tahu bahwa setelah kamu mengucapkan dua kalimat syahadat ada tugas tugas dan kewajiban kewajiban lain setelah ini?" tanya Deka lagi.

"Ane tahu Bang dan ane siap," jawab Deren bersemangat.

"Kamu tidak terpaksa kan?" Deka masih berusaha meyakinkan dan memantapkan perasaan Deren.

"Tidak Bang, ane dengan penuh kesadaran menginginkan ini. Tanpa ada satu orang pun yang memaksa ane memilih ini. Insya Allah ane mantap untuk menjadi mualaf yang istiqomah," jawab Deren tanpa ragu lagi.

"Setelah ini kamu siap mempelajari dan mengamalkan Al-quran lebih dalam. Apakah kamu siap shalat lima waktu dan apakah kamu siap menjalankan rukun islam yang sudah kamu pelajari sebelumnya?" tanya Deka lagi, Deka teramat serius soal ini. Dia tak ingin bermain main sedikitpun soal apa yang sudah dipegangnya teguh sejak kecil.

"Ane Siap Bang," kembali Deren menjawab dengan mantap.

"Setelah ini apakah ada seseorang yang bisa membimbingmu selain Abang?" tanya Deka lagi.

"Ada Bang, ustadz Safi'i. Beliau yang selama ini membimbing saya Bang. Cuma saat ini beliau sedang ada perjalanan ke tanah suci jadi Ane dateng ke Abang karena ane sudah merasa mantap dan tak ingin menundanya lagi," jawab Deren jujur.

"Baik, sebentar kita ambil air wudhu dulu. Kamu

sudah bisa bersuci apa belum?" tanya Deka.

"Sudah Bang Insya Allah. Mohon bimbingannya sekali lagi," jawab Deren.

"Siap," jawab Deka.

Deren pun mengikuti langkah Deka dengan perasaan penuh kebahagiaan. Apa yang menjadi pertimbanganya selama setahun terahir ini akhirnya dia berani mengambil keputusan tanpa keraguan sedikitpun.

Setelah selesai bersuci mereka pun kembali keruang tamu.

"Mom, tolong panggil Ratih sama siapa aja yang ada di rumah ini, ajak ngumul di mari sebentar," pinta Deka. Arti pun menuruti perintah sang suami.

Tak lama berselang orang orang yang Deka mau pun datang. Maksud Deka mengajak mereka berkumpul adalah Deka mau mereka menjadi saksi untuk Deren mengikrarkan dua kaliamat syahadat sebagai bukti bahwasanya mulai hari ini dan seterusnya Deren Manopo akan memeluk agama Islam sebagai keyakinannya.

"Baiklah saudara saudara sekalian, terima kasih untuk kalian yang bersedia menjadi saksi bahwasannya salah satu saudara kita telah mendapatkan hidayahnya dan dengan penuh kesadaran beliau ingin memeluk Islam sebagai kepercayaanya yang baru. Dan atas ijin Allah saya Dewa Kurnia Sejati dipercaya oleh beliau untuk membimbingnya dalam mengucap dua kalimat syahadat. Apakah semua saksi siap?" tanya Deka pada seluruh orang yang ada di ruang tamunya.

"Siap!!" jawab mereka serempak.

"Baik saudara Deren Monopo, usia 33 tahun lahir di Malang dan agama sebelumnya adalah ****** benar?" tanya Deka.

"Siap benar Bang!" jawab Deren mantap.

"Sekali lagi saya bertanya apakah anda melakukan ini ada yang memaksa?" tanya Deka.

"Tidak Bang!"

"Baik, anda iklas lahir batin berarti, benar?" tanya Deka lagi.

"Iklas Bang Insya Allah," jawab Deren, sungguh saat ini debaran jantung Deren sungguh susah di kendalikan.

"Baiklah anda bisa mengikuti apa yang saya ucapkan," ucap Deka.

"Baik, siap Bang!"

"Bismillahirrahmannirrahim," ucap Deka, kemudian Deren pun mengikuti dengan lancarnya karena sebelum ini dia sudah belajar dan mendalami.

"Bismillahirrahmannirrahim," balas Deren.

"Dengan menyebut nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang," ucap Deka lagi, Deren pun mengikutinya seperti yang Deka ucapkan.

"Dengan menyebut nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang," balas Deren mantap.

"Asy-hadu Allah Ilaaha illallahu wa asy-hadu anna muhammadar rosuulullah," ucap Deka dengan lancarnya. Deren kembali mengikuti arahan Deka.

"Asy-hadu Allah Ilaaha Illallahu wa asy-hadu anna muhammadar rosuululalah," Deren pun berhasil mengucapkan dua kaliat syahadat itu dengan lancar dan mantap sesuai keiklasan hatinya. Deka pun melanjutkan bimbinganya dengan membacakan arti dan makna dua kalimat syahadat itu.

"Saya bersaksi dengan sesungguhnya bahwa tiada Tuhan selain Allah yang patut disembah dan dimuliakan. Dan saya bersaksi dengan sesungguhnya bahwa nabi Muhammad adalah utusan Allah yang terahir," ucap Deka. Selesai Deka berucap Deren pun kembali mengikuti bimbingan Deka.

