Aku melangkah pelan meninggalkan kelas.
Tidak seperti hari-hari kemarin, hari ini terasa berbeda..
Ada rasa yang hilang, entah itu apa.
Aku masih duduk di halte ketika bis sekolah menjemput kami.
Sesekali kutolehkan kepalaku ke belakang berharap Dirga menghampiriku.
Sampai bis sekolah membunyikan 2 kali klakson yang artinya akan segera berangkat, tak juga ada yang menyapaku seperti kemarin.
Dengan rasa kecewa, Aku memutuskan untuk naik bis dan pulang.
Aku bersandar pada sandaran jok Bis, mataku masih menatap keluar melalui kaca jendela Bis.
Tiba-tiba secara tak sengaja Aku melihat Dia yang sedari tadi kunantikan berada di balik gerbang sekolah.
Dia nampak setengah bersembunyi.
"Dirga..."
Bisikku pelan, lalu merubah posisi duduk dengan cepat untuk memastikan pandangan ku tidak salah.
"Benar, itu Dirga!!"
Ucap ku penuh keyakinan, seketika itu pula jantungku tiba-tiba berdebar.
Namun Dirga segera membuang pandangan nya ke arah lain berpura-pura tidak sedang melihat ku, padahal Aku yakin sekali, kalau tadi Dia sedang memperhatikanku.
Bis melaju cepat meninggalkan gerbang sekolah dan bayangan Dirga dari pandangan ku.
Sepanjang perjalanan, Aku masih memikirkan rentetan kejadian-kejadian hari ini.
Hatiku masih bertanya-tanya, apa yang terjadi pada Dirga? kenapa Dia bersikap aneh seperti tadi? benarkah Dia cemburu dan kesal kepadaku karena Agung seperti yang di bilang Nina?
"Ahhh, ribet banget jadi remaja!! "
Aku terus mengoceh dalam hati.
Namun disisi lain..
Ada perasaan bahagia yang sangat bergejolak saat tau diam-diam Dirga memperhatikanku meski mungkin gengsinya lebih tinggi dari amarahnya.
Aku senyum- senyum sendiri.
Setelah beberapa saat, Bis berhenti dan Aku pun turun, berjalan dengan sejuta perasaan yang bercampur aduk.
"Siang Ma.."
Sapa ku pada mama yang ternyata sedang menungguku di teras depan.
"Ayo cepat kamu ganti baju, makan siang!"
Ucap Mama yang kemudian bergegas ikut masuk menyusul langkahku kedalam.
"Ehm.. Ada apa sih Ma? kok kayaknya nyuruhnya buru- buru gitu? dan tunggu..tunggu"
Aku memperhatikan mama yang terlihat lebih rapi tidak seperti biasa yang hanya memakai daster rumahan.
"Mama udah rapi gitu,,emang nya kita mau pergi ma?"
Tanyaku masih dalam kebingungan.
"Iya, mama mau pergi ke rumah Tante Ruri, minggu nanti mau nikahin anaknya.. Kamu ikut ya.."
Sambung mama cepat.
Tante Ruri, adalah teman akrab Mama, mereka sudah seperti saudara kandung,,
kebetulan mereka sama- sama anak tunggal sama seperti Aku.
"Ehmm...Maaa.."
Aku memanyunkan mulut ku,,
"Vina udah gede, udah smp Ma, ngapain ngikut ke acara gituan.."
Aku masuk ke kamar dan mengganti pakaian.
Entah kenapa sekarang Aku paling sebel diajak ke acara seperti itu, padahal dulu...
Aku malah nangis-nangis selalu mau ikut ke undangan.
"Kamu yakin,,Vin ga mau ikut??"
Mama menyusul ke kamar.
Aku mengangguk mantap.
"Kamu sendirian loch?? biasanya takut, mau ditinggal ke pasar bentar aja gak mau"
Sindir Mama.
Aku tersenyum kecut.
"Itukan dulu Maaaa"
Aku membalas dengan senyum malu-malu.
"Ya udah Mama pergi ya, "
Pamit Mama.
"Kamu jangan lupa makan!!"
Sambungnya lagi.
Namun baru beberapa langkah Mama keluar pintu, Mama balik lagi, Aku Pokir ada yang ketinggalan.
Ternyata...
" Vin,, kamu yakin berani sendirian??"
Mama nampak sangat ragu meninggalkanku.
"Ya ampuunn Maaa...."
Aku menepuk dahi ku lalu tertawa,,
"Buruan Mama pergi ntar kesorean loch.."
Mama manggut- manggut, kemudian kembali melangkah lalu kembali beliau menolehku. Aku melambaikan tangan, sambil tersenyum meyakinkan Mama yang nampak masih ragu- ragu.
Tak lama kemudian terdengar suara deru dari motor ojek langganan Mama.
"Ehm..."
Aku menghela nafas,,..
