

Seabadi Edelwais..

 

bab 16 Ternyata....

Lima belas menit menjelang pulang,,

Guru biologi kami lebih dulu meninggalkan ruangan dengan berpesan silahkan pulang ketika bel pulang berbunyi.

Aku mencoba mengetahui reaksi Dirga terhadap ku.

Aku berjalan ke bangku Adisti yang berada di lorong meja Dirga,tepat nya dua meja dari tempat duduk Dirga.

"Dis,,aku pinjam buku catatan tadi.boleh??"

tanyaku pada Adisti yang baru saja hendak memasuk kan buku nya kedalam tas,,

"Oh...boleh dong...emang Nina gak mencatat,,?"

Disti bertanya heran.

"Ehm...suka gak ngerti tulisan nya" jawab ku berbohong.

Adisti tersenyum sembari menyodorkan buku nya pada ku.

"Makasih ya"

Adisti mengangguk.

Saat pelajaran Biologi tadi,,ada beberapa rangkuman yang harus di catat,,dan aku yang menuliskan catatan di papan tulis sehingga aku sendiri belum mencatat nya.

Sebenar nya,,aku biasa meminjam catatan Nina,,hanya saja hari ini..sengaja aku ingin melintas di depan Dirga.

Aku berjalan meninggalkan meja Adisti,tepat di depan meja Dirga,,aku menoleh kulihat tatapan sinis nya padaku,aku melengos lalu melanjut kan langkah ku,dan kembali duduk di bangku milik ku.

"Nin,,pulang ini..mau temenin aku bentar gak?"

Aku bertanya pada Nina yang berada di samping ku,,dengan suara keras,,kontan membuat Nina menepuk pundak ku,

Plak...!!

"Apaan sich Vin,,gak usah pake teriak kali..aku gak budek!"

Sebenar nya ada rasa ingin tertawa,,namun sekuat tenaga aku tahan.

"Aku deg- degan Nin,,nanti pulang sekolah,,kak Agung mau ketemu sama aku di halte.."

Lagi- lagi dengan suara keras.

"Kenapa sich ni anak,,panas kali ya??"

Ujar Nina yang lantas menempelkan tangan nya pada dahi ku.

Aku melirik Dirga,,tatapan kebencian semakin jelas ku terima.

"Apa Nin,,gak bisa???"

Aku terus saja mengoceh sendiri,sementara Nina menatap ku heran dan menggelengkan kepala nya.

"Yahhhh...Ninn..aku mesti gimana dong??"

rengek ku pada Nina.

"Wahhh syaraf ni anak"

"Ya udah dech...gak apa,,kira- kira kak Agung mau ngomong apa ya Nin,"

"Kak Agung mau bilang..kamu kumat..hahahaha.."

Nina menjawab dengan tertawa terbahak.

Aku layangkan cubitan pada pinggang nya...

"Awwww....sakit tau vin"

Nina menggosok- gosong pinggang nya dengan wajah meringis.

Teeeetttt....teeettt...teeettttt

Bel pulang berbunyi,,

Semua siswa berhamburan keluar ruangan,Aku masih duduk merapikan buku- buku yang ada di meja dan menyusun nya di dalam tas,sengaja pelan- pelan.

Ku lihat Dirga berdiri di ambang pintu kelas.

Aku berjalan ke arah nya.

"Permisi..aku mau lewat."

Dirga menoleh ku dengan tatapan tajam nya,muka nya merah bak menyimpan amarah.

Aku bergidik ngeri,,lalu segera berlari menjauh.

tepat di anak tangga terakhir,,Seseorang berdiri menantikan ku.

"Ngapain??"

Tanya ku pada Agung yang berdiri dengan tangan di dada,,bersandar pada tiang dengan senyum khas nya.

"Nungguin vina cantik"

jawab nya centil.

Otak ku memutar cepat,,seperti menemukan ide baru,untuk ngomporin Dirga.

"Ahaaaa..pucuk di cinta ulam pun tiba.."

Batin ku.

"Yuk,,pulang.."

ajak ku pada Agung tak lupa senyum semanis mungkin"

Agung mengangguk,,

lalu berjalan berdampingan dengan ku,,kami melangkah pelan menyusuri koridor,,dan tepat di tengah lapangan,,aku menoleh ke atas tepat nya menghadap ke kelas ku,nampak disana Dirga tengah berdiri di balkon memandang kami berdua yang sedang berjalan meninggalkan halaman sekolah.

Aku refleks,mengacungkan jari kelingking ku dan mengeluarkan lidah ku ke arah Dirga.

Dirga,,terlihat sangat geram terhadap sikap ku.

Sampai di halte tempat biasa aku menunggu bis sekolah,Agung duduk disamping ku,,

"Ehm..kalau mau pulang duluan,,pulang aja"

aku menatap Agung,,yang tak berhenti memandang ku.

"Ah,,gak papa..masih betah disini..Aku tungguin kamu sampe bis nya datang ya"

jawab nya sambil tetap senyum-senyum.

Aku sebenar nya risih,,tapi apa boleh buat,,aku yang memulai nya.

"Gung..."

salah satu dari tiga teman Agung memanggil,,dan mendatangi kami.

"Kamu dicari sama Pak Edi,,katanya mau nanyain tentang tanding Basket Minggu depan."