"Saya bersaksi dengan sesungguhnya bahwa tiada Tuhan selain Allah yang patut di sembah dan dimuliakan. Dan saya bersaksi dengan sesungguhnya bahwa Nabi Muhammad adalah utusan Allah yang terahir," balas Deren dengan perasaan lega, akhirnya Deren mampu mengambil keputusan terberat dalam hatinya. Mampu memantapkan hati dan jiwanya bahwasannya inilah pilihan terbaik dalam hidupnya.

"Bagaimana semua saksi sah?" tanya Deka.

"Sah," jawab mereka serempak. Deka dan semua orang ya g ada di ruangan ini pun tersenyum bahagia, selepas Deren berikrar maka Deka pun membacakan doa khusus sebagai puji syukur atas hidayah yang telah Allah berikan pada saudaranya yang mulai hari ini sah memeluk agama Allah.

"Bagaimana perasaanmu Bro?" tanya Deka.

"Masya Allah Bang saya bahagia, ahirnya saya bisa ke rumah dengan bangganya," jawab Deren tanpa ragu, senyum telah mengembang bebas di wajah tampannya.

"Kamu sudah tahu tentang tato bukan?" tanya Deka.

"Tahu Bang, Insya Allah pulang dari sini ane mampir ke Surabaya. Sudah janji sama dokter untuk menghapus ini," jawab Deren dengan senyum semringahnya.

"Bagus pelajari betul betul, Abang yakin kamu pasti bisa istiqomah," ucap Deka memberi semangat.

"Pasti, Insya Allah Bang," jawab Deren. Kembali perasaan bahagia dan bangga menyelimuti hati Deren. Keyakinannya kali ini sungguh mampu membuat jiwanya yang gersang seperti mendapatkan siraman air yang lama dia tunggu. Istiqomah ya Ak, nanti emak cariin jodoh yang sholehah.

Bersambung..

CA,"Hay hay kalian penggemar Aak Deren, emak minta sarannya bagi yang paham tentang part ini. Tolong jangan dihujat ya. Kasih tahu emak aja barang kali emak ada kekeliruan penulisan atau cara emak membimbing si Aak preman yang kurang pas memurut kalian. Ditunggu di kolom komentar, makasih,"

Terpopuler

Comments

LENY

LENY

Mantap aak preman alhamdulillah semangat Thor lanjutt👍👍🙏

2023-05-13

0

Choirul Anna Soenarso

Choirul Anna Soenarso

sy rasa tato gak perlu dihapus,yg penting tobatnya bener2

2022-08-20

0

Adelia Rahma

Adelia Rahma

semoga aak Daren Istiqomah

2022-07-12

0

lihat semua
Episodes
1 Berhati Malaikat
2 Mencari Jati Diri
3 Kembali Tergugah
4 Memantapkan Pilihan
5 Tak Sengaja Bertemu
6 Si Penganggu Pikiran
7 Mengambil Keputusan
8 Mulai Hari Ini Kamu Milliku
9 Pemaksaan Romantis
10 Berjanji Saling menjaga
11 Dalam Pengawasan
12 Indahnya Cinta
13 Bahagia Itu Sederhana
14 Lebih Banyak Tahu
15 Gagal Nge-date
16 OTW Cari Restu
17 Dipertanyakan
18 Kecurigaan Deka
19 Baru Dugaan
20 Panik
21 Bangkit
22 Demi Cinta
23 Amunisi
24 Memulai Misi Pertama
25 Kecolongan
26 Siapa Kamu
27 Belum Menemukan Strategi yang Jitu
28 Mencari Tahu
29 Mencari Titik Terang
30 Saling Membantu
31 Mencari Jawaban
32 Mengurai Benang Kusut
33 Mengembalikan Keadaan
34 Basa Basi Bikin Ngerti
35 Diusut Satu Persatu
36 Butuh Penjelasan
37 Keputusan Mutlak
38 Rahasia Besar
39 Ayah Vs Anak
40 Menyusup
41 Ternyata
42 Obat Rindu
43 Bertindak
44 Masalah Bertambah
45 Joker Terciduk
46 Masih Ada Rahasia
47 Jadi Informan Patrio
48 Menerima Tantangan
49 Tak Semudah Itu
50 Joker Paham
51 Diserang
52 Cendol Dawet KO
53 Kejutan Luar Biasa
54 Terbongkar
55 Tak Gentar
56 Dilahap Habis
57 Permintaan Aisyah
58 Ketakutan Ayunda Kebahagiaan Yoyok
59 Keanehan Aisyah
60 Aku Malu
61 Harus Lebih Sabar Menghadapinya
62 Saran Arumi
63 Keberadaan Patrio
64 Menuruti Nasehat Arumi
65 Kita Hadapi Ini Bersama
66 Info Penting
67 Melanjutkan Misi
68 Musuh Sebenarnya
69 Terjebak
70 Hampir Saja
71 Dipaksa Mengerti
72 Aisyah Nekat
73 Kode Rahasia
74 Bala Bantuan
75 Potongan Puzzle
76 Lolos
77 Seseorang Dari Masa Lalu
78 Fakta mengejutkan
79 Menyembunyikan Fakta Demi Perasaan Seseorang
80 Tetap Berhati Baik
81 Dia Putra Penghianat Itu
82 Kenyataan ini
83 Restu Untuk Deren
84 Syarat
85 Antara Malu dan Mau
86 Hati Oh Hati
87 Jangan Pergi ! Aku Mencintaimu
88 Malam Syahdu
89 Kabar dari Seberang
90 Vonis Mengejutkan
91 Menepati Janji
92 Sahabat Ibuku
93 Ikut Merasakan Sakit
94 Sampai Tak Bisa Berkata-kata
95 Luka Batin Ibu Fatimah
96 Permintaan Maaf
97 Siapa yang Berbohong Di sini?
98 Titah Ibu Ratu
99 Selesai
100 Apakah Ini Mimpi
101 Kecurigaan Aisyah
102 Kebahagiaan Ini Milik Kita
103 Akhirnya
104 Rencana Deren dan Aisyah
105 Identitas Deren
106 Kabar Bahagia
107 Pilihan Terbaik
108 Tak Sengaja
109 Berpura-pura
110 Maafkan Abang
111 Kejujuran Itu Indah, Bukan?
112 Karya Baru
113 Rekomendasi Author
Episodes