"Ahh... Mama ada- ada aja"
Bisikku pelan, lalu mengambil piring dan duduk untuk menikmati makan siang.
Baru saja sendok menyuap ke mulut, tiba- tiba..
Kriiiiiinggg....!!!
Telpon rumah berdering.
Dengan mulut yang penuh terisi nasi, Aku berlari kearah meja telepon.
"Hallo Assalamualaikum"
Sapaku yang terlebih dahulu menelan nasi di mulut ku.
"Hallo,Walaikum salam, ni **Vi***na ya? mana Mama nak? ini Tante Ruri*"
"*O**h, Tante Ruri, Mama baru aja jalan Tante,, kerumah Tante*.."
"Oh, udah jalan ya?? kirain gak jadi.."
"*Ja**di kok Tan*,,
"*O**ke sayang,, tapi kok Vina gak ikut*??"
"*E**hm.. itu Tante,, vina lagi ada tugas dari sekolah.. banyak*"
"*O**h ya udah Vin,, tapi minggu nanti ikut yaa*"
"*O**ke tante*"
"*Y**a udah vin ya,,makasih*.."
Tuttt..tuttt..tutt..
Telepon diseberang ditutup,, lalu Aku pun melangkah berniat melanjutkan makan siang ku.
Namun,, baru saja 3 langkah Aku maju,,
kriiiingggg...!!!
telepon berbunyi lagi,,
Aku berbalik arah lagi dan kembali mengangkat gagang telepon.
"Iya Tante,,**kenapa**?"
"*W**oyyy,,, Tante siapa*??"
Hah.... Aku salah orang?! kupikir Tante Ruri yang menelpon lagi,
"Ohh,, sorry-sorry...!! salah,, Kupikir tadi Tanteku."
Hihihi.. Aku tertawa cekikikan,,
Aku seperti mengenal suara itu,, tapi siapa ya?? Aku lupa.
"Vin,, Ntar sore kami mau kerumah mu ya..."
Ujar penelpon di seberang sana.
"Ahaaaa... Aku ingattt..!!! ini Daniel.. Teman Sd ku.!!" Teriak ku dalam hati.
"*Y**ang* **benar**??"
Tanyaku ragu.
"Iya,, ini aku lagi dirumah Diki."
"Ada cemilan **kan**??"
Terdengar teriakan Diki dari seberang sana
"*Tu**ch... Dengerkan suara* **Diki**??"
"Iya.. Iya...Percaya..
oke Aku tunggu yaaaa...
ya udah bye..."
Ucapku menutup percakapan.
Aku lalu kembali kemeja makan baru 2 suap nasi masuk kemulut, tiba- tiba Aku hilang selera, lalu memilih menghentikan ritual makan siangku, dan membereskan peralatan makan yang kupakai.
Aku membuka lemari es yang berada di dapur,, melihat dan memeriksa ada makanan apa yang akan Aku suguh lkan pada teman-teman terbaikku.
"Hemm...cuma ada ini"
Ujar ku pelan,
ketika melihat hanya ada 2 bungkus keripik kentang yang sudah terbuka,, dan beberapa kotak susu uht.
Aku berpikir sejenak,, kemudian akhirnya Aku menuju kamar dan membuka dompet. Hanya ada selembar 50 ribuan dan selembar 10 ribuan.
Aku bergegas kedepan mengunci pintu dan berjalan menuju mini market tak jauh dari rumahku.
Setelah sampai,, bergegas Aku masuk lalu mengisi keranjang belanjaku dengan 2 bungkus keripik kentang, 2 bungkus biskuit coklat dan vanila, lalu satu botol sirup.
Setelah semua kurasa cukup, Aku menuju kasir untuk membayar belanjaanku.
Aku kembali kerumah,, kemudian memasukkan keripik dan biskuit ke toples lalu menyiapkannya di atas meja, Aku juga membuat 1 teko sirup manis yang Aku taruh di kulkas sementara mereka belum datang.
Hatiku sungguh tidak sabar lagi menunggu sahabat-sahabat merah putihku datang.
Ku lirik jam menunjuk kan pukul 14 lebih 10 menit.
Aku berjalan ke depan berniat menunggu mereka di teras rumah ku..
Bersambung**
Terimakasih banyak untuk semua sahabat yang telah membaca karya ini..😍🙏🙏
berikan saya dukungan dengan like 👍dan rate ⭐⭐⭐⭐⭐ya sahabat,,agar cerita ini bisa lanjut dan Author semakin semangat untuk update...
untuk para AUTHOR,,kalian semua HEBAT..
saling mendukung itu indah ...
TERIMA KASIH.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 208 Episodes
Comments
kyara manda
semangat thor aku mulai baca
2022-10-19
0
Rasnantara
masihhh lanjut bacaaaaa
2022-03-27
0
rayura
aihhh....canduuuu aku thor
2022-03-25
0