"Huhh..ada lega yang datang tiba- tiba di hatiku."

Setidak nya ada alasan untuk Agung menjauh dari ku.

"Ehmm...vin,,Aku masuk kesekolah dulu ya..,maaf gak jadi nemenin kamu"

"Gak papa kok,,silah kan"

Ujar ku tersenyum lebar.

Baru saja Agung berlalu..Tiba-tiba seseorang datang dan dengan kasar memegang pergelangan tangan ku,kemudian menarik ku berdiri di hadapan nya.

"Awwww,,sakiiiitt...!"

teriak ku,,lalu dengan cepat mencari tau siapa yang berlaku kasar terhadap ku.

Aku begitu tersentak begitu tahu,,ternyata orang itu adalah Dirga.

"Apaan sich...lepas gak?"

Ujar ku menarik tangan yang masih di cengkam erat oleh Dirga.

Dirga melepas cengkraman nya,dengan menghempas kasar.

"Berhenti bersikap Aneh di depan ku!!"

ujar nya tanpa basa basi.

Aku membuka lebar- lebar mata ku,,

"Aneh?? aneh yang gimana tuh maksud nya." jawab ku sok cuek.

"Kamu kenapa sih??,,marah??,,kesal??atau..."

Dirga menghentikan kalimat nya.

Membuat ku makin penasaran.

"Atau apa??"

"Atau........ahhh udalah,,,yang jelas berhenti memancing emosi ku titik!!"

Aku mengernyit kan dahi ku beberapa saat,,lalu..

"Tunggu...tunggu...maksud nya apa nich,,yang mancing emosi siapa?"

"Pokok nya..Aku gak suka kamu terus- terusan nempelin Agung,,"

Untuk beberapa saat aku terdiam demi mencerna kata perkata yang keluar dari mulut Dirga barusan.

"ahhhh...apa iya,,ini keterus terangan Dirga bahwa dia cemburu??"

Ujar ku dalam hati.

Ada sorakan kegembiraan dan kemenangan yang dari dalam hati yang rasanya sulit aku tahan.Namun untuk saat ini gengsi ku lebih besar dari semua rasa itu.

"Ehmm...terus,,kamu sama Salsa..sah - sah aja nempel kemana- mana,,udah kayak prangko."

Jawab ku dengan suara pelan,,dan kepala menunduk.

"Ya sah donk,,emang kenapa??salah nya dimana?"

jawaban Dirga barusan serta merta meretak kan kembali kebahagian yang baru saja aku himpun.

Aku,berbalik membelakangi Dirga..ingin sekali aku marah- marah pada nya,,tapi itu tak ku laku kan.

Aku memutar kembali badan ku menghadap nya,,kemudian mengacungkan telunjuk ku di depan hidung nya..

"Kamu egois..."

ujar ku kemudian melangkah kan kaki hendak meninggalkan Dirga,,namun hal itu tidak terjadi.dengan sigap..Dirga kembali mencengkram lengan ku lalu menahan ku.

"Vin..tunggu.!!,kamu kenapa sich??"

tanya nya.

"Egois gimana??"

Aku cemberut,,menatap muka nya yang datar.

"Aku kamu larang dekat Agung,,tapi kamu sama Salsa,,kamu bilang sah - sah aja,,apa namanya kalo bukan egois.??"

"Hahahahaha"

Dirga tertawa lepas,,aku yang bingung hanya menatap nya heran.

"kenapa ketawa??,,gak lucu tau!!"

"Yess,,ternyata...dugaan ku benar...

hahahahaha..."

Lagi- lagi Dirga tertawa.

"Ternyata benar.....kamu cemburu aku dekat dengan salsa.."

"Ichhhh...enak aja,,sorry ya..enggak tuh"

aku menghindari tatapan nya..mata ku berputar berkeliling.

"Hehehe,,udah dech,,gengsi boleh,,tapi please..untuk yang satu ini,,harus terima kenyataan"

Dirga meraih tangan ku kemudian mengait kan telunjuk nya pada telunjuk ku.

"Udah ya musuhan nya...kita baikan"

Aku masih diam.

sampai akhir nya...

"Vin...Salsa itu sepupu aku,,rumah kita sebelahan...wajar dong..kalau kita pulang pergi nya bareng,,lagian dari kecil teman ku ya Salsa..karena kita memang dekat"

"Hahh...jadi orang yang aku kira gebetan Dirga ternyata saudara nya..ya ampun..."

Gumam ku dalam hati.

"Jadi...gimana nich..kita baikan??"tanya Dirga lagi.

Aku mengangguk...lalu tersenyum malu- malu..

"Eh vin...waktu di perpus..kamu ngikutin aku ya??,,terus kamu kesal banget ya ngeliat aku sama salsa.."

"Ehmm.udah dech...ngeledek terus ih.."

"Sumpah vin,,aku pada saat itu seeeeneeennggg...banget liat ekspresi kamu"

Dirga lagi- lagi menggoda ku.

"ehmmm bahasss teruuuss"

"Cieee...pipi nya merah jambu.."

ledekan Dirga,,lantas membuat ku menutup muka ku dengan kedua tangan ku.

Beberapa menit kemudian Bis sekolah datang.