Updated 113 Episodes

1
Berhati Malaikat
2
Mencari Jati Diri
3
Kembali Tergugah
4
Memantapkan Pilihan
5
Tak Sengaja Bertemu
6
Si Penganggu Pikiran
7
Mengambil Keputusan
8
Mulai Hari Ini Kamu Milliku
9
Pemaksaan Romantis
10
Berjanji Saling menjaga
11
Dalam Pengawasan
12
Indahnya Cinta
13
Bahagia Itu Sederhana
14
Lebih Banyak Tahu
15
Gagal Nge-date
16
OTW Cari Restu
17
Dipertanyakan
18
Kecurigaan Deka
19
Baru Dugaan
20
Panik
21
Bangkit
22
Demi Cinta
23
Amunisi
24
Memulai Misi Pertama
25
Kecolongan
26
Siapa Kamu
27
Belum Menemukan Strategi yang Jitu
28
Mencari Tahu
29
Mencari Titik Terang
30
Saling Membantu
31
Mencari Jawaban
32
Mengurai Benang Kusut
33
Mengembalikan Keadaan
34
Basa Basi Bikin Ngerti
35
Diusut Satu Persatu
36
Butuh Penjelasan
37
Keputusan Mutlak
38
Rahasia Besar
39
Ayah Vs Anak
40
Menyusup
41
Ternyata
42
Obat Rindu
43
Bertindak
44
Masalah Bertambah
45
Joker Terciduk
46
Masih Ada Rahasia
47
Jadi Informan Patrio
48
Menerima Tantangan
49
Tak Semudah Itu
50
Joker Paham
51
Diserang
52
Cendol Dawet KO
53
Kejutan Luar Biasa
54
Terbongkar
55
Tak Gentar
56
Dilahap Habis
57
Permintaan Aisyah
58
Ketakutan Ayunda Kebahagiaan Yoyok
59
Keanehan Aisyah
60
Aku Malu
61
Harus Lebih Sabar Menghadapinya
62
Saran Arumi
63
Keberadaan Patrio
64
Menuruti Nasehat Arumi
65
Kita Hadapi Ini Bersama
66
Info Penting
67
Melanjutkan Misi
68
Musuh Sebenarnya
69
Terjebak
70
Hampir Saja
71
Dipaksa Mengerti
72
Aisyah Nekat
73
Kode Rahasia
74
Bala Bantuan
75
Potongan Puzzle
76
Lolos
77
Seseorang Dari Masa Lalu
78
Fakta mengejutkan
79
Menyembunyikan Fakta Demi Perasaan Seseorang
80
Tetap Berhati Baik
81
Dia Putra Penghianat Itu
82
Kenyataan ini
83
Restu Untuk Deren
84
Syarat
85
Antara Malu dan Mau
86
Hati Oh Hati
87
Jangan Pergi ! Aku Mencintaimu
88
Malam Syahdu
89
Kabar dari Seberang
90
Vonis Mengejutkan
91
Menepati Janji
92
Sahabat Ibuku
93
Ikut Merasakan Sakit
94
Sampai Tak Bisa Berkata-kata
95
Luka Batin Ibu Fatimah
96
Permintaan Maaf
97
Siapa yang Berbohong Di sini?
98
Titah Ibu Ratu
99
Selesai
100
Apakah Ini Mimpi
101
Kecurigaan Aisyah
102
Kebahagiaan Ini Milik Kita
103
Akhirnya
104
Rencana Deren dan Aisyah
105
Identitas Deren
106
Kabar Bahagia
107
Pilihan Terbaik
108
Tak Sengaja
109
Berpura-pura
110
Maafkan Abang
111
Kejujuran Itu Indah, Bukan?
112
Karya Baru
113
Rekomendasi Author

